PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU.

(1)

i DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Surat Pernyataan ... ..ii

Kata Pengantar ... iii

Ucapan Terima Kasih ... iv

Abstrak ... .v

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... ix

Daftar Gambar ... x

Daftar Lampiran ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Tesis ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

A. Kinerja Mengajar Guru dalam Konsep Administrasi Pendidikan ... 11

1. Definisi Kinerja ... 11

2. Definisi Mengajar ... 12

3. Definisi Guru ... 16

4. Kinerja Mengajar Guru ... 18

B. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Konsep Administrasi Pendidikan ... 26


(2)

ii

3.Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 41

4. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Efektif ... 46

C. Budaya Sekolah dalam Konsep Administrasi Pendidikan ... 66

D. Kajian terdahulu mengenai Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Mutu Sekolah ... 83

E. Kerangka Pemikiran... 86

F. Hipotetikal Teori Penelitian ... 87

BAB III METODE PENELITIAN ... 88

A. Lokasi dan Subjek Populasi ... 88

1. Lokasi Penelitian ... 88

2. Subjek Populasi ... 88

3. Sampel ... 90

B. Desain Penelitian ... 92

C. Metode Penelitian ... 93

D. Definisi Operasional ... 94

1. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 94

2. Budaya Sekolah ... 94

3. Kinerja Mengajar Guru ... 94

E. Operasional Variabel ... 95

F. Instrumen Penelitian ... 98

1. Skala Pengukuran ... 98

2. Penyusunan Instrumen ... 99

G. Proses Pengembangan Instrumen ... 101

1. Responden Uji Coba ... 101

2. Tujuan Pelaksanaan Uji Coba... 101

3. Uji Coba Validitas Instrumen ... 101

H. Teknik Pengumpulan Data ... 109

1. Penelitian Kepustakaan ... 109


(3)

iii

1. Pengumpulan Data ... 111

2. Teknik Analisis Data ... 111

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 115

A. Pemaparan Data ... 115

B. Pembahasan Data ... 133

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 148

DAFTAR PUSTAKA ... 152


(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Tugas Keprofesionalan Guru menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Tugas pokok guru yang diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar serta tugas-tugas guru dalam kelembagaan merupakan bentuk kinerja guru. Apabila kinerja guru meningkat, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas keluaran atau output-nya. Oleh karena itu, perlu dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kinerja guru. Kinerja guru akan menjadi optimal bilamana diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik itu kepala sekolah, iklim sekolah, guru, karyawan maupun anak didik. Pidarta (dalam Saerozi, 2005:2) mengemukakan: “Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu: a ) Kepemimpinan kepala sekolah, b ) Iklim sekolah, c ) Harapan-harapan, dan d ) Kepercayaan personalia sekolah”.

Untuk meningkatkan mutu sekolah seperti yang disarankan oleh Sudarwan Danim ( 2007 : 56 ), yaitu dengan melibatkan lima faktor yang dominan :

1. Kepemimpinan Kepala sekolah; kepala sekolah harus memiliki dan memahami visi kerja secara jelas, mampu dan mau bekerja keras, mempunyai dorongan kerja yang tinggi, tekun dan tabah dalam bekerja, memberikan layananyang optimal, dan disiplin kerja yang kuat.


(5)

2. Siswa; pendekatan yang harus dilakukan adalah “anak sebagai pusat “ sehingga kompetensi dan kemampuan siswa dapat digali sehingga sekolah dapat menginventarisir kekuatan yang ada pada siswa .

3. Guru; pelibatan guru secara maksimal , dengan meningkatkan kompetensi dan profesi kerja guru dalam kegiatan seminar, MGMP, lokakarya serta pelatihan sehingga hasil dari kegiatan tersebut diterapkan disekolah.

4. Kurikulum; adanya kurikulum yang ajeg / tetap tetapi dinamis , dapat memungkinkan dan memudahkan standar mutu yang diharapkan sehingga goals (tujuan ) dapat dicapai secara maksimal;

5. Jaringan Kerjasama; jaringan kerjasama tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah dan masyarakat semata (orang tua dan masyarakat ) tetapi dengan organisasi lain, seperti perusahaan / instansi sehingga output dari sekolah dapat terserap didalam dunia kerja

Berdasarkan pendapat diatas, perubahan paradigma harus dilakukan secara bersama-sama antara pimpinan dan karyawan sehingga mereka mempunyai langkah dan strategi yang sama yaitu menciptakan mutu dilingkungan kerja khususnya lingkungan kerja pendidikan. Kepala sekolah dan guru harus menjadi satu tim yang utuh (teamwork ) yangn saling membutuhkan dan saling mengisi kekurangan yang ada sehingga target (goals ) akan tercipta dengan baik.

Kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah memiliki peranan dalam menentukan baik buruknya kinerja mengajar guru. Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja mengajar guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana. Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin


(6)

kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien.

Di samping itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya yang diterapkan dalam pendidikan di sekolah juga cenderung bergerak semakin maju, sehingga menuntut penguasaan secara profesional. Menyadari hal tersebut, setiap kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara terarah, berencana dan berkesinambungan.

Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan menentukan kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki komitmen tinggi, dan luwes dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja mengajar guru melalui program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Oleh karena itu, kepala sekolah harus mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dan kemampuan serta keterampilan-keterampilan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan. Dalam perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus dapat memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehingga kinerja mengajar guru selalu terjaga. Selain dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru juga dipengaruhi oleh budaya sekolah. budaya sekolah memberikan kepada semua level manajemen untuk focus pada tujuan sekolah dan budaya sekolah menjadi kohesi yang mengikat bersama dalam melaksanakan misi bersama.


(7)

Dengan budaya sekolah yang baik akan meningkatkan kepuasan kerja, pergaulan lebih akrab, disiplin meningkat dan selalu ingin memberikan yang terbaik bagi sekolah. Hal tersebut mencerminkan bahwa budaya sekolah dapat mendukung peningkatan kinerja mengajar guru.

Berkaitan dengan penelitian ini, kondisi yang terjadi di lapangan yaitu kinerja mengajar guru masih menunjukan pada tingkat yang belum bisa dicapai sesuai dengan yang diharapkan, guru hanya menampakan kinerjanya saat akan dilakukan visitasi atau kunjungan oleh kepala sekolah ataupun pengawas dan selanjutnya guru akan bekerja seperti biasanya yaitu mengajar tanpa persiapan yang matang serta tanpa semangat dan antusiasme yang tinggi. Hal tersebut apabila dibiarkan tanpa dicari pemecahannya akan berdampak buruk pada prestasi siswa dan bahkan juga menurunkan tingkat kinerja guru itu sendiri dan apabila itu terjadi keberhasilan proses belajar mengajar tidak akan tercapai sehingga kualitas pendidikan akan terus menjadi masalah yang terus menerus berlangsung.

Untuk memperkuat pembuktian dan sebagai landasan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mengajar guru sekolah telah dilakukan penelitian dalam penelitian sebelumnya Trisno Martono dengan judul ”Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru dan Budaya Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru” yang dipublikasikan dalam jurnal Universitas Sebelas Maret, yaitu menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpian kepala sekolah, kinerja guru, budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru.


(8)

Selanjutnya dikemukakan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang peneliti kemukakan . Yaitu penelitian oleh Carudin dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja mengajar guru. Hasil pengolahan menunjukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja mengajar guru.

Selanjutnya penelitian berjudul “Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru” oleh Dra.Meita Tjumianti (2008). Hasil temuan bahwa (1). Perilaku kepemimpinan kepala sekolah memberikan pengaruh yang cukup tinggi terhadap kinerja mengajar guru (2) budaya sekolah memberikan pengaruh yang cukup tinggi terhadap kinerja mengajar guru (3) perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja mengajar guru sebesar 0,568 berarti terdapat hubungan yang cukup tinggi, dengan kontribusi sebesar 32.26%.

Menyimak pernyataan-pernyataan diatas maka penulis sangat tertarik untuk membuktikan pendapat tersebut melalui penelitian dengan judul : “PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU” (Studi Deskriptif Analitik di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi).


(9)

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berkaitan dengan penelitian ini, kondisi yang terjadi di lapangan yaitu guru hanya menampakan kinerjanya saat akan dilakukan visitasi atau kunjungan oleh Kepala Sekolah ataupun pengawas dan selanjutnya guru akan bekerja seperti biasanya yaitu mengajar tanpa persiapan yang matang serta tanpa semangat dan antusiasme yang tinggi. Hal tersebut apabila dibiarkan tanpa dicari pemecahannya akan berdampak buruk pada prestasi siswa dan bahkan juga menurunkan tingkat kinerja guru itu sendiri dan apabila itu terjadi keberhasilan proses belajar mengajar tidak akan tercapai sehingga kualitas pendidikan akan terus menjadi masalah yang terus menerus berlangsung. Masalah tersebut dapat diperinci sebagai berikut :

1.) Kinerja mengajar guru belum optimal, hal ini ditunjukan guru hanya menunjukan penampilan terbaiknya saat adanya kunjungan atau visitasi kepala sekolah dan pengawas setelah itu guru akan kembali bekerja seperti biasanya tanpa persiapan mengajar dengan baik.

2.) Kepala sekolah belum menjadi agen perubahan sehingga pengembangan sekolah berjalan lambat, dan hanya menjalankan program-program yang telah digariskan oleh dinas pendidikan.

3.) Sekolah tidak menampakan kekhasan atau karakteristik, karena karakteristik yang membedakan sekolah memerlukan tangan terampil kepala sekolah untuk membangun budaya sekolah yang baik, sehingga akhirnya akan tercipta kinerja seluruh warga sekolah yang tinggi.


(10)

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1) Bagaimana gambaran perilaku kepemimpinan kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi ?

2) Bagaimana gambaran budaya sekolah di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi?

3) Bagaimana gambaran kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kota Cimahi?

4) Seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi?

5) Seberapa besar pengaruh pengaruh budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi?

6) Seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Kinerja Mengajar di Sekolah Dasar Se-Kota Cimahi adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi.


(11)

2. Untuk mengetahui gambaran budaya sekolah di Sekolah Dasar Negeri Se-kota Cimahi.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Budaya Sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-kota Cimahi..

D. Manfaat Penelitian

1) Secara Teoritis, bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi yang berarti bagi perkembangan keilmuan administrasi pendidikan paada umumnya dan pengembangan kinerja pada khususnya. 2) Secara Praktis, bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi bagi lembaga terkait sehingga dapat dijadikan input untuk meningkatkan kinerja mengajar guru.

E. Struktur Organisasi Tesis

Struktur organisasi dalam tesis ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian


(12)

D. Manfaat Penelitian E. Struktur Organisasi Tesis

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kinerja Mengajar Guru dalam Konsep Administrasi Pendidikan 1. Konsep Dasar Administrasi Pendidikan

2. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan B. Kinerja Mengajar Guru

1. Definisi Kinerja 2. Definisi Mengajar 3. Definisi Guru

4. Kinerja Mengajar Guru

C. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah 1. Kepemimpian Kepala Sekolah

2. Kepemimpinan Visioner D. Budaya Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi 1. Lokasi Penelitian

2. Subjek Populasi B. Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian a. Populasi Penelitian b. Sampel Penelitian C. Metode Penelitian D. Definisi Operasional

1. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah 2. Budaya Sekolah


(13)

E. Instrumen Penelitian 1. Skala Pengukuran 2. Penyusunan Instrumen F. Proses Pengembangan Instrumen

1. Responden Uji Coba

2. Tujuan Pelaksanaan Uji Coba 3. Uji Coba Validitas Instrumen 4. Pengumpulan Data

G. Teknik Pengumpulan Data H. Analisi Data Deskriptif

a. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah b. Budaya Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Kepemimpinan kepala sekolah pada Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi, menunjukan adanya perilaku kepemimpinan dengan kategori baik yang ditunjukan dengan adanya stimulasi intelektual, pertimbangan individual, inspirasi motivasi dan pengaruh ideal.

2. Budaya sekolah pada Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi menunjukan budaya yang positif dengan kategori sangat baik, yang ditunjukan dengan adanya keberaturan bertindak, norma-norma, berorientasi mutu, memiliki filosofhy yang kuat, aturan yang mengikat serta adanya iklim organisasi yang mendukung terhadap terciptanya budaya sekolah tersebut.

3. Guru-guru pada Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi memiliki kinerja mengajar dengan kategori tinggi, berdasarkan indikator variabel guru memiliki kemampuan dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang baik.

4. Terdapat kontribusi antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi dengan koefisien determinan sebesar 39,5% dan 60,5 % dipengaruhi faktor lain. 5. Terdapat kontribusi yang signifikan antara budaya sekolah terhadap kinerja


(15)

koefisien determinan 52,42% dan sisanya sebesar 47,58% dipengaruhi factor lain.

6. Terdapat kontribusi yang signifikan antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar Se-Kota Cimahi dengan koefisien determinasi sebesar 55,80 dan sisanya 44,20% dipengaruhi faktor lain.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka penulis mengajukan rekomendasi sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa perilaku kepemimpinan dan budaya sekolah memiliki kontribusi yang signifikan, berdasarkan hal tersebut upaya peningkatan perilaku kepemimpinan perlu ditingkatkan di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi. Kepala sekolah harus lebih mengembangkan sikap dan perilaku kepemimpinannya untuk mendorong guru-guru untuk berperilaku sesuai dengan yang ditunjukan kepala sekolah. Upaya peningkatan perilaku perilaku kepemimpinan kepala sekolah ini dapat dilakukan melalui, pelatihan, workshop dan musyawarah kelompok kerja kepala sekolah dan kegiatan lainnya berkaitan dengan implementasi kepemimpinan visioner. Akan tetapi perlu digarisbawahi bahwa guna memperoleh hasil yang maksimal, alangkah lebih baik lagi jika kepala sekolah dapat lebih meningkatkan kemampuan membangun kepercayaan melalui komunikasi secara intensif dan efektif sehingga diperoleh shared


(16)

of belonging dan sense of ownership secara mendalam . Selain itu pula visi harus lebih diwujudkan dalam kerja pimpinan dengan mengacu pada empat pilar visi bekerja, yakni sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara serta sebagai pelatih yang didasari kemampuan/keahlian dan akhlak mulia (Nanus:2001).

2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa budaya sekolah pada Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi, masih harus dikembangkan terutama pada sub variabel philosfy dan aturan yang mengikat. Kedua sub variabel ini berkaitan dengan pengembangan rasa optimisme warga sekolah akan hari esok yang lebih baik, serta pengembangan alternative untuk pembinaan disiplin warga sekolah. Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan sub variabel ini yaitu dengan penanaman akan kebanggaan sebagai warga sekolah, serta diberikannya kesempatan yang sama untuk be rkembang kepada seluruh warga sekolah serta tidak memberlakukan aturan yang ketat, melainkan dengan pembinaan yang bersifat lebih menumbuhkan kesadaran untuk mentaati aturan.

3. Mengingat hasil penelitian terbukti bahwa terdapat kontribusi antara perilaku kepemimpinan terhadap kinerja mengajar guru dengan koefisien determinasi sebesar 55,80% yang artinya bahwa kepemimpinan dan budaya sekolah hanya berpengaruh sebesar 55, 80 % terhadap kinerja mengajar guru dan sisanya ditentukan oleh faktor lain diantaranya adalah seperti faktor motivasi, keterampilan (skill) metode, dan biaya, pengalaman, insentif, jadwal, struktur organisasi, teknologi, dan material; kemampuan,


(17)

gaya, latihan, kondisi fisik, kesatuan, kesadaran social, tingkat aspirasi, proses, pemberian tugas, kebijaksanaan, penelitian dan pengenmbangan, badan usaha dan pelengkapannya, standard dan kualitas, untuk itu peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti kinerja mengajar guru berdasarkan faktor-faktor lain tersebut.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S Ruky. (2001). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia.

Akdon dan Sahlan Hadi. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk

Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Ali, Mohammad. (1985). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. Anugrah, Miftah. (2007). Kontribusi Kecerdasan Emosional Kepala Sekolah

(Primal Leadership) Terhadap Kemampuan Dalam Manajemen Perubahan Di

Sekolah Menengah Atas Plus Muthahhari Bandung. Skripsi Sarjana pada FIP

UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Anwar, Idochi dan Yayat H. Amir. (2000). Administrasi Pendidikan. Bandung: PPs. UPI.

Arikunto, S (1998), Metode Penelitian (Teori dan Praktek), Jakarta; Gramedia Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penellitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Bass, M.B dan Avolio, B.J (1993). Transformational Leadership and

Organizational Culture. Journal PAQ Spring. Binghamton. SUNY

Chatlinas. (1988). Pengantar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Dasuqi, Dudung, A. dan Somantri, Setyo. (1992). Wawasan Dasar Pendidikan

dan Wawasan Dasar Administrasi Pendidikan. Dalam Administrasi Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung.

Edward Sallis (1993). Total Quality in Education. Philadelpia, London.

Engkoswara. (1987). Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Gaffar, M.F. (1995). A Study of The Management of Nine Years Compulsory Education in Indonesia, Indonesia: Excutive and Culture.

Gaffar, M. Fakry (1984) Tantangan dan Arah Baru Bagi Managemen LPTK, Bandung; IKIP Bandung


(19)

(1987) Perencanaan Pendidikan Teori dan Metodologi, Jakarta; PPLPTK DepDikBud

(1997) Performan Based Teacher Education, Bandung IKIP Bandung: Jurnal Suatu Alternatif dalam Pembaharuan

Gibson, et al (1996) Organization, New York; Maxmillian Publishing Co. Inc Gie, The Liang. (2001). Unsur-Unsur Administrasi Manajemen. Yogyakarta:

BPFE

Handayaningrat, Soewarno. (1998). Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan

Manajemen. Jakarta: CV Haji Masagung

Hoy W.K and Miskel. Cecil G. (2008). Educational Administration;Theory Research and Practice. Mc.Graw Hill. New York.

Indrawati, Y.(2006). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja mengajar guru. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Universitas Sriwijaya. Palembang John P. Kotter. & James L. Heskett, 1998. Corporate Culture and

Performance. (terj Benyamin Molan). Jakarta: PT Prehalindo.

Khrisnan, V.R(2005).Leadership an Value Sistem. Juernal of Busines Ethics and Organization Studies. Jurnal Xavier Labour Relations institute. India. Kotler, Philip & Karen F.A, Fox, (1995) Strategic Markerting for Educational

Institutions 2nd Editions, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Kotler, Philip. (2002). Managemen Pemasaran Edisi Milenium Jilid 2 , Jakarta. Prenhallindo.

Komariah, Aan (2004) Kepemimpinan Visioner; Jakarta: Bumi Aksara

Komariah, Aan dan Triatna, Cepi (2010). Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Luthans, Fred. (1995). Organizational Behavior. Mc Grow Hill Inc.

Lunenburg F. C. dan Ornstein, A.C. (2000) Educational Administration:

Conceps and Practice, London; Thomas Learning Berkshire House

Mangkunegara,A.A.P(2005). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.

Miller, L.M. (1987). Manajemen Era Baru: Beberapa Pandangan Mengenai Budaya Perusahaan Modern. Jakarta: Erlangga.


(20)

Miller, L.M (1987) Managemen Era Baru: Beberapa Pandangan Mengenai Budaya PerusahaanModern, Jakarta: Terjemahan, Erlangga.

Moh. Surya .1995. Nilai-Nilai Kehidupan (makalah) . Kuningan : PGRI PD II Kuningan h. 3-8

Morphet, E.L., Johns, R.L., Reller, T.L., (1974). Educational Organization and Administration: Concept, Practice, and Issues. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hal, Inc.

Mulyasa, E. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nanus, Burt. (2010). Kepemimpinan Visioner. Jakarta : PT Prenhallindo.

Nasution, S. (1998) Metoda Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung; Tarsito Nasution, S (1991) Metode Penelitian Kualitatif , Jakarta; Bina Aksara

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Permadi,Dadi. (1998). Kepemimpinan Mandiri Kepala Sekolah. Bandung: PT Sarana Panca Karya.

Rahardja, A.T.(2004). Hubungan Antara Komunikasi antar Pribadi Guru dan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja. Jurnal Pendidikan Penabur. BPK Penabur. Jakarta.

Razik, Taher and Swanson, A.D (...). Fundamental Concept of Eduucational Leadership and Management. Prentice Hall. New Jersey.

Robbisn, Stephen P.(2006). Perilaku Organisasi. Indeks.Jakarta

Sagala, Syaiful. (2005). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta Said,

Sergiovanni, T.J. (2003) The Principhalship: A Reflective Practice Perspective, Boston; Allyn and Bacon

Siagian, Sondang, P. (1992). Kerangka Dasar Ilmu Administrasi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktis Profesional. Bandung: Angkasa


(21)

Sugiono. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS Yogyakarta.

---. (2008). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alphabeta.

Sugiyono ( 2007) Metoda Penelitian Administrasi, Bandung; CV. Alfabeta Surya, M. (2005) Mencermati kebudayaan Pendidikan dalam Mewujudkan

Kemandirian Guru, Makalah Simposium Nasional Pendidikan tentang Rekonstruksi Profesi Guru dalam Kerangka Reformasi Pendidikan di UnMuh – Malang.

Syafaruddin, (2002) Managemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan: Konsep, Strategi danAplikasi. Bandung; Grasindo

Syamsudin, Makmun, Abin. (1999) Psikologi Pendidikan , Bandung; Remaja Rosdakarya

Sumaryani, Cucu. (2008). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala

Sekolah dan Iklim Organisasi Sekolah terhadap Produktifitas Sekolah.

Tesis. Upi Bandung: tidak diterbitkan

The Liang Gie,. (1992). Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan, (2010). Profesionalisasi Kepala

Sekolah. Jurusan Administrasi Pendidikan.

Tilaar, HAR. (1997). Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Era

Globalisasi. Jakarta : Gramedia.

Tilaar, H.A.R. (2001) Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif Abad 21, Magelang; Tera Indonesia.

Usman (1994) Menjadi Guru Profesional. Bandung; PT. Remaja Rosdakarya. UU. RI. No 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, Bandung; Citra Umbara. Utami, Mutamimah Retno. (2006). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan

Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru Smp Negeri 8 Semarang. Semarang: Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNS.

Wahjosumidjo. (1999). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo. Wibowo, E. Mungin. (2006). Sertifikasi Profesi Pendidik. [Online]. Tersedia:

http://saifuladi.wordpress.com/2007/01/06/kompetensi-yang-harus-dimiliki-seorang-guru/. [4 April 2008]


(22)

W.K. Hoy dan J. Fergusen. (1985). A. Theoritical Framework and Explanation of Organizational Effectiveness of School. Administration Quarterly, Volume XXI, No. 2 Spiring.


(1)

gaya, latihan, kondisi fisik, kesatuan, kesadaran social, tingkat aspirasi, proses, pemberian tugas, kebijaksanaan, penelitian dan pengenmbangan, badan usaha dan pelengkapannya, standard dan kualitas, untuk itu peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti kinerja mengajar guru berdasarkan faktor-faktor lain tersebut.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S Ruky. (2001). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia.

Akdon dan Sahlan Hadi. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Ali, Mohammad. (1985). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. Anugrah, Miftah. (2007). Kontribusi Kecerdasan Emosional Kepala Sekolah

(Primal Leadership) Terhadap Kemampuan Dalam Manajemen Perubahan Di Sekolah Menengah Atas Plus Muthahhari Bandung. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Anwar, Idochi dan Yayat H. Amir. (2000). Administrasi Pendidikan. Bandung: PPs. UPI.

Arikunto, S (1998), Metode Penelitian (Teori dan Praktek), Jakarta; Gramedia Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penellitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Bass, M.B dan Avolio, B.J (1993). Transformational Leadership and Organizational Culture. Journal PAQ Spring. Binghamton. SUNY

Chatlinas. (1988). Pengantar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Dasuqi, Dudung, A. dan Somantri, Setyo. (1992). Wawasan Dasar Pendidikan

dan Wawasan Dasar Administrasi Pendidikan. Dalam Administrasi Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung.

Edward Sallis (1993). Total Quality in Education. Philadelpia, London.

Engkoswara. (1987). Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Gaffar, M.F. (1995). A Study of The Management of Nine Years Compulsory Education in Indonesia, Indonesia: Excutive and Culture.

Gaffar, M. Fakry (1984) Tantangan dan Arah Baru Bagi Managemen LPTK, Bandung; IKIP Bandung


(3)

(1987) Perencanaan Pendidikan Teori dan Metodologi, Jakarta; PPLPTK DepDikBud

(1997) Performan Based Teacher Education, Bandung IKIP Bandung: Jurnal Suatu Alternatif dalam Pembaharuan

Gibson, et al (1996) Organization, New York; Maxmillian Publishing Co. Inc Gie, The Liang. (2001). Unsur-Unsur Administrasi Manajemen. Yogyakarta:

BPFE

Handayaningrat, Soewarno. (1998). Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: CV Haji Masagung

Hoy W.K and Miskel. Cecil G. (2008). Educational Administration;Theory Research and Practice. Mc.Graw Hill. New York.

Indrawati, Y.(2006). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja mengajar guru. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Universitas Sriwijaya. Palembang

John P. Kotter. & James L. Heskett, 1998. Corporate Culture and Performance. (terj Benyamin Molan). Jakarta: PT Prehalindo.

Khrisnan, V.R(2005).Leadership an Value Sistem. Juernal of Busines Ethics and Organization Studies. Jurnal Xavier Labour Relations institute. India. Kotler, Philip & Karen F.A, Fox, (1995) Strategic Markerting for Educational

Institutions 2nd Editions, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Kotler, Philip. (2002). Managemen Pemasaran Edisi Milenium Jilid 2 , Jakarta. Prenhallindo.

Komariah, Aan (2004) Kepemimpinan Visioner; Jakarta: Bumi Aksara

Komariah, Aan dan Triatna, Cepi (2010). Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Luthans, Fred. (1995). Organizational Behavior. Mc Grow Hill Inc.

Lunenburg F. C. dan Ornstein, A.C. (2000) Educational Administration: Conceps and Practice, London; Thomas Learning Berkshire House

Mangkunegara,A.A.P(2005). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.

Miller, L.M. (1987). Manajemen Era Baru: Beberapa Pandangan Mengenai Budaya Perusahaan Modern. Jakarta: Erlangga.


(4)

Miller, L.M (1987) Managemen Era Baru: Beberapa Pandangan Mengenai Budaya Perusahaan Modern, Jakarta: Terjemahan, Erlangga.

Moh. Surya .1995. Nilai-Nilai Kehidupan (makalah) . Kuningan : PGRI PD II Kuningan h. 3-8

Morphet, E.L., Johns, R.L., Reller, T.L., (1974). Educational Organization and Administration: Concept, Practice, and Issues. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hal, Inc.

Mulyasa, E. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nanus, Burt. (2010). Kepemimpinan Visioner. Jakarta : PT Prenhallindo.

Nasution, S. (1998) Metoda Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung; Tarsito Nasution, S (1991) Metode Penelitian Kualitatif , Jakarta; Bina Aksara

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Permadi,Dadi. (1998). Kepemimpinan Mandiri Kepala Sekolah. Bandung: PT Sarana Panca Karya.

Rahardja, A.T.(2004). Hubungan Antara Komunikasi antar Pribadi Guru dan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja. Jurnal Pendidikan Penabur. BPK Penabur. Jakarta.

Razik, Taher and Swanson, A.D (...). Fundamental Concept of Eduucational Leadership and Management. Prentice Hall. New Jersey.

Robbisn, Stephen P.(2006). Perilaku Organisasi. Indeks.Jakarta

Sagala, Syaiful. (2005). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta Said,

Sergiovanni, T.J. (2003) The Principhalship: A Reflective Practice Perspective, Boston; Allyn and Bacon

Siagian, Sondang, P. (1992). Kerangka Dasar Ilmu Administrasi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktis Profesional. Bandung: Angkasa


(5)

Sugiono. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS Yogyakarta.

---. (2008). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alphabeta.

Sugiyono ( 2007) Metoda Penelitian Administrasi, Bandung; CV. Alfabeta Surya, M. (2005) Mencermati kebudayaan Pendidikan dalam Mewujudkan

Kemandirian Guru, Makalah Simposium Nasional Pendidikan tentang Rekonstruksi Profesi Guru dalam Kerangka Reformasi Pendidikan di UnMuh – Malang.

Syafaruddin, (2002) Managemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan: Konsep, Strategi dan Aplikasi. Bandung; Grasindo

Syamsudin, Makmun, Abin. (1999) Psikologi Pendidikan , Bandung; Remaja Rosdakarya

Sumaryani, Cucu. (2008). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi Sekolah terhadap Produktifitas Sekolah. Tesis. Upi Bandung: tidak diterbitkan

The Liang Gie,. (1992). Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan, (2010). Profesionalisasi Kepala

Sekolah. Jurusan Administrasi Pendidikan.

Tilaar, HAR. (1997). Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Era Globalisasi. Jakarta : Gramedia.

Tilaar, H.A.R. (2001) Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif Abad 21, Magelang; Tera Indonesia.

Usman (1994) Menjadi Guru Profesional. Bandung; PT. Remaja Rosdakarya. UU. RI. No 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, Bandung; Citra Umbara. Utami, Mutamimah Retno. (2006). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan

Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru Smp Negeri 8 Semarang. Semarang: Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNS.

Wahjosumidjo. (1999). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo. Wibowo, E. Mungin. (2006). Sertifikasi Profesi Pendidik. [Online]. Tersedia:

http://saifuladi.wordpress.com/2007/01/06/kompetensi-yang-harus-dimiliki-seorang-guru/. [4 April 2008]


(6)

W.K. Hoy dan J. Fergusen. (1985). A. Theoritical Framework and Explanation of Organizational Effectiveness of School. Administration Quarterly, Volume XXI, No. 2 Spiring.