D. Desain dan Prosedur Penelitian
1. Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan Non Equivalence Pretest-Postest Control Group Design Creswell, 1997. Di dalamnya terdapat langkah-langkah yang menun-
jukkan suatu urutan kegiatan penelitian yaitu : Tabel 2. Desain penelitian
Kelas Pretes
Perlakuan Postes
Kelas eksperimen O
1
X
1
O
2
Kelas kontrol O
1
X
2
O
2
O
1
adalah pretes yang diberikan sebelum diberikan perlakuan, O
2
adalah postes yang diberikan setelah diberikan perlakuan. X
1
adalah pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran POE dan X
2
adalah pembelajaran konvensional.
2. Prosedur penelitian
Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Dalam memperoleh informasi, peneliti melakukan tahap sebagai berikut:
a. Studi kepustakaan sebagai dasar pijakan untuk membangun landasan teori, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian sehingga peneliti memiliki pemaha-
man yang lebih luas terhadap masalah yang diteliti. b. Wawancara, yaitu tanya jawab langsung kepada beberapa orang di sekolah.
Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, beberapa guru mata pelajaran.
c. Tes Pretes dan Postes sebagai sumber data primer.
E. Variabel Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran POE untuk meningkatkan kemampuan berpikir orisinil pada materi larutan elektrolit dan non-
elektrolit dari siswa SMA Kosgoro Bandar Sribawono .
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas X
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran, yaitu model pembelajaran POE eksperimen 1 dan model pembelajaran konvensional
kontrol. 2. Variabel terikat Y
Variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir orisinil siswa pada materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit.
F. Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian
1. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Analisis Konsep.
b. Analisis KI-KD. c. Silabus.
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. e. Lembar kerja siswa yang digunakan berjumlah dua LKS kelompok, yaitu
LKS-01 mengenai gejala larutan elektrolit dan non-elektrolit bedasarkan hasil pengamatan; LKS-02 mengenai penyebab larutan elektrolit dan non-