37 takhsis-kan keumumannya seperti umumnya tentang keharaman bangkai yang
kemudian di-takhsis-kan dengan sunah oleh Nabi Muhammad SAW dengan pengecualian bangkai ikan laut, belalang, limpa dan, dan hati.
Pada sisi lain, sunah merupakan sumber hukum yang berdiri sendiri,yang kadang-kadang membawa hukum yang tidak terdapat dalam Al-
Qur‟an seperti memberi warisan kepada nenek perempuan jaddahyang dalam hal ini Nabi SAW memberi seperenam dari harta warisan orang yang
meninggal. Atau, haramnya binatang buas yang bertaring kuat dan burung yang berkuku kuat. Nabi SAW dalm hal ini melarang memakan setiap binatang yang
bertaring dari golongan binatang buas dan setiap binatang yang berkuku kuat dari golongan burung.
60
3. Tujuan Pendidikan Akhlak
Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah suatu usaha atau kegiatan selesai. Maka pendidikan, karena merupakan suatu usaha dan kegiatan yang
berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan, tujuannya bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis,
tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya.
61
Pada dasarnya, tujuan pokok akhlak adalah agar setiap muslim berbudi pekerti, bertingkah laku, berperangai atau beradat istiadat yang baik sesuai dengan ajaran
60
Ibid.,h.114
61
Romlah, Ilmu Pendidikan Islam,Bandar Lampung:FAKTA Press Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung,2009,h.31.
38 Islam. Kalau diperhatikan, ibadah-ibadah inti dalam Islam memiliki tujuan
pembinaan akhlak mulia. Shalatbertujuan mencegah seseorang untuk melakukan perbuatan-perbuatan tercela; zakatdi samping bertujuan menyucikan diri dengan
memupuk kepribadian mulia dengan cara membantu sesama; puasabertujuan mendidik diri untuk menahan diri dari berbagai syahwat; hajibertujuan di antaranya
memunculkan tenggang rasa dan kebersamaan dengan sesama.
62
Al Qur‟an menegaskan bahwa tujuan pendidikan akhlak adalah membina manusia. Secara pribadi dan kelompok sehingga mampu menjalankan fungsinya
sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya, untuk membangun konsep yang ditentukan Allah. Manusia yang dibina adalah akhlak makhluk yang memiliki unsur material
jasmani dan inmaterial akal dan jiwa, pembinaan akalnya menghasilkan ilmu, sedang pembinaan jiwanya menghasilkan kesucian dan akhlak mulia, dan pembinaan
jasmaninya menghasilkan ketrampilan.
63
Berdasarkan paparan diatas jelaslah bahwa pokok tujuan pendidikan akhlak adalah untuk menciptakan manusia sebagai makhluk yang tertinggi dan sempurna,
memiliki amal dan tingkah laku yang baik terhadap manusia suka terhadap tuhannya, agar mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
4. Metode Pendidikan Akhlak