DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 2.1 Tahapan Model Pembelajaran Group Investigation
16 Tabel 2.2
Persamaan dan perbedaan Group Investigation dan Inquiry 26
Tabel 2.3 Beberapa contoh asam yang telah dikenal dalam kehidupan
28 Tabel 2.4
Beberapa contoh basa yang telah dikenal 29
Tabel 2.5 Perbedaan sifat asam dan basa
30 Tabel 2.6
Beberapa contoh garam yang telah dikenal 32
Tabel 2.7 Harga pH untuk beberapa jenis zat
35 Tabel 2.8
Beberapa senyawa amfoterik 43
Table 3.1 Rancangan Penelitian
55 Tabel 4.1
Rata-rata dan simpangan baku 66
Tabel 4.2 Nilai pretes dan postes kelas eksperimen 1 dan 2
67 Table 4.3
Hasil uji normalitas data kelas eksperimen 1 68
Table 4.4 Hasil uji normlaitas data kelas eksperimen 2
68 Table 4.5
Hasil uji homogenitas data 69
Table 4.6 Hasil uji hipotesis
69 Table 4.7
Persen peningkatan hasil belajar 72
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 2.1 Buah yang bersifat asam
29 Gambar 2.2
Identifikasi kertas lakmus 33
Gambar 2.3 Bunga yang bersifat basa
33 Gambar 2.4
Uji larutan elektrolit 34
Gambar 2.5 Indikator universal
36 Gambar 2.6
larutan Asam-basa 37
Gambar 2.7 Larutan indikator
37 Gambar 2.8
pH meter digital 38
Gambar 2.9 pH meter elektronik
38 Gambar 2.10 Pembentukan ion hidronium H
3
O
+
42 Gambar 2.11 Transfer proton dari ion Hidronium
42 Gambar 2.12 Reaksi ion hidrogen karbonat dengan air
44 Gambar 2.13 Reaksi asam klorida dengan air
45 Gambar 2.14 Reaksi asam asetat dengan air
46 Gambar 2.15 Pembentukan ion Hidronium
48 Gambar 2.16 Basa Bronsted-lowry menerima ion Hidrogen
49 Gambar 2.17 Ikatan koordinasi antara ion ammonia dengan BF
3
50 Gambar 2.18 Elektron dalam ikatan hidrogen-klor
51 Gambar 2.19 Ikatan koordinasi antara nitrogen dengan hidrogen
51 Gambar 3.1
Diagram Alir Desain Penelitian 57
Gambar 4.1 Grafik peningkatan hasil belajar
67 Gambar 4.2
Grafik persen peningkatan hasil belajar 71
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1 Silabus
78 Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 85
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
92 Lampiran 4
Kisi-kisi instrumen tes sebelum validasi 99
Lampiran 5 Instrumen Tes sebelum validasi
116 Lampiran 6
Kunci jawaban instrumen sebelum validasi 127
Lampiran 7 Kisi-kisi instrumen tes setelah validasi
128 Lampiran 8
Instrumen Tes setelah validasi 137
Lampiran 9 Kunci jawaban instrument setelah validasi
143 Lampiran 10 Perhitungan validasi tes
` 144
Lampiran 11 Perhitungan reliabilitas Tes 147
Lampiran 12 Perhitungan tingkat kesukaran 148
Lampiran 13 Perhitungan daya beda tes 150
Lampiran 14 Tabulasi nilai pretes dan postes kelas eksperimen 1 152
Lampiran 15 Tabulasi nilai pretes dan postes kelas eksperimen 2 153
Lampiran 16 Simpangan rata-rata simpangan baku kelas eksperimen 1 154 Lampiran 17 Simpangan rata-rata simpangan baku kelas eksperimen 2 155
Lampiran 18 Rekapitulasi analisis instrument tes 156
Lampiran 19 Perhitungan uji normalitas 158
Lampiran 20 Perhitungan uji homogenitas 161
Lampiran 21 Perhitungan uji hipotesis 162
Lampiran 22 Perhitungan peningkatan hasil belajargain 164
Lampiran 23 Tabel nilai r-Product Moment 170
Lampiran 24 Tabel Kritis distribusi chi kuadrat χ
2
171 Lampiran 25 Tabel nilai-nilai dalam distribusi t table t
172 Lampiran 26 Daftar nilai persentil untuk distribusi F
173 Lampiran 27 Dokumentasi Penelitian
174
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Untuk mengembangkan
sumber daya
manusia yang
mempunyai keterampilan intelektual dalam bidang kimia yang dilandasi oleh sikap ilmiah
serta meningkatkan kesadaran untuk lebih mengangungkan kebesaran dan kekuasaan tuhan yang maha esa, maka metode mengajar memegang peranan yang
penting dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar adalah inti dari kegiatan pendidikan. Dengan adanya kegiatan belajar mengajar yang terarah
maka proses pendidikan akan berjalan lebih baik.Sihombing,2012 Proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik akan menghasilkan
kualitas pendidikan yang baik pula, salah satu faktor yang menentukan kualitas pendidikan yang baik adalah motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa akan
menurun jika tidak ada innovasi yang dilakukan guru dalam penyampaian materi seperti penerapan model pembelajaran yang innovatif dan menuntut agar siswa
lebih aktif lagi dalam pembelajaran. Pembelajaran yang innovatif akan menimbulkan rasa ingin tahu pada siswa dan rasa ingin tahu dari siswa tersebut
yang akan menambah motivasi siswa dalam belajar Sardiman,1996. Motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri anak untuk melakukan
sesuatu tindakan. Besar kecilnya motivasi banyak dipengaruhi oleh kebutuhan individu yang ingin dipenuhi. Ada dua macam motivasi yaitu motivasi instrinsik
dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan. Sedangkan, motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar atau motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, misalnya angka, ijazah, tingkatan,
hadiah, persaingan, pertentangan, sindiran, cemoohan dan hukuman. Motivasi ini tetap diperlukan di sekolah karena tidak semua pelajaran sesuai dengan minat dan
kebutuhan siswa Suharsimi, 1993: 88.
1
Kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisir
tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah. Namun pada saat ini sains kimia merupakan salah satu mata pelajaran
yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa sekolah menengah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya rumus perhitungan kimia yang memerlukan analisis
perhitungan matematis. Selain hal tersebut, perlu adanya variasi dalam mengajar agar
siswa dapat
termotivasi dalam
pembelajaran didalam
kelas Setyowati,K.2007.
Pembelajaran dengan
model Group
Investigation dimulai
dengan pembagian kelompok. Selanjutnya guru beserta anak didik meilih topik tertentu.
Setelah topik dan permasalahan telah disepakati, maka peserta didik dan guru menentukan model penelitian yang dikembangkan untuk memecahkan masalah.
Setiap kelompok bekerja berdasarkan model investigasi yang telah mereka rumusan. Aktivitas tersebut merupakan kegiatan sistemik keilmuan mulai dari
mengumpulkan data,analisis data,sintesis,hingga menarik kesimpulan. Langkah
berikutnya adalah
presentasi hasil
oleh masing-masing
kelompok. Pada tahap ini diharapkan terjadi intersubjektif dan objektivitas pengetahuan yang telah dibangun oleh suatu kelompok. Berbagai persepektif
diharapkan dapat dikembangkan oleh seluruh kelas atas hasil yang dipresentasikan oleh suatu kelompok. Seyogyanya diakhiri pembelajaran dilakukan evaluasi.
Evaluasi dapat memasukan assesmen individual atau kelompok. Secara ringkas sintak pembelajaran tipe pembelajaran Group Investigation
adalah pemilihan topik, perencanaan kooperatif, implementasi, analisis dan sintesis, presentasi hasil final, dan evaluasi. Jadi tipe Group Investigation
merupakan model pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil dimana siswa bekerja menggunakan perencanaan, proyek, diskusi kelompok, dan
kemudian mempresentasikan penemuan mereka kepada kelas. Tipe ini paling kompleks dan sulit diterapkan dibandingkan metode kooperatif yang lain
Istarani.2011.