Julimawati, 2014 Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga Kualitas Lingkungan Permukiman Di Kecamatan
Baleendah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.11 Parameter Keadaan Umum Bangunan
Variabel Klasifikasi
Kriteria
Keadaan Umum
Bangunan Baik
50 jumlah bangunan pada suatu unit permukiman merupakan bangunan permanen, artinya bangunan
tersebut terbuat dari tembok
Sedang 25 - 50 bangunan yang ada pada suatu unit
permukiman terdiri dari bangunan permanen, atau 50 atau lebih bangunan yang ada pada suatu unit
permukiman terdiri dari bangunan semi permanen
Jelek 50 bangunan yang ada pada suatu unit permukiman
terdiri dari anyaman bambu bangunan non permanen Sumber: Cipta Karya Yusuf, 2005
Pengklasifikasian diberikan berdasarkan jenis penggunaan bahan bangunan, apabila suatu komplek permukiman bangunan maka makin baik
terhadap kualitas lingkungan permukiman dan sebaliknya makin sedikit komplek permukiman bangunannya permanen maka semakin jelek terhadap kualitas
lingkungan permukiman.
i. “Lay-out” Umum Bangunan
“Lay-out” umum bangunan merupakan keteraturan tata letak pola bangunan dengan kondisi atau keadaan alam. Adapun klasifikasi keadaan tata
letak pola bangunan ditunjukkan dengan adanya bangunan perumahan pada lingkungan permukiman yang teratur, sedang dan tidak teratur. Klasifikasi
keteraturan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.12
Tabel 3.12 “Lay-out” Umum Bangunan
Variabel Klasifikasi
Kriteria “Lay-out”
Umum Bangunan
Teratur 50 bangunan yang ada pada suatu permukiman
ditata dengan teratur Sedang
25-50 bangunan yang ada pada suatu unit permukiman ditata dengan teratur
Tidak teratur
25 bangunan yang ada pada suatu unit permukiman bangunannya ditata dengan teratur
Sumber: Cipta Karya Yusuf, 2005 Pengklasifikasian diberikan berdasarkan dengan keteraturan tata letak pola
bangunan, semakin teratur tata letak pola bangunan maka makin baik terhadap
Julimawati, 2014 Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga Kualitas Lingkungan Permukiman Di Kecamatan
Baleendah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kualitas lingkungan permukiman dan semakin tidak teratur pola permukimannya maka klasifikasi untuk parameter terhadap kualitas lingkungannya jelek.
j. Kepadatan Umum Bangunan
Kepadatan umum bangunan adalah perbandingan antara jumlah rumah dengan luas permukiman. Kepadatan bangunan pada setiap luas permukiman
dihitung dengan cara jumlah bangunan dibagi dengan luas blok permukiman dan di kali 100, dari hasil tersebut maka diperoleh klasifikasi kepadatan bangunan.
Klasifikasi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.13
Tabel 3.13 Parameter Kepadatan Bangunan
Variabel Klasifikasi
Kriteria
Kepadatan Bangunan
Jarang Luas
bangunan rata-rata
dalam suatu
unit permukiman 40 dari seluruh luas persil
Sedang Luas
bangunan rata-rata
dalam suatu
unit permukiman antara 40 - 60 dari seluruh luas
persil Padat
Luas bangunan
rata-rata dalam
suatu unit
permukiman 60 dari seluruh luas persil Sumber: Cipta Karya Yusuf, 2005
Pengklasifikasian berdasarkan pada kepadatan bangunan pada satuan luas persil, semakin jarang bangunan maka baik terhadap kualitas lingkungan
permukiman dan apabila bangunannya padat maka tidak baik terhadap kualitas lingkungan permukiman.
k. Umur Kampung