setiap  proses  belajar,  yaitu:  1  Ranah  kognitif,  mencakup  hasil  belajar  yang berhubungan  dengan  ingatan,  pengetahuan,  dan  kemampuan  intelektual;  2
Ranah afektif, mencakup hasil belajar yang berhubungan dengan sikap, nilai- nilai,  perasaan  dan  minat;  3  Ranah  psikomotorik,  mencakup  hasil  belajar
yang  berhubungan  dengan  keterampilan  fisik  atau  gerak  yang  ditunjang  oleh pengetahuan psikis.
Penilaian  hasil belajar bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses belajar  dan  pembelajaran  telah  berjalan  efektif.  Untuk  mengetahui  hasil
belajar peserta didik secara menyeluruh, yang meliputi ranah kognitif, afektif dan  psikomotorik  maka  perlu  disesuaikan  dengan  tujuan  pembelajaran  yang
diharapkan Dewanto, 2009: 7. Dilihat  dari  segi  guru,  penilaian  hasil  belajar  akan  memberikan
gambaran  mengenai  keefektifan  dari  pembelajaran  yang  telah  dilakukannya, apakah model dan pendekatan yang telah digunakan mampu membantu siswa
dalam  mencapai  tujuan  belajar  yang  telah  ditetapkan.  Tes  hasil  belajar  yang dilakukan  kepada  siswa  akan  memberikan  suatu  informasi  sampai  dimana
penguasaan  yang  telah  dicapai  oleh  siswa  setelah  mengalami  proses pembelajaranSlameto 2003: 57.
B. Pengertian Museum dan pemanfaatannya
Museum  ialah  gedung  yang  digunakan sebagai  tempat  untuk  pameran tetap  benda-benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan
sejarah,  seni  dan  ilmu;  tempat  menyimpan  benda-benda  kuno  Kamus  Besar Bahasa Indonesia ,1997 : 675.
Menurut  ICOM  International  Council  of  Museum,  museum  adalah sebuah  lembaga  yang  bersifat  tetap,  tidak  mencari  keuntungan,  melayani
masyarakat dan perkembanganya, terbuka untuk umum, yang mengumpulkan, merawat mengkonsumsikan dan memamerkan, untuk tujuan-tujuan penelitian,
pendidikan  dan  hiburan,  benda-benda  material  manusia  dan  lingkunganya Sutaarga, 1991: 3.
Menurut  Asih,  fungsi Museum  adalah  sebagai  berikut:  1  Pusat dokumentasi  ilmiah  2  Pusat  penyaluran  ilmu  untuk  umum  3  Pusat
kenikmatan  kesenian  4  Pusat  perkenalan  kebudayaan  antar  daerah  dan bangsa 5 Objek wisata 6 Media pembinaan pendidikan, kesenian dan ilmu
pengetahuan  7  Swaka  alam  dan  budaya  8  Sebagai  cermin  alam  dan kebudayaan  8  Media  untuk  bertakwa  dan  bersyukur  kepada  Tuhan  yang
Maha Esa  historycomunity.blogspot.com200910pemanfaatan-museum-
mahameru-sebagai.html. Dalam  dunia  pendidikan,  museum  memiliki  peranan  sebagai  media
pembelajaran.Peranan museum sebagai media pembelajaran disebabkan fungsi museum yang memberikan informasi konkret kepada masyarakat dalam hal ini
siswa dan guru.Dalam pembelajaran sejarah, museum merupakan tempat ideal sebagai  sumber  informasi  kesejarahan.Hal  ini  dikarenakan  dalam  museum
terdapat banyak benda yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang
berfungsi  sebagai  sarana  peningkatan  pemahaman  terhadap  peristiwa  sejarah bagi siswa.
Pendirian  sebuah  museum  dapat  memberikan  banyak  manfaat,  seperti yang  disebutkan  oleh  Pratameng  Kusumo  antara  lain:  1  Museum  sebagai
tempat  memelihara  warisan  budaya,  2  Tempat  untuk  membina  dan  melatih generasi muda, artinya mereka mampu menguasai seni kebudayaan bangsanya
kemudian  mengkreasikan  dalam  bentuk  yang  baru  dan  melestarikan  budaya yang telah  ada.  3  Museum  merupakan  cerminan  kebudayaan  setempat  di
dalam  lingkungan  nasional,  4  Membuat  manusia  penuh  kesadaran  budaya 5  Sebagai  tempat  pusat  pendidikan  masyarakat  6  Sebagai  alat  penunjang
pelajaran Kusumo, 1990 : 25-29. Museum  dalam  peranannya  di  bidang  pendidikan  berbeda  dengan
sekolah  dan  tidak  akan  menggantikan  peran  sekolah  sebagai  suatu  lembaga pendidikan  formal.  Museum  akan  tetap  berperan  dalam  dunia  pendidikan
sebagai sebuah lembaga pendidikan non-formal Sutaarga, 1991:63. Museum  dapat digunakan  sebagai  alat  penunjang  pelajaran  khususnya
sejarah  dan  sebagai  alat  peraga  budaya  masa  lampau.Dalam  hal  ini  siswa dapat  melihat  dan  mengamati  secara  langsung  koleksi  dan  peninggalan-
peninggalan  yang ada  di Museum.Koleksi  yang dimiliki  museum  merupakan sumber  belajar  konkret  bagi  peserta  didik  dan  dapat  mengurangi  kejenuhan
dalam  belajar sejarah.Soewarso 2000: 17 menyatakan bahwa usahakan agar guru  mengajar  sejarah  tidak  hanya  didalam  kelas  terus-menerus  sehingga
membosankan  peserta  didiknya,  tetapi  juga  mengajar  diluar  kelas,  seperti diajak ke tempat peristiwa sejarah di daerah sekitarnya, misalnya museum.
C. Museum Ranggawarsita