Penggolongan Aktiva Tetap Cara Cara Perolehan Aktiva Tetap

e Tidak untuk dijual. Menurut Pengadilan Militer I – 02 Medan pengertian aktiva tetap adalah : “aktiva perusahaan yang sifatnya relatif tetap yang sifatnya berwujud, digunakan dalam operasi perusahaan, dan yang dibeli bukan untuk dijual lagi”.Sesuai dengan perbandingan di atas, pengertian aktiva tetap pada Pengadilan Militer I – 02 Medan telah telah disesuaikan dengan Standar. Akuntansi Keuangan dimana aktiva tetap yang ada memiliki ciri-ciri sesuai dengan yang dimaksudkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yaitu berwujud, dimiliki oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual kembali.

2. Penggolongan Aktiva Tetap

Jenis-jenis aktiva tetap Dapat dikelompokkan dalam beberapa segi yaitu : 1. Substansi Yaitu aktiva yang dapat digantikan dengan sejenisnya. Aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu : a. Tangible fixed asset aktiva berwujud Contohnya : lahan, mesin, gedung, peralatan, dan lainnya. b. Intangible fixed asset Aktiva tidak berwujud Contohnya : goodwill, paten, copyright, franchise, lease hold, dan lainnya. c. Umur Universitas Sumatera Utara Pengkategorian aktiva tetap dari segi ini berguna untuk mengetahui perlutidaknya dilakukan penyusutan terhadap harga perolehan, mengingat aktiva tetap memiliki masa manfaat yang berbeda-beda. Menurut Mulyadi, 2001 aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dikelompokkan sebagai berikut : a. Tanah dan pematangan tanah land and land improvement b. Gedung dan perbaikan gedung c. Mesin d. Meubel e. Kendaraan-kendaraan Pengadilan Militer I – 02 Medan mengkategorikan jenis aktiva tetapnya ke dalam empat kategori yang masing- masing harga perolehan dan masa manfaatnya telah ditetapkan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, yaitu : A. Tanah, B. Bangunan, C. Kendaraan, D. Peralatan kantor, dapat dibagi atas : a Computer, b Peralatan kantor lainnya. Sesuai dengan pengertian yang dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia diatas terkait ciri-ciri aktiva tetap, maka seluruh kategori yang ada pada Pengadilan Militer I – 02 Medan telah disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan diman aktiva tetap yang ada memiliki ciri-ciri sesuai dengan yamg Universitas Sumatera Utara dimaksudkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yaitu berwujud, dimiliki oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual kembali.

3. Cara Cara Perolehan Aktiva Tetap

Suatu aktiva tetap mempunyai harga perolehan yang meliputi seluruh jumlah biaya yang dikeluarkan atau hutang yang timbul untuk memperoleh aktiva tersebut. Biaya perolehan dicatat sebesar harga perolehannya yaitu harga beli aktiva tersebut ditambah biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut dapat digunakan oleh perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia, 2002 berpendapat bahwa : Biaya perolehan suatu aktiva tetap terdiri dari harga belinya, termasuk bea impor dan PPh masukan tidak boleh retribusi non refundable, dan setiap biaya yang dapat diretribusikan secara langsung dalam membawa aktiva tersebut dapatbekerja untuk penggunaan yang dapat dimasukkan setiap potongan dikurangkan dari harga pembelian. Contoh biaya yang dapat diretribusikan secara langsung adalah : a. Biaya persiapan manfaat, b. Biaya penyusutan awal, biaya simpan dan bongkar merk, c. Biaya pemasangan, d. Biaya professional, seperti arsitek, seperti arsitek dan insinyur. Dalam menjalankan aktivitasnya suatu perusahaan dapat memperoleh aktiva tetap dengan beberapa cara, antara lain : a. Pembelian Tunai Pembeliansuatu aktiva tetap secara tunai biasa dilakukan apabila perusahaan memiliki dana yang cukup untuk memperolehnya. Dalam perkiraan, Universitas Sumatera Utara aktiva tetap tersebut dicatat sebesar jumlah uang yang dikeluarkan sehubungan dengan pembelian tersebut. Biaya-biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan adalah aktiva tetap itu sendiri ditambah dengan biaya-biaya terkaitpembelian aktiva tetap tersebut seperti pajak penjualan, biaya pengangkutan, asuransi dalam perjalanan, bea nama balik, dan biaya pemasangan. Dengan begitu aktiva tetap dapat diakui oleh perusahaan pada saat aktiva tetap tersebut diterima sebesar harga perolehannya. Menu rut Niswonger -Fess- Warren 2000:118 berpendapat bahwa : “Harga perolehan aktiva tetap mencakup segala pengeluaran yang perlu sampai aktiva tersebut di tempat dan siap untuk dipakai. Pajak pertambahan nilai, ongkos angkut, asuransi selama aktiva dalam perjalanan, fondasi khusus dan biaya pemasangan harus ditambahkan ke harga pembelian aktiva tetap yang bersangkutan”. Aktiva tetap yang dibeli harus dicatat sebesar harga pembelian tersebut ditambah biaya -biaya reparasi atau perbaikan agar dapat dipakai. Nilai buku dari pihak yang dijual tidak perlu diperhatikan. Jurnal dalam pencatatan pembelian tunai adalah : Aktiva Tetap xxx Kas xxx b. Pembelian Kredit Jika perusahaan melakukan pembelian secara kredit, maka dalam aktiva tetap yang bersangkut an dicatat sebesar nilai tunainya. Sedangakan selisih antara nilai tunai dengan harga pembelian kredit tersebut dianggap sebagai beban bunga. Unsur bunga dan financing cost yang terdapat didalamnya harus dikeluarkan dan Universitas Sumatera Utara diperlakukan sebagai biaya dalam pe riode dimana pembayaran itu terjadi. Oleh karena itu harus dicatat dalam perkiraan beban bunga. Apabila aktiva tetap diperoleh angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga. Pembebanan bunga atas kredit dapat dilakukan dengan : 1 Secara flat, 2 Berdasarkan sisa hutang Jurnal untuk pembelian yang dilakukan secara kredit adalah : Aktiva Tetap xxx Hutang Usaha xxx c. Pembelian Dengan Surat Berharga Aktiva tetap yang dibeli dengan saham atau obligasi harus dicatat sebesar harga saham maupun obligasi tersebut. Nilai tersebut dicata seharga dengan nilaipari. Apabila harga pasar lebih besar dari harga pari, maka selisihnya dicatatsebagai premium agiosaham dan apabila harga pasar lebih kecil dari harga pari maka seliseihnya dicatat sebagai discount disagio saham. Jika harga pasar saham tidak diketahui, maka harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut. Terkadang timbul keadaan dimana harga pasar surat berharga dan aktiva tetap yang dit ukar tidak diketahui. Untuk itu nilai pertukaran ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan. Nilai pertukaran dipakai sebagai dasar pencatatan harga perolehan aktiva tetap dan nilai -nilai surat-surat berharga yang dikeluarkan. Jurnal untuk pembelian dengan surat berharga, yaitu : Universitas Sumatera Utara Aktiva Tetap xxx Discount xxx Capital stock xxx Premium xxx d. Aktiva tetap yang dihadiahkan Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara dihadiahkan disebut nonreciprocal transfer atau transfer yang tidak memerlukan umpan balik. Aktiva ini wajib dicatat sebesar harga pasar yang wajar atau berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh pihak perusahaan penilai yang independen appraisal company dan di kredit modal donasi donate capital. Ikatan Akuntan Indonesia, 2002 berpendapat bahwa : “ Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicata sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun modal donasi” e. Aktiva yang dibangun sendiri Dalam memperoleh suatu aktiva tetap terkadang dilakukan dengan cara dibangun sendiri. Hal ini dikarenakan biaya perolehannya akan lebih rendah, selain itu kualitas aktiva tetap akan lebih baik. Biaya perolehan aktiva tetap meliputi seluruh biaya -biaya pembuatannya termasuk bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead langsung maupun tidak langsung yang merupakan biaya - biaya diluar biaya operasional perusahaan sehari -hari. Menentukan jumlah overhead tidak langsung yang akan dialokasikan pada aktiva yang dikerjakan bukanlah hal yang mudah. Untuk itu ada beberapa cara untuk menetapkan besar biaya overhead, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1 Metode Incremental Cost Biaya overhead yang dibebankan adalah kenaikan tambahan biaya overhead akibat adanya pembangunan aktiva tersebut. 2 Metode Proporsional Biaya overhead yang dibebankan bukan hanya kenaikan overhead itu sendiri, melainkan juga biaya overhead secara baik untuk kegiatan biasa maupun untuk kegiatan pembangunan itu sendiri. Ikatan Akuntan Indonesia,2002 menyatakan : “ Biaya perolehan suatu aktiva tetap yang dikonstruksikan sendiri ditentukan menggunakan prinsip yang sama seperti suatu aktiva yang diperoleh”.

4. Penggantian Aktiva Tetap