PEMBELAJARAN ANAK USIA PRASEKOLAH

formal. Di antara berbagai ragam kegiatan dikelas ini, bermain merupakan kegiatan yang sangat mendukung perkembangan anak. Masalah sosial dan emosional yang sering muncul pada anak usia sekolah antara lain adalah:  Rasa cemas yang berkepanjangan atau takut yang tidak sesuai dengan kenyataan.  Kecenderungan depresi, permulaan dari sikap apatis dan menghindar dari orang-orang di lingkungannya.  Sikap yang bermusuhan terhadap anak dan orang lain.  Gangguan tidur, gelisah, mengigau, mimpi buruk.  Gangguan makan, misalnya nafsu makan sangat menurun.

B. PEMBELAJARAN ANAK USIA PRASEKOLAH

Selama dalam pendidikan prasekorah dan Sekolah Dasar, anak-anak memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan berbagai kegiatan jasmani. Pada usia 3 tahun anak mampu melakukan berbagai gerakan yang telah mantap, seperti berlari, dan melempar. Walau begitu orangtua dan guru jangan terlalu mengharapkan penguasaaan gerakan diluar kemampuan anak. Anak-anak yang berusia 4 dan 5 tahun meskipun sudah mampu duduk diam untuk waktu yang singkat misalnya untuk mendengarkan cerita, mereka tetap masih membutuhkan latihan gerakan sehingga anak-anak ini tidak terlalu banyak duduk Patmonodewo, 2003. Dalam merancang pendidikan untuk anak, para orang tua dan guru perlu berpikir, sebaiknya agar tidak terlalu banyak menuntut keterampilan di luar kemampuan anak. Anak usia prasekolah belum terampil melakukan kegiatan jasmani yang disertai aturan-aturan, anak-anak masih sering mengalami kegiatan jasmani yang disertai aturan-aturan, anak-anak Universitas Sumatera Utara masih sering mengalami kesulitan. Setiap hari anak-anak membutuhkan latihan kegiatan jasmani yang disertai kebugaran dan aktivitas yang tinggi Patmonodewo, 2003. Williams dan Kamii dalam Patmonodewo, 2003 menyarankan untuk mendorong kemampuan berpikir anak; sebaiknya guru merancang suatu kegiatan yang memungkinkan rnasing-masing anak mendapat kesempatan khusus untuk melakukan penyelesaian rnasalah; menentukan atau memutuskan sendiri kegiatan mana yang dipilih serta memberikan kesempatan pada anak untuk rnemilih cara menyelesaikan yang lain. Selain itu, bahasa dan berpikir memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Pemikir yang berada pada tahapan praoperasional dapat didorong untuk melakukan diskusi berkenaan pendapat masing-masing anak. Dengan demikian cara berpikir dengan egosentris sedikit demi sedikit akan berkurang. Pengembangan kurikulum anak usia dini hendaknya dikembangkan berdasarkan tiga pilar, yaitu Sujiono, 2009 : a. Penataan lingkungan di dalam dan luar kelas b. Kegiatan bermain dan alat permainan edukatif c. Interaksi yang ditunjukkan oleg guru dan anak serta orang-orang yang terdapat dilembaga pendidikan tersebut. Selanjutnya pilar tersebut perlu dijabarkan ke dalam suatu strategi pembelajaran pada pendidikan anak usia dini yang terdiri dari komponen-kompenen berikut Sujiono, 2009. a. Tujuan yang mengarah pada tugas-tugas perkembangan di setiap rentang usia anak. b. Materi yang diberian harus mengacu dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan anak c. Metode yang dipilih seharusnya bervariasi sesuai dengan tujuan kegiatan belajar dan mampu melibatkan anak secara aktif dan kreatif serta menyenangkan d. Media dan lingkungan bermain yang digunakan haruslah aman dan menimbulkan ketertarikan bagi anak dan perlu adanya waktu yang cukup untuk eksplorasi Universitas Sumatera Utara e. Evaluasi yang terbaik dan dianjurkan untuk dilakukan adalah rangkaian sebuah asesmen melalui observasi partisipatif terhadap apa yang dilihat, didengar dan diperbuat oleh anak. Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini pada hakikatnya adalah pengembangan kurikulum secara konkret berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus dikuasainya dalam rangka pencapaian kompetensi yang harus dimiliki oleh anak Sujiono dalam Sujiono, 2009. Bennett, Finn dan Cribb dalam Sujiono, 2009 menjelaskan bahwa pada dasarnya pengembangan program pembelajaran adalah pengembangan sejumlah pengalaman belajar melalui kegiatan bermian yang dapat memperkaya pengalaman anak tentang berbagai hal, seperti cara perpikir tentang diri sendiri, tanggap pada pernyataan, dapat memberikan argumentasi untuk mencari berbagai alternatif, Selain itu dapat membantu anak-anak dalam mengembangkan kebiasaan dari setiap karakter yang dapat dihargai oleh masyarakat serta mempersiapkan anak-anak memasuki dunia orang dewasa yang penuh tanggung jawab. Catron dan Allen dalam Sujiono, 2009 berpendapat bahwa tujuan program pembelajaran yang utama adalah untuk mengoptimalkan perkembangan anak secara menyeluruh serta terjadinya komunikasi interaktif. Kurikulum anak usia dini haruslah memfokuskan pada perkembangan yang optimal pada seorang anak melakui lingkungan sekitarnya yang dapat menggali berbagai potensi tersebut melalui permainan serta hubungan dengan orangtua dan orang dewasa lainnya. Seharusnya kelas-kelas bagi anak usia dini merupakan kelas yang mampu menciptakan suasana kelas yang kreatif dan penuh kegembiraan bagi anak. Fungsi pembelajaran memiliki sejumlah fungsi, yaituSujiono, 2009 “ 1. Untuk mengembangkan sekuruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya Universitas Sumatera Utara 2. Mengenalkan anak dengan dunia sekitar 3. Mengembangkan sosialisasi anak 4. Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak 5. Memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainnya.

C. KEMATANGAN SEKOLAH