16
Sri Ramdiani, 2014 Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat
“Ngalaksa” Dalam Upaya Membangun Karakter Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
d. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat untuk membudayakan makna pada
upacara adat ngalaksa.
F. Penjelasan Istilah
Definisi operasional merupakan pembatasan tentang hal-hal yang diamati sebagai konsep pokok dalam penelitian ini yaitu: nilai, kearifan lokal, karakter
bangsa, upacara adat ngalaksa.
1. Nilai
Pengertian nilai menurut Frenkel dalam Lubis dan Zubaedi 2009: 17 adalah
“standar tingkah laku keindahan, keadilan, kebenaran dan efisiensi yang mengikat manusia dan sepatutnya dijalankan dan dipertahankan
”. Pengertian ini menunjukkan bahwa hubungan antara subjek dan objek memiliki arti yang
penting dalam kehidupan subjek.
2. Kearifan Lokal
M enurut Sartini 2004: 111 maka “kearifan lokal local wisdom dapat
dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya”.
3. Karakter Bangsa
Istilah karakter bangsa menurut Sapriya 2008: 205 “identik dengan national character yang erat kaitannya dengan masalah kepribadian dalam
psikologi sosial”. Penelitian ini bertolak pada pengertian karakter bangsa dimaknai ciri-ciri kepribadian yang sesuai nilai-nilai luhur yang bersumber dari
budaya bangsa Indonesia dijiwai nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
4. Upacara adat ngalaksa
Upacara adat ngalaksa adalah salah satu bentuk upacara selamatan yang biasanya dilakukan setelah panen. Upacara adat ngalaksa terdapat di Kecamatan
Rancakalong Kabupaten Sumedang. Upacara ini dianggap sebagai upacara memuliakan padi yang pelaksanaannya diiringi oleh kesenian jentréng atau kacapi
dan ngék-ngék atau tarawangsa.
G. Struktur Organisasi Penulisan Tesis
17
Sri Ramdiani, 2014 Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat
“Ngalaksa” Dalam Upaya Membangun Karakter Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Susunan penulisan yang peneliti rancang dalam penelitian ini adalah: BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV dan BAB V. Dengan rincian sebagai berikut :
BAB I adalah bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
penjelasan istilah dan struktur organisasi penulisan tesis. BAB II adalah bab kajian pustaka yang terdiri dari nilai, pendidikan nilai,
kearifan lokal, kearifan lokal sunda, fungsi kearifan lokal, karakter, karakter bangsa, pembangunan karakter bangsa, upacara adat ngalaksa, pendidikan
kewarganegaraan dan hasil penelitian terdahulu. BAB III adalah bab metode penelitian yang terdiri dari pendekatan dan
metode penelitian, instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data, lokasi dan subjek penelitian dan tahap-tahap penelitian.
BAB IV adalah bab hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi hasil penelitian, pembahasan hasil
penelitian dan keterbatasan penelitian. BAB V adalah bab simpulan dan rekomendasi yang terdiri dari simpulan
dan rekomendasi.
18
Sri Ramdiani, 2014 Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat
“Ngalaksa” Dalam Upaya Membangun Karakter Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sri Ramdiani, 2014 Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat
“Ngalaksa” Dalam Upaya Membangun Karakter Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang didasarkan pada dua alasan. Pertama, permasalahan yang dikaji
dalam penelitian ini yaitu tentang pelestarian nilai-nilai kearifan lokal pada upacara adat ngalaksa yang membutuhkan sejumlah data lapangan yang aktual.
Kedua, karena didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek penelitiannya yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
sehari-hari masyarakat tersebut. Oleh karena itu penelitian tesis yang dilakukan penulis yaitu dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan bentuk pendekatan yang mucul pada postpositivisme yang merupakan hasil pergeseran paradigma dalam memandang
suatu realitas, fenomena, atau gejala. Di mana pada pendekatan ini realitas sosial dipandang sebagai suatu yang holistikmenyeluruh, kompleks, dinamis, dan penuh
mekna. Menurut Creswell 2010: 4, penelitian kualitatif yaitu:
“Metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang-oleh sejumlah individu atau sekelompok orang-dianggap berasal dari masalah
sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-
prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari data pertisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke
tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. Laporan akhir untuk penelitian ini memiliki struktur atau kerangka yang fleksibel. Siapapun
yang terlibat dalam bentuk penelitian ini harus menerapkan cara pandang penelitian yang bergaya induktif, berfokus terhadap makna individual, dan
menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan”. Sejalan dengan penjelasan tersebut, Sugiyono 2010:1 juga menjelaskan bahwa:
“Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya
adalah eksperimen di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi gabungan,
57
Sri Ramdiani, 2014 Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat
“Ngalaksa” Dalam Upaya Membangun Karakter Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi”.
Mengenai pendefinisian penelitian kualitatif, Nasution 1996: 5 mendefinisikan
“pendekatan kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami
bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Peneliti menganalisis kata- kata, melaporkan pandangan-pandangan yang dikumpulkan dari para informan
secara rinci dan melakukan penelitian dalam situasi alamiah. Dengan demikian salah satu sifat dari pendekatan kualitatif adalah sangat
deskriptif, artinya dalam penelitian ini diusahakan mengumpulkan data-data yang deskriptif yang banyak dan dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian,
penelitian ini juga tidak mengutamakan angka-angka dan statistik, walaupun tidak menolak data kuantitatif.
Menilik pendapat lain yang senada yaitu menurut Bogdan 1992 “pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian bidang sosial, budaya dan
filsafat yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau catatan-catatan yang berhubungan dengan makna, nilai serta pengertian”. Sebagaimana Moleong
2006: 3 mengatakan “penelitian kualitatif berarti prosedur penelitian yang
menghasilkan data kualitatif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari perilaku orang-
orang yang diamati”. Penelitian kualitatif didasarkan pada tradisi metodologi penelitian dengan cara menyelidiki masalah sosial atau kemanusiaan.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dipahami bahwa hal terpenting dalam penelitian kualitatif adalah pada jenis penelitian ini, segala sesuatunya
berjalan dengan ilmiah. Pengamatan dilakukan berdasarkan kenyataan yang ada dilapangan, bukan penelitian yang mencoba memberikan perlakuan-perlakuan
atau treatment kepada obyeknya. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang kemudian dianalisis secara induktif yaitu merumuskan suatu
kesimpulan umum dari hal-hal khusus yang didapat dari informasi yang terkandung dalam data yang telah dikumpulkan sebelumnya.
Pendekatan kualitatif menurut Sujana, N. 1991 dan Faisal, S. 1982 “bersifat menggambarkan, memaparkan atau mendeskripsikan suatu peristiwa,
58
Sri Ramdiani, 2014 Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat
“Ngalaksa” Dalam Upaya Membangun Karakter Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
gejala atau keadaan tertentu”. Pemaparan atau deskripsi tersebut sudah barang tentu merujuk pada data-data hasil penelitian yang direlevansikan dengan kajian-
kajian teoritis untuk memperkuat dan mempertajam deskripsi tersebut. Bogdan dan Biklen dalam Sugiyono, 2010: 9, menguraikan bahwa
penelitian kualitatif memiliki karakteristik sebagai berikut, yaitu : 1.
Qualitative research has the natural setting as the direct source of data and researcher is the key instrument;
2. Qualitative research is descriptive. The data collected is in the form of
words of pictures rather than number; 3.
Qualitative research are concerned with process rather than simply with outcomes or products;
4. Qualitative research tend to analyze their data inductively;
5. “Meaning” is of essential to the qualitative approach
Susan dan Stainback dalam Sugiyono, 2010:10 juga menguraikan bahwa ciri-ciri penelitian kualitatif, yaitu ;
1. Intensive, long term participation in field setting
2. Careful recording of what happens in the setting by writing field notes and
interview notes by collecting other kinds of documentary evidence 3.
Analityc reflection on the documentary records obtained in the field 4.
Reporting the result by means of detailed descriptions, direct quotes from interview, and interpretative commentary
Peneliti berusaha untuk mendapatkan makna yang sesungguhnya dari permasalahan yang akan peneliti teliti secara mendalam. Peneliti dapat lebih
leluasa memahami konteks pelestarian kearifan lokal apabila menggunakan pendekatan kualitatif. Selain itu peneliti ingin mengungkapkan perilaku dari
masyarakat beserta gagasan dan pemikirannya, sebab penelitian kualitatif pada hakekatnya merupakan pengamatan kepada orang-orang tertentu dalam
lingkungannya. Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan untuk memahami latar alamiah yang utuh dan tidak terlepas dari konteksnya.
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi. Etnografi adalah pendekatan empiris dan teoritis yang bertujuan mendapatkan deskripsi dan
analisis mendalam tentang kebudayaan berdasarkan penelitian lapangan yang