diamati yaitu : 1 Kedisiplinan siswa. 2 Kemampuan bertanya siswa. 3 Kemampuan siswa menjawab pertanyaan. 4 kemampuan siswa
memperhatikan penjelasan guru. 5 antusias siswa pada model pembelajaran. 6 kemampuan siswa membuat catatan penting. 7
partisipasi siswa dalam melakukan refleksi. d. Refleksi
Setelah mengadakan tindakan kelas, peneliti melakukan refleksi.Hasil refleksi ini digunakan untuk menemukan kelebihan dan
kekurangan pembelajaran IPS Sejarah, peneliti dapat melakukan revisi terhadap rencana selanjutnya atau rencana awal siklus II.Refleksi
siklus I digunakan untuk mengubah strategi dan sebagai perbaikan pembelajaran pada siklus II.
Refleksi pada siklus I dilakukan untuk perbaikan pelaksanaan siklus II. Adapun hal-hal yang dijadikan bahan refleksi meliputi : 1
data dari hasil uji kompetensi. 2 Kesan siswa terhadap proses pembelajaran. 3 data dari lembar observasi siswa. 4 kesan dan
pesan guru terhadap proses pembelajran guru. 5 hasil foto selama proses pembelajaran. 6. Kualitas media, tempat dan sumber belajar
yang digunakan. 7 efektifitas rencana pembelajaran yang digunakan.
3. Siklus II
Berdasarkanrefleksi pada siklus I, maka pada siklus II ini dilakukan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan mulai dari perencanaan sampai
refleksi. Proses penelitian tindakan kelas dalam siklus II yang terdiri atas
perencanaan, tindakan, observasi , dan refleksi pada dasarnya sama seperti pada siklus II, tetapi ada beberapa perbedaan kegiatan pembelajaran pada
siklus II. Proses penelitian tindakan siklus II ini diuraikan sebagai berikut : a. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II merupakan penyempurnaan dari perencanaan siklus I. peneliti
mempersiapkan hal-hal yang akan dilaksanakan pada siklus II dengan memperbaiki hasil refleksi siklus I. Adapun tindakan yang dilakukan
adalah 1 identifikasi hal-hal yang memerlukan pernaikan berdasarkan hasil observasi siklus I. 2 Menentukan langkah-langkah
perbaikan yang diwujudkan dalam rencana dan pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan pemanfaatan museum ranggawarsita
sebagai sumber belajar. 3 menyiapkan materi dan perencanaan mengajak siswa kunjungan studi di museum ranggawarsita. 4
Menyusun pedoman pengamatan pembelajaran meliputi lembar observasi aktifitas siswa, lembar observasi kinerja guru. 5 menyusun
kisi-kisi soal. 6 menyiapkan soal evaluasi. b. Tindakan
Tindakan pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. kekurangan dan kelemahan-kelemahan yang menjadi penghambat
dalam tindakan siklus I diperbaiki dalam siklus II.Arah tindakan ini difokuskan untuk peningkatan hsil belajar IPS Sejarah siswa dengan
menerapkan pemanfaatan museum ranggawarsita sebagai sumber
belajar.Tindakan ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pendahuluan, inti dan penutup.
1 Tahap pendahuluan, tindakan yang dilakukan pada pertemuan siklus ini adalah guru mengadakan apersepsi untuk menggali
pengetahuan siswa, mengulas kembali materi yang telah
disampaikan. Kegiatan ini digunakan siswa untuk melengkapi catat yang kurang lengkap.
2 Tahap pelaksanaan, yaitu tahap melakukan kegiatan pembelajran di Museum Ranggawarsita. Guru membagi siswa menjadi 5
kelompok, tiap-tiap kelompok beranggotakan 6 atau 7 siswa. Siswa diajak mengamati koleksi-koleksi Museum Ranggawarsita sambil
mendengarkan penjelasan dari petugas museum. Setiap kelompok membuat laporan dari hasil pengamatan, masing-masing
perwakilan kelompok membacakan hasil penelitian. 3 Tahap penutup, yaitu tahapan ini bersama-sama melakukan
refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi.
c. Observasi Observasi dilakukan selama proses pembelajran berlngsung,
pada siklus II dihrapkan adanya peningkatan hasil tes dan prilaku siswa. Sasaran observasi meliputi : 1 Kedisiplinan siswa. 2
Kemampuan bertanya siswa. 3 Kemampuan siswa menjawab
pertanyaan. 4 kemampuan siswa memperhatikan penjelasan guru. 5 antusias siswa pada model pembelajaran. 6 kemampuan siswa
membuat catatan penting. 7 partisipasisiswa dalam melakukan refleksi.
Jadi pengamatan yang dilakukan pada siklus II sama dengan pengamatan yang dilakukan pada siklus I. begitu juga poin pertanyaan
yang diberikan kepada siswa. Hal ini karena proses pengamatan sudah dianggap lebih menekankan pada aktifitas proses pembelajran, yaitu
aktifitas siswa dan respon yang diberikan guru. d. Refleksi
Refleksi pada siklus II bertujuan untuk merefleksi hasil evaluasi belajar siswa pada siklus II, yaitu dengan menganalisis
kembali pembelajaran siklus II untuk menentukan kemajuan yang telah dicapai siswa selama proses pembelajaran IPS Sejarah untuk mencari
kelemahan-kelemahan yang mungkin masih muncul pada siklus II. Selain itu untuk mengetahui keefektifan pemanfaatan museum sejarah
sebagai sumber belajar pada pembelajaran IPS Sejarah, serta mengetahui perubahan prilaku siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran.
E. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Sumber Data