Teknik Mengebor .1 Mengebor Alat Pemegang Benda .1 Ragum
Teknik Kerja Bengkel
KEGIATAN 6
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan belajar teknik mengebor, peserta didik dapat: Mengidentifikasi perlengkapan peralatan teknik mengebor.
Mempergunakan peralatan teknik mengebor dengan benar
Menyiapkan peralatan teknik mengebor dengan benar Mengontrol ukuran dari benda kerja.
Menandai benda kerja sesuai dengan ukuran. Memasang dan menyetel mata bor pada mesin bor dengan benar.
Mengebor pelat baja lunak. Mempersing tepi lubang yang telah di bor.
Memeriksa hasil kerja.
2.1.15 Teknik Mengebor 2.1.15.1 Mengebor
Teknik pengeboran dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat silindris dengan menggunakan mata bor twist drill . Proses pembuatan
lubang bisa terjadi lebih dari satu kali terutama jika lubang yang dibuat berukuran besar, yaitu yang pertama proses pengeboran drilling kemudian
dilanjutkan dengan proses pengeboran lanjutan boring untuk meluaskan memperbesar lubang.
Mesin bor yang digunakan seperti yang sudah disampaikan di kegiatan belajar 1, dan supaya dapat digunakan maka perlu adanya perlengkapan
pendukungnya yaitu:
•Ragum. Ragum mesin borgurdi digunakan untuk mencekam benda kerja pada saat akan di bor.
•Klem set. Klem set digunakan untuk mencekam benda kerja yang tidak mungkin dicekam dengan ragum.
•Landasan blok paralel. Digunakan sebagai landasan pada pengeboran lubang tembus, untuk mencegah ragum atau meja mesin turut terbor.
Teknik Kerja Bengkel
•Pencekam mata bor. Digunakan untuk mencekam mata bor yang berbentuk silindris. Pencekam mata bor ada dua macam, yaitu pencekam dua rahang
dan pencekam tiga rahang. •Sarung Pengurang drill socket, drill sleeve. Sarung pengurang
digunakan untuk mencekam mata bor yang bertangkai konis. •Pasak pembuka. Digunakan untuk melepas sarung pengurang dari spindel
bor atau melepas mata bor dari sarung pengurang. •Boring head. Digunakan untuk memperbesar lubang baik yang tembus
maupun yang tidak tembus.
Parameter proses pengeboran pada dasarnya sama dengan parameter proses pemesinan yang lain, yaitukecepatan putaran spindel maupun
kecepatan potong, gerak makan, dan kedalaman potong. Tetapi dalam praktiknya yang paling umum digunakan adalah kecepatan putar atau jumlah
putaran bor setiap satuan waktu menit dan biasanya dicantumkan pada mesin bor berupa tabel kecepatan putaran dalam rotasi per menit
rpm.Untuk menentukan kecepatan putaran yang perlu diketahui lebih dulu yaitu mengenai kecepatan potong dari masing-masing bahan yang
dikerjakan, yang sudah ditabelkan dalam beberapa buku teknik pemesinan. Tabel 6.1 Kecepatan potong pengeboran
NAMA BAHAN KECEPATAN POTONG
Metermenit
Aluminium dan paduan 61.00
– 91.50 Baja karbon tinggi
– baja karbon rendah 15.25
– 33.55 Besi tuang keras
– lunak 21.35
– 45.75 Kuningan, Bronz
61.00 – 91.50
Stainless Steel 09.15
– 24.40 Tembaga
61.00 – 91.50
Sumber: Proses Gurdi Drilling dari http:share.pdfonline.com
Teknik Kerja Bengkel
Untuk menentukan berapa kecepatan putaran bor yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus sbb.
S .
. 1000
d V
n
rpm dimana: v kecepatan potong dalam mmen. dan d diameter bor dalam mm