c. Fase Letting-Go Fase letting-go merupakan waktu pelepasan bagi ibu dan sering pada ayah. Jika
ini anak pertama, pasangan suami istri harus meninggalkan peran sebelumnya sebagai keluarga tanpa anak dan membenarkan akan kehilangan gaya hidup yang
tidak memikirkan apapun. Banyak wanita juga harus menyerah akan harapan idealnya dalam pengalaman melahirkan. Misalnya, mungkin mereka berencana
untuk melahirkan normal dengan anestesi minimal atau tidak sama sekali, tetapi malahan mereka diharuskan melahirkan secara caesar atau anestesi lokal.
Di samping itu, beberapa ibu dan ayah dikecewakan oleh ukuran, jenis kelamin, atau karakteristik bayi yang tidak “sesuai” dengan khayalan bayi sewaktu hamil.
Mereka harus melepaskan bayi dalam khayalan mereka dan menerima bayi yang nyata. Kehilangan ini sering menimbulkan perasaan sedih yang mungkin tidak
kelihatan bila tidak diperiksa atau tidak diakui. Kedua orang tua dapat mengambil makna, bagaimanapun, jika diberikan
kesempatan untuk mengungkapkan perasaan yang tidak diharapkan dan untuk menyadari perasaan tersebut merupakan hal yang wajar. Jika ibu yang terlalu
muda atau kehamilan yang tidak terencana, mungkin perasaan kehilangan dan kesedihan yang akut terjadi McKinney, 2000.
Fase ini berakhir pada minggu keenam setelah melahirkan dan pada fase ini keluarga telah menyesuaikan diri dengan bayi Bobak, 2001.
1.2 Pencapaian Peran Ibu Maternal Role Attainment
Universitas Sumatera Utara
Pencapaian peran ibu adalah sebuah proses dimana ibu dapat mencapai kepercayaan dirinya akan kemampuan merawat bayinya dan merasa nyaman
dengan identitasnya sebagai ibu. Proses itu dimulai selama hamil dan berlanjut selama beberapa bulan setelah kelahiran. Transisi menjadi peran sebagai ibu atau
ayah memiliki 4 tahap Mercer, 1985 dalam McKinney, 2000: a. Tahap antisipasimenunggu, dimulai selama kehamilan ketika wanita hamil
memilih seorang dokter atau perawat dan bidan. Pada tahap antisipasi merupakan waktu untuk persiapan psikologi peran sebagai ibu serta banyak
yang mengikuti kelas bersalin untuk mempersiapkan pengalaman melahirkan. b. Tahap formal, dimulai dengan kelahiran bayi dan berlanjut kira-kira 6 sampai
8 minggu. Selama fase ini, perilaku sebagian besar dikendalikan oleh orang lain: tenaga kesehatan, teman dekat, atau orang tua. Tugas utama bagi orang
tua selama tahap ini untuk dikenali dengan bayi mereka sehingga mereka dapat menghubungkan perawatan dan isyarat dari bayi.
c. Tahap informal, dimulai orang tua setelah mempelajari respon yang tepat terhadap isyarat atau signal bayi mereka. Ibu mulai berespon menurut
kebutuhan unik bayi daripada mengikuti buku atau arahan tenaga kesehatan. d. Tahap personal, dicapai ketika orang tua merasakan harmoni dalam peran
mereka, melihat bayi sebagai orang utama dalam kehidupan mereka, percaya diri, memiliki keterikatan dan kasih sayang terhadap bayi, dan telah
mendalami peran sebagai orang tua. Orang tua menerima dan merasa nyaman dengan peran sebagai orang tua Mercer, 2004.
1.3 Kondisi yang mempengaruhi sikap orang tua terhadap bayi
a. Persaingan tugas sebagai orang tua
Universitas Sumatera Utara
Orang tua yang sudah berpengalaman merawat anak-anaknya yang terdahulu, dengan mengikuti kursus-kursus yang diberikan dalam klinik sebelum kelahiran
atau pernah menjaga anak-anak yang terdahulu ataupun anak-anak tetangga, lebih yakin dalam melaksanakan peran orang tua daripada mereka yang tidak mampu
mempunyai pengalaman tersebut. b. Pengalaman melahirkan
Sikap ibu terhadap bayi akan lebih menyenangkan kalau pengalaman melahirkan relatif lebih mudah daripada pengalaman melahirkan yang lama, sulit, dan disertai
dengan komplikasi fisik. Sikap ayah juga dipengaruhi oleh pengalaman melahirkan dari istrinya.
c. Kondisi fisik ibu setelah melahirkan Semakin cepat kesehatan ibu pulih setelah melahirkan, semakin menyenangkan
sikapnya terhadap bayi dan semakin yakin ia pada kemampuan untuk melaksanakan peran ibu secara memuaskan.
d. Cemas tentang biaya Kalau terjadi komplikasi pada persalinan, seperti pembedahan caesar, kelahiran
belum cukup umur yang memerlukan perawatan khusus dan harus lebih lama tinggal di rumah sakit, atau adanya cacat bawaan atau cacat yang tampak pada
waktu dilahirkan, maka sikap orang tua akan dibayangi kecemasan mengenai biaya yang tidak terduga.
Universitas Sumatera Utara
e. Cacat Kalau diduga atau ternyata bahwa bayi menderita cacat, sikap orang tua akan
diwarnai oleh kekecewaan, kegelisahan, tentang normal tidaknya bayi di masa datang dan tentang biaya-biaya tambahan yang diakibatkan kecatatan itu.
f. Penyesuaian diri bayi pascanatal Semakin cepat dan semakin baik penyesuaian diri bayi pada lingkungan
pascanatal maka sikap orang tua akan semakin menyenangkan. g. Tangisan bayi
Bayi yang terus menangis dan tanpa disertai sebab-sebab yang jelas akan mendorong berkembangnya sikap yang kurang menyenangkan tidak saja pada
orang tua tetapi juga pada semua anggota keluarga h. Kebencian orang tua pada perawatan, privasi, dan biaya pengeluaran
Kalau orang tua menghadapi kenyataan bahwa perawatan bayi menuntut lebih banyak pekerjaan, menimbulkan kekurangan dan harus mengeluarkan biaya lebih
banyak daripada yang dibayangkan sebelumnya. Sikap mereka kepada bayi akan kurang menyenangkan dibandingkan dengan kalau mereka telah mempersiapkan
diri utnuk menghadapi kondisi yang biasanya dihadapi orang tua i. Gelisah tentang kenormalan bayi
Kalau bayi harus tinggal lebih lama di rumah sakit daripada biasanya karena belum cukup umur, karena adanya beberapa cacat atau karena kesulitan dalam
penyesuaian pascanatal, orang tua tidak hanya gelisah tentang kenormalan
Universitas Sumatera Utara
bayinya tetapi juga mengenai kemampuan mereka untuk merawatnya setelah meninggalkan rumah sakit.
j. Gelisah tentang kelangsungan hidup bayi Kalau bayi harus lebih lama tinggal di rumah sakit daripada biasanya dan harus
diberi perhatian khusus, orang tua menjadi gelisah tentang kelangsungan hidup bayi. Kalau bayi berhasil hidup, orang tua cenderung sangat melindungi Hurlock,
1980.
1.4 Gangguan Psikologis Nifas