Uji Asumsi Klasik Analisis Data
Hery Muljono,2015 STUDI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,
maka disebut
homoskedastisitas dan
jika berbeda
disebut heteroskedastisitas.Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas.Jika terdapat heteroskedastisitas, maka varian tidak konstan sehingga dapat menyebabkan biasnya standar error.
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Dalam model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai toleran dan varian inflation factor
VIF dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila nilai tolerance value lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil daripada 10 maka dapat
disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Jika terdapat multikolinearitas, maka akan sulit untuk mengisolasi pengaruh-pengaruh individual dari variabel, sehingga
tingkat signifikansi koefisien regresi menjadi rendah. 4.
Analisis Jalur Path Analysis
Dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis jalur, karena memiliki manfaat seperti disebutkan oleh Natawiria Riduwan 2010, hlm. 126,
yakni: 1 penjelasan eksplanation terhadap fenomena yang dipelajari , 2 prediksi nilai variabel terikat Y berdasarkan nilai variabel bebas X dan prediksi dengan
analisis jalur bersifat kualitatif, 3 factor determinan, yaitu penentuan variabel bebas X mana yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat Y dan dapat
digunakan untuk menelusuri mekanisme jalur-jalur pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, serta 4 pengujian model menggunakan teori trimming,
baik untuk uji reliabilitas uji keajegan konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru. Dengan mengetahui manfaat analisis jalur dibandingkan
analisis data statistic lainnya, maka peneliti dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis jalur path analysis.
Hery Muljono,2015 STUDI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dalam analisis jalur terdapat koefisen jalur yang menunjukkan kuatnya pengaruh variabel independen terhadap dependen Sugiyono, 2010, hlm. 302.
Koefisien jalur adalah koefisien regresi standar standar z yang menunjukkan pengaruh variabel independen terhadap dependen yang telah tersusun dalam diagram
jalur. Bila koefisien jalur rendah dan angkanya di bawah 0,05 maka pengaruh jalur tersebut dianggap rendah, sehingga dapat dihilangkan.
Selain hal di atas, dalam analisis jalur terdapat model dekomposisi. Menurut Natawiria Riduwan 2010, hlm. 126 model dekomposisi adalah model yang
menekankan pada pengaruh yang bersifat kasualitas antar variable, baik pengaruh langsung maupun tidak langsung . Perhitungan menggunakan analisis jalur dengan
model dekomposisi pengaruh kausal antar variable dapat dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut:
b. Direct causal effect pengaruh kausal langsung adalah pengaruh satu variable
eksogenterhadap variable endogen yang terjadi tanpa melalui variable endogen lain.
c. Indirect causal effect pengaruh kausal tidak langsung adalah pengaruh satu
variable eksogen terhadap variable endogen yang terjadi melalui variable endogen lain yang terdapat dalam satu model kasualitas yang sedang dianalisis
d. Total causal effects pengaruh kausal total adalah jumlah dari pengaruh kausal
langsung dan pengaruh kausal tidak langsung.
Hery Muljono,2015 STUDI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dari Desain penelitian dibuatkan model dekomposisi pengaruh kausalitas antar variable baik secara langsung dan tidak langsung disajikan pada table berikut:
Tabel 3.46. Model Dekomposisi Pengaruh Kasualitas antar Variabel
Nomor Hipote
sis Pengaruh
Antar Variabel
Lang sung
Tidak Langsung, Melalui: Total
X1 X2
X3 X4
Y 1.
X1 Y
1 -
2 3
4 -
1+2+3+4 2.
X2 Y 2
1 -
3 4
- 2+1+3+4
3. X3
Y 3 1
2 -
4 -
3+1+2+4 4.
X4 Y 4
1 2
3 -
- 4+1+2+4
5. X1
Z 5
- 29
39 49
9 5+29+
39+49 + 9 6.
X2 Z
6 19
- 39
49 9
6+19+ 39+49+9
7. X3
Z 7
19 29
- 49
9 7+
19+29+49+ 9
8. X4
Z 8
19 29
39 9
8+19+29+3 9+9
9. Y
Z 9
- -
- -
9 10.
X1,X2,X3 ,X4 Y
- -
- -
- 10
1+2+3+4 11.
X1,X2,X3 ,X4,Y Z
- -
- -
- 11
5+6+7+8+9
Hery Muljono,2015 STUDI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Hery Muljono,2015 STUDI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu