Sistem Pengendalian Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT Kawasan Industri Medan (Persero)

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT KAWASAN

INDUSTRI MEDAN (PERSERO)

Oleh :

BAHGAYA OKTADIYAH PUTRI 122102198

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : BAHGAYA OKTADIYAH PUTRI

NIM : 122102198

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS

PADA PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)

Tanggal : 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

NIP.19760705 200212 1 002 Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak

Tanggal : 2015 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

NIP.195111114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA

Tanggal : 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

NIP.19560407 198002 1 001


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : BAHGAYA OKTADIYAH PUTRI

NIM : 122102198

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)

Medan, Juli 2015

122102198


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, tak lupa pula Sholawat beriring salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

Adapun penyusunan tugas akhir ini berdasarkan apa yang telah penulis teliti di PT Kawasan Industri Medan (Persero) yang beralamat Jalan Pulau Batam No.1 Kawasan Industri Medan Tahap II Saentis Percut Sei Tuan Deli Serdang

Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Adapun Tugas Akhir ini berjudul “Sistem Pengendalian Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT Kawasan Industri Medan (Persero)”.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, untuk itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA, selaku Pelaksana Tugas Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si,Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(5)

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, AK selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Bapak Aris Supriyanto, SE beserta staf-stafnya yang telah memberikan bantuan dan izin riset di PT Kawasan Industri Medan (Persero)

6. Yang teristimewa kepada kedua orang tua saya yang telah banyak memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materil sehingga saya dapat melaksanakan riset ini dengan baik.

7. Kepada semua teman-teman saya khususnya DIII Akuntansi Grup D yang telah memberikan dukungan sehingga terselesaikannya tugas akhir ini.

8. Teman-teman grup magang penulis : Anisa Faula, Fuad Hasan, Azizah Fajriasti Desky, Novida, terima kasih atas motivasi dan dorongannya.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini

Medan, Juli 2015 Penulis

BAHGAYA OKTADIYAH PUTRI 122102198


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ..iii

DAFTAR TABEL... ... ...v

DAFTAR GAMBAR... ... ...vi

DAFTAR LAMPIRAN……….... ………vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survei/Observasi... . ...5

2. Rencana Isi... ... ...5

BAB II PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO) ... 8

A. Sejarah Ringkas ... 8

B. Struktur Organisasi ... 12

C.Job Description ... ...14

D. Jaringan Usaha... ... ...36

E. Kinerja Usaha Terkini ... 37


(7)

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT KAWASAN INDUSTRI

MEDAN (PERSERO).... ... 39

A. Sistem Pengendalian Internal Kas ... 39

B. Fungsi Pengendalian Internal ... 42

C. Tujuan Pengendalian Internal ... 43

D. Unsur-Unsur Pengendalian Internal...44

E. Sumber-sumber Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT Kawasan Industri Medan (Persero) ... 46

F. Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT Kawasan Industri Medan (Persero) ... 48

G. Sistem Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Kas PT Kawasan Industri Medan (Persero) ... 54

H. Sistem Pengendalian Internal Terhadap Pengeluaran Kas PT Kawasan Industri Medan (Persero) ... 55

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA... ... ...58


(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 3.1 Prosedur Penerimaan Kas Pada PT Kawasan Industri Medan

(Persero) ... 50 Gambar 3.2 Prosedur Pengeluaran Kas Pada PT Kawasan Industri Medan


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Bagan struktur organisasi PT Kawasan Industri Medan (persero)...59 2 Surat Konfirmasi Izin Riset di PT Kawasan Industri Medan (persero)...60


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebuah perusahaan didirikan pada dasarnya mempunyai beberapa tujuan.Salah satu tujuan umum perusahaan adalah mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, mencapai pertumbuhan dan memperoleh laba yang maksimal.Dalam perkembangannya perusahaan dituntut untuk dapat mengelola kegiatannya sekaligus dapat mengatasi masalah-masalah yang selalu timbul khususnya di bidang pengendalian hartanya.Salah satu perusahaan yang paling penting dan paling sulit diawasi adalah kas, sehingga kas selalu menjadi sasaran terjadinya penyelewengan.Hal ini terjadi karena hampir seluruh transaksi didalam perusahaan berhubungan dengan kas, baik perusahaan jasa, perusahaan industri maupun perusahaan dagang.

Kas merupakan asset perusahaan yang paling lancar (likuid) dari seluruh aktiva yang ada.Tanpa adanya kas semua aktivitas perusahaan akan lumpuh karena kekuatan suatu perusahaan bisa diukur dengan kekuatan aktivanya terutama kas.

Didalam mencapai tujuannya perusahaan selalu menghadapi persoalan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar.Dilihat dari ciri-ciri dan kepentingannya kas selalu menjadi objek utama yang disalahgunakan, untuk itu sangat diperlukan pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas yang dapat meminimalisir terjadinya penyalahgunaan dan penyelewengan kas.


(12)

Tujuan pengendalian internal tersebut adalah untuk menjaga dan mengamankan harta PT Kawasan Industri Medan ( persero ) dari berbagaibentuk penyelewengan yang dapat merugikan perusahaan itu sendiri,meningkatkan efisiensi dan mendorong pegawai untuk mematuhi kebijakan yang ditetapkan perusahaan.Dengan kata lain pengendalian internal yang baik didalam suatu perusahaan dapat mendorong perusahaan untuk menuju keberhasilan dalam setiap keputusan yang diambil serta dapat mendukung keberhasilan operasi suatu perusahaan.

Pengendalian internal merupakan salah satu fungsi manajemen yang memiliki peran penting dalam aktifitas perusahaan perusahaan. Pengendalian yang baik dan efektif didalam perusahaan, memungkinkan pemimpin perusahaan untuk mengamankan harta perusahaan serta dapat mengatur dan merencanakan pekerjaan untuk saat ini dan masa yang akandatang.

Melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan akuntansi untuk kas dalam pengendalian internal yang efektif atas kas merupakan hal yang pentingPerusahaan harus menyadari perlunya manajemen yang baik dengan menerapkan pengendalian internal yang memadai agar tercapai pengelolaan yang lebih efektif dalam kegiatan perusahaan. Pengendalian internal yang memadai sekalipun tidak menjamin bahwa semua penyimpangan atas tindakan yang merugikan perusahaan dapat dihindarkan sama sekali, tetapi kemungkinan-kemungkinan tersebut dapat dihindarkan seminimal mungkin.

Pengendalian intern yang baik pada umumnya dicapai melalui pemisahan tugas dan pemisahan wewenang sehingga seseorang dapaat


(13)

menjalakan tugasnya dari awal sampai akhir dengan fokus dan teliti. Salah satunya adalah apabila seorang petugas yang bertanggungjawab menangani transaksi kas dan menyimpan kas maka tidak merangkap sebagai petugas pencatat transaksi kas.Pada perusahaan yang masih tergolong berskala kecil, pimpinan perusahaan masih mampu untuk mengawasinya tetapi untuk perusahaan berskala besar seperti PT. Kawasan Industri Medan (persero) pimpinan perusahaan tidak akan mampu mengawasinya sendiri sehingga diperlukan bantuan karyawan dan disini diharapkan agar seluruh karyawan bersikap jujur sehingga mencegah terjadinya kecurangan dan penyelewengan kas tersebut.Sistem pengendalian intern yang dirancang dengan baik akan dapat mendorong ditetapkannya kebijakan manajemen

Sejauh ini penulis belum menemukan permasalahan yang berarti pada kas di PT. kawasan Industri Medan ( Persero ) . tetapi alangkah baiknya hal-hal tersebut dicegah , dikendalikan, dikontrol terussehingga berjalan dengan efektif. Dalam tugas akhir ini penulis akan membahas sistem pengendalian atas penerimaan dan pengeluaran kas di PT. Kawasan Industri Medan ( Persero ) , dengan latar belakang masalah diatas , maka penulis tertarik untuk melakukan dan membahas penelitian dengan judul “Sistem Pengendalian Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero )”

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul yang diambil, maka permasalahan yang akan penulis bahas dalam tugas akhir ini adalah sejauh mana peran sistem


(14)

pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Kawasan Industri Medan ( Persero ).

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut “Bagaimanakah sistem pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Kawasan Industri Medan ( Persero ) ?”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1) Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut “untuk mengetahui bagaimanakah sistem pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Kawasan Industri Medan (persero)”

2) Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan kepada peneliti agar dapat mempelajari secara langsung mengenai pengendalian internal kas dan dapat menambah wawasan peneliti

2. Sebagai bahan masukan kepada perusahaan terkait dalam menentukan kebijakan pengendalian internal kas dimasa datang

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti sistem pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas di masa datang.


(15)

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survey/Observasi

Penelitian ini dilakukan di PT. Kawasan Industri Medan (Persero).Jalan Pulau Batam No.1 Kawasan Industri Medan Tahap II Saentis Percut Sei Tuan Deli Serdang.Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada table 1.1 dibawah ini.

Tabel 1.1

Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

NO KEGIATAN

APRIL 2015

MEI

2015 JUNI 2015

IV IV I II III IV

1 Pengesahan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukan Dosen Pembimbing

5 Pengumpulan Data 6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini, penulis membagi luas pembahasan tugas akhir ini dalam empat bab dimana masing-masing bab


(16)

terdiri dari sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhan penulis yang cukup memadai untuk mengemukakan hal-hal yang dianggap penting dan relevan. Secara garis besar luas pokok pembahasannya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta rencana penulisan yang mencakup jadwal survei/observasi dan rencana isi.

BAB II : PT. KAWASAN INDUSTRI MEDAN ( PERSERO )

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang sejarah singkat, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini dan rencana usaha PT. Kawasan Industri Medan (Persero).

BAB III : SISTEMPENGENDALIAN INTERNAL PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PT. KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)

Pada bab ini penulis menguraikan tentang sistem pengendalian internal kas,fungsi sistem pengendalian internal, tujuan sistem pengendalian internal dan unsur-unsur sistem pengendalian internal,sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas PT. Kawasan Industri Medan


(17)

(Persero),prosedur penerimaan dan pengeluaran kas PT. Kawasan Industri Medan (Persero) , dan sistem pengendalian internal penerimaan kas PT Kawasan Industri Medan (persero) dansistem pengendalian internal pengeluaran kas PT. Kawasan Industri Medan (Persero).

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi PT. Kawasan Industri Medan (Persero) di masa yang akan datang.


(18)

BAB II

PT. KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)

A. Sejarah Singkat

PT. (Persero) Kawasan Industri Medan, adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan bidang usaha jasa pengelolaan Kawasan Industri. Kawasan ini didirikan pada tanggal 7 Oktober 1988, dengan komposisi sahamnya terdiri dari Pemerintah RI (pusat) 60%, Pemerintah Propinsi Sumatera Utara 30%, dan Pemerintah Kota Medan 10%.

PT. Kawasan Industri Medan (Persero) didirikan dengan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Akte Notaris Soeleman Ardjasasmiota, SH. No 9 Tanggal 7 Oktober 1988 di Jakarta, sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Akte Notaris Ny. Asmara Noer SH, No. 8 dan 9 tanggal 10 Maret 198 sebagai akibat dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 14 Januari 1998 dan telah diubah dengan Akte Notaris Erita Wagewali Sitohang, SH Nomor 12 tanggal 7 April 2005 dan terakhir telah diubah dengan Akte Notaris Titiek Irawati S.S.H Nomor 42 tanggal 12 September 2008 sesuai dari hasil Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Kawasan Industri Medan Kep-114S.MBU2008, No. Kep-23D2.MBU2008, No. 5752836K2008 dan No. 570106522008 tanggal 13 Agustus 2008.

Sejak didirikannya kawasan ini, seiring dengan tingginya minat investor untuk menanamkan investasinya di Sumatera Utara PT. KAWASAN


(19)

INDUSTRI MEDAN terus melakukan pengembangan lahan. Hingga saat ini telah memiliki luas areal 780 ha dan akan terus dikembangkan dengan usaha sendiri maupun bekerjasama dengan pihak-pihak swasta yang berpengalaman dan professional dalam pembangunan kawasan industri.

Areal Kawasan Industri Medan ( Tahap I), dengan luas + 200 Ha, terletak disebelah barat jalan tol, dan areal di sebelah timur jalan tol disebut dnegan Kawasan Industri Medan (Tahap II) dengan luas + 325 Ha.Tata ruang tahap II sangat terencana dan asri, dengan jalan utama keluar dan masuk terbuat dari beton seluas 2 x 17,5 meter, dan jalan sekunder selebar 12 meter. Pada kiri dan kanan jalan terdapat pipa air bersih, air limbah, hydran, pipa gas, kabel listrik dan telepon, dengan konstruksi dibawah tanah.

Dengan menjunjung visi “Menjadi Kawasan Industri yang Berwawasan Lingkungan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Bisnis yang Dapat Meningkatkan Nilai Bagi Shareholder dan Stakeholders lainnya”. PT. Kawasan Industri Medan akan terus meningkatkan berbagai sarana dan fasilitas yang dibutuhkan dunia usaha maupun investor. Salah satu tujuan perusahaan adalah Turut melaksanakan serta menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya.

Dalam kawasan yang terbesar di di Sumatera Utara ini telah bergabung sebanyak 600 pengusaha mulai dari industri dengan skala UKM, menengah hingga Industri-industri Multinasional dan Internasional.


(20)

Terdapat berbagai hasil industri yang diproduksi dengan mengandalkan potensi dan sumber daya alam yang terdapat di Sumatera Utara antara lain : Industri Kelapa Sawit (CPO) dan turunannya seperti Fatty Acid, Steric Acid, Palmitat Acid, Isopropil Palmiat, Gliserin dan jenis oleochemical lainnya karet, coklat, kopi, teh dan hasil-hasil pertanian dari dataran tinggi Sumatera Utara berupa sayur mayur dan buah-buahan.

Industri Hasil Laut, Goldstorage, pengalengan ikan, makanan dan minuman, industri hasil hutan, furniture, rotan, meubel, industri bangunan (baja) dan lain-lain.

PT. Kawasan Industri Medan (Persero), adalah mitra usaha yang tepat untuk tujuan investasi baik bagi investor lokal maupun asing.

Sumber : PT. Kawasan Industri Medan (Persero) Adapun visi dan misi perusahaan adalah sebagai berikut: A.Visi perusahaan


(21)

“ Menjadi kota / kawasan industri bertaraf internasional yang ramah lingkungan, terpercaya, perduli pada stakeholders dengan dukungan sarana dan prasarana terbaik.”

B.Misi perusahaan

1. Menyediakan sarana dan prasarana yang pendukung yang berwawasan lingkungan

2. Menyediakan fasilitas bisnis yang dibutuhkan dunia usaha dan investor 3. Meningkatkan sumber daya manusia yang mampu memberikan

pelayanan prima.

Maksud dan tujuan pendirian PT. Kawasan Industri Medan (Persero) ialah turut melaksanakan serta menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya menyediakan prasarana, melaksanakan pembangunan serta pengurusan pengusahaan dan pengembangan serta melakukan kegiatan di bidang usaha kawasan industri (industrial estate) dan jasa dengan menerapkan prinsip prinsip Perseroan Terbatas.

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha, sebagai berikut :

• Pembebasan dan pematangan tanah untuk kaveling industri. • Penyediaan kaveling dan bangunan industri siap pakai. • Pengelolaan dan perawatan kawasan industri.

• Pelayanan jasa konsultasi bidang kawasan industri, jasa pembangunan, jasa pergudangan dan jasa pengawasan.


(22)

• Kegiatan – kegiatan lain yang merupakan penunjang bagi kawasan industri.

Jasa-jasa pelayanan PT Kawasan Industri Medan diberikan terhadap investor baik inverstor dalam negri maupun luar negeri diantaranya :

1. Pengurusan izin-izin investasi 2. Jasa pelayanan pengolahan limbah 3. Jasa keamanan lingkungan

PT. Kawasan Industri Medan (Persero) menerapkan budaya perusahaanprofesionalisme dalam bekerja , memiliki rasa kebersamaan, keterbukaan dan keteladanan yang semuanya itu didasari oleh iman dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Dan tetap berusaha untuk mengembangkan PT. Kawasan IndustriMedan (Persero) menjadi perusahaan yang lebih maju dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target perusahaan.

B. Struktur Organisasi

Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi merupakan suatu sistem dari aktivitas kerja sama yang disusun untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih efektif.

Struktur perusahaan menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola hubungan diantara fungsi dan posisi yang menunjukkan kedudukan, tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan


(23)

pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.

Struktur Organisasi PT KIM (persero) berbentuk garis. Pada sistem garis wewenang dilimpahkan ke bawahannya dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya diberikan kepada atasannya.Bagan struktur organisasi dapat dilihat pada lampiran yang tersedia. Berikut adalah struktur organisasi PT. Kawasan Industri Medan (Persero) :

1) KOMISARIS

• Komisaris Utama : Nanan Farach Rachduna • Komisaris : H Sulben Siagian

• Komisaris : Ida Ria Simamora 2) DIREKSI

• Direktur Utama : R. Achmad Budiono • Direktur Keuangan, SDM & Umum : R. Ruli Adi

• Direktur Operasi & Pengembangan : Aswin Nurdin Nasution 3) DIVISI

• Kepala Divisi SDM dan UMUM : Ir. David Manurung


(24)

• Kepala Divisi Saled dan Marketing : Mini Hernawati, SE

• Kepala Divisi Satuan Pengawas Internal : Drs. Jefry HM Sirait, MM • Kepala Divisi Produksi dan Operasional : Ir. Arnot Siagian

• Kepala Divisi Keuangan : Aris Supriyanto,SE

• Kepala Divisi Pengendalian Ling. : Hotdo M Aritonang, ST

C. Job Description

Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada struktur organisasi tersebut adalah :

1) Komisaris

Tugas dan Tanggungjawab Komisaris adalah sebagai berikut :

1) Memberikan masukan dalam penetapan Visi dan Misi korporasi. 2) Memantau efektifitas dan memberikan masukan dalam penerapan

Good Corporate Governance (GCG) yang diterapkan didalam perseroan

3) Meneliti dan menelaah Laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tersebut.

4) Mengevaluasi dan menyetujui rencana Investasi modal, akuisisi, aliansi strategis, yang melewati batas nilai yang telah disepakati antara Direksi dan Komisaris.

5) Mengevaluasi kinerja Direksi dan menetapkan kompensasi Direksi berdasarkan wewenang yang diberikan RUPS.

6) Memastikan bahwa Perseroan telah memenuhi segala peraturan hukum yang berlaku dan memenuhi prinsip transparansi.


(25)

7) Memastikan keandalan sistem pelaporan akuntansi dan finansil Perseroan termasuk internal dan eksternal audit serta memastikan bahwa Perseroan telah menetapkan sistem kontrol yang memadai. 8) Melakukan penggkajian tentang rencana strategis dan rencana

operasional dan keuangan sebelum diajukan ke RUPS.

9) Mengajukan nominasi Direksi atau Komisaris untuk masa jabatan berikutnya atau untuk mengisi jabatan yang lowong kepada pemegang saham secara transparan, sebelum diusulkan oleh pemegang saham kepada RUPS.

10) Memastikan Direksi telah mempunyai Succession Plan yang efektif untuk menjamin kesinambungan dalam kepemimpinan Perseroan. 2) Direksi

Tanggung Jawab Direksi adalah sebagai berikut:

Direksi bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan dengan itikad baik. Tanggung jawab direksi melekat penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan, apabila anggota direksi yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya.

Tanggung jawab direksi yang terdiri atas 2 (dua) anggota direksi atau lebih berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota direksi. Pengecualian terhadap tanggung jawab secara renteng oleh anggota direksi terjadi apabila dapat membuktikan:


(26)

2. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; 3. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung mapun tidak

langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan

4. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbulnya kerugian Tugas Direksi adalah sebagai berikut:

Sesuai dengan Pasal 100 UUPT, direksi berkewajiban menjalankan dan melaksanakan beberapa tugas selama jabatannya menurut UUPT, yaitu:

1. Membuat daftar pemegang saham, daftar khusus, risalah RUPS dan risalah rapat direksi;

2. Membuat laporan tahunan dan dokumen keuangan Perseroan;

3. Memelihara seluruh daftar, risalah dan dokumen keuangan Perseroan.

Seluruh daftar, risalah, dokumen keuangan Perseroan dan dokumen Perseroan lainnya disimpan di tempat kedudukan Perseroan. Atas permohonan tertulis dari pemegang saham, direksi dapat memberi izin kepada pemegang saham untuk memeriksa daftar pemegang saham, daftar khusus, risalah RUPS serta mendapat salinan risalah RUPS dan salinan laporan tahunan.


(27)

Lebih lanjut, menurut Pasal 102 UUPT diatur tugas direksi sehubungan dengan pengurusan kekayaan Perseroan dimana direksi berkewajiban untuk memperoleh persetujuan RUPS untuk:

1. Mengalihkan kekayaan Perseroan; atau

2. Menjadikan kekayaan Perseroan sebagai jaminan utang. 3) Manajer SDM dan Umum

Tanggung Jawab :

1) Terlaksananya penggajian dan kesejahteraan bagi karyawan

a) Melakukan kajian terhadap sistem penggajian dan pemberi kesejahteraan bagi karyawan, merumuskannya serta mengusulkan kepada direksi atau komisaris untuk disetujui

b) Menginformasikan dengan jelas dan transparan mengenai hak dan kewajiban setiap karyawan yang sudah diatur dalam suatu ketentuan.

2) Terlaksananya mutasi, promosi, peningkatan kualitas karyawan dan penempatan karyawan dan sesuai kebutuhan

a) Merencanakan rekruitmen, mutasi, promosi, dan melakuakn analisis beban kerja biro dan per seksi

b) Merencanakan pendidikan dan pelatihan, kursus atau seminar dalam rangka peningkatan kualitas karyawan dan mengawasi pelaksanaannya

3) Terselenggaranya tertib administrasi karyawan dan terciptanya disiplin kerja


(28)

a) Mengkoordinir pembuatan dan pengerjaan induk karyawan, daftar urutan kepangkatan dan file identitas dan pengalaman setiap karyawan

b) Mengkoordinir dan mengawassi pelaksanaan sistem pencatatan daftar hadir karyawan

4) Terpenuhinya kebutuhan barang dan jasa tepat waktu, jumlah, kualitas dengan harga yang menguntungkan perusahaan

a) Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pengadaan barang barang dan jasa dengan engacu kepada pedoman pengadaan jasa yang berlaku

b) Mengawasi penerimaan dan pengeluaran stok BBM dan material persediaan lainnya

5) Terselenggaranya administrasi aktiva tetap atau inventaris dan stok (persediaan)

a) Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan sistem pengendalian terhadap aktiva tetap atau inventaris dan stok (persediaan)

b) Mengkoordinir pembuatan laporan bulanan , triwulanan, semesteran dan tahunan mengenai aktiva tetap atau inventaris dan stok (persediaan)dan disampaikan kepada direksi


(29)

a) Meneptakan lokasi-lokasi taua wilayah atau tempat yang dianggap rawan keamanan dan ketertiban yang harus diawassi secara khusus

b) Memonitor dan mengawasi pelaksanaan dan kebijakan yang telah ditetapkan

7) Terselenggaranya fungsi kesekretariatan, pelayanan umum dan rumah tangga perusahaan serta pelayanan umum lainnya

a) Menetapkan kebijakan dalam menjalankan fungsi ketata-usahaan dan rumah tangga dan mengwasai pelaksanaannya b) Menetapkan kebijakan dalam pelayanan investor tamu dan

masyarakat dan mengawasi pelaksanaannya. Batas kewenangan :

1) Mengusulkan pengembangan SDM 2) Mengusulkan pengembangan organisasi

3) Melaksanakan rencana kerja anggaran dan perusahaan

4) Mengusulkan evaluasi dan pengembangan sistem manajemen SDM 5) Memberikan izin cuti, peringatan, tindakan personalia lainnya kepada

bawahan

6) Melakukan penilaian prestasi bawahan sesuai ketentuan yang berlaku A. Asisten Manajer SDM

Tanggung jawab :

1) Terlaksananya penempatan kerjasesuai kebutuhan dan kompetensinya


(30)

a) Merencanakan dan melakukan analisis beban kerja per masing-masing biro dan per seksi

b) Merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan atau kursus, seminar bagi karyawan masing-masing biro sesuai bidang tugasnya

2) Terlaksanannya penggajian dan kesejahteraan bagi karyawan a) Menyusun anggaran biaya karyawan (SDM) setiap tahun utnuk

diusulkan dalam RKAP tahunan

b) Merencanakan dan melaksanakan sistem pembayarn gaji dan tunjangan sesuai dengen ketentuan yang berlaku

3) Terselenggaranya tertib administrasi kepegawaian

a) Merencanakan dan membuat buku induk kepegawaian , termasuk statusnya dan keluarganya

b) Membuat file setiap SDM yang memuat identitas, surat keputusan pengangkatan, surat keputtusan jabatan daan sanksi-sanksi yang pernah diberikan

4) Terciptanya disiplin kerja dan tegak aturan kepegawaian

a) Mengawasi pengisian dan pencatatan daftar hadir harian karyawan

b) Menkoordinir perhitungan sanksi keuangan secara mingguan atau bulanan atas kehadiran atau keterlambatan karyawan masuk kantor


(31)

Batas kewenangan :

1) Melakukan penilaian prestasi bawahan sesuai dengan Key PerformanceIndicator (KPI) dan ketentuan yang berlaku

2) Mengusulkan mutasi, promosi dan mutasi seksi SDM

3) Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan bawahan

4) Memverifikasi:

• Daftar lembur dan daftar hadir karyawan • Daftar payroll, SPPD, cuti, surat berobat • Surat penomorannya

Pelaksana seksi SDM

1) Mempersiapkan dan mengerik surat-surat cuti, SPPD, surat pengantar, surat-surat keputusan, nota berkaitan dengan SDM

2) Mempersiapkan dan mengetik daftar gaji bulanan 3) Menghitung dan mengetik daftar lembur gaji karyawan

4) Mempersiapkan bahan-bahan untuk kenaikan pangkat, mutasi, kenaikan tunjangan, penghapusan dan peninjauan masa kerja

5) Menghimpun dan memfile peraturan-peraturan kepegawaian 6) Memfile dokumem setiap SDM dengan baik dan rapi

7) Membuat rekapitulasi daftar hadir karyawan secara harian, mingguan dan bulanan

8) Membuat konsep perhitungan sanksi keuangan atas ketidakhadiran atau keterlambatan masuk kantor setiap SDM


(32)

9) Membuat dan mengerjakan buku induk karyawan secara up to date 10)Membantu asisten manajer dalam penyelenggaraan aturan-aturan

penilaian karya B. Asisten Manajer Umum

Tanggung jawab :

1) Terpenuhi kebutuhan barang dan jasa tepat waktu, jumlah dan kualitas dengan harga yang menguntungkan

a) Membuat rencana pengadaan barang dan jasa secara akurat untuk kebutuhan satu tahun, persemester , per triwulan dan perbulan sesuai RKAP

b) Membuat laporan pengadaan barang dan jasa setiap bulan disampaikan kepada manajer

1) Terselenggaranya administrasi aktiva tetap atau inventaris dan terkendalinya pemakaian BBM, bahan pelumas, material dan persediaan alat tulis kantor

a) Mengkoordinasikan pembuatan dan pencatatan seluru aktivatetap atau inventaris milik perusahaan

b) Membuat laporan bulanan aktiva tetap, stok BBM, bahan pelumas dan material

2) Terselenggaranya pengelolaan rumah tangga perusahaan dan pelayanan umum dengan baik


(33)

1) Melakukan penilaian prestassi bawahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

2) Mengusulkan mutasi dan promosi bawahan

3) Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan bawahan

Pelaksana Seksi Umum dan Pengadaan Tugas pokok:

1) Melaksanakan survey harga barang dan membuat daftar harga dari berbagai sumber sebagai dasar untuk menetukan harga yang wajar 2) Melayani dan memproses setiap permintaan pembeli

3) Memproses surat penawaran harga dan mempersiapkan order pembli 4) Menerima dan memriksa barang-barang yang sudah dibeli

5) Melayani, memeriksa dan memproses permintaan material, BBM, bahan pelumas

6) Melayani, memeriksa serta memproses permintaan perbaikan alat berat dan kendaraan

7) Melayani, memeriksa memproses permintaan barang kebutuhan internal setiap biro

8) Melayani dan mempersiapkan kebutuhan dan alat-alat untuk rapat 9) Melayani permintaan fotokopi dari masing-masing biro

10)Mengurus surat-surat perpanjang STNK alat berat dan kendaraan 4) Manajer Keuangan


(34)

1) Terpenuhi informasi akuntansi dan keuangan secara akurt dan up to date bagi stakeholder

a) Mengkoordinir pembukuan atau entry transaksi-transaki ke buku harian, buku besar dan buku tambahan

b) Meriview dan mengkoordinir penyusunan laporan keuangan bulanan dan menyampaikan kepada direksi paling lambat tanggal 10 berikutnya

2) Terpeliharanya tingkat likuiditas dan solvabilitas perusahaan yang baik secara berkesinambungan

a) Mengkoordinir penyusunan RKAP, rencana jangka menengahdan rencana jangka panjang perusahaan

b) Mereview dan mengkoordinir penyusunan cash flow tahunan, semesteran, triwulan dan bulanan

3) Terciptanya efisiensi biaya dan efektivitas pengguna dana

a) Memastikan bahwa penerimaan dan pengeluaran telah sah secara formal dan didukung bukti-bukti yang cakap

b) Memastikan bahwa setiap pengeluaran teah tersedia nggarannya atau telah mendapat persetujuan dari direksi

4) Terselenggaranya tertib administrasi bidang akuntansi keuangan a) Menetapkan kebijakan sistem file atas berkas keuangan dan

akuntansi maupun surat-surat masuk dan keluar biro keuangan serta memantau pelaksanaannya


(35)

b) Menetapkan jadwal penyelesaian laporan bagi asisten manajer pada biro keuangan

5) Terselenggaranya pengendalian resiko yang efektif

a) Mengkoordinir biro-biro untuk melakukan identitas risiko, analisis dan evaluasi risiko dan cara pengendalian risiko

b) Memantau pelaksanaan manajemen risiko dan melaporkannya secara berkala kepada direksi

Batas kewenangan :

1) Mengambil keputusan masalah kewenangan 2) Pembinaan SDM pelaksana keuangan

3) Menetapkan tugas-tugas asisten manajer dan pelaksana yang belum tercakup dalam job description masing-masing

4) Melakukan penilaian prestasi bawahan sesuai dengan pedoman bagi para bawahan yang telah ditetapkan

5) Mengusulkan mutasi, promosi jabatan bagi para bawahan sesuai ketentuan

6) Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan bawahan sesuai ketentuan

A. Asisten Manajer Keuangan dan Anggaran Tanggung jawab :


(36)

a) Menyelenggarakan pembukuan atau entry transaksi ke buku besar dan buku tambahan atau daftar-daftar secara akurat dn up to date

b) Melakukan rekonsiliasi pembukuan antar seksi pada bito keuangan listas biro PT. KIM

2) Terpeliharanya efisiensi biaya dan efektivitas penggunaan data a) Melakukan verifikasi transaksi pengeluaran untuk memastikan

keabsahan dan kelengkapan bukti sesuai ketentuan yang berlaku

b) Melakukan verifikasi bukti apakah setaip pengeluaran tersedia anggarannya dan sesuai dengan tujuan penggunaannya

3) Terselenggaranya tertib administrasi dalam bidang akuntansi

a) Menetapkan jenis buku besar atau daftar yangdiperlukan sesuai kebutuuhan

b) Menetapkan sistem file bukti-bukti pembukuan dan mengawasi pelaksanaannya

Batas kewenangan :

1) Menetapkan pembagian tugs dari bawahan atau pelaksana

2) Melakukan penilaian prestasi bawahan sesuai pedoman penilaian yang berlaku

3) Mengusulkan mutasi dan promosi bgi bawahan melalui manajer keuangan


(37)

4) Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yng dilakukan bawahan sesuai ketentuan kepegawaian

Pelaksana Anggaran dan Keuangan

1) Menyimpan uang kas di bank dan surat-surat berharaga secara umum

2) Menerima dan menyetor ke bank hasil penjualan dan penagihan 3) Membuat dan mengerjakan buku kas dan buku bank

4) Melakuakan pembayaran melalui kass atu check atau giro 5) Melakukan rekonsiliasi kas di setiap bulan

6) Menyususn cash flow bulanan , triwulanan, semesteran, dan tahunan

7) Melaporkan posisi kas si bank setiap hari ke manajer 8) Memfile bukti-bukti keuangan dengan baik

9) Menyusun laporan bulanan, semesteran dan tahunan B. Asisten Manajer pajak dan Penagihan

Tanggung Jawab :

1) Tertagihnya seluruh piutang lancar dan tunggakan piutang

a) Menetapkan kebiijakan sistem penagihan meliputi jadwal penagihan dan debitur yang ditagih sesuai jadwal serta prosedur penagihan

b) Membagi dan menetapkan petugas penagih sesuai jadwal serta prosedur penagih


(38)

a) Mengidentifikasi dan menetapkan jenis-jenis yang harus dipungut dan disetor oleh perusahaan

b) Mengkoordinir pelaksanaan pemungutan atau pemotongan pajak

3) Terselenggaranya tertib asministrasi piutang pajak a) Mengkoordinir entry transaksi penjualan dan piutang

b) Membuta aging schedule piutang per triwulan dan akhir tahun Batas kewenangan:

1) Menetapkan pembagian tugas dari bawahan atau pelaksana

2) Melakukan penilaian prestasi bawahan sesuai pedoman penilaian yang berlaku

3) Mengusulkan mutasi dan promosi bagi bawahan melalui manajer keuangan

4) Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan bawahan sesuai ketentuan kepegawaian

Pelaksana Penagihan dan Pajak 1) Mempersiapkan daftar penjualan

2) Membukukan penjualan ke buku tambahan piutang 3) Mempersiapkan voucher tagihan atau invoice dan kuitansi 4) Mempersiapkan faktur pajak

5) Melakukan penagihan dan melaporkan hasil penagihan 6) Mengecek hasil penjualan melalui bank


(39)

8) Menyetor pajak dan membuat laporan-laporan perpajakan 9) Menjual pas masuk dan melaporkan hasil penjualan

10)Melakukan rekonsiliasi piutang dengan seksi akuntansi dan biro lain yang terkait

11)Melakukan konfirmasi piutang

12)Mengidentifikasi piutang tertunggak dan bermasalah untuk diserahkan pengurusannya ke seksi hukum dan perijinan

13)Menyusun laporan bulanan , triwulan, semesteran dan tahunan C. Asisten Manajer Akuntansi

Tanggung jawab :

1) Terciptanya informasi akuntansi yang akurat dan tepat waktu a) Menyelenggarakan pembukuan atau entry transaksi ke buku

besar dan buku tambahan attau daftar-daftar secara akurat dan up to date

b) Mereview dan menyusun laporan keuangan bulanan, triwulan semesteran dan tahunan sesuai dengan prinsip akuntansi indonesia

2) Terciptanya efisiensi biaya dan efektivitas penggunaan dana a) Melakukan verifikasi transaksi pengeluaran untuk memastikan

keabsahan dan kelengkapn bukti sesuai ketentuan yang berlaku b) Melauakn verifikasi bukti apakah setiap pengeluaran tersedia

anggarannya dan sesuai dengan tujuan penggunaannya 3) Terselenggaranya tertib administrasi dalam bidang akuntansi


(40)

a) Menetapkan jenis buku besar atau daftar yang diperlukan sesuai kebutuhan

b) Menetapkan sistem file bukti-bukti pembukuan dan mengawasi pelaksanaannya

Batas kewenangan :

1) Verifikasi keabsahan bukti dan kelengkapan dokumen pendukung 2) Menjurnal transaksi

3) Mempersipakan memorial jurnal 4) Mengentry transaksi

5) Membuat daftar-daftar pendukung neraca dan laba rugi

6) Melakukan rekonsiliasi pembukuan dengan seksi lain tau lintas biro

7) Memfile bukti-bukti pembukuan

8) Membantu menyususn laporan keuangan bulanan , triwulan, semesteran dan tahunan

D. Asisten Manajer dan Manajemen Resiko Tanggung jawab :

1) Terciptanya prosedur pengelolahan risiko secara terpadu

a) Menyusun program manajemen risiko sejalan dengan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Jangka Panjang Menengah (RJM) dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)


(41)

b) Menyususn jadwal pelaksna identifikasi, analisis pemetaan dan pengendalian risiko

2) Terselenggaranya manajemen risiko secara efektif dan efisien a) Mengkoordinir dan membina masing-masing biro untuk

melakukan identifikasi risiko

b) Membuat rekapitulasi hasil identifikasi risiko yang disampikan ke direksi untuk mendapatkan persetujuan

3) Terselenggaranya tertib administrasi pelaksanaan manajemen risiko

a) Memantau pelaksanaan setiap tahapan manajemem risiko melalui laporan masing-masing biro

b) Melaporakan kepada Direksi secara berkala pelaksanan manajemen termasuk kendala-kendala yang dihadapi dan biro-biro yang tidak taat aturan

4) Menyususn laporan keuangan bulanan, triwulan, semesteran,RKAP,RJPP, pengembangan-pengembangan lain

5) Memberikan rekomendai kepada direksi atas pilihan keputusan, penggunaan rakanan, perubahan sistem

6) Memberikan masukan kepada Direksi mengenai teknologi dan sistem

Batas kewenangan :

1) Menetapkan form-form pelporam dan tanggal pelaporan pelaksana manajemen risiko oleh masing-masing biro


(42)

2) Menetapkan jadwal atau tanggal pembahasn setiap tahapan manajemen risiko

3) Mengusulkan sanksi kepada direksi terhadap biro yang tidak taat terhadap aturan manajemen risiko

5) Manajer Sales dan Marketing Tanggung jawab :

1) Menjabarkan RKAP dalm rencana program pemasaran yang terintegrasi dan bernilai tinggi

2) Mengelola sumber-sumber pendapatan perusahaan sistem yang efektif, efisien dan berhasil guna

3) Tercapainya sasaran target dan target RKAP tahunan, jangka menengah dan jangka panjang biro sales dan marketing

4) Meningkatnya pendapatan atas penjualan lahan, persewaan , air bersih, pengolahan air limbah, limbah padat dan sumber-sumber pendapatan lainnya

5) Meningkatnya minat calon investor membuka usaha pada KIM dan terciptanya image yang baik kepada PT. KIM

6) Terpeliharanya sarana dan fasilitas komersil

7) Terselenggaranya tertib administrasi pada biro sales dan marketing 8) Mengkoordinasikan dan melakukan proses administrasi pencatatan

produksi, pendapatn, serta evaluasinya untuk mengoptimalkan pelayanan yang efisien


(43)

9) Mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluai pencapaian seluruh program pemasaran agar tujuan yang telah ditetapka tercapai

10) Terselenggaranya laporan manajemen yang disajikan tepat waktu Batas kewenangan :

1) Menyusun rencana kerja manajemen bidang pemasaran

2) Melakukan koordinasi dengan iinstansi pemerintah, swasta dan pihak lain

3) Mengusulkan rencana investasi bidang pemsaran

4) Melakukan koordinasi dengan bidang lain untuk penyiapan fasilitas yang mendukung pelayanan

5) Melakukan penilaian prestasi bawahan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan

6) Mengusulkan mutasi , promosi jabatan bagi para bwahan sesuai ketentuan yang berlaku

7) Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan A. Asisten Manajer penjualan

Tanggung jawab :

1) Tercapainya sasaran dan target RKAP , rencana jangka menengah dan rencana jangka panjang penjualan lahan

a) Merumuskan sasaran dan taget penjualan lahan yang dituangkan dalam RKAP tahuba , RJM dan RJP


(44)

b) Merumuskan strategi penjualan lahan dengan berpedoman pada kebijakan manajer dan melaksanakannya serta membuat perhitungan risiko dan pengendaliannya

2) Menindaklanjuti peluang-peluang pendapatan yang sudah dirintis oleh bagian marketing

a) Melakukan kontak telepon, surat, emali maupun mengirimkan brosur-brosur dari produk dan jasa yang bisa diberikan perusahaan kepada calom pelanggan

b) Menindak lanjuti setiap peluang penjualan yang telah teridentifikasi sehingga menjadi kontrak penjualan

3) Terselenggaranya tertib administrasi penjualan lahan investor dan persediaan lahan

a) Menyediakan peta kawasan, peta lokasi lahan yang akan dijual serta data dan informasi tentang kondisi lahan yang bersangkutan

b) Melakukan inventarisasi persediaan lahan sesuai kebutuhan 4) Mengelola informasi penjualan dari sumber-sumber pendapatan

KIM lainnya diluar penjualan lahan, seperti usaha BBM, arena futsal dan usaha-usaha lain yang telah berjalan dari pengembangan usaha

Batas kewenangan :

1) Melakukan penilaian prestasi bawahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku


(45)

2) Mengusulkan mutasi, promosi jabatan bagi bawahan yang melalui manajer

3) Memberikan teguran dan sanksi tertulis atas pelanggaran yang dilakukan bawahan dan mengusulkan pemberhentian melalui manajer

Pelakasana Seksi Penjualan

1) Mengagendakan surat masuk dan memproses lebih lanjut

2) Mempersiapkan dan mengetik surat keluar dan

mengagendakannya

3) Memproses permohonan calon investor

4) Melaksanakan file peta lokasi atau lahn yang akan dijual maupun yang sudah terjual

5) Melaksanakan administrasi atau pencatatan persediaan lahan dan melakukan inventarisasi secara berkala

6) Melaksanakan adinistrasi penjualan lahan dan daftar investor 7) Memepersiapkan dan mengetik konsep surat perjanjian jual beli

lahan termauk pengalihan

8) Membuat laporan bulana, triwulan , semesteran dan tahunan tentang penjualan lahan dan persediaan lahan PT KIM

B. Asisten Manajer Marketing Tanggung jawab :

1) Menjabarkan RKAP dalam rencana program pemasaran yang terintegrasi dan bernilai tinggi


(46)

a) Menginterpretasikan RKAP menjadi target-target sumber pendapatan yang dapat dimaksilamlkan

b) Memprediksi besar pendapatan dari pelanggan-pelanggan yang ada dan dari prosuk-produk yang sudah digunakan

2) Menjalin hubungan baik dengan pelanggan-pelanggan KIM untuk memaksimalkan hubungan bisnis yang ada

3) Mencari dan mendapatkan pelanggan baru dengan melakukan pendekatan baik secara formal maupun informal melalui lobby, presentasi penawaran produk, penyebaran brosur

4) Memaksimalkan keberadaan website KIM untuk menunjang program-program pemasaran

Batas kewenangan:

1) Menyusun rencana kerja manajemen bidang pemasaran 2) Mengusulkan rencana investasi bidang pemasaran 3) Menjalin hubungan baik dengan para pelanggan 4) Mencari pelanggan-pelanggan baru

5) Mengikuti seminat-seminar maupun pameran investasi Pelaksana Marketing

1) Mencatat target-target sumber pendapatan yang dapat dimaksimalkan

2) Menjalankan survei kepuasan pelanggan


(47)

4) Mengirimkan brosur-brosur produk baru kepada para pelanggan lama

D. Jaringan Usaha

PT. Kawasan Industri Medan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)dengan bidang usaha utama/pokok perusahaan pada saat ini dapatdikelompokkan menjadi :

1. Kegiatan Jasa Penyiapan Lahan Industri 2. Kegiatan Jasa Pelayanan Kawasan

Dan tujuan pendirian PT. Kawasan Industri Medan (Persero) ialah turut melaksanakan serta menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya menyediakan prasarana, melaksanakan pembangunan serta pengurusan pengusahaan dan pengembangan serta melakukan kegiatan di bidang usaha kawasan industri (industrial estate) dan jasa dengan menerapkan prinsip prinsip Perseroan Terbatas.

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha, sebagai berikut :

• Pembebasan dan pematangan tanah untuk kaveling industri. • Penyediaan kaveling dan bangunan industri siap pakai. • Pengelolaan dan perawatan kawasan industri.

• Pelayanan jasa konsultasi bidang kawasan industri, jasa pembangunan, jasa pergudangan dan jasa pengawasan.


(48)

E. Kinerja Usaha Terkini

Pengembangan yang dilakukan PT. KIM (Persero) untuk mendukung pertumbuhan korporasi yang berkelanjutan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Untuk mendorong tercapainya hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Kinerja Usaha terkini yang dilakukan PT. Kawasan Industri Medan (Persero) adalah meningkatkan penjualan lahan , persewaan fasilitas, pemeliharaan kawasan, pengolahan limbah yang baik agar tidak terjadi keluhan pada masyarakat sekitar dan pelayanan air agar dapat tercapai nya target perusahaan dan meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian nasional.

Berkat seluruh kerja keras dan tercapainya hasil yang maksimal, PT Kawasan Industri Medan (Persero ) merupakan perusahaan yang tergolong sehat. Berdasarkan perhitungan skor menurut keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-100/MBU/2002, jumlah skor tahun 2014 yang diperoleh adalah 84,90 tergolong sehat dengan kategori AA.

Seiring dengan tingginya minat investor untuk menanamkan investasinya di Sumatera Utara PT. KAWASAN INDUSTRI MEDAN terus


(49)

melakukan pengembangan lahan. Hingga saat ini telah memiliki luas areal 780 ha dan akan terus dikembangkan dengan usaha sendiri maupun bekerjasama dengan pihak-pihak swasta yang berpengalaman dan professional dalam pembangunan kawasan industri.

PT. Kawasan Industri Medan (Persero) juga memiliki Sertifikat Amdal dan pencanangan ISO 14000 yang dapat membuktikan kepada investor dan calon investor akan kesiapan dan keseriusan PT. Kawasan Industri Medan (Persero) dalam menjalankan usahanya.

F. Rencana Usaha

Rencana usaha PT. Kawasan Industri Medan (Persero), antara lain: • Menyediakan sarana dan prasarana untuk industri melalui penyediaan

kawasan industri yangberwawasan lingkungan dengan tujuan mempercepat investasi dan pertumbuhan sektor industri.

• Perluasan lahan PT KIM (Persero) tahap III.

• Kerjasama dalam bidang pengadaan energi listrik swasta.

• Mencari sumber air bersih dari air permukaan sungai Denai desa Sibiru-biru.

BAB III

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENERIMAANDAN PENGELUARAN KAS PADA PT. KAWASAN INDUSTRI


(50)

A. Sistem Pengendalian Internal Kas

Kas merupakan komponen aktiva yang sangat penting dan sangat mempengaruhi semua transaksi yang terjadi karena berlaku sebagai alat tukar dalam perekonomian kita. Kas juga menjadi begitu penting karena perorangan, perusahaan atau bahkan pemerintahan harus mempertahankan posisi likuiditas yang memadai yakni mereka harus memiliki sejumlah uang yang mencukupi untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar entitas bersangkutan dapat terus beroperasi.

Kas juga merupakan perkiraan yang paling aktif karena kas terlihat dalam semuakegiatan usaha. Ini disebabkan sifat kegiatan usaha yang meliputi suatu harga dan keadaan-keadaan yang berkaitan dengan penetapan suattu alat ukur kas. Kas memberikan dasar pengukuran melalui pencatatan untuk perkiraan lain. Hal ini disesuaikan dengan pendapat Kieso dan Weygant (2002:182) yang menyatakan bahwa :

“kas harta yang paling likuid adalah media pertukaran baku dan dasar bagi pengukuran dan akuntansi untuk semua pos lainnya. Kas umumnya diklasifikasikan sebagai harta lancar. Agar dapat dilaporkan sebgai kas, pos bersangkutan harus siap tersedia untuk pembayaran kewajiban lancar dan harus bebas dari setiap iktatan kontraktusal uyang membatasi penggunaannya dalam pemenuhan utang”.

Menurut Syahyunan (2013:59) yang menyatakan bahwa :

“ kas adalah aset perusahaan yang paling likuid dan merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi tingkat likuditasnya”.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2004, par 07):

“Yang dimaksud dengan kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaaan. Yang dimaksud


(51)

dengan bank ialah sisa rekening giro perusahaan yang dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan utama perusahaan”.

Kas terdiri dari simpanan komersial dan rekening atau deposit dibank atau ditempat lainnya serta pos-pos yang ada didalam yang dapat dipergunakan sebagai media alat tukar atau yang dapat diterima oleh bank dengan nilai nominal yang tercantum padanya.

Kas merupakan aktiva yang paling rawan terhadap penyelewengan karena secara umum kas mempunyai ciri-ciri :

1. Bentuknya kecil

2. Mudah dibawa dan disembunyikan 3. Tahan lama

4. Tidak mempunyai identitas kepemilikan 5. Diterima sebagai alat pembayaran

6. Dapat dengan cepat dikonversikan menjadi bentuk aktiva lainnya. Yang tidak termasuk golongan kas :

1. Check mundur

2. Pembayaran-pembayaran dimuka 3. Surat berharga jangka pendek 4. Saham dan obligasi

5. Perangko, materai dan suplies kantor lainnya

6. Kas yang disisihkan untuk tujuan tertentu. Kas yang disishkan manajemen untuk tujuan pelunasan hutang jangka pendek, misalnya perjalanan dinas , pembayarn bunga dan dividen , pajak


(52)

Untuk menjaga kas agar tetap aman, maka perusahaan perlu membuat sistem pengendalian intern. Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, untuk mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.Untuk menciptakan pengendalian intern, manajemen harus menetapkan tanggung jawab secara jelas dan tiap orang memiliki tanggung jawab untuk tugas yang diberikan padanya.

Menurut Hongren, harrison, Robinson dan Secokusumo (1997:342): “Pengendalian internal adalah suatu rencana organisasional dan semua tindakan yang dilakukan perusahaan untuk :

1. Mengamankan aktiva

2. Mendorong diikutinya kebijakan perusahaan 3. Mendorong efisiensi operasional

4. Menjamin ketepatan dan dapat dipercayainya catatan-catatan akuntansi” Pengendalian internal merupakan otoritas dari manajemen dan bukan hanya merupakan bagian dari sistem akuntansi saja. Dengan demikian tanggung jawab dari pengendalian internal tidak hanya berada pada akuntan tetapi juga pada manajer.Pengendalian internal sendiri pun tidak menghilangkan kekeliruan, kesalahan dan kecurangan yang terjadi didalam perusahaan , tetapi pengendalian internal dimaksudnkan untuk mengetahui kesalahan dengan cepat dan segera menanganinya. Menekan serendah mungkin masalah yang terjadi.


(53)

Menurut Mulyadi (2002:180) dalam SA Seksi 319 Pertimbangan atas Pengendalian Intern dalam Audit laporan Keuangan paragraf 06 mendefinisikan “pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pancapaian tiga golongan tujuan berikut ini :

1. Keandalan pelaporan keuangan

2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku 3. Efektivitas dan efisiensi yang berlaku”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa “Sistem pengendalian internal terhadap kas adalah semua sarana, alat, mekanisme yang digunakan untuk mengamankan, mencegah pemborosan dan penyalahgunaan kas, menjamin ketelitian, mendorong efisiensi dipatuhinya kebijakan manajemen kas”.

B. Fungsi Pengendalian Internal

Menurut Romney dkk (2006 : 230), menyatakan bahwa pengendalian internal melaksanakan tiga fungsi penting meliputi:

1. Pengendalian untuk pencegahan (preventive control), dibutuhkan untuk mencegah timbulnya suatu masalah sebelum mereka muncul. Misalnya mempekerjakan personil akuntansi yang berkualitas tinggi, pemisahan tugas pegawai yang memadai, dan secara efektif mengendalikan akses fisik atas aset, fasilitas dan informasi.


(54)

2. Pengendalian untuk pemeriksaan (detective control),Dibutuhkan untuk mengungkap masalah begitu masalah tersebut muncul. Misalnya pengendalian untuk pemeriksaanadalah pemeriksaan salinan atas perhitungan, mempersiapkan rekonsiliasi bank dan neraca saldo setiap bulan.

3. Pengendalian korektif (corrective control), Dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang ditemukan oleh pengendalian untuk pemeriksaan. Pengendalian ini mencakup prosedur yang dilaksanakan untuk mengidentifikasikan penyebab masalah,memperbaiki kesalahan atau kesulitan yang ditimbulkan, dan mengubah sistem agar masalah dimasa mendatang dapat diminimalisasikan atau dihilangkan.

C. Tujuan Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2001:163), tujuan sistem pengendalian intern adalah

1. Menjaga kekayaan organisasi

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi 3. Mendorong efisiensi

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

Menurut tujuannya sistem pengendalian internal tersebut dibagi menjadi duamacam : pengendalian intern akuntansi (internal accounting control) dan pengendalian intern administratif(internal administrative control).pengendalian intern akuntansi, yang merupakan bagian dari sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi , metode, ukuran-ukuran


(55)

yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian intern akuntansi yang baik akan menjamin keamanan dan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi , metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.

D. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Internal

Unsur-unsur pokok sistem pengendalian internal adalah : 1. Lingkungan pengendalian

Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi personel organisasi tentang pengendalian. Dan lingkungan pengendalian juga merupakan unsur yang merupakan landasan untuk semua unsur pengendalilan intern, yang membentuk disiplin dan struktur. Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik dan manajer entitas mengenai pentingkan pengendalian intern

2. Penaksiran Risiko

Penaksiran resiko biasanya digunakan dalam pelaksanaan pelaporan keuangan, yaitu penaksiran risiko yang terkandung dalam asersi tertentu dalam laporan keuangan dan desain implementasi aktivitas pengendalian


(56)

yang ditujukan untuk mengurangi resiko tersebut pada tingkat minimum, dengan mempertimbangkan biaya dan manfaatnya.

3. Informasi dan Komunikasi

Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang bagaimana aktivitas mereka berkaitan dengan orang lain, baik yang berada di dalam maupun di luar organisasi. Komunikasi ini mencakup pelaporan penyimpangan kepada pihak yang pihak yang lebih tinggi dlm entitas. Pedoman kebijakan, pedoman akuntansi dan pelaporan keuangan , daftar akun, dan memo juga merupakan bagian dari komponen akuntansi dan komukasi dalam pengendalian intern

4. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Kegiatan dan prosedur ini dilaksanakan untuk mengurangi resiko dalam pencapaian tujuan entitas.

5. Pemantauan

Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan dilaksanakan oleh personel yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain maupun pengoperasian tersebut, pada waktu yang tepat, untuk menentukan apakah pengendalian intern beroperasi sebagaimana yang diharapkan, dan untuk


(57)

menentukan apakah pengendalian intern tersebut telah memerlukan perubahan karena terjadinya perubahan keadaan

Pengendalian intern harus diutamakan agar semua kas yang seharusnya diterima memang benar-benar diterima dan dicatat. Pengawasan dan penelaahan pada sistem pengendalian intern yang baik akan mampu melindungi kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kesalahan dan ketidaktelitian yang terjadi.

D. Sumber- Sumber Penerimaan dan Pengeluaran kas PT. Kawasan Industri Medan (Persero)

Sumber-sumber penerimaan kas pada PT. Kawasan Industri Medan(Persero) adalah sebagai berikut :

1. Penjualan lahan

2. Penyewaan gudang dan gedung 3. Pemeliharaan kawasan

4. Pengolahan air limbah 5. Pengelolaan air bersih 6. Tanda pas masuk 7. Lapangan Futsal 8. Pengalihan lahan 9. SPBU

10.Kerjasama operasi pada pihak lain

Adapun sumber-sumber pengeluaran-pengeluaran kas pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero) adalah sebagai berikut :


(58)

1. Biaya pegawai :gaji, biaya perobatan bagi pegawai dan keluarganya, pesangon, jamsostek, santunan suka dan duka

2. Biaya Pemeliharaan : sarana dan prasarana kawasan, kendaraan, alat kerja, komputer, service AC, jaringan limbah, jaringan air bersih, penerangan jalan, alat berat, pemeliharaan gedung, telekomunikasi

3. Biaya Adm dan umum : alat tulis kantor, pengadaan barang, biayacetakan (jilid dan fotokopi), komputer supplies, biaya pos dan giro, biaya listri, air dan telepon, biaya perpustakaan dan dokumentasi, biaya pemasara, biaya perizinan, keperluan dapur, pakaian kerja, biaya outsourching, BBM (kendaraan dinas) biaya keamanan kawasan KIM, biaya sewa alat kerja, biaya surat Perjalanan Dinas karyawan, biaya latihan dan pendidikan pegawai, biaya rapat, biaya asuransi, biaya administrasi dan bank


(59)

E. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran kas pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero)

Penerimaan kas berasal dari dua sumber utama : penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik , sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :

1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.

2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas

Menurut Mulyadi (2001:456) , ada tiga macam prosedur dalam sistem penerimaan kas :

1. Prosedur penerimaan kas dari over-the-counter-sale, perusahaan melakukan penyerahan barang dan menerima kas dari penjualan di tempat usaha

2. Prosedur penerimaan kas cash on delivery sale, perusahaan melaksanakan penyerahan barang dan menerima kas dari penjualan di tempat pelanggan yang melibatkan kantor pos, angkutan umum dan angkutan perusahaan itu sendiri.

3. Prosedur penerimaan kas melalui kartu kredit, penerimaan kas melibatkan pihak ketiga ( bank atau perusahaan penerbit kartu kredit)


(60)

Prosedur penerimaan uang dalam perusahaan perlu dirancang sedemikian rupa sehingga kemungkinan tidak tercatat dan tidak diterimanya uang yang seharusnya diterima dapat dikurangi menjadi sekecil mungkin. Prosedur penerimaan kas perlu memperhatikan hal berikut :

1. Terdapat pemisahan tugas antara yang menyimpan, yang menerima dan mencatat penerimaan uang. Apabila untuk perusahaan kecil pemisahan demikian tidak dapat dilakukan maka penggabungan antara ketiga tugas tadi hanya dapat dilakukan oleh pemilik perusahaan

2. Setiap penerimaan uang langsung disetor ke bank sebagaimana adanya Dalam hal prosedur penerimaan kas pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero) penulis akan membahas mengenai prosedur pada penjualan lahan , antara lain adalah :

1. Biro pemasaran membuat nota perhitungan pembayaran uang muka downpayment yang diterima dari investor ke Biro keuangan untuk dibayar 2. Asisten Manajer Penagihan dan piutang menerima berkas tersebut

kemudian menyerahkan uang tunai / giro ke asisten manajer keuangan untuk disetor ke bank

3. Kemudian mengentry voucher penerimaan tersebut dan kemudian diserahkan ke manajer keuangan untuk ditanda tangani

4. Kemudian bagian akuntansi melakukan pembukuan terhadap penerimaan kas tersebut


(61)

diserahkan

Gambar 3.1

Prosedur Penerimaan Kas Pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero) Sumber : PT. Kawasan Industri Medan (Persero)

membuat nota

perhitungan pembayaran uang muka yg diterima dari investor

menerima dan memeriksa berkas

Membuat kwitansi atas penerimaan

Mengentry voucher penerimaan

Menerima uang tunai/giro

Pembukuan oleh bagian akuntansi Penyetoran uang ke bank

Ditandatangai Manajer Keuangan Biro Pemasaran

Asisten Manajer Penagihan dan Pajak

Asisten Manajer keuangan Biro Keuangan


(62)

Dalam hal Pengeluaran kas biasanya dalam perusahaan dilakukan denganmenggunakan cek. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (karena jumlahnya kecil) dilakukan melalui dana kas kecil.Menurut Mulyadi (2001:509) Pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian intern berikut ini :

1. Dengan digunakannya cek atas nama , pengeluaran cek akan dapat diterima oleh pihak yang namanya sesuai dengan yang ditulis pada formulir cek. Dengan demikian pengeluaran kas dengan cek menjamin diterimanya cek tersebut oleh pihak yang dimaksud oleh pihak pembayar. 2. Dilibatkannya pihak luar, dalam hal ini bank , dalam pencatatan transaksi

pengeluaran kas perusahaan. Dengan digunakannya cek dalam setiap pengeluaran kas perusahan , transaksi pengeluaran kas perusahaan direkanm juga oleh bank, yang secara periodik mengirimkan rekening koran bank (bank statement) kepada perusahaan nasabahnya. Rekening koran bank inilah yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengecek ketelitian catatan transaksi kas perusahaan yang direkam didalm jurnal penerimaan dan pengeluaran kas

3. Jika sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada check issuer, pengeluaran kas dengan cek memberikan manfaat tambahan bagi perusahaan yang mengluarkan cek dengan dapat digunakannya cancelled check sebagai tanda terima kas dari pihak yang menerima pembayaran.

Dengan digunakannya cek dalam pengeluaran kas, check issuer akan secara otomatis menerima tanda penerimaan kas dari pihak yang menerima


(63)

pembayaran. Cancelled check sebagai tanda terima pembayaran lebih andal karena didalam endorsement terkait pihak bank yang merupakan pihak independen bagi pembayar maupun bagi penerima pembayaran.

Dalam prosedur pengeluaran kas yang diterapkan PT. Kawasan Industri Medan, antara lain adalah :

1. Mengajukan permintaan permohonan pembayaarn yang didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan di sampaikan ke biro keuangan

2. Asisten manager akuntansi memeriksa kelengkapan bukti apabila sudah memenuhi persyaratn diterbitkan voucher pembayaran kemudian di entry dan diserahkan ke asisten manajer keuangan

3. Ass. Manajer keuangan memeriksa kelengkapan bukti kemudian menyiapkan cek/giro untuk pembayaran tersebut kemudian cek/giro diserahkan ke manajer keuangan

4. Manajer keuangan memeriksa kelengkapan dokumen bukti-bukti tersebut kemudian memaraf bukti dan cek/giro kemudian di antar ke ruangan direksi 5. Setelah direksi setuju untuk pembayaran kemudian cek/giro ditanda tangani 6. Menerima berkas dan cek/giro dari direksi entry kembali untuk pembuatan

bukti pembayaran dan penyerahan pembayaran kepada vendor

7. menyerahkan cash payment kepada vendor dan di tandatangani sebagai bukti penyerahan cek/giro.


(64)

diserahkan

Gambar 3.2

Prosedur Pengeluaran Kas pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero) Sumber PT. Kawasan Industri Medan (Persero)

menerima dan memeriksa kelengkapan dokumen pembayaran

Diterbitkan voucher pembayaran

memeriksa kelengkapan bukti dan menyiapkan cek/giro

Ditandatangani Manajer Keuangan

Pengesahan Direksi untuk Pembayaran bukti kas keluar

Pembukuan


(65)

F. Sistem Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Kas pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero)

Dalam upaya melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, peusahaan patutlah mengawasi kas mulai dari saat penerimaannya hingga penyetorannya ke bank. Jikalau penerimaan-penerimaan kas dicatat dengan cara tepat waktu dan akurat, maka dapat meminimalisir penyalahgunaan yang terjadi.Untuk mengawasi prosedur penerimaan kas pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero), maka pihak manajemen menerapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Tanggung jawab dan fungsi dalam setiap penanganan kas dilakukan secara tegas dan pasti

2. Pemakaian kwitansi bernomor urut harus dicatat segera setiap adanya pemasukan kas agar mencegah terjadi penyelewengan

3. Memeriksa keabsahan penerimaan kas , seperti siapa yang menerima dan berapa jumlah yang diterima

4. Fungsi penerimaan kas dibedakan dengan fungsi pembukuan, kedunya dijabat oleh orang yang berbeda

5. Saldo kas yang ada selalu diperiksa oleh yang berwenang setiap periodenyaa

6. Untuk membuktikan kebenaran buku kas, bukti bukti pendukung tetap disimpan oleh bagian keuangan

7. Seluruh kas yang diterima disetor ke bank dan hanya sebagian kecil kas disediakan perusahaan untuk pembayaran atau pengeluaran rutin


(66)

G. Sistem Pengendalian Internal Pengeluaran Kas Pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero)

Pengendalian intern atas pembayaran-pembayaarn kas hendaknya memberikan jaminan yang memadai bahwa pembayaran-pembayaran dilakukan hanya untuk transaksi-transaksi yang sah.Pengeluaran kas terkadang lebih penting daripada penerimaan kas. Maka dari itu pengawasan haruslah memastikan bahwa kas dipergunakan secara efisien

Dalam sistem pengeluaran kas perusahaan ini menggunakan sistem voucher untuk pengeluaran kas yang melebihi jumlah Rp.200.000. Maka untuk mengawasi prosedur pengeluaran kas PT. Kawasan Industri Medan , manajemen menerapkan hal-hal sebagai berikut:

1. Semua transaksi pembelian dibuatkan voucher. Dan dicatat kedalam buku voucher kemudian disimpan dalam arsip voucher yang belum dibayar

2. Pada saat harus dibayar voucher diambil dari arsip dan dibuatkan cek untuk melakukan pembayaran

3. Penandatangan cek dan alat pembayaran lainnya dilakukan oleh sekurang-kurangnya oleh dua bagian yang berwenang

4. Bagian keuangan akan mengeluarkan dana setelah terlebih dahulu memeriksa bukti pendukungnya dan telah memenuhi syarat pembayaran 5. Voucher-voucher yang sudah dibayar diberi tanda lunas dan diber

tanggal sesuai kapan transaksi tersebut terjadi dan dicocokan dengan daftar cek kemudian dilakukan rekonsiliasi bank


(67)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah disusun oleh penulis maka dapat disimpulkan bahwa setiap perusahaan harus tetap menjaga jumlah uang kasnya agar tetap mencukupi pembiayaan operasionalnya sehari-hari. Manajemen kas yang efektif juga memerlukan pengendalian internal yang baik guna melindungi kas dari pencurian atau penyelewengan kas lainnya. Hal ini karena kas merupakan aktiva yang paling lancar, sehingga lebih mudah untuk diselewengkan jika tidak dijaga dengan baik.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa terhadap sistem pengendalian intern kas pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero), maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Struktur organisasi perusahaan telah menunjukkan pembagian tugas , fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang jelas dan benar sehingga pelaksanaan pengendalian internal kas dapat dilaksanakan dengan baik 2. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Kawasan Industri

Medan (Persero) sudah cukup baik dengan adanya bukti-bukti yang dilaporkan dan disimpan oleh pihak yang berwenang serta telahdilakukan pencatatan langsung dari penerimaan dan pengeluaran kas. Hal ini membuktikan bahwa sistem pengendalian intern kas pada PT Kawasan Industri Medan (Persero) dapat memperbaiki adanya kesalahan dan penyelewengan yang mungkin terjadi.


(68)

3. Sistem otorisasi dan persetujuan atas terjadinya transaksi yang menyangkut dari bagian keuangan dan pimpinan terlaksana dengan baik

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran-saran yang mungkin bermanfaat kepada pihak PT. Kawasan Industri Medan (Persero) dalam memajukan fakultas ekonomi, yaitu sebagai berikut:

1. Kepada pegawai yang berkatitan dengan kas sebaiknya diberikan cuti tertentu dalam jangka waktu tertentu pula . ini dimaksudkan agar apabila terdapat penyimpangan bisa diungkapkan oleh pegawai pengganti

2. Sebaiknya perusahaan mengadakan perputaran posisi (rotasi) tugas karyawan sehingga pegawai yang satu tidak terlalu lama menjabat suatu tugas khusus yang menyangkut keuangan , sehingga mengurangi terjadinya kesempatan untuk menyalahgunakan kas

3. Perlunya peningkatan Sistem pengendalian internal seiring berkembangnya zaman, sehingga dalam realisasinya akan mengurangi penyelewengan kas


(69)

DAFTAR PUSTAKA

Donald E,Kieso, Jerry J. Weygandt. 2002. Intermediet Accounting. Edition Akuntansi Intermediate. Jilid dua. Penerbit Binapura Aksara. Jakarta Horngren,Charles.T.dkk.1997. Akuntansi Di Indonesia, BukuSatu,Salemba

Empat. Jakarta

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat. Jakarta

Mulyadi, 2001.Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat. Jakarta

Mulyadi, 2002.Auditing,Buku Satu. Edisi Keenam, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Romney, Marshall B., dan Paul John Steinbart. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta.

Soemarso S, R, 2002. Akuntansi Suatu Pengantar.Buku Satu. Edisi kelima, Salemba Empat. Jakarta

Syahyunan. 2013. Manajemen Keuangan (Perencanaan, Analisis dan pengendalian Keuangan.USU Press.Medan


(70)

Lampiran 1

Struktur Organisasi PT.Kawasan Industri Medan Sumber : PT.Kawasan Industri Medan


(1)

F. Sistem Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Kas pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero)

Dalam upaya melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, peusahaan patutlah mengawasi kas mulai dari saat penerimaannya hingga penyetorannya ke bank. Jikalau penerimaan-penerimaan kas dicatat dengan cara tepat waktu dan akurat, maka dapat meminimalisir penyalahgunaan yang terjadi.Untuk mengawasi prosedur penerimaan kas pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero), maka pihak manajemen menerapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Tanggung jawab dan fungsi dalam setiap penanganan kas dilakukan secara tegas dan pasti

2. Pemakaian kwitansi bernomor urut harus dicatat segera setiap adanya pemasukan kas agar mencegah terjadi penyelewengan

3. Memeriksa keabsahan penerimaan kas , seperti siapa yang menerima dan berapa jumlah yang diterima

4. Fungsi penerimaan kas dibedakan dengan fungsi pembukuan, kedunya dijabat oleh orang yang berbeda

5. Saldo kas yang ada selalu diperiksa oleh yang berwenang setiap periodenyaa

6. Untuk membuktikan kebenaran buku kas, bukti bukti pendukung tetap disimpan oleh bagian keuangan

7. Seluruh kas yang diterima disetor ke bank dan hanya sebagian kecil kas disediakan perusahaan untuk pembayaran atau pengeluaran rutin


(2)

G. Sistem Pengendalian Internal Pengeluaran Kas Pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero)

Pengendalian intern atas pembayaran-pembayaarn kas hendaknya memberikan jaminan yang memadai bahwa pembayaran-pembayaran dilakukan hanya untuk transaksi-transaksi yang sah.Pengeluaran kas terkadang lebih penting daripada penerimaan kas. Maka dari itu pengawasan haruslah memastikan bahwa kas dipergunakan secara efisien

Dalam sistem pengeluaran kas perusahaan ini menggunakan sistem voucher untuk pengeluaran kas yang melebihi jumlah Rp.200.000. Maka untuk mengawasi prosedur pengeluaran kas PT. Kawasan Industri Medan , manajemen menerapkan hal-hal sebagai berikut:

1. Semua transaksi pembelian dibuatkan voucher. Dan dicatat kedalam buku voucher kemudian disimpan dalam arsip voucher yang belum dibayar

2. Pada saat harus dibayar voucher diambil dari arsip dan dibuatkan cek untuk melakukan pembayaran

3. Penandatangan cek dan alat pembayaran lainnya dilakukan oleh sekurang-kurangnya oleh dua bagian yang berwenang

4. Bagian keuangan akan mengeluarkan dana setelah terlebih dahulu memeriksa bukti pendukungnya dan telah memenuhi syarat pembayaran 5. Voucher-voucher yang sudah dibayar diberi tanda lunas dan diber

tanggal sesuai kapan transaksi tersebut terjadi dan dicocokan dengan daftar cek kemudian dilakukan rekonsiliasi bank


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah disusun oleh penulis maka dapat disimpulkan bahwa setiap perusahaan harus tetap menjaga jumlah uang kasnya agar tetap mencukupi pembiayaan operasionalnya sehari-hari. Manajemen kas yang efektif juga memerlukan pengendalian internal yang baik guna melindungi kas dari pencurian atau penyelewengan kas lainnya. Hal ini karena kas merupakan aktiva yang paling lancar, sehingga lebih mudah untuk diselewengkan jika tidak dijaga dengan baik.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa terhadap sistem pengendalian intern kas pada PT. Kawasan Industri Medan (Persero), maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Struktur organisasi perusahaan telah menunjukkan pembagian tugas , fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang jelas dan benar sehingga pelaksanaan pengendalian internal kas dapat dilaksanakan dengan baik 2. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Kawasan Industri

Medan (Persero) sudah cukup baik dengan adanya bukti-bukti yang dilaporkan dan disimpan oleh pihak yang berwenang serta telahdilakukan pencatatan langsung dari penerimaan dan pengeluaran kas. Hal ini membuktikan bahwa sistem pengendalian intern kas pada PT Kawasan Industri Medan (Persero) dapat memperbaiki adanya kesalahan dan penyelewengan yang mungkin terjadi.


(4)

3. Sistem otorisasi dan persetujuan atas terjadinya transaksi yang menyangkut dari bagian keuangan dan pimpinan terlaksana dengan baik

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran-saran yang mungkin bermanfaat kepada pihak PT. Kawasan Industri Medan (Persero) dalam memajukan fakultas ekonomi, yaitu sebagai berikut:

1. Kepada pegawai yang berkatitan dengan kas sebaiknya diberikan cuti tertentu dalam jangka waktu tertentu pula . ini dimaksudkan agar apabila terdapat penyimpangan bisa diungkapkan oleh pegawai pengganti

2. Sebaiknya perusahaan mengadakan perputaran posisi (rotasi) tugas karyawan sehingga pegawai yang satu tidak terlalu lama menjabat suatu tugas khusus yang menyangkut keuangan , sehingga mengurangi terjadinya kesempatan untuk menyalahgunakan kas

3. Perlunya peningkatan Sistem pengendalian internal seiring

berkembangnya zaman, sehingga dalam realisasinya akan mengurangi penyelewengan kas


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Donald E,Kieso, Jerry J. Weygandt. 2002. Intermediet Accounting. Edition Akuntansi Intermediate. Jilid dua. Penerbit Binapura Aksara. Jakarta Horngren,Charles.T.dkk.1997. Akuntansi Di Indonesia, BukuSatu,Salemba

Empat. Jakarta

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat. Jakarta

Mulyadi, 2001.Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat. Jakarta

Mulyadi, 2002.Auditing,Buku Satu. Edisi Keenam, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Romney, Marshall B., dan Paul John Steinbart. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta.

Soemarso S, R, 2002. Akuntansi Suatu Pengantar.Buku Satu. Edisi kelima, Salemba Empat. Jakarta

Syahyunan. 2013. Manajemen Keuangan (Perencanaan, Analisis dan pengendalian Keuangan.USU Press.Medan


(6)

Lampiran 1

Struktur Organisasi PT.Kawasan Industri Medan Sumber : PT.Kawasan Industri Medan