daerah awal masuknya makanan dalam sistem pencernaan Manson dan Eley, 2008. Rongga mulut dapat menjadi satu tempat yang efektif untuk bakteri
patogen berkembang biak, oleh karena itu sangat penting menjaga kesehatan secara keseluruhan yang berpengaruh terhadap kesejahteraan anak dan remaja
Satku, 2005; Promoting Oral Health, 2010. Kebersihan gigi dan mulut adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan rongga mulut, gigi, dan gusi
untuk mencegah penyakit gigi dan mulut, penyakit yang penularannya melalui mulut, meningkatkan daya tahan tubuh, dan memperbaiki fungsi gigi dan mulut
dalam sistem pengunyahan Hermawan, 2010. Kebersihan gigi dan mulut yang buruk
dapat menyebabkan
tonsilitis, gingivitis,
halitosis, xerostomia,
pembentukan plak dan karies gigi.
2.3.2 Plak Gigi
Plak adalah lapisan tipis, tidak berwarna terdiri dari kumpulan bakteri yang menyelimuti permukaan gigi. Plak merupakan deposit lunak terdiri atas
mikroorganisme yang berkembang biak dengan perantara suatu matriks extracellular polymeric substance EPS atau disebut juga exopolysaccharide.
Thomas, 2011. Plak akan bergabung dengan saliva yang mengandung kalsium, membentuk endapan garam mineral yang keras. Sel-sel epitel rongga mulut yang
telah mengalami deskuamasi, sel-sel leukosit Polymorphonuclear leukocyte atau PMN, makrofag dan bakteri merupakan penyusun dari plak. Sel-sel ini terdapat di
dalam matriks ekstraselular yang terdiri dari protein, polisakarida dan lemak.
Komponen anorganik yang terdapat pada plak adalah kalsium, fosfat, magnesium, sodium, dan potassium.
Plak gigi tidak dapat dilihat secara langsung, dengan demikian dibutuhkan suatu senyawa yang digunakan untuk membantu melihat plak gigi. Disclosing
agents seperti Erithrosine Disclosing Solution dan Fluorescein Liquid digunakan untuk mewarnai plak gigi sehingga memudahkan untuk melihat plak gigi. Plak
gigi akan terbentuk dalam waktu yang singkat setelah gigi dibersihkan, maka disclosing agents digunakan secara rutin sebagai indikator ada tidaknya plak gigi.
Jika plak menebal akan terlihat sebagai substansi yang melekat pada permukaan gigi, dengan awal terbentuk pada sepertiga permukaan gingiva berwarna abu-abu,
kuning keabuan, atau kuning karena plak yang tebal akan menyerap pigmen yang berasal dari sisa makanan, eksudat maupun sel mati Thomas, 2011; Putri, dkk.,
2012.
2.3.3 Komposisi Plak Gigi
Komposisi plak gigi sebagian besar terdiri atas air sekitar 80 dan berbagai macam mikroorganisme ± 250 juta per miligram yang berkembang biak
dalam suatu matriks interseluler Mbawala, dkk., 2010. Matriks interselular merupakan 20-30 massa dari plak gigi yang mengandung bahan organik dan
bahan anorganik. Komponen organik mencakup polisakarida, protein, glikoprotein, dan lemak sedangkan komponen anorganik yang ditemukan
terutama kalsium dan fosfor yang terutama berasal dari saliva Roeslan, 2005.
2.3.4 Mekanisme Pembentukan Plak