IMPLEMENTASI STARTEGI FIRING LINE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA KELAS XI IPA SMA NEGERI 21 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.
IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN FIRING LINE
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
KELAS XI IPA SMA NEGERI 21 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
Oleh :
Eli Astuti
NIM 4112141002
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
RIWAYAT HIDUP
Eli Astuti dilahirkan di Desa Janjimanaon, pada tanggal 13 Maret 1993.
Ibu bernama Dermini Siregar dan Ayah bernama Burhan Harahap dan merupakan
anak ke empat dari tujuh bersaudara. Pada tahun 1999, mahasiswa peneliti masuk
di SD. Negeri 104000 dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, mahasiswa
peneliti melanjutkan sekolah di Tsanawiyah Darul Mursyid dan lulus pada tahun
2008. Pada tahun 2008, mahasiswa peneliti melanjutkan sekolah di MAS Darul
Mursyid dan lulus pada tahun 2011. Selanjutnya pada tahun 2011, mahasiswa
peneliti diterima di Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pengalaman akademik yang pernah diikuti mahasiswa peneliti adalah
program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMP Negeri 1 Stabat yaitu
pada bulan Agustus – November 2014. Mahasiswa peneliti juga pernah menjadi
asisten pada matakuliah Biologi Umum yang dibimbing oleh Bapak Amrizal S.Si,
M.Pd. Kegiatan yang diikiuti mahasiswa peneliti selama dalam perkuliahan
adalah Biologi Pecinta Alam (BIOTA).
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita kepada Allah SWT atas segala rahmat dan ridhonya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Implementasi Strategi Firing Line Terhadap Aktivitas
Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Kelas
XI IPA SMA Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015” disusun untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak Drs.
Nusyirwan M.Si., sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat dalam penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada bapak Dr. Hasruddin M.Pd., bapak Dr. Syahmi
Edi, M.Si., dan ibu Melva Silitonga , M.S., sebagai dosen penguji yang telah
memberikan saran dari mulai rencana penelitian samapai selesainya penulisan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan pada bapak Drs. Toyo Manurung
M.Si., selaku dosen pembimbing akademik. Terimakasih juga untuk kepala sekolah
SMA Negeri 21 Medan Ibu Dra. Hj. Yurmaini Siregar, M.Si atas izin penelitian yang
diberikan pada penulis.Terimakasih juga penulis ucapkan kepada guru bidang studi
biologi SMA 21 Medan, bapak Mula Siahaan yang telah memberika kemudahan dan
selama proses penelitian kepada penulis.
Teristimewa penulis haturkan terima kasih kepada kedua orangtua tercinta
ayahanda Burhanuddin Harahap, ibunda Dermini Siregar atas kesabaran, dukungan,
do’a dan harapan yang diberikan kepada penulis sampai penulisan skripsi ini selesai.
Terimaksih kepada kakanda Zuraida Hannum, ka Mutiah, abangda Anwar Musaddad,
adek tercinta Holidawana, Saphia Salsabila dan Agung Firdaus atas semua motivasi
yang selalu diberikan pada penulis.
Selanjutnya terima kasih juga buat sahabat penulis Dwi Untari, Devi Ratna,
Deby Rian Muthiah, Fitriatul Aspahani dan semua teman – teman Biologi Dik A
2011.Terima kasih juga untuk sahabat Biologi Pecinta Alam (BIOTA).
Semoga skripsi ini dapat memberikan inspirasi dan informasi kepada para
pembaca, sehingga menambah pengetahuan.
Medan, 7 Juni 2015
Eli Astuti
NIM:4112141002
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Abstract
iv
Kata Pengantar
v
Daftar Isi
vii
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I : PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Batasan Masalah
4
1.4. Rumusan Masalah
4
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat penelitian
5
1.7. Definisi Operasional
6
BAB II : LANDASAN TEORITIS
7
2.1. Kerangka Teoritis
7
2.1.1. Belajar
7
2.1.2.
Belajar Aktif
8
2.1.3. Strategi firing line
9
2.1.4. Hasil Belajar
10
2.1.5. Aktifitas Belajar Siswa
11
2.1.6. Materi Sistem Reproduksi Manusia
11
2.2. Kerangka Berpikir
BAB III : METODE PENELITIAN
18
20
3.1. Lokasi dan Waktu Metode Penelitian
20
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
20
3.3. Desain dan Jenis Penelitian
20
3.4. Variabel Penelitian
21
3.5. Prosedur Penelitian
21
3.6. Instrumen Penelitian
23
3.7. Uji Coba Instrumen
25
3.8. Teknik Analisis Data
29
BAB IV: Hasil Dan Pembahasan
32
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
32
4.1.1. Hasil Belajar Siswa
35
4.1.2. Tingkat Penguasaan Materi Siswa
35
4.1.3. Tingkat Ketercapaian Indikator
36
4.1.4. Penilaian Aktivitas Siswa
37
4.2. Pembahasan Penelitian
39
4.3. Kendala – kendala dalam Penelitian
42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
43
DAFTAR PUSTAKA
44
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Pretest-Postest Experimen Group Design
20
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Materi Sistem reproduksi Manusia
24
Tabel 3.3. Tingkat Reliabilitas Tes
26
Tabel 3.4. Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
27
Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal
28
Tabel 3.6. Kriteria Penilaian Persentase Aktivitas Siswa
31
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest
33
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Nilai Postest
34
Tabel 4.3. Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa
35
Tabel 4.4. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa
35
Tabel 4.5. Ketercapaian Indikator
36
Tabel 4.6. Aktivitas Individual Siswa
38
Tabel 4.7. Aktivitas Kelompok Siswa
38
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Organ Reproduksi Pria
13
Gambar 2.2 Organ Reproduksi Wanita
14
Gambar 2.3 Kerangka Konsep
19
Gambar 3.1.Langkah – Langkah firing line
22
Gambar 4.1.Hasil Pretest Siswa
33
Gambar 4.2.Hasil Postest Siswa
34
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
46
Lampiran 2. RPP
48
Lampiran 3. Kartu Soal Pembelajaran Firing Line
61
Lampiran 4. Instrumen Penelitian
67
Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian
75
Lampiran 6. Lembar Jawaban
76
Lampiran 7. Lampiran Tabel Product Moment
77
Lampiran 8. Tabel Validitas Soal
78
Lampiran 9. Perhitungan Validitas Instrumen
79
Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Instrumen
81
Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
82
Lampiran 12. Tabel Daya Beda Soal
84
Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Soal
85
Lampiran 14. Perhitungan Ketuntasan Siswa
87
Lampiran 15. Perhitungan Ketercapaian Indikator
89
Lampiran 16. Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Kelompok
91
Lampiran 17. Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Individual
94
Lampiran 18. Perhitungan Aktivitas Belajar Individual
100
Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian
103
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia tidak lepas dari beberapa aspek yang masing-masing
memiliki peran bagi terciptanya kehidupan yang lebih baik. Kesehatan, ekonomi,
dan pendidikan merupakan aspek yang mendukung perjalanan hidup seseorang.
Untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik telah banyak upaya yang dilakukan
khususnya di bidang pendidikan. Perubahan dan perkembangan dalam mengelola
pendidikan merupakan usaha untuk mewujudkan pendidikan yang mencapai
standard nasional. Mutu pendidikan sangat dibutuhkan untuk mewujudkan bangsa
yang cerdas, trampil dan mampu bersaing di era globalisasi (Kunandar, 2007).
Pendidikan merupakan suatu investasi sumber daya manusia jangka
panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di
dunia. Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan variabel pendidikan
sebagai suatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan
negara. Indonesia juga menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting
dan utama. Hal ini dapat dilihat dari isi pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang
menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa (Kunandar, 2007).
Komponen yang tidak bisa lepas dari pendidikan adalah kehadiran seorang
guru. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas sudah tentu menuntut seorang
guru yang profesional. Guru yang memiliki peran sangat penting dalam bidang
pendidikan dan merupakan komponen pertama dalam pelaksanaan pendidikan.
Guru adalah sesorang panutan dalam masyarakat atau di depan peserta didik
dituntut harus mampu mengelola dan mentransfer ilmu pengetahuan, teknologi
dan juga mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan
(Hamruni, 2012).
Guru mempunyai tugas berat dalam mendidik anak bangsa, tetapi dibalik
semua itu guru juga merupakan insan yang mulia dalam menghantarkan mudamudi bangsa ke puncak kesuksesan. Guru sudah selayaknya memiliki berbagai
kompetensi di bidang profesinya juga dalam melanjutkan tanggungjawabnya agar
bisa menjadi guru profesional. Guru bukan hanya pandai dalam mengelola kelas
ataupun pandai mengajar di dalam kelas, sudah seharusnya
guru memiliki
pemikiran yang terbuka untuk terus belajar dan mempelajari kemajuan teknologi
dan mengikuti beberapa kegiatan yang mengarah pada pengembangan
kemampuan guru (Kunandar, 2007).
Dalam mendidik, setiap guru sudah memiliki kompetensi atau cara sendiri
bagaimana siswa itu dapat diarahkan kepada yang lebih baik. Selayaknya guru
harus terus belajar berbagai metode-metode bagaimana mengelola kelas dan
menyampaikan ilmu pengetahuan agar siswa dapat menerima dan memahami
pelajaran. penggunan berbagai metode dalam mengajar membuat siswa akan lebih
senang dan tidak mudah bosan dengan cara mengajar guru. Jika kita mengajar
dengan metode yang variatif siswa akan lebih aktif dan mudah memahami
pelajaran, dengan begitu ketika kita memberi mereka soal mereka dapat menjawab
dan memecahkan soal tersebut (Hamruni, 2012).
Berdasarkan hasil observasi di sekolah SMAN 21 Medan, terdapat
beberapa kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Mahasiswa peneliti
menemukan beberapa guru masih menerapkan sistem pembelajaran yang berpusat
pada guru tanpa melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan siswa
perlu proses pembelajaran dengan sistem belajar sambil bermain, khususnya pada
pelajaran biologi karena salah satu kesulitan siswa dalam belajar biologi adalah
menghapal dan memahami istilah-istilah biologi. Mahasiswa peneliti juga
menemukan bahwa para siswa menyukai pelajaran tersebut berdasarkan
karakteristik guru yang humoris, akan tetapi karakteristik tersebut tidaklah cukup
untuk membuat siswa lebih aktif dan menghasilkan hasil belajar yang memenuhi
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Kesenjangan guru dalam mengajar
berdampak pada hasil belajar siswa, dimana pada ujian semester I T.P 2014/2015
mahasiswa menemukan bahwa siswa yang mencapai nilai KKM hanya 12,72 %
dengan rata-rata nilai siswa 54,17.
Penyebab kesenjangan hasil belajar siswa, dapat ditinjau dari faktor-faktor
yang mempengaruhi proses belajar sehingga menghasilkan hasil belajar yang
rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah latar belakang
siswa, karakteristik siswa, prasarana yang mendukung pembelajaran, dan
bagaimana cara guru mengajar. Berdasarkan faktor cara mengajar guru tersebut
mahasiswa akan menerapkan strategi mengajar inovatif yang akan meningkatkan
keaktifan siswa dan mudah dalam mengingat istilah biologi dan pada akhirnya
akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Di antara banyak strategi pembelajaran yang ada, strategi Firing Line yang
memiliki dasar filosofis konstruktivisme, mampu mendorong siswa untuk
membangun pengetahuaanya sendiri dengan pengalaman yang dimilikinya dengan
mengulang –ulang materi selama proses penyelesaian tugas dalam kelompok.
Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran aktif Firing Line
dirancang untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami suatu masalah dan
dapat membantu hal-hal penting yang sulit dilupakan siswa, sehingga lebih ingat
dengan pelajaran yang telah disampaikan (Daulay, 2014). Purnawingsih dan
Saliman (2013) juga mengatakan bahwa Firing Line ini dapat meningkatkan kerja
sama antar siswa, sehingga akan memudahkan proses belajar sesama siswa karena
mereka akan saling memberi masukan tentang pelajaran, sehingga dapat
membantu hasil belajar mereka.
Pelajaran biologi tidak lepas dari istilah-istilah latin yang sulit diingat
siswa, khususnya pada sub materi sistem reproduksi manusia. Terdapat beberapa
istilah yang sulit dipahami dan diingat siswa. Berdasarkan pengalaman mengajar
mahasiswa di SMP Negeri 1 Stabat, pada materi reproduksi manusia sering sekali
siswa lupa istilah untuk bagian organ reproduksi wanita dan yang mana istilah
organ reproduksi laki-laki. Maka dari itu, penulis memilih materi sistem
reproduksi manusia sebagai materi yang akan diajarkan pada saat penelitian
tentang pengaruh strategi Firing Line
Berdasarkan
fakta
di
atas
perlu
diadakan
penelitian
mengenai
Implementasi Strategi Firing Line terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Siswa Kelas XI IPA SMA
Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.
1.2.
Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, ditemukan beberapa
identifikasi masalah yaitu: (1) Hasil belajar Biologi siswa SMA kelas XI masih
rendah; (2) Materi reproduksi berhubungan dengan istilah organ menuntut siswa
untuk belajar aktif agar mudah mengingatnya; (3) Kurang keaktifan siswa dalam
diskusi kelompok; dan belum ada yang menerapkan strategi pembelajaran aktif
Firing Line khususnya pada materi reproduksi di sekolah SMA Negeri 21.
1.3.
Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
diuraikan, maka penulis membatai masalah dalam penelitian ini. Batasan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini merupakan Pra Experimen yang dilakukan pada materi
sistem reproduksi manusia kelas XI IPA SMA Negeri 21 Medan.
2. Materi yang diberikan kepada siswa, selama penelitian dibatasi hanya pada
sistem reproduksi manusia.
3. Kemampuan siswa yang dianalisis adalah hasil belajar berupa nilai
kognitif dan aktivitas siswa.
4. Strategi yang dipakai dalam penelitian adalah strategi pembelajaran aktif
Firing Line.
1.4.
Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang
telah diuraikan, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas XI yang diajarkan dengan strategi
Firing Line pada materi sistem reproduksi manusia SMAN 21 Medan
tahun pembelajaran 2014/2015?
2. Bagaimana tingkat penguasaan dan ketercapaian indikator siswa kelas XI
yang diajarkan dengan strategi Firing Line pada materi sistem reproduksi
manusia SMAN 21 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?
3. Bagaimana hasil belajar biologi siswa kelas XI yang dilakukan dengan
strategi Firing Line pada materi sistem reproduksi manusia SMAN 21
Medan tahun pembelajaran 2014/2015?
1.5.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1. Mengetahui aktivitas siswa yang diajarkan dengan strategi Firing Line
pada materi pokok Sistem reproduksi pada manusia kelas XI SMAN 21
Medan tahun pembelajaran 2014/2015.
2. Mengetahui tingkat penguasaan dan ketercapaian indikator siswa yang
diajarkan dengan strategi Firing Line pada materi sistem reproduksi
manusia kelas XI SMAN 21 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.
3. Mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan Strategi
Firing Line pada materi sistem reproduksi manusia kelas XI SMAN 21
Medan tahun pembelajaran 2014/2015.
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan di atas, maka penelitian ini diharapkan memiliki
manfaat yaitu:
1.
Bagi guru, sebagai masukan dalam merencanakan mata pelajaran biologi
dengan menggunakan strategi Firing Line dalam meningkatkan hasil belajar
dan keaktifan siswa.
2.
Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar siswa yang dapat meningkatkan
hasil belajar dan keaktifan siswa dalam proses belajar.
3.
Bagi mahasiswa, menambah referensi mahasiswa biologi tentang metode
yang digunakan dalam mengajar.
1.7. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran tentang defenisi variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, penulis menyampaikan penjelasan tentang istilahistilah sebagai berikut:
1.
Strategi Firing Line merupakan salah satu strategi pembelajaran yang
bertujuan untuk memperoleh partisipasi siswa. Strategi Firing Line
dirancang untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami satu masalah
dan dapat membantu pada hal-hal penting yang sulit dilupakan siswa.
Sehingga lebih ingat dengan pelajaran yang disampaikan. Strategi ini sangat
sesuai dengan pelajaran biologi yang berisi teori dan beberapa istilah,
dengan menggunakan strategi ini teori dan istilah-istilah tersebut akan lebih
mudah diingat siswa.
2.
Hasil belajar dalam penelitian ini adalah kemampuan yang diperoleh peserta
didik setelah melalui kegiatan belajar. Peserta didik yang berhasil dalam
belajar ialah yang mampu mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuantujuan instruksional. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan
peserta didik dalam memahami mata pelajaran biologi khususnya pada
materi sistem reproduksi manusia. Hasil belajar ini dapat diukur dengan
seberapa
jauh
pemahaman
siswa
terhadap
pelajaran
yang
telah
dipelajarinya.
3.
Aktivitas belajar adalah sekumpulan aktivitas siswa dalam diskusi
kelompok atau interaksi dengan guru dan sebaya selama proses
pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pembahasan diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut,;
1. Berdasarkan observasi pengamat diperoleh aktivitas siswa secara klasikal
pada pertemuan I adalah 6,635% dengan kategori rendah,dan pada
pertemuan ke II 78,5% dengan kategori tinggi. Sedangkan aktivitas siswa
secara kelompok pada pertemuan I mencapai 68 dengan kategori sedang
dan pada pertemuan II 78,8 dengan kategori tinggi.
2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tingkat penguasaan siswa dengan
kategori sangat tinggi 4 orang, kategori tinggi 14, kategori sedang 16 dan
rendah 3 orang. Kemudian tingkat ketercapaian indikator bahwa ke-4
indikator tercapai.
3. Berdasarkan nilai rata – rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
strategi Firing line diperoleh 64,86 % yang lulus KKM (≥70 dikatakan
tuntas) pada materi sistem reproduksi manusia.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka
penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada guru hendaknya menggunakan strategi ataupun model yang
menuntut keaktifan siswa agar pembelajaran tidak hanya terpusat pada
guru tapi terhadap siswa.
2. Kepada mahasiswa peneliti selanjutnya, strategi Firing line ini hendaknya
diterapkan pada materi lain agar dapat dilihat perbandingannya, strategi ini
lebih cocok disampaikan pada mata pelajaran apa.
3. Kepada siswa hendaknya mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh
setipa mahasiswa peneliti dengan baik agar ilmu yang yang diajarkan
dapat dipahami dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2005), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Ary, Donald et al., (2010), Introduction to Research in Education 8th edition,
Wardswoth Cengage Learning.
Daryanto, (1997), Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Daulay, D.B., (2014), Pengaruh Penggunaan Strategi Firing Line Dan Discovery
Terhadap Keterampilan Proses Sains, Berfikir Kritis Dan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Ekosistem Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Tanjung
Morawa, Thesis Prodi Biologi Pascasarjana UNIMED, Medan.
Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Hamdani, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Hamruni, (2012), Strategi Pembelajaran, Pustaka Insan Madani, Yogyakarta.
Kunandar, (2007), Guru Profesional, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Mulyasa, (2002), Kurikulum Berbasis Kompetensi, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Munir, (2008), Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, CV
Alfabeta, Bandung
Nasution, Anri Yusuf,(2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan
Model Pembelajaran Aktif Strategi Firing Line Dengan Pembelajran
Konvensional Pada Kompetensi Dasar Memperbaiki Sistem Pengapian
Dan Komponenenya Di kelas XII SMK Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran
2011/2012. Skripsi Jusrusan Tehnik Mesin UNIMED, Medan.
Nurkancana, (1980), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya.
Uno, H., dan Muhammad, N., (2011).Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Bumi
Aksara. Jakarta
Purnawingsih, E., dan Saliman, (2013), Jurnal Pendidikan, Volume 2 Edisi I,
dalam
http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/artikel/ 4178/ 39/461.
(Diakses pada 04 Februari 2015 ).
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Mediama, Bandung.
Santrock, J.,W., (2007), Psikologi Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Silberman, M., (2005), 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Pustaka Insan Madani,
Yogyakarta.
Slavin, R., E., (2005), Cooverative Learning, Nusa Media, Bandung.
Sudijono, A., (2011)., Pengantar Statistik Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sumiati dan Asra, (2013), Metode Pembelajaran, Wacana Pri, Bandung.
Suparno, S., (2001), Membangun Kompetensi Belajar, Departemen Pendidikan
Indonesia, Jakarta.
Suryosubroto, (2002), Poses Belajar Mengajar di Sekolah, PT Rineka Cipta,
Jakarta.
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
KELAS XI IPA SMA NEGERI 21 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
Oleh :
Eli Astuti
NIM 4112141002
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
RIWAYAT HIDUP
Eli Astuti dilahirkan di Desa Janjimanaon, pada tanggal 13 Maret 1993.
Ibu bernama Dermini Siregar dan Ayah bernama Burhan Harahap dan merupakan
anak ke empat dari tujuh bersaudara. Pada tahun 1999, mahasiswa peneliti masuk
di SD. Negeri 104000 dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, mahasiswa
peneliti melanjutkan sekolah di Tsanawiyah Darul Mursyid dan lulus pada tahun
2008. Pada tahun 2008, mahasiswa peneliti melanjutkan sekolah di MAS Darul
Mursyid dan lulus pada tahun 2011. Selanjutnya pada tahun 2011, mahasiswa
peneliti diterima di Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pengalaman akademik yang pernah diikuti mahasiswa peneliti adalah
program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMP Negeri 1 Stabat yaitu
pada bulan Agustus – November 2014. Mahasiswa peneliti juga pernah menjadi
asisten pada matakuliah Biologi Umum yang dibimbing oleh Bapak Amrizal S.Si,
M.Pd. Kegiatan yang diikiuti mahasiswa peneliti selama dalam perkuliahan
adalah Biologi Pecinta Alam (BIOTA).
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita kepada Allah SWT atas segala rahmat dan ridhonya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Implementasi Strategi Firing Line Terhadap Aktivitas
Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Kelas
XI IPA SMA Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015” disusun untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak Drs.
Nusyirwan M.Si., sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat dalam penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada bapak Dr. Hasruddin M.Pd., bapak Dr. Syahmi
Edi, M.Si., dan ibu Melva Silitonga , M.S., sebagai dosen penguji yang telah
memberikan saran dari mulai rencana penelitian samapai selesainya penulisan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan pada bapak Drs. Toyo Manurung
M.Si., selaku dosen pembimbing akademik. Terimakasih juga untuk kepala sekolah
SMA Negeri 21 Medan Ibu Dra. Hj. Yurmaini Siregar, M.Si atas izin penelitian yang
diberikan pada penulis.Terimakasih juga penulis ucapkan kepada guru bidang studi
biologi SMA 21 Medan, bapak Mula Siahaan yang telah memberika kemudahan dan
selama proses penelitian kepada penulis.
Teristimewa penulis haturkan terima kasih kepada kedua orangtua tercinta
ayahanda Burhanuddin Harahap, ibunda Dermini Siregar atas kesabaran, dukungan,
do’a dan harapan yang diberikan kepada penulis sampai penulisan skripsi ini selesai.
Terimaksih kepada kakanda Zuraida Hannum, ka Mutiah, abangda Anwar Musaddad,
adek tercinta Holidawana, Saphia Salsabila dan Agung Firdaus atas semua motivasi
yang selalu diberikan pada penulis.
Selanjutnya terima kasih juga buat sahabat penulis Dwi Untari, Devi Ratna,
Deby Rian Muthiah, Fitriatul Aspahani dan semua teman – teman Biologi Dik A
2011.Terima kasih juga untuk sahabat Biologi Pecinta Alam (BIOTA).
Semoga skripsi ini dapat memberikan inspirasi dan informasi kepada para
pembaca, sehingga menambah pengetahuan.
Medan, 7 Juni 2015
Eli Astuti
NIM:4112141002
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Abstract
iv
Kata Pengantar
v
Daftar Isi
vii
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I : PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Batasan Masalah
4
1.4. Rumusan Masalah
4
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat penelitian
5
1.7. Definisi Operasional
6
BAB II : LANDASAN TEORITIS
7
2.1. Kerangka Teoritis
7
2.1.1. Belajar
7
2.1.2.
Belajar Aktif
8
2.1.3. Strategi firing line
9
2.1.4. Hasil Belajar
10
2.1.5. Aktifitas Belajar Siswa
11
2.1.6. Materi Sistem Reproduksi Manusia
11
2.2. Kerangka Berpikir
BAB III : METODE PENELITIAN
18
20
3.1. Lokasi dan Waktu Metode Penelitian
20
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
20
3.3. Desain dan Jenis Penelitian
20
3.4. Variabel Penelitian
21
3.5. Prosedur Penelitian
21
3.6. Instrumen Penelitian
23
3.7. Uji Coba Instrumen
25
3.8. Teknik Analisis Data
29
BAB IV: Hasil Dan Pembahasan
32
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
32
4.1.1. Hasil Belajar Siswa
35
4.1.2. Tingkat Penguasaan Materi Siswa
35
4.1.3. Tingkat Ketercapaian Indikator
36
4.1.4. Penilaian Aktivitas Siswa
37
4.2. Pembahasan Penelitian
39
4.3. Kendala – kendala dalam Penelitian
42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
43
DAFTAR PUSTAKA
44
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Pretest-Postest Experimen Group Design
20
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Materi Sistem reproduksi Manusia
24
Tabel 3.3. Tingkat Reliabilitas Tes
26
Tabel 3.4. Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
27
Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal
28
Tabel 3.6. Kriteria Penilaian Persentase Aktivitas Siswa
31
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest
33
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Nilai Postest
34
Tabel 4.3. Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa
35
Tabel 4.4. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa
35
Tabel 4.5. Ketercapaian Indikator
36
Tabel 4.6. Aktivitas Individual Siswa
38
Tabel 4.7. Aktivitas Kelompok Siswa
38
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Organ Reproduksi Pria
13
Gambar 2.2 Organ Reproduksi Wanita
14
Gambar 2.3 Kerangka Konsep
19
Gambar 3.1.Langkah – Langkah firing line
22
Gambar 4.1.Hasil Pretest Siswa
33
Gambar 4.2.Hasil Postest Siswa
34
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
46
Lampiran 2. RPP
48
Lampiran 3. Kartu Soal Pembelajaran Firing Line
61
Lampiran 4. Instrumen Penelitian
67
Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian
75
Lampiran 6. Lembar Jawaban
76
Lampiran 7. Lampiran Tabel Product Moment
77
Lampiran 8. Tabel Validitas Soal
78
Lampiran 9. Perhitungan Validitas Instrumen
79
Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Instrumen
81
Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
82
Lampiran 12. Tabel Daya Beda Soal
84
Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Soal
85
Lampiran 14. Perhitungan Ketuntasan Siswa
87
Lampiran 15. Perhitungan Ketercapaian Indikator
89
Lampiran 16. Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Kelompok
91
Lampiran 17. Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Individual
94
Lampiran 18. Perhitungan Aktivitas Belajar Individual
100
Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian
103
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia tidak lepas dari beberapa aspek yang masing-masing
memiliki peran bagi terciptanya kehidupan yang lebih baik. Kesehatan, ekonomi,
dan pendidikan merupakan aspek yang mendukung perjalanan hidup seseorang.
Untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik telah banyak upaya yang dilakukan
khususnya di bidang pendidikan. Perubahan dan perkembangan dalam mengelola
pendidikan merupakan usaha untuk mewujudkan pendidikan yang mencapai
standard nasional. Mutu pendidikan sangat dibutuhkan untuk mewujudkan bangsa
yang cerdas, trampil dan mampu bersaing di era globalisasi (Kunandar, 2007).
Pendidikan merupakan suatu investasi sumber daya manusia jangka
panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di
dunia. Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan variabel pendidikan
sebagai suatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan
negara. Indonesia juga menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting
dan utama. Hal ini dapat dilihat dari isi pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang
menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa (Kunandar, 2007).
Komponen yang tidak bisa lepas dari pendidikan adalah kehadiran seorang
guru. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas sudah tentu menuntut seorang
guru yang profesional. Guru yang memiliki peran sangat penting dalam bidang
pendidikan dan merupakan komponen pertama dalam pelaksanaan pendidikan.
Guru adalah sesorang panutan dalam masyarakat atau di depan peserta didik
dituntut harus mampu mengelola dan mentransfer ilmu pengetahuan, teknologi
dan juga mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan
(Hamruni, 2012).
Guru mempunyai tugas berat dalam mendidik anak bangsa, tetapi dibalik
semua itu guru juga merupakan insan yang mulia dalam menghantarkan mudamudi bangsa ke puncak kesuksesan. Guru sudah selayaknya memiliki berbagai
kompetensi di bidang profesinya juga dalam melanjutkan tanggungjawabnya agar
bisa menjadi guru profesional. Guru bukan hanya pandai dalam mengelola kelas
ataupun pandai mengajar di dalam kelas, sudah seharusnya
guru memiliki
pemikiran yang terbuka untuk terus belajar dan mempelajari kemajuan teknologi
dan mengikuti beberapa kegiatan yang mengarah pada pengembangan
kemampuan guru (Kunandar, 2007).
Dalam mendidik, setiap guru sudah memiliki kompetensi atau cara sendiri
bagaimana siswa itu dapat diarahkan kepada yang lebih baik. Selayaknya guru
harus terus belajar berbagai metode-metode bagaimana mengelola kelas dan
menyampaikan ilmu pengetahuan agar siswa dapat menerima dan memahami
pelajaran. penggunan berbagai metode dalam mengajar membuat siswa akan lebih
senang dan tidak mudah bosan dengan cara mengajar guru. Jika kita mengajar
dengan metode yang variatif siswa akan lebih aktif dan mudah memahami
pelajaran, dengan begitu ketika kita memberi mereka soal mereka dapat menjawab
dan memecahkan soal tersebut (Hamruni, 2012).
Berdasarkan hasil observasi di sekolah SMAN 21 Medan, terdapat
beberapa kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Mahasiswa peneliti
menemukan beberapa guru masih menerapkan sistem pembelajaran yang berpusat
pada guru tanpa melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan siswa
perlu proses pembelajaran dengan sistem belajar sambil bermain, khususnya pada
pelajaran biologi karena salah satu kesulitan siswa dalam belajar biologi adalah
menghapal dan memahami istilah-istilah biologi. Mahasiswa peneliti juga
menemukan bahwa para siswa menyukai pelajaran tersebut berdasarkan
karakteristik guru yang humoris, akan tetapi karakteristik tersebut tidaklah cukup
untuk membuat siswa lebih aktif dan menghasilkan hasil belajar yang memenuhi
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Kesenjangan guru dalam mengajar
berdampak pada hasil belajar siswa, dimana pada ujian semester I T.P 2014/2015
mahasiswa menemukan bahwa siswa yang mencapai nilai KKM hanya 12,72 %
dengan rata-rata nilai siswa 54,17.
Penyebab kesenjangan hasil belajar siswa, dapat ditinjau dari faktor-faktor
yang mempengaruhi proses belajar sehingga menghasilkan hasil belajar yang
rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah latar belakang
siswa, karakteristik siswa, prasarana yang mendukung pembelajaran, dan
bagaimana cara guru mengajar. Berdasarkan faktor cara mengajar guru tersebut
mahasiswa akan menerapkan strategi mengajar inovatif yang akan meningkatkan
keaktifan siswa dan mudah dalam mengingat istilah biologi dan pada akhirnya
akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Di antara banyak strategi pembelajaran yang ada, strategi Firing Line yang
memiliki dasar filosofis konstruktivisme, mampu mendorong siswa untuk
membangun pengetahuaanya sendiri dengan pengalaman yang dimilikinya dengan
mengulang –ulang materi selama proses penyelesaian tugas dalam kelompok.
Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran aktif Firing Line
dirancang untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami suatu masalah dan
dapat membantu hal-hal penting yang sulit dilupakan siswa, sehingga lebih ingat
dengan pelajaran yang telah disampaikan (Daulay, 2014). Purnawingsih dan
Saliman (2013) juga mengatakan bahwa Firing Line ini dapat meningkatkan kerja
sama antar siswa, sehingga akan memudahkan proses belajar sesama siswa karena
mereka akan saling memberi masukan tentang pelajaran, sehingga dapat
membantu hasil belajar mereka.
Pelajaran biologi tidak lepas dari istilah-istilah latin yang sulit diingat
siswa, khususnya pada sub materi sistem reproduksi manusia. Terdapat beberapa
istilah yang sulit dipahami dan diingat siswa. Berdasarkan pengalaman mengajar
mahasiswa di SMP Negeri 1 Stabat, pada materi reproduksi manusia sering sekali
siswa lupa istilah untuk bagian organ reproduksi wanita dan yang mana istilah
organ reproduksi laki-laki. Maka dari itu, penulis memilih materi sistem
reproduksi manusia sebagai materi yang akan diajarkan pada saat penelitian
tentang pengaruh strategi Firing Line
Berdasarkan
fakta
di
atas
perlu
diadakan
penelitian
mengenai
Implementasi Strategi Firing Line terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Siswa Kelas XI IPA SMA
Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.
1.2.
Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, ditemukan beberapa
identifikasi masalah yaitu: (1) Hasil belajar Biologi siswa SMA kelas XI masih
rendah; (2) Materi reproduksi berhubungan dengan istilah organ menuntut siswa
untuk belajar aktif agar mudah mengingatnya; (3) Kurang keaktifan siswa dalam
diskusi kelompok; dan belum ada yang menerapkan strategi pembelajaran aktif
Firing Line khususnya pada materi reproduksi di sekolah SMA Negeri 21.
1.3.
Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
diuraikan, maka penulis membatai masalah dalam penelitian ini. Batasan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini merupakan Pra Experimen yang dilakukan pada materi
sistem reproduksi manusia kelas XI IPA SMA Negeri 21 Medan.
2. Materi yang diberikan kepada siswa, selama penelitian dibatasi hanya pada
sistem reproduksi manusia.
3. Kemampuan siswa yang dianalisis adalah hasil belajar berupa nilai
kognitif dan aktivitas siswa.
4. Strategi yang dipakai dalam penelitian adalah strategi pembelajaran aktif
Firing Line.
1.4.
Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang
telah diuraikan, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas XI yang diajarkan dengan strategi
Firing Line pada materi sistem reproduksi manusia SMAN 21 Medan
tahun pembelajaran 2014/2015?
2. Bagaimana tingkat penguasaan dan ketercapaian indikator siswa kelas XI
yang diajarkan dengan strategi Firing Line pada materi sistem reproduksi
manusia SMAN 21 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?
3. Bagaimana hasil belajar biologi siswa kelas XI yang dilakukan dengan
strategi Firing Line pada materi sistem reproduksi manusia SMAN 21
Medan tahun pembelajaran 2014/2015?
1.5.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1. Mengetahui aktivitas siswa yang diajarkan dengan strategi Firing Line
pada materi pokok Sistem reproduksi pada manusia kelas XI SMAN 21
Medan tahun pembelajaran 2014/2015.
2. Mengetahui tingkat penguasaan dan ketercapaian indikator siswa yang
diajarkan dengan strategi Firing Line pada materi sistem reproduksi
manusia kelas XI SMAN 21 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.
3. Mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan Strategi
Firing Line pada materi sistem reproduksi manusia kelas XI SMAN 21
Medan tahun pembelajaran 2014/2015.
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan di atas, maka penelitian ini diharapkan memiliki
manfaat yaitu:
1.
Bagi guru, sebagai masukan dalam merencanakan mata pelajaran biologi
dengan menggunakan strategi Firing Line dalam meningkatkan hasil belajar
dan keaktifan siswa.
2.
Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar siswa yang dapat meningkatkan
hasil belajar dan keaktifan siswa dalam proses belajar.
3.
Bagi mahasiswa, menambah referensi mahasiswa biologi tentang metode
yang digunakan dalam mengajar.
1.7. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran tentang defenisi variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, penulis menyampaikan penjelasan tentang istilahistilah sebagai berikut:
1.
Strategi Firing Line merupakan salah satu strategi pembelajaran yang
bertujuan untuk memperoleh partisipasi siswa. Strategi Firing Line
dirancang untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami satu masalah
dan dapat membantu pada hal-hal penting yang sulit dilupakan siswa.
Sehingga lebih ingat dengan pelajaran yang disampaikan. Strategi ini sangat
sesuai dengan pelajaran biologi yang berisi teori dan beberapa istilah,
dengan menggunakan strategi ini teori dan istilah-istilah tersebut akan lebih
mudah diingat siswa.
2.
Hasil belajar dalam penelitian ini adalah kemampuan yang diperoleh peserta
didik setelah melalui kegiatan belajar. Peserta didik yang berhasil dalam
belajar ialah yang mampu mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuantujuan instruksional. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan
peserta didik dalam memahami mata pelajaran biologi khususnya pada
materi sistem reproduksi manusia. Hasil belajar ini dapat diukur dengan
seberapa
jauh
pemahaman
siswa
terhadap
pelajaran
yang
telah
dipelajarinya.
3.
Aktivitas belajar adalah sekumpulan aktivitas siswa dalam diskusi
kelompok atau interaksi dengan guru dan sebaya selama proses
pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pembahasan diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut,;
1. Berdasarkan observasi pengamat diperoleh aktivitas siswa secara klasikal
pada pertemuan I adalah 6,635% dengan kategori rendah,dan pada
pertemuan ke II 78,5% dengan kategori tinggi. Sedangkan aktivitas siswa
secara kelompok pada pertemuan I mencapai 68 dengan kategori sedang
dan pada pertemuan II 78,8 dengan kategori tinggi.
2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tingkat penguasaan siswa dengan
kategori sangat tinggi 4 orang, kategori tinggi 14, kategori sedang 16 dan
rendah 3 orang. Kemudian tingkat ketercapaian indikator bahwa ke-4
indikator tercapai.
3. Berdasarkan nilai rata – rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
strategi Firing line diperoleh 64,86 % yang lulus KKM (≥70 dikatakan
tuntas) pada materi sistem reproduksi manusia.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka
penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada guru hendaknya menggunakan strategi ataupun model yang
menuntut keaktifan siswa agar pembelajaran tidak hanya terpusat pada
guru tapi terhadap siswa.
2. Kepada mahasiswa peneliti selanjutnya, strategi Firing line ini hendaknya
diterapkan pada materi lain agar dapat dilihat perbandingannya, strategi ini
lebih cocok disampaikan pada mata pelajaran apa.
3. Kepada siswa hendaknya mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh
setipa mahasiswa peneliti dengan baik agar ilmu yang yang diajarkan
dapat dipahami dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2005), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Ary, Donald et al., (2010), Introduction to Research in Education 8th edition,
Wardswoth Cengage Learning.
Daryanto, (1997), Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Daulay, D.B., (2014), Pengaruh Penggunaan Strategi Firing Line Dan Discovery
Terhadap Keterampilan Proses Sains, Berfikir Kritis Dan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Ekosistem Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Tanjung
Morawa, Thesis Prodi Biologi Pascasarjana UNIMED, Medan.
Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Hamdani, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Hamruni, (2012), Strategi Pembelajaran, Pustaka Insan Madani, Yogyakarta.
Kunandar, (2007), Guru Profesional, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Mulyasa, (2002), Kurikulum Berbasis Kompetensi, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Munir, (2008), Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, CV
Alfabeta, Bandung
Nasution, Anri Yusuf,(2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan
Model Pembelajaran Aktif Strategi Firing Line Dengan Pembelajran
Konvensional Pada Kompetensi Dasar Memperbaiki Sistem Pengapian
Dan Komponenenya Di kelas XII SMK Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran
2011/2012. Skripsi Jusrusan Tehnik Mesin UNIMED, Medan.
Nurkancana, (1980), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya.
Uno, H., dan Muhammad, N., (2011).Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Bumi
Aksara. Jakarta
Purnawingsih, E., dan Saliman, (2013), Jurnal Pendidikan, Volume 2 Edisi I,
dalam
http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/artikel/ 4178/ 39/461.
(Diakses pada 04 Februari 2015 ).
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Mediama, Bandung.
Santrock, J.,W., (2007), Psikologi Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Silberman, M., (2005), 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Pustaka Insan Madani,
Yogyakarta.
Slavin, R., E., (2005), Cooverative Learning, Nusa Media, Bandung.
Sudijono, A., (2011)., Pengantar Statistik Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sumiati dan Asra, (2013), Metode Pembelajaran, Wacana Pri, Bandung.
Suparno, S., (2001), Membangun Kompetensi Belajar, Departemen Pendidikan
Indonesia, Jakarta.
Suryosubroto, (2002), Poses Belajar Mengajar di Sekolah, PT Rineka Cipta,
Jakarta.