timbulnya gelisah, depresi, mudah tersinggung atau marah, libido menjadi rendah, dan bertambahnya berat badan.
15
Bukan berarti karena hormon estrogen turun secara drastis setelah ovarium tidak lagi memproduksi sel telur atau ovum sampai dengan 60, hormon ini tidak
akan hilang seluruhnya dalam tubuh. Tubuh akan menemukan cara untuk memproduksinya. Ketika kelenjar adrenal memproduksi androstenedion yang akan
diubah menjadi estron sehingga sangat penting untuk tetap menjaga tubuh tetap sehat dengan gaya hidup sehat dan mengelola stress. Hal ini dikarenakan dalam keadaan
stress maka kelenjar adrenal tidak sanggup untuk memproduksi androstenedion.
15
2.2 Perubahan Jaringan Periodontal pada Menopause
Ada empat momen di mana seorang perempuan lebih berisiko terhadap penyakit periodontal, yaitu setelah menopause, pubertas, kehamilan, dan saat
menstruasi.
31
Perubahan jaringan periodontal yang biasa terjadi pada menopause adalah menipisnya keratinisasi pada epitel, berkurangnya aliran saliva, mulut kering,
jaringan gingiva berwarna merah atau kepucatan, pendarahan pada saat probing dan menyikat gigi.
14
Umumnya pada perempuan menopause mengalami penurunan kadar estrogen dengan cepat sehingga dapat menyebabkan kehilangan tulang sistemik. Kehilangan
tulang pada perempuan pascamenopause diprediksi meyebabkan kehilangan gigi setiap 1 pertahunnya, menurunnya kepadatan mineral tulang di seluruh tubuh dan
resiko kehilangan gigi meningkat empat kali lipat. Selain itu, perempuan dengan osteoporosis yang parah, tiga kali lebih mungkin menjadi edentulus dibandingkan
yang sehat dengan kontrol usia yang sama.
20
Meskipun sejumlah penelitian telah menemukan bahwa kepadatan tulang alveolar pada rahang bawah berkaitan dengan kepadatan tulang di seluruh tulang dan
kehilangan tulang dapat membuat rahang rentan untuk mempercepat resorpsi tulang alveolar, namun temuan ini tidak universal. Dalam penelitian jangka panjang, tidak
ditemukan hubungan antara kehilangan tulang sistemik, periodontal penyakit, dan edentulus. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kehilangan tulang alveolar
Universitas Sumatera Utara
dengan kehilangan tulang sistemik merupakan multifaktorial dan belum sepenuhnya dipahami.
20
Namun, American Academy of Periodontology menganggap osteoporosis merupakan faktor risiko pada penyakit periodontal. Faktanya, kehilangan tulang
alveolar tidak hanya berkaitan dengan osteoporosis tetapi juga dengan osteopenia.
20
Osteopenia adalah pengurangan massa tulang akibat ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang yang mendukung resorpsi dan
mengakibatkan demineralisasi serta osteoporosis. Osteoporosis adalah penyakit yang ditandai dengan massa tulang rendah dan kerapuhan serta berakibat meningkatnya
resiko fraktur.
32
Pada kebanyakan perempuan, puncak massa tulang terjadi antara 20 sampai 30 tahun. Menopause mempercepat turunnya massa tulang. Diperkirakan bahwa 25
juta orang Amerika mengalami osteoporosis, 80 diantaranya adalah perempuan. Beberapa penelitian yang sedang berlangsung memeriksa hubungan osteoporosis
primer pada pascamenopause dengan kepadatan tulang mineral maksilamandibula, gigi, atrofi alveolar ridge, dan kehilangan perlekatan periodontal. Banyak bukti
terbaru menunjukkan adanya kemungkinan hubungan antara osteoporosis dan kehilangan gigi serta kehilangan tulang alveolar.
32
Kepadatan mineral tulang juga telah diteliti berhubungan dengan hilangnya perlekatan ligamen periodontal. Perempuan pascamenopause yang memiliki
kepadatan mineral tulang tinggi akan lebih mudah mempertahankan gigi dibandingkan mereka dengan kepadatan tulang rendah atau dengan osteoporosis,
bahkan jika individu tersebut memiliki poket periodontal tanda penyakit periodontal. Temuan ini menjelaskan pada perempuan osteoporosis ditemukan
secara signifikan kehilangan perlekatan yang lebih besar dibandingkan dengan perempuan yang tidak osteoporosis.
20
Namun, adanya temuan lain yang melaporkan bahwa hilangnya perlekatan berhubungan dengan kehilangan gigi tapi tidak dengan kepadatan tulang. Penelitian
ini masih dipertanyakan pada temuan penelitian sebelumnya dan memicu perdebatan.
20
Universitas Sumatera Utara
Penelitian lain menunjukkan hubungan yang lemah antara perubahan ketinggian tulang alveolar pada penyakit periodontal, turunnya tinggi tulang dengan
level perlekatan. Meskipun adanya hubungan bisa terjadi, tetapi hubungan itu masih kompleks dan diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Para penulis tidak menemukan
hubungan yang jelas antara level perlekatan klinis dengan kepadatan mineral tulang pada tulang belakang lumbar, tetapi mereka mengakui adanya kaitan kehilangan
perlekatan yang mendahului hilangnya tulang alveolar dalam waktu yang signifikan.
20
Beberapa penelitian menemukan adanya kemungkinan hubungan antara kepadatan tulang di rahang dengan kepadatan di seluruh tulang. Hilangnya kepadatan
mineral tulang di pinggul, pergelangan tangan, dan daerah lumbal berkaitan dengan rendahnya kepadatan tulang di rahang bawah. Selain itu, kepadatan tulang belakang
lumbar berhubungan dengan kepadatan korteks mandibula pada menopause dan kepadatan kedua korteks dengan tulang cancellous pada menopause.
20
Namun, apa pun hasil pengukuran statistik tersebut, kerentanan terjadinya periodontitis meningkat secara progresif saat perempuan sudah memasuki menopause
dan penyebab utamanya adalah plak bakteri. Perlindungan terbaik terhadap rentannya terjadi peningkatan yaitu melakukan perawatan gigi untuk menghilangkan plak
bakteri.
20
2.3 Mekanisme Keparahan Penyakit Periodontal pada Menopause