10 Berdasarkan semua pendapat di atas menunjukkan bahwa model
pembelajaran merupakan suatu pola atau perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam mengajar. Dalam model pembelajaran dibutuhkan perangkat-
perangkat yang mendukung kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu dalam memilih model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan,
misalnya materi pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, sarana atau fasilitas yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat
tercapai. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memiliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan
berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan.
2.1.2 Macam
– Macam Model Pembelajaran
Menerapkan model pembelajaran yang tepat sangat penting bagi seorang guru. Model pembelajaran dapat dipelajari untuk pengetahuan dan untuk keperluan praktek
mengajar. Adapun model-model pembelajaran menurut Joyce dan Weil yang dikutip Suharno, dkk 1998: 27 sebagai berikut :
a Pendekatanmodel Behavioristik pribadi yang meliputi : pendekatan pengawasan diri dengan pendekatan perilaku dan pendekatan reduksi tekanan
jiwa. b Pendekatanmodel proses sosialisasi yang meliputi : pendekatan penelitian
kelompok dan pendekatan sosial. c Pendekatanmodel proses informasi yang meliputi : pendekatan berpikir
induktif, latihan inkuiri, perolehan konsep, dan advance organizer .
11 d Pendekatanmodel humanistik yang meliputi : pendekatan sejnestic dan
pertemuan tatap muka. Untuk macam-macam model pembelajaran tersebut dijelaskan sebagai
berikut : a Model Behavioristik
Menurut Suharno, dkk 1998: 29 Kelompok model behavioristik terdiri dari lima model pengajaran yaitu : model pengajaran non directive, model
latihan kesadaran, model synectics, model sistem konseptual, dan model pertemuan tatap muka. Kelima model pembelajaran tersebut dapat mendorong
keaktifan siswa yaitu model synectics dan model tatap muka. b Model Proses Sosialisasi
Model proses sosialisasi atau lebih dikenal dengan model interaksi sosial. Menurut Suharno, dkk 1998: 35 kelompok model ini terdiri dari enam
model pembelajaran yaitu : model penelitian kelompok, model penelitian social, model metode laboratorium, model jurisprodensi, model bermain
peranan, dan model simulasi sosial. Dengan keenam model tersebut dapat menimbulkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan siswa dapat
memecahkan masalah sosial secara logis dan memahami hubungan antar pribadi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
c Model Pemrosesan Informasi Kelompok model pemrosesan informasi terdiri dari tujuh model
pengajaran lebih lanjut Suharno, dkk 1998: 40-41 membagi menjadi : model induktif, model latihan inkuiri, model inkuiri ilmiah, model pemerolehan
12 konsep, model pertumbuhan berpikir, model advance organizer dan model
ingatan, dan model humanistik Kesimpulannya bahwa model pembelajaran yang akan digunakan dalam
penelitian yaitu model pemrosesan informasi dengan pendekatan berpikir induktif, latihan inkuiri, perolehan konsep, dan advance organizer .
2.2
Hakekat Kemampuan Gerak
Dasar
2.2.1 Keterbelajaran Gerak