dimana : = kekuatan geser kNm
2
c = kohesi tanah kNm
2
= tekanan normal pada permukaan geser kNm
2
ø = sudut gesek dalam tanah
Beberapa cara untuk menentukan kuat geser tanah, antara lain: a.
Uji geser langsung direct shear test b.
Uji triaksial triaksial test c.
Uji tekan bebas unconfined compression test d.
Uji geser baling vane shear test
D. Model
Model adalah deskripsi struktur suatu fenomena yang dinyatakan dalam bentuk-bentuk media yang dapat dikomunikasikan Saswinadi, 2007.
Model adalah penyederhanaan abstraksi dari sesuatu yang mewakili sejumlah objek atau aktivitas. Model bisa diartikan sebagai penggambaran
sesuatu sehingga lebih jelas memahaminya Devadean, 2007. Jenis-jenis model yaitu :
1. Model fisik adalah model yang penggambarannya dalam bentuk tiga
dimensi atau bentuk nyata. Model ini biasanya berupa prototipe. 2.
Model naratif adalah model yang penggambarannya secara lisan atau tulisan deskriptif.
3. Model grafik adalah model yang penggambarannya menggunakan
sejumlah garis, simbol, atau bentuk. 4.
Model matematik adalah model model yang digambarkan dalam persamaan matematika. Persamaan ini merupakan pendekatan terhadap
suatu fenomena fisik. Kegunaan dari model ini adalah ketelitiannya dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek dengan
persamaan matematika. Model matematika dapat menangani hubungan- hubungan yang berdimensi lebih banyak daripada model grafik yang dua
dimensi maupun model fisik yang tiga dimensi, hal ini disebabkan oleh sifat model matematik yang multifungsional.
Kegunaan model adalah dapat mempersingkat waktu, meminimalisasi biaya dan mengurangi resiko. Model tanggul yang dibuat pada penelitian ini
merupakan jenis model fisik. Model tanggul ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik atau keadaan yang sama dengan hal yang
diwakili atau di lapangan. Pembuatan model tanggul ini dibuat berdasarkan standar dimensi tanggul yang ditetapkan oleh DPU.
E. Tanggul
Tanggul dipakai untuk melindungi daerah irigasi dari banjir yang disebabkan oleh sungai maupun laut. Biaya pembuatan tanggul banjir bisa
menjadi sangat besar jika tanggul itu panjang dan tinggi. Karena fungsi lindungnya yang besar terhadap daerah irigasi dan penduduk yang tinggal di
daerah-daerah ini, maka kekuatan dan keamanan tanggul harus benar-benar diselidiki dan direncanakan sebaik-baiknya DPU, 1986.
Tanggul merupakan salah satu bentuk dari bendungan urugan homogen. Dikatakan demikian karena ia mempunyai bentuk dan dimensi yang
sama dengan bendungan. Hampir semua tanggul dibuat dengan bahan tanah yang hampir sejenis dan gradasinya susunan ukuran butirannya hampir
seragam. Tubuh tanggul sebagaimana bendungan secara keseluruhannya berfungsi ganda, yaitu sebagai penyangga aliran air dan sekaligus menahan
rembesan air Sosrodarsono dan Takeda, 1976. DPU 1986 menyatakan bahwa rembesan terjadi apabila tubuh
tanggul harus mengatasi beda tinggi muka air dan jika aliran yang diakibatkannya meresap masuk ke dalam tanah di sekitar tanggul. Aliran ini
mempunyai pengaruh yang merusakkan stabilitas tanggul karena terangkutnya bahan-bahan halus dapat menyebabkan erosi bawah tanah. Jika erosi bawah
tanah sudah terjadi, maka terbentuk jalur rembesan antara bagian hulu dan bagian hilir tanggul. Keadaan ini akan mengakibatkan kerusakan, sebagai
akibat terkikisnya tanah pondasi. Apabila garis rembesan memotong lereng hilir suatu tanggul, maka
akan terjadi aliran-aliran filtrasi keluar menuju permukaan lereng tersebut dan
terlihat gejala keruntuhan atau longsoran kecil pada permukaan lereng hilir Sosrodarsono dan Takeda, 1976.
Dimensi tanggul menurut DPU 1986 meliputi : 1.
Tinggi Tanggul Tinggi tanggul adalah beda tinggi tegak antara puncak dan bagian
bawah dari pondasi tanggul. Permukaan pondasi adalah dasar dinding kedap air atau dasar zona kedap air. Apabila pada tanggul tidak terdapat
dinding atau zona kedap air, maka yang dianggap permukaan pondasi adalah garis perpotongan antara bidang vertikal yang melalui tepi hulu
mercu tanggul dengan permukaan pondasi alas tanggul tersebut. Sedangkan mercu adalah bidang teratas dari suatu tanggul yang tidak
dilalui oleh luapan air dari saluran. 2.
Tinggi Jagaan Tinggi jagaan adalah perbedaan antara elevasi permukaan
maksimum rencana air dalam saluran dengan elevasi mercu tanggul. Elevasi permukaan maksimum rencana merupakan elevasi banjir rencana
saluran. Elevasi permukaan air penuh normal atau elevasi permukaan banjir rencana, dalam keadaan demikian yang disebut elevasi permukaan
air maksimum rencana adalah elevasi yang paling tinggi yang diperkirakan akan dicapai oleh permukaan air saluran tersebut.
3. Kemiringan Lereng Talud
Kemiringan rata-rata lereng tanggul hulu dan hilir adalah perbandingan antara panjang garis vertikal yang melalui puncak dan
panjang garis horizontal yang melalui tumit masing-masing lereng tersebut. Craig 1994 menyatakan bahwa kemiringan saluran biasanya
ditentukan oleh keadaan topografi. Dalam berbagai hal, kemiringan ini dapat pula tergantung kegunaan saluran. Misalnya sebagai saluran irigasi,
persediaan air minum, dan proyek pembangkit listrik. Kemiringan dinding saluran terutama tergantung pada jenis bahan yang digunakan seperti
dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Kemiringan lereng tanggul untuk tinggi maksimum 10 m Material urugan
Kemiringan lereng Vertikal : horisontal
hulu hilir Urugan homogen
1 : 3 1 : 2.25
Urugan batu dengan inti liat atau dinding dipragma
1 : 1.50 1 : 1.25
Kerikil-kerakal dengan inti liat atau dinding dipragma
1 : 2.50 1 : 1.75
Sumber : DPU 1994
F. Sistem Drainase