Evaluasi biaya preventive maintenance pada bearing

36 0.173 Rp 330.004,7 Rp 635.847,2 Rp 965.851,9 42 0.266 Rp 434.919,5 Rp 545.011,9 Rp 979.931.4 48 0.381 Rp 545.080 Rp 476.885,4 Rp 1.021.965,4 54 0.508 Rp 646.020,7 Rp 423.898,1 Rp 1.069.918,8 60 0.660 Rp 755.386,5 Rp 381.508,3 Rp 1.136.894,8 66 0.858 Rp 892.729,5 Rp 346.825,7 Rp 1.239.555,2 72 1.106 Rp 1.054.870,5 Rp 317.923,6 Rp 1.372.794,1 Terlihat jika memakai Preventive Maintenance setiap 36 bulan akan menghasilkan biaya rata-rata yang paling murah sebesar Rp 965.851,9. Harga ini lebih murah dari biaya total tanpa menggunakan Preventive Maintenance. Biaya = TC tanpa preventive – TC dengan preventive = Rp 1.259.103,4 – Rp 965.851,9 = Rp 293.251,5 Kebijakan ini akan mengurangi biaya sebesar 23,30 di bawah biaya perbaikan mesin bila terjadi kerusakan.

4.5.3 Evaluasi biaya preventive maintenance pada bearing

Untuk bearing, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk servis rutin C P adalah Rp 21.840.000 dan biaya rata-rata perbaikan setelah rusak C R adalah Rp 65.520.000, maka probabilitas kerusakan dan biaya alternative preventive maintenance pada bearing adalah : Universitas Sumatera Utara 1 Probabilitas kerusakan pada bearing Tabel 4.10 Probabilitas kerusakan pada bearing dalam bulan Bulan setelah servis yang terjadi kerusakan i Probabilitas kerusakan yang akan terjadi Pi Pi x i 4 0.01 0.04 8 0.01 0.08 12 0.03 0.36 16 0.20 3.20 20 0.30 6.00 24 0.45 10.80 TOTAL 1.00 20.48 Total mean diantara kerusakan MTBF = Pi x i = 20.48 bulan TC tanpa Preventive Maintenance = ��.� ���� Dimana : TC = Total Cost Biaya Total C R = Biaya perbaikan setelah rusak M = Jumlah mesin MTBF = Total mean diantara kerusakan Universitas Sumatera Utara TC = Rp 65.520.000 × 1 20.48 bulan TC = Rp 3.199.218,7 bulan Jadi besar biaya tanpa menggunakan sistem preventive maintenance perbulan adalah Rp 3.199.218,7. Selanjutnya perhitungan di bawah ini menunjukkan harga B j yang merupakan jumlah kerusakan diantara servis rutin pada bulan ke-j, adalah sebagai berikut : B ke-4 = M.P 4 = 1 0.01 = 0.01 B ke-8 = M P 4 +P 8 + B 4 .P 4 = 1 0.02 + 0.010.01 = 0.0201 B ke-12 = M P 4 +P 8 +P 12 + B 8 P 4 + B 4 P 8 = 1 0.04 + 0.02010.01 + 0.010.01 = 0.0403 B ke-16 = M P 4 +P 8 +P 12 +P 16 + B 12 P 4 + B 8 P 8 + B 4 P 12 = 1 0.24 + 0.04030.01 + 0.02010.01 + 0.010.03 = 0.2409 B ke-20 = M P 4 +P 8 +P 12 +P 16 +P 20 + B 16 P 4 + B 12 P 8 + B 8 P 12 + B 4 P 16 Universitas Sumatera Utara = 1 0.54 + 0.24090.01 + 0.04030.01 + 0.02010.03 + 0.010.2409 = 0.5458 B ke-24 = M P 4 +P 8 +P 12 +P 16 +P 20 +P 24 + B 20 P 4 + B 16 P 8 + B 12 P 12 + B 8 P 16 + B 4 P 20 = 1 0.99 + 0.54580.01 + 0.24090.01 + 0.04030.03 + 0.02010.2 + 0.010.3 = 1.0061 2 Biaya alternatif Preventive Maintenance pada bearing Tabel 4.11 Biaya alternatif Preventive Maintenance pada bearing Jumlah bulan diantara preventive service j Jumlah kerusakan dalam j bulan B j Biaya perbulan untuk preventive maintenance C R ×B j j Biaya perbulam untuk preventive service setiap j bulan C P ×Mj Biaya total perbulan dari preventive maintenance preventive service TC 4 0.01 Rp 163.800 Rp 5.460.000 Rp 5.623.800 8 0.0201 Rp 164.619 Rp 2.730.000 Rp 2.894.619 12 0.0403 Rp 220.038 Rp 1.820.000 Rp 2.040.038 16 0.2409 Rp 986.485,5 Rp 1.365.000 Rp 2.351.485,5 20 0.5458 Rp 1.788.040,8 Rp 1.092.000 Rp 2.880.040,8 24 1.0061 Rp 2.746.653 Rp 910.000 Rp 3.656.653 Terlihat jika memakai preventive maintenance setiap 12 bulan akan menghasilkan biaya rata-rata yang paling murah sebesar Rp 2.040.038. Harga ini lebih murah dari biaya total tanpa menggunakan Preventive Maintenance. Universitas Sumatera Utara Biaya = TC tanpa preventive – TC dengan preventive = Rp 3.199.218,7 – Rp 2.040.038 = Rp 1.159.180,7 Kebijakan ini akan mengurangi biaya sebesar 36.23 di bawah biaya perbaikan mesin bila terjadi kerusakan.

4.5.4 Evaluasi biaya preventive maintenance pada packing