Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian  ini  menganalisis  mengenai  pengaruh  komponen  wisata budaya terhadap kepuasan pengunjung. Adapun yang menjadi variabel bebas atau
independent  variable  X  adalah  komponen  wisata  budaya,  yang  terdiri  dari tangible  dan  intangible.  Sedangkan  variabel  terikat  atau  dependent  variable  Y
yang  diteliti  adalah  kepuasan  pengunjung  yang  terdiri  dari  expectation  dan perception.  Pada  penelitian  ini  yang  menjadi  responden  adalah  wisnus  yang
berkunjung ke Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang.
3.2 Metode Penelitian
Menurut  Sugiyono  2010,  hlm.  2, “metode  penelitian  merupakan  cara
ilmiah  untuk  mendapatkan  data  dengan  tujuan  tertentu ”.  Data  yang  didapatkan
adalah  data  yang  sesuai  dengan  kriteria  yaitu  data  yang  valid.  Sedangkan  cara ilmiah  merupakan  cara  untuk  menguji  data  empirik  terhadap  pertanyaan-
pertanyaan teoritik.
3.2.1 Jenis dan Metode Penelitian yang digunakan
Jenis dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.  Menurut  Sugiyono  2010,  hlm.  13  menerangkan  bahwa  metode
penelitian  kuantitatif  dapat  diartikan  sebagai  “metode  penelitian  yang berlandaskan  pada  filsafat  positivisme,  digunakan  untuk  meneliti  pada  populasi
atau sampel tertentu”. Adapun  pendekatan  yang  digunakan  dalam  melakukan  penelitian
kuantitatif adalah melalui  explanatory survey. Menurut Sugiyono 2010,  hal.  54 explanatory  survey  merupakan
“metode penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan  variabel-variabel  yang  diteliti  serta  pengaruh  antara  satu  variabel
dengan variabel lai n”
Berdasarkan waktu penelitian, penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang  dari  satu  tahun,  sehingga  metode  yang  digunakan  adalah  cross-sectional
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
method,  sesuai  dengan  penjelasan  Sekaran  2010,  hlm.  135  yang  menyatakan bahwa “A study can be done in which data are gathered just once, perhaps over a
period  of  days  or  weeks  or  months,  in  order  to  answer  research  question.  Such studies are called one-shot or cross-sectional studies
”
3.2.2 Operasional Variabel
Penelitian ini terdiri dari  dua variabel  yaitu variabel  bebas dan variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebas atau independent variable X adalah
komponen  wisata  budaya,  yang  terdiri  dari  tangible  dan  intangible.  Sedangkan variabel  terikat  atau  dependent  variable  Y  yang  diteliti  adalah  kepuasan
pengunjung yang terdiri dari expectation dan perception. Pengaruh variabel-variabel tersebut dapat dianalisis melalui pengukuran
variabel-variabel  penelitian  yang  dijelaskan  dalam  tabel  operasional  variabel. Adapun  tabel  operasional  variabel  dalam  penelitian  ini  dapat  dilihat  pada  Tabel
3.1 di bawah ini:
TABEL 3.1 OPERASIONAL VARIABEL
VARIABEL SUB
VARIABEL DIMENSI
KONSEP VARIABEL
SUB VARIABELDIMENSI
INDIKATOR UKURAN
SKALA NO
ITEM Komponen
Wisata Budaya X
A discrete product category that is differentiated from other tourism activities or attractions by consumption of destination’s tangible and intangible cultural heritage”
Hall dkk. dalam Hennesey dkk, 2008, hlm. 2.
Tangible X1 Menurut Rowley
dalam Alsaqre, 2011, hlm. 25 menyatakan
bahwa tangible mengacu pada sifat
produk secara fisik yang dapat dilihat,
dirasakan, dan didengar Built Heritage
Tingkat Kemenarikan rumah adat Kampung
Pulo Interval
A. 1 Tingkat Kelengkapan
Fasilitas Interpretasi seperti guide,
keterangan  informasi di rumah adat Kampung
Pulo Interval
A. 2
Tingkat Kebersihan lingkungan rumah adat
Kampung Pulo Interval
A. 3 Tingkat Kebersihan
lingkungan Candi Cangkuang
Interval A. 4
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
VARIABEL SUB
VARIABEL DIMENSI
KONSEP VARIABEL
SUB VARIABELDIMENSI
INDIKATOR UKURAN
SKALA NO
ITEM
Tingkat Keberagaman koleksi museum
Interval A. 5
Tingkat Kebersihan lingkungan museum
Interval A. 6
Tingkat Kelengkapan informasi sejarah
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya
Situ  Candi Cangkuang Interval
A. 7 Tingkat Kelengkapan
sumber informasi sejarah Kawasan Wisata Budaya
Situ  Candi Cangkuang seperti brosur dsb
Interval A. 8
Tingkat Kelengkapan Fasilitas Umum
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya
Situ  Candi Cangkuang seperti tempat parkir,
toilet, musolla Interval
A. 9
Tingkat Kelengkapan Fasilitas Wisata
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya
Situ  Candi Cangkuang seperti shelter, rakit,
toko makanansouvenir Interval
A. 10
Cultural Landscapes
Tingkat Keindahan pemandangan dan
bentang alam di Situ Cangkuang
Interval A. 11
Tingkat Kesejukan alam di Situ Cangkuang
Interval A. 12
Tingkat Kebersihan di Situ Cangkuang
Interval A. 13
Tingkat Keaslian bentuk Candi Cangkuang
Interval A. 14
Tingkat Keunikan Candi Cangkuang
Interval A. 15
Tingkat Keindahan Candi Cangkuang
Interval A. 16
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
VARIABEL SUB
VARIABEL DIMENSI
KONSEP VARIABEL
SUB VARIABELDIMENSI
INDIKATOR UKURAN
SKALA NO
ITEM
Artifact Tingkat Keberagaman
artifak naskah kuno di museum
Interval A. 17
Handicraft Tingkat Keberagaman
Handicraft sebagai ciri khas Kawasan Wisata
Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi
Cangkuang Interval
A. 18
Tingkat Kemenarikan Handicraft sebagai ciri
khas Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata
Budaya Situ  Candi Cangkuang
Interval A. 19
Tingkat Kegunaan Handicraft sebagai ciri
khas Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata
Budaya Situ  Candi Cangkuang
Interval A. 20
Intangible X2 Kotler dan Bloom
dalam Alsaqre, 2011, hlm. 25
mendefinisikan intangible sebagai
“what cannot be seen, tasted, felt, heard, or
smelled ”.
Bahasa Tingkat Kemenarikan
bahasa yang digunakan oleh masyarakat
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya
Situ  Candi Cangkuang Interval
B. 1
Kesenian Tingkat Kemenarikan
kesenian yang dimiliki oleh masyarakat
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya
Situ  Candi Cangkuang Interval
B. 2
Cara Hidup Tingkat Kemenarikan
cara hidup masyarakat Kawasan Wisata Budaya
Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
Interval B. 3
Floklore Tingkat Kemenarikan
floklore masyarakat Kawasan Wisata Budaya
Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
Interval B. 4
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
VARIABEL SUB
VARIABEL DIMENSI
KONSEP VARIABEL
SUB VARIABELDIMENSI
INDIKATOR UKURAN
SKALA NO
ITEM Kepuasan
Pengunjung Y
Satisfaction is a person’s feelings of pleasure or disappointment that result from comparing a products perceived performance or outcome to expectations
Kotler  Keller 2012:128
Perbandingan antara
kenyataan dan harapan
P  E dengan
Heritage Tingkat perbandingan
antara kenyataan dan harapan mengenai
Kemenarikan rumah adat Kampung Pulo
Interval A. 1
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Kelengkapan Fasilitas
Interpretasi seperti guide, keterangan
informasi di rumah adat Kampung Pulo
Interval A. 2
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Kebersihan lingkungan
rumah adat Kampung Pulo
Interval A. 3
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Kebersihan lingkungan
Candi Cangkuang Interval
A. 4
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Keberagaman koleksi
museum Interval
A. 5 Tingkat perbandingan
antara kenyataan dan harapan mengenai
Kebersihan lingkungan museum
Interval A. 6
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Kelengkapan informasi
sejarah Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata
Budaya Situ  Candi Cangkuang
Interval A. 7
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
VARIABEL SUB
VARIABEL DIMENSI
KONSEP VARIABEL
SUB VARIABELDIMENSI
INDIKATOR UKURAN
SKALA NO
ITEM
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Kelengkapan sumber
informasi sejarah Kawasan Wisata Budaya
Situ  Candi Cangkuang seperti brosur dsb
Interval A. 8
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Kelengkapan Fasilitas
Umum Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata
Budaya Situ  Candi Cangkuang seperti
tempat parkir, toilet, musolla
Interval A. 9
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Kelengkapan Fasilitas
Wisata Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata
Budaya Situ  Candi Cangkuang seperti
shelter, rakit, toko makanansouvenir
Interval A. 10
Perbandingan antara
kenyataan dan harapan
P  E dengan
Cultural Landscapes
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Keindahan pemandangan
dan bentang alam di Situ Cangkuang
Interval A. 11
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Kesejukan alam di Situ
Cangkuang Interval
A. 12
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Kebersihan di Situ
Cangkuang Interval
A. 13
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
VARIABEL SUB
VARIABEL DIMENSI
KONSEP VARIABEL
SUB VARIABELDIMENSI
INDIKATOR UKURAN
SKALA NO
ITEM
Perbandingan antara
kenyataan dan harapan
P  E dengan
Artefact Tingkat perbandingan
antara kenyataan dan harapan mengenai
Keaslian bentuk Candi Cangkuang
Interval A. 14
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Keunikan Candi
Cangkuang Interval
A. 15
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Keindahan Candi
Cangkuang Interval
A. 16
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Keberagaman artifak
naskah kuno di museum
Interval A. 17
Perbandingan antara
kenyataan dan harapan
P  E dengan
Handicraft Tingkat perbandingan
antara kenyataan dan harapan mengenai
Keberagaman Handicraft sebagai ciri khas
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya
Situ  Candi Cangkuang
Interval A. 18
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Kemenarikan Handicraft
sebagai ciri khas Kawasan Wisata Budaya
Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
Interval A. 19
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Kegunaan Handicraft
sebagai ciri khas Kawasan Wisata Budaya
Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
Interval A. 20
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
VARIABEL SUB
VARIABEL DIMENSI
KONSEP VARIABEL
SUB VARIABELDIMENSI
INDIKATOR UKURAN
SKALA NO
ITEM
Perbandingan antara
kenyataan dan harapan
P  E dengan bahasa
Tingkat perbandingan antara kenyataan dan
harapan mengenai Kemenarikan  bahasa
yang digunakan oleh masyarakat Kawasan
Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ
Candi Cangkuang
Interval B. 1
Perbandingan antara
kenyataan dan harapan
P  E dengan
kesenian Tingkat perbandingan
antara kenyataan dan harapan mengenai
Kemenarikan kesenian yang dimiliki oleh
masyarakat Kawasan Wisata Budaya Kawasan
Wisata Budaya Situ Candi Cangkuang
Interval B. 2
Perbandingan antara
kenyataan dan harapan
P  E dengan cara
hidup Tingkat perbandingan
antara kenyataan dan harapan mengenai
Kemenarikan cara hidup masyarakat Kawasan
Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ
Candi Cangkuang
Interval B. 3
Perbandingan antara
kenyataan dan harapan
P  E dengan
floklore Tingkat perbandingan
antara kenyataan dan harapan mengenai
Kemenarikan floklore masyarakat Kawasan
Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ
Candi Cangkuang
Interval B. 4
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber  data  merupakan  segala  sesuatu  yang  berisi  informasi  berupa data  yang  diperlukan  dalam  kegitan  penelitian.  Menurut  Sugiyono  2010,  hlm.
137, berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
1.  Data Primer Sumber  data  yang  langsung  memberikan  data  kepada  pengumpul  data.  Data
Primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada  responden  langsung  dengan  menggunakan  teknik  pengumpulan  data
berupa  observasi,  wawancara  maupun  penyebaran  kuesioner  kepada  sumber data
2.  Data Sekunder Sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak lagsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau hasil penelitian pihak lain.
Sementara  menurut  Sekaran  2010,  hlm. 219,  “Primary  data  refer  to
information  obtained  firsthand  by  the  searcher  on  the  variables  of  interest  for spesific purpose of study
”, menjelaskan bahwa data primer merupakan data yang mengacu  pada  informasi  yang  diperoleh  dari  tangan  pertama  oleh  peneliti  yang
berkaitan  dengan  variabel  minat  untuk  tujuan  spesifik  studi.  Selanjutnya dijelaskan  mengenai  data  sekunder  oleh  Sekaran  2010,  hlm.
219,  “Secondary data  refer  to  information  gathered  from  sources  already  existing
”,  yaitu  data sekunder mangacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada.
Data  primer  dalam  penelitian  ini  adalah  data  yang  diperoleh  melalui penyebaran  kuesioner  secara  langsung  kepada  wisnus  yang  berkunjung  ke
Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang. Adapun mengenai data  yang digunakan  oleh  peneliti  dalam  penelitian  ini,  baik  data  primer  maupun  data
sekunder dijelaskan lebih terperinci pada Tabel 3.2 berikut.
TABEL 3.2 JENIS DAN SUMBER DATA
No Jenis Data
Sumber Data Kategori Data
1.
Data perkembangan wisman Tahun 2009-
2013 ke Indonesia Pusadatin Kemenparekraf
Data Sekunder
2.
Data perkembangan wisnus Tahun 2008-
2012
Pusadatin Kemenparekraf dan
BPS Data Sekunder
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
No Jenis Data
Sumber Data Kategori Data
3.
Data wisman ke Jawa
Barat 2008-2013
Badan Pusat Statistika Provinsi Jawa Barat
Data Sekunder
4. Potensi wisata budaya
Jawa Barat http:regionalinvestment.bkpm
.go.id Data Sekunder
5. Daya Tarik Wisata
Terbaik Indonesia Tahun 2013
http:www.indonesia.travel Data Sekunder
6. Kunjungan wisatawan
ke Daya Tarik Wisata Budaya di Kabupaten
Garut Tahun 2010-2013 Disbudpar Kabupaten Garut
Data Sekunder
7. Kunjungan wisnus ke
Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi
Cangkuang Tahun 2009- 2013
Kawasan Wisata Budaya Situ Candi Cangkuang
Data Sekunder
8. Hasil pra penelitian
kepuasan pengunjung di Kawasan Wisata
Budaya Situ  Candi Cangkuang
Wisnus yang berkunjung ke Kawasan Wisata Budaya Situ
Candi Cangkuang
Data Primer
9. Tanggapan pengunjung
mengenai komponen wisata budaya di
Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi
Cangkuang Wisnus yang berkunjung ke
Kawasan Wisata Budaya Situ Candi Cangkuang
Data Primer
10 .
Tanggapan pengunjung mengenai kepuasan
terhadap komponen wisata budaya di
Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi
Cangkuang Wisnus yang berkunjung ke
Kawasan Wisata Budaya Situ Candi Cangkuang
Data Primer
Sumber: Pengolahan dari beberapa sumber
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel
3.2.4.1   Populasi
Menurut  Sugiyono  2010,  hlm.  80,  mengartikan  populasi  sebagai “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dan  karakteristik  tertentu  yang  diterapkan  oleh  peneliti  untuk  dipelajari  dan
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
kemudian ditarik kesimpulannya ”. Sedangkan menurut Sekaran 2010, hlm. 265,
“Population refers to the entire group of people, events, or things of interest that the  researcer  wishes  to  investigate
”,  yaitu  populasi  mengacu  pada  seluruh kelompok  orang,  peristiwa,  atau  hal-hal  menarik  yang  peneliti  ingin  selidiki.
Adapun  populasi  dalam  penelitian  ini  adalah  jumlah  wisnus  yang  berkunjung  ke Kawasan  Wisata  Budaya  Situ    Candi  Cangkuang  pada  tahun  2013,  yaitu
105.769 pengunjung.
3.2.4.2   Sampel
Sampel  merupakan  bagian  dari  pupulasi,  sesuai  dengan  pernyataan Sekaran 2010, hlm. 266, yaitu
“A sample is a subset of the population.” Adapun menurut  Sugiyono  2010,  hlm.  109,  menyatakan  bahwa  sampel  adalah
“bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
”. Dalam melakukan penelitian, peneliti dapat meneliti keseluruhan elemen
yang  disebut  sebagai  populasi  atau  dapat  pula  meneliti  sampel  yang  merupakan sebagian  dari  populasi.  Hal  itu  ditentukan  dengan  kebutuhan  peneliti  dan  besar
kecilnya  populasi.  Bila  populasi  yang  akan  diteliti  besar  jumlahnya,  maka  akan lebih efektif apabila peneliti menggunakan sampel.
Pengambilan  sampel  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  teknik slovin  sebagaimana  dikemukakan  oleh  Umar  2008,  hlm.  59,  yang
mengemukakan  bahwa  untuk  menghitung  besarnya  ukuran  sampel  dapat dilakukan dengan menggunakan teknik slovin dengan rumus:
n =
� 1+��
2
Keterangan :
n  =  ukuran sampel N  =  ukuran populasi
e   =   persentase  kelonggaran  penelitian  karena  kesalahan  pengambilan  sampel
yang masih dapat ditolerir e = 10 Berdasarkan  rumus  Slovin,  maka  sampel  ukuran  pada  penelitian  ini
adalah sebagai berikut:
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
� = �
+ �� = .
+ .
, =
. + .
, =
, � =
3.2.4.3   Teknik Sampling
Menurut  Sugiyono  2010,  hlm. 217  menyatakan  bahwa  “Teknik
sampling  merupakan  teknik  sampel”.  Sedangkan  menurut  Arikunto  2009,  hlm. 116,  “Teknik  pengambilan  sampel  harus  dilakukan  sedemikian  rupa  sehingga
diperoleh sampel contoh  yang benar-benar dapat  berfungsi sebagai  contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya”
Teknik  sampling  pada  dasarnya  dikelompokkan  menjadi  dua  yaitu probability  sampling  yang  meliputi  simple  random  sampling,  proportionate
stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling dan area sampling  sampling  daerah  atau  wilayah,  serta  teknik  sampling  non-probability
yang  meliputi  sampling  sistematis,  sampling  kuota,  sampling  aksidental, purposive  sampling,  sampling  jenuh,  dan  snowball  sampling.  Riduwan,  2010,
hlm.58 Teknik  sampling  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  teknik
simple  random  sampling.  Penggunaan  teknik  sampling  tersebut  dikarenakan populasinya  bersifat  homogen  dan  pengambilan  sampel  dari  anggota  populasi
dilakukan  secara  acak  tanpa  memperhatikan  strata  dalam  anggota  populasi tersebut.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut  Sugiyono  2010,  hlm. 224,  “Teknik  pengumpulan  data
merupakan  langkah  yang  paling  strategis  dalam  penelitian,  karena  tujuan  utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Secara umum terdapat beberapa teknik
pengumpulan  data,  yaitu  observasi,  wawancara,  dokumentasi,  kuesioner  serta studi literatur.
Adapun  teknik  pengumpulan  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini adalah sebagai berikut.
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
1.   Wawancara Wawancara  dilakukan  untuk  memperoleh  data  mengenai  profil  serta  sejarah
Kawasan  Wisata  Budaya  Situ    Candi  Cangkuang.  Selain  itu  wawancara dilakukan  juga  guna  memperoleh  data  mengenai  pengelolaan  dan  jumlah
kunjungan wisnus yang berkunjung ke Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang.
2.  Observasi Observasi  dilakukan  dengan  cara  meninjau  serta  melakukan  pengamatan
langsung  terhadap  objek  yang  diteliti  yaitu  Kawasan  Wisata  Budaya  Situ Candi Cangkuang, terutama komponen wisata budaya yang dimilikinya.
3.  Kuesioner Sugiyono  2010,  hlm.  141  mengemukakan  bahwa,  kuesioner  merupakan
“teknik pengumpulan data  yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab
”. Adapun dalam penelitian ini, kuesioner dibagikan kepada wisnus yang berkunjung.
4.  Studi Literatur Studi  literatur  merupakan  usaha  pengumpulan  informasi  yang  berhubungan
dengan  teori-teori  yang  berkaitan  dengan  masalah  variabel  yang  terdiri  dari komponen wisata budaya dan kepuasan pengunjung.
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Data  dalam  suatu  penelitian  mempunyai  kedudukan  yang  paling  tinggi karena  data  merupakan  penggambaran  variabel  yang  diteliti,  dan  fungsinya
sebagai  pembentuk  hipotesis.  Oleh  karena  itu,  benar  tidaknya  data  sangat menentukan mutu penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik
tidaknya  instrument  pengumpulan  data.  Instrument  yang  baik  harus  memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable.
3.2.6.1   Pengujian Validitas
Validitas  adalah  suatu  ukuran    yang  menunjukkan  kevalidan  dari  suatu instrumen.  Suatu  instrumen  yang  valid  atau  sahih  mempunyai  validitas  yang
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
tinggi.  Sebaliknya  instrumen  yang  kurang,  memiliki  validitas  rendah  Arikunto, 2009, hlm. 145. Sedangkan Sugiyono 2010, hlm.  455 mendefinisikan validitas
sebagai berikut. Validitas  merupakan  derajat  ketepatan  antara  data  yang  sesungguhnya
terjadi  pada  objek  penelitian  dengan  data  yang  dapat  dilaporkan  oleh peneliti.  Dengan  demikian  data  yang  valid  adalah  data  yang  tidak
berbeda  antara  data  yang  dilaporkan  oleh  peneliti  dengan  data  yang sesungguhnya  terjadi  pada  objek  penelitian.  Suatu  ukuran  yang
menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen
Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen
dikatakan  valid  apabila  dapat  mengukuur  apa  yang  seharusnya  diukur  serta mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara  tepat.
Uji  validitas  dilakukan  untuk  menguji  sejauh  mana  item  kusioner  valid atau  tidak.  Hal  ini  dilakukan  dengan  mencari  korelasi  setiap  item  pernyataan
dengan  skor  total  pernyataan  untuk  hasil  jawaban  responden  yang  mempunyai skala  pengukuran  interval.  Adapun  rumus  yang  digunakan  untuk  menghitung
kevalidan  dari  suatu  instrument  dalam  penelitiaan  ini  adalah  rumus  Korelasi Product Moment, yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:
� = � ∑
− ∑   ∑ √{� ∑
− ∑ } {� ∑
− ∑ }
Sugiyono, 2010, hlm. 255
Keterangan : r
= Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total
∑X  = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y   = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑   = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑   = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
n
= Banyaknya responden
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Keputusan pengujian
validitas responden
menggunakan taraf
signifikansi sebagai berikut: 1 Item  pertanyaan-pertanyaan  responden  penelitian  dikatakan  valid  jika
�
�
dari �
�
atau �
�
≥ �
�
2 Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika �
�
dari �
�
Teknik  perhitungan  yang digunakan untuk  menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasi biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan
dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf kesalahan tertentu, artinya
adanya  koefisien  validitas  tersebut  bukan  karena  faktor  kebetulan,  diuji  dengan rumus statistika t sebagai berikut:
= �√� −
√ − �
Sugiyono, 2010, hlm. 257
Keputusan  pengujian  validitas  menggunakan  taraf  signifikansi  dengan kriteria sebagai berikut:
1  Nilai t dibandingkan dengan harga �
��
dengan dk = n-2 dan taraf signifikansi
α= 0,05 2  Jika
�
ℎ� ��
≥�
��
maka soal tersebut valid 3  Jika
�
ℎ� ��
�
��
maka soal tersebut tidak valid
Adapun  perhitungan  validitas  item  instrumen  penelitian  ini  dilakukan dengan  pengolahan  data  menggunakan  SPSS  Statistical  Product  for  Service
Solution 18 for windows. Berikut Tabel 3.3 adalah hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan peneliti kepada 30 responden penelitian.
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.3 HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
No Item
Pernyataan
r
hitung
r
tabel Keterangan
PERCEIVED TANGIBLE X1
1. Tingkat Kemenarikan rumah adat Kampung
Pulo 0,535
0,361 Valid
2. Tingkat Kelengkapan Fasilitas Interpretasi
seperti guide, keterangan  informasi di rumah adat Kampung Pulo
0,644 0,361
Valid 3.
Tingkat Kebersihan lingkungan Rumah Adat Kampung Pulo
0,526 0,361
Valid 4.
Tingkat Kebersihan Candi Cangkuang 0,460
0,361 Valid
5. Tingkat Keberagaman koleksi museum
0,625 0,361
Valid 6.
Tingkat Kebersihan museum 0,450
0,361 Valid
7. Tingkat Kelengkapan informasi sejarah
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,405 0,361
Valid
8. Tingkat Kelengkapan sumber informasi
sejarah Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,381 0,361
Valid
9. Tingkat Kelengkapan Fasilitas Umum
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang seperti
tempat parkir, toilet, musolla 0,490
0,361 Valid
10. Tingkat Kelengkapan Fasilitas Wisata
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang seperti
shelter, rakit, toko makanan souvenir
0,675 0,361
Valid
11. Tingkat Keindahan pemandangan dan
bentang alam di Situ Cangkuang 0,537
0,361 Valid
12. Tingkat Kesejukan alam di Situ Cangkuang
0,570 0,361
Valid 13.
Tingkat Kebersihan di Situ Cangkuang 0,405
0,361 Valid
14. Tingkat Keaslian bentuk Candi Cangkuang
0,433 0,361
Valid 15.
Tingkat Keunikan Candi Cangkuang 0,447
0,361 Valid
16. Tingkat Keindahan Candi Cangkuang
0,250 0,361
Tidak Valid
17. Tingkat Keberagaman artifak naskah kuno
di museum 0,582
0,361 Valid
18. Tingkat Keberagaman Handicraft sebagai ciri
khas Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,573 0,361
Valid 19.
Tingkat Kemenarikan Handicraft sebagai ciri khas Kawasan Wisata Budaya Kawasan
0,547 0,361
Valid
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
No Item
Pernyataan
r
hitung
r
tabel Keterangan
Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang 20.
Tingkat Kegunaan Handicraft sebagai ciri khas Kawasan Wisata Budaya Kawasan
Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang 0,542
0,361 Valid
INTANGIBLE X2
1. Tingkat Kemenarikan kesenian yang dimiliki
oleh masyarakat Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi
Cangkuang 0,529
0,361 Valid
2. Tingkat Kemenarikan kesenian yang dimiliki
oleh masyarakat Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi
Cangkuang
0,254 0,361
Tidak Valid
3. Tingkat Kemenarikan cara hidup masyarakat
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,584 0,361
Valid
4. Tingkat Kemenarikan floklore masyarakat
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,632 0,361
Valid
KEPUASAN TANGIBLE X1
1. Tingkat Kemenarikan rumah adat Kampung
Pulo 0,525
0,361 Valid
2. Tingkat Kelengkapan Fasilitas Interpretasi
seperti guide, keterangan  informasi di rumah adat Kampung Pulo
0,621 0,361
Valid 3.
Tingkat Kebersihan lingkungan rumah adat Kampung Pulo
0,652 0,361
Valid 4.
Tingkat Kebersihan lingkungan Candi Cangkuang
0,515 0,361
Valid 5.
Tingkat Keberagaman koleksi museum 0,485
0,361 Valid
6. Tingkat Kebersihan lingkungan museum
0,434 0,361
Valid 7.
Tingkat Kelengkapan informasi sejarah Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata
Budaya Situ  Candi Cangkuang 0,484
0,361 Valid
8. Tingkat Kelengkapan sumber informasi
sejarah Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,342 0,361
Tidak Valid
9. Tingkat Kelengkapan Fasilitas Umum
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang seperti
tempat parkir, toilet, musolla 0,619
0,361 Valid
10. Tingkat Kelengkapan Fasilitas Wisata
0,634 0,361
Valid
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
No Item
Pernyataan
r
hitung
r
tabel Keterangan
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang seperti
shelter, rakit, toko makanan souvenir
11. Tingkat Keindahan pemandangan dan
bentang alam di Situ Cangkuang 0,443
0,361 Valid
12. Tingkat Kesejukan alam di Situ Cangkuang
0,621 0,361
Valid 13.
Tingkat Kebersihan di Situ Cangkuang 0,396
0,361 Valid
14. Tingkat Keaslian bentuk Candi Cangkuang
0,488 0,361
Valid 15.
Tingkat Keunikan Candi Cangkuang 0,580
0,361 Valid
16. Tingkat Keindahan Candi Cangkuang
0,321 0,361
Tidak Valid
17. Tingkat Keberagaman artifak naskah kuno
di museum 0,698
0,361 Valid
18. Tingkat Keberagaman Handicraft sebagai ciri
khas Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,599 0,361
Valid
19. Tingkat Kemenarikan Handicraft sebagai ciri
khas Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,435 0,361
Valid
20. Tingkat Kegunaan Handicraft sebagai ciri
khas Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,541 0,361
Valid
INTANGIBLE X2
1. Tingkat Kemenarikan kesenian yang dimiliki
oleh masyarakat Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi
Cangkuang 0,594
0,361 Valid
2. Tingkat Kemenarikan kesenian yang dimiliki
oleh masyarakat Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi
Cangkuang
0,236 0,361
Tidak Valid
3. Tingkat Kemenarikan cara hidup masyarakat
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,673 0,361
Valid
4. Tingkat Kemenarikan floklore masyarakat
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,710 0,361
Valid
Berdasarkan  hasil  pengolahan  pada  Tabel  3.3,  terlihat  bahwa pengukuran  validitas  pada  24  item  pertanyaan  untuk  variabel  wisata  budaya
dilihat  dari  kepuasan  terdapat  tiga  item  yang  tidak  valid  yaitu  dengan  rhitung 0,342, 0,321, 0,236. Sedangkan untuk variabel wisata budaya apabila dilihat dari
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
yang  dirasakan  terdapat  2  item  yang  tidak  valid,  dengan  masing  masing  r hitungnya,  0,250,  dan  0,254.  Adapun  item-item  tersebut  dikatakan  tidak  valid
karena memiliki r hitung lebih kecil daripada r tabel yaitu 0,361.
TABEL 3.4 HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
SETELAH DILAKUKAN TRIMMING No
Item Pernyataan
r
hitung
r
tabel Keterangan
PERCEIVED TANGIBLE X1
1. Tingkat Kemenarikan rumah adat Kampung
Pulo 0,540
0,361 Valid
2. Tingkat Kelengkapan Fasilitas Interpretasi
seperti guide, keterangan  informasi di rumah adat Kampung Pulo
0,683 0,361
Valid 3.
Tingkat Kebersihan lingkungan rumah adat Kampung Pulo
0,555 0,361
Valid 4.
Tingkat Kebersihan lingkungan Candi Cangkuang
0,520 0,361
Valid 5.
Tingkat Keberagaman koleksi museum 0,603
0,361 Valid
6. Tingkat Kebersihan lingkungan museum
0,509 0,361
Valid 7.
Tingkat Kelengkapan informasi sejarah Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata
Budaya Situ  Candi Cangkuang 0,394
0,361 Valid
8. Tingkat Kelengkapan Fasilitas Umum
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang seperti
tempat parkir, toilet, musolla 0,504
0,361 Valid
9. Tingkat Kelengkapan Fasilitas Wisata
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang seperti
shelter, rakit, toko makanan souvenir
0,716 0,361
Valid
10. Tingkat Keindahan pemandangan dan
bentang alam di Situ Cangkuang 0,521
0,361 Valid
11. Tingkat Kesejukan alam di Situ Cangkuang
0,565 0,361
Valid 12.
Tingkat Kebersihan di Situ Cangkuang 0,411
0,361 Valid
13. Tingkat Keaslian bentuk Candi Cangkuang
0,425 0,361
Valid 14.
Tingkat Keunikan Candi Cangkuang 0,436
0,361 Valid
15. Tingkat Keberagaman artifak naskah kuno
di museum 0,580
0,361 Valid
16. Tingkat Keberagaman Handicraft sebagai ciri
khas Kawasan Wisata Budaya Kawasan 0,565
0,361 Valid
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
No Item
Pernyataan
r
hitung
r
tabel Keterangan
Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang 17.
Tingkat Kemenarikan Handicraft sebagai ciri khas Kawasan Wisata Budaya Kawasan
Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang 0,536
0,361 Valid
18. Tingkat Kegunaan Handicraft sebagai ciri
khas Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,530 0,361
Valid
INTANGIBLE X2
1. Tingkat Kemenarikan kesenian yang dimiliki
oleh masyarakat Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi
Cangkuang 0,526
0,361 Valid
2. Tingkat Kemenarikan cara hidup masyarakat
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,577 0,361
Valid
3. Tingkat Kemenarikan floklore masyarakat
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,617 0,361
Valid
KEPUASAN TANGIBLE X1
1. Tingkat Kemenarikan rumah adat Kampung
Pulo 0,533
0,361 Valid
2. Tingkat Kelengkapan Fasilitas Interpretasi
seperti guide, keterangan  informasi di rumah adat Kampung Pulo
0,670 0,361
Valid 3.
Tingkat Kebersihan lingkungan rumah adat Kampung Pulo
0,680 0,361
Valid 4.
Tingkat Kebersihan lingkungan Candi Cangkuang
0,564 0,361
Valid 5.
Tingkat Keberagaman koleksi museum 0,461
0,361 Valid
6. Tingkat Kebersihan lingkungan museum
0,488 0,361
Valid 7.
Tingkat Kelengkapan informasi sejarah Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata
Budaya Situ  Candi Cangkuang 0,462
0,361 Valid
8. Tingkat Kelengkapan Fasilitas Umum
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang seperti
tempat parkir, toilet, musolla 0,635
0,361 Valid
9. Tingkat Kelengkapan Fasilitas Wisata
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang seperti
shelter, rakit, toko makanan souvenir
0,690 0,361
Valid
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
No Item
Pernyataan
r
hitung
r
tabel Keterangan
10. Tingkat Keindahan pemandangan dan
bentang alam di Situ Cangkuang 0,441
0,361 Valid
11. Tingkat Kesejukan alam di Situ Cangkuang
0,615 0,361
Valid 12.
Tingkat Kebersihan di Situ Cangkuang 0,402
0,361 Valid
13. Tingkat Keaslian bentuk Candi Cangkuang
0,485 0,361
Valid 14.
Tingkat Keunikan Candi Cangkuang 0,575
0,361 Valid
15. Tingkat Keberagaman artifak naskah kuno
di museum 0,689
0,361 Valid
16. Tingkat Keberagaman Handicraft sebagai ciri
khas Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,580 0,361
Valid
17. Tingkat Kemenarikan Handicraft sebagai ciri
khas Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,437 0,361
Valid
18. Tingkat Kegunaan Handicraft sebagai ciri
khas Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,525 0,361
Valid
INTANGIBLE X2
1. Tingkat Kemenarikan kesenian yang dimiliki
oleh masyarakat Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi
Cangkuang 0,589
0,361 Valid
2. Tingkat Kemenarikan cara hidup masyarakat
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,663 0,361
Valid
3. Tingkat Kemenarikan floklore masyarakat
Kawasan Wisata Budaya Kawasan Wisata Budaya Situ  Candi Cangkuang
0,681 0,361
Valid
3.2.6.2   Pengujian Reliabilitas
Instrumen  penelitian  selain  harus  valid  juga  harus  dapat  dipercaya reliable.  Uji  reliabilitas  dilakukan  untuk  mendapatkan  tingkat  ketetapan
keterandalan alat pengumpul data instrumen yang digunakan. Menurut Arikunto 2009, hlm. 178 menungkapkan bahwa,
Reliabilitas  adalah  menunjuk  pada  suatu  pengertian  bahwa  sesuatu instrumen  cukup  dapat  dipercaya  untuk  dapat  digunakan  sebagai  alat
pengumpul  data  karena  instrument  tersebut  sudah  baik.  Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini reliabilitas dicari dengan menggunakan rumus alpha atau
cronbach’s  alpha
α
.  Adapun  rumus  alpha  atau  cronbach’s  alpha,  sebagai berikut:
� = [ − ][ − ∑ �
� ]
Keterangan: �   = Reliabilitas Instrumen
k
= banyaknya butir pertanyaan
�
= Varians Total ∑ �   = Jumlah varian butir
Jumlah  varians  butir  dapat  dicari  dengan  cara  mencari  nilai  varians  t butir kemudian jumlahkan seperti berikut ini:
� = ∑
− [∑ ] �
�
Suharsimi Arikunto, 2009, hlm. 184
Keterangan: N
= Jumlah sampel
�
= Nilai varians
X = Nilai skor yang dipilih
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1.  Jika  koefisien  internal  seluruh  item
�  ≥ �
�
dengan α= 5 dan derajat
kebebasan dk = n-2 maka item pertanyaan dikatakan reliable
2.  Jika  koefisien  internal  seluruh  item �  ≥ �
�
dengan α= 5 dan derajat
kebebasan dk = n-2 maka item pertanyaan dikatakan tidak reliable
Adapun untuk mengetahui bagaimana suatu item dikatakan reliabel atau tidak,  dapat  digunakan  software  SPPS  Statistical  Product  for  Service  Solution
18.0. Berikut hasil uji reliabilitas instrumen penelitian yang telah dilakukan:
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.5 HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN
No Variabel
r
hitung Alpha
Cronbach
r
tabel Keterangan
1. Wisata Budaya
0,875 0,70
Reliabel 2.
Kepuasan Pengunjung 0,893
0,70 Reliabel
Berdasarkan Tabel 3.5 dapat diketahui mengenai hasil tingkat reliabilitas penelitian  ini,  dimana  kedua  variabel  yang  diuji  reliabilitasnya  dapat  dikatakan
reliabel  karena  memiliki  r  hitung  alpha  cronbach  yang  lebih  besar  dari  r  tabel yaitu 0,70.
3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis
Teknik  analisis  data  merupakan  suatu  cara  untuk  mengukur  dan mengolah  suatu  data.  Adapun  penelitian  ini  menggunakan  teknik  analisis  data
deskriptif dan verifikatif.
3.2.7.1   Rancangan Analisis Data Deskriptif
Dalam  penelitian  ini,  analisis  deskriptif  yang  digunakan  adalah  untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian yaitu:
1.  Analisis deskriptif variabel X komponen wisata budaya Variabel  X  terfokus  pada  penelitian  terhadap  komponen  wisata
budaya yang terdiri dari : tangible dan intangible 2.  Analisis deskriptif variabel Y kepuasan pengunjung
Variabel  Y  terfokus  pada  penelitian  terhadap  kepuasan  pengunjung yang terdiri dari expectation dan perception
3.2.7.2   Rancangan Analisis Data Verifikatif
Analisis  verifikatif  digunakan  untuk  menguji  hipotesis  dengan menggunakan  uji  statistika.  Adapun  teknik  analisa  data  yang  digunakan  dalam
penelitian  ini  adalah  regresi  multiple  berganda,  yang  merupakan  teknik  analisa yang digunakan untuk melihat hubungan atau pengaruh fungsional ataupun kausal
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
antara  variabel  komponen  wisata  budaya  X  yang  terdiri  dari  tangible  X1  dan intangible  X2  dan  variable  kepuasan  pengunjung  Y  yang  terdiri  dari
expectation dan perception Adapun  analisis  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  analisis
regresi  berganda.  Analisis  regresi  berganda  adalah  suatu  alat  analisis  peramalan nilai  pengaruh  dua  atau  lebih  variabel  bebas  X  terhadap  variabel  terikat  Y
untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih. Menurut Sugiyono 2010, hlm. 277 analisis regresi berganda yaitu
Analisis  yang  digunakan  bila  penelitian  bermaksud  meramalkan bagaimana  keadaan  naik  turunnya  variabel  dependen  kriterium,  bila
dua atau lebih variabel independent sebagai faktor prediktor dimanipulasi dinaik-turunkan nilainya.
Adapun bentuk  persamaan regresi  berganda untuk  dua prediktor adalah sebagai berikut:
Y  = a +
+
Sugiyono, 2010, hlm. 277 Keterangan:
a = konstanta b = koefisien regresi
Y= variabel dependen variabel terikat X= variabel independen variabel bebas
Analisis  regresi  berganda  akan  dilakukan  bila  jumlah  variabel independen  minimal  dua  atau  lebih.  Menerjemahkan  ke  dalam  beberapa  sub
variabel  independen  yang  paling  dominan  terhadap  variabel  dependen,  lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:
GAMBAR 3.1 REGRESI BERGANDA
Y X2
X1
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH  KOMPONEN  WISATA  BUDAYA  TERHADAP  KEPUASAN  PENGUNJUNG  DI  KAWASAN
WISATA BUDAYA SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Keterangan: X1
= Tangible X2
= Intangible Y
= Kepuasan pengunjung
3.2.7.3   Uji Hipotesis
Pengujian  hipotesis  dilakukan  dengan  tujuan  untuk  mengetahui  apakah terdapat  hubungan  yang  jelas  dan  dapat  dipercaya  antara  variabel  indenden
dengan  variabel  dependen,  yang  pada  akhirnya  akan  diperoleh  suatu  kesimpulan apakah  Ho  ditolak  atau  Ha  diterima  dari  hipotesis  yang  dirumuskan.  Rancangan
hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho  =  0,  tidak  ada  pengaruh  dari  komponen  wisata  budaya  X  yang  terdiri  dari
tangible X1 dan intangible X2 terhadap kepuasan pengunjung Y Ha
≠  0,  terdapat  pengaruh  dari  komponen  wisata  budaya  X  yang  terdiri  dari tangible X1 dan intangible X2 terhadap kepuasan pengunjung Y
Untuk membantu dalam pengolahan data dan pengujian hipotesis, dapat menggunakan  bantuan  perangkat  lunak  SPSS  Statistical  Product  for  Service
Solutions 18.0 for windows dan dibantu software microsoft office excel.
Gentry Elitte Nurfitri, 2015 PENGARUH KOMPONEN WISATA BUDAYA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG DI KAWASAN WISATA BUDAYA
SITU  CANDI CANGKUANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI