Teknik Kerja Bengkel
2.1.11.1 Gigi Kikir:
Gigi  kikir  dibentuk  melalui  pemahatan  pada  bilah  kikir.Untuk  pengikiran kelompok logam ferro umumnya menggunakan kikir dengan pahatanguratan
ganda. Pahatan yang pertama adalah pahatan dalam, bersudut 70 q terhadap
garis  tengah  kikir  dan  yang  kedua  adalah  pahatan  dangkal,  menyilang terhadap pahatan pertama dan bersudut 45
q terhadap garis tengah kikir.
Gambar 2.9 Gigi kikir
Teknik Kerja Bengkel
2.1.11.2 Posisi kaki
Selama  kegiatan  mengikir  peserta  harus  selalu  berdiri  disebelah  kiri  ragum dengan posisi kaki sedemikian rupa dan tetap pada tempatnya, jarak antara
kaki  kanan  dan  kiri  menyesuaikan  dengan  panjang  kikir  yang  sedang digunakan.
Jika  dilihat  dari  atas,  maka  posisi  telapak  kaki  kiri  terhadap  poros  ragum sebesar ± 30
q dan kaki kanan sebesar ± 75q. Perhatikan gambar berikut
Gambar 2.10 Posisi Kaki dalam mengikir Setelah  posisi  kaki  benar,  bagaimana  gerakan  dalam  mengikir.  Gerakan
mengikir yang benar adalah gerakan kedua tangan yang diikuti oleh ayunan badan  supaya  gerakan  kedepan  mendapatkan  tekanan  yang  memadai.
Gerakan  harus  maksimal  sepanjang  kikir  dan  jumlah  gerakan  kedepan pemotongan kurang lebih 40
– 50 gerakan per menit.
Teknik Kerja Bengkel
Gambar 2.11 Gerakan Mengikir
2.1.11.3 Pemegangan Kikir
Secara  normal  tangan  kanan  memegang  gagang  kikir  dengan  mantap  dan memberikan tekanan pada ujung gagang kikir dengan bagian tengah telapak
tangan.Ibu  jari  terletak  di  atas  dan  jari-jari  lainnya  di  bawah  gagang. Sedangkan  tangan  kiri  diletakkan  pada  ujung  kikir  dengan  cara  meletakkan
telapak  tangan  dan  ibu  jari  diatas  ujung  kikir,  sedangkan  jari-jari  yang  lain merapat dilipat kebawah tanpa memegang ujung kikir.
Gambar 2.12 Pemegangan kikir
Teknik Kerja Bengkel
2.1.11.4 Arah pengikiran
Pengikiran dapat dilakukan dalam berbagai arah, yaitu pengikiran menyilang, memanjang, dan melintang.Pengikiran menyilang yaitu dilakukan dalam dua
arah pengikiran, arah pertama posisi kikir 45 q terhadap benda kerja dan arah
kedua  posisi  kikir  90 q  terhadap  arah  kikir  yang  pertama.Pengikiran
memanjang  jika  arah  pengikiran  sejajar  dengan  panjang  benda kerja.Pengikiran  melintang  jika  arah  pengikiran  melintang  terhadap  panjang
benda kerja.
Gambar 2.13 Arah Pengikiran
2.1.11.5 Pemeriksaan Kerataan, Kesikuan, dan Kesejajaran