Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Mengoptimalkan Kepuasan Konsumen Berdasarkan Metode QFD-ANP

(1)

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

UNTUK MENGOPTIMALKAN KEPUASAN KONSUMEN

BERDASARKAN METODE QFD-ANP

TUGAS SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh ROBIN WIJAYA NIM : 090403108

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

UNTUK MENGOPTIMALKAN KEPUASAN KONSUMEN

BERDASARKAN METODE QFD-ANP

TUGAS SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh ROBIN WIJAYA

0 9 0 4 0 3 1 0 8

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

(4)

(5)

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas sarjana ini.

Tugas sarjana ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Departemen Teknik Industri, khususnya program studi Reguler Strata Satu, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Judul untuk tugas sarjana ini adalah “PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENGOPTIMALKAN KEPUASAN KONSUMEN BERDASARKAN METODE QFD-ANP”.

Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, maka penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas sarjana ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan tugas sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dan pembaca lainnya.

Medan, Agustus 2014 Penulis,


(7)

UCAPAN TERIMAKASIH

Syukur dan terimakasih penulis ucapkan yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk merasakan dan mengikuti pendidikan di Departemen Teknik Industri USU serta telah membimbing penulis selama masa kuliah dan penulisan laporan Tugas Sarjana ini.

Dalam penulisan Tugas Sarjana ini penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, spiritual, informasi maupun administrasi. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT. selaku Ketua Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi izin pelaksanaan Tugas Sarjana.

2. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT. selaku Dosen Pembimbing I dan Ketua Bidang Manajemen Rekayasa dan Sistem Produksi atas waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana.

3. Bapak Ikhsan Siregar, S.T, M.Eng. selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana.


(8)

4. Bapak Hendra selaku Pembimbing Lapangan di PT. Inti Jaya Logam yang telah memberikan bantuan berupa waktu, bimbingan, serta informasi dan data selama melakukan penelitian di perusahaan.

5. Seluruh dosen Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan pengajaran selama perkuliahan yang menjadi bekal dalam penulisan tugas sarjana ini.

6. Kedua orangtua saya yang tiada hentinya mendukung penulis baik secara moril maupun materil sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari tidak dapat membalas segala kebaikan dan kasih sayang dari keduanya, oleh karena itu izinkanlah penulis memberikan karya ini sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada kedua orang tua tercinta

7. Rekan-rekan stambuk 2009 (IE-KLAN) yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, atas dukungan dan kerjasama yang baik atas bantuan dan masukan serta motivasi yang diberikan kepada penulis.

8. Rekan-rekan asisten Laboratorium Sistem Produksi yang mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Sarjana.

9. Bang Nurmansyah, Bang Mijo, Kak Dina, Kak Ani, dan Bang Ridho atas bantuan dan tenaga yang telah diberikan dalam memperlancar penyelesaian Tugas Sarjana.


(9)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SERTIFIKAT EVALUASI DRAFT TUGAS SARJANA ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

ABSTRAK ... xx

I PENDAHULUAN ... I-1

1.1. Latar Belakang ... I-1 1.2. Perumusan Permasalahan ... I-3 1.3. Tujuan dan Manfaat ... I-3 1.4. Batasan Masalah dan Asumsi ... I-5 1.5. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana ... I-5

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1


(10)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-1 2.3. Struktur Organisasi dan Manajemen ... II-2 2.3.1. Struktur Organisasi ... II-2 2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-3 2.4. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan ... II-9 2.5. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan ... II-12 2.6. Proses Produksi ... II-12 2.6.1. Bahan yang Digunakan ... II-15 2.6.1.1. Bahan Baku ... II-15 2.6.1.2. Bahan Tambahan ... II-16 2.6.1.3. Bahan Penolong ... II-17 2.6.2. Uraian Proses ... II-22 2.6.3. Mesin Produksi ... II-23 2.6.3.1. Peralatan (Equipment) ... II-24

III LANDASAN TEORI ... III-1

3.1. Analytic Network Process (ANP) ... III-1 3.2. QFD (Quality Function Deployment) ... III-4


(11)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

3.3. Konsep dan Manfaat QFD ... III-6 3.4. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) ... III-10 3.5. Pendekatan Prosess / Procedure Oriented ... III-10 3.6. Pendekatan Data / Object- Oriented ... III-11 3.7. Pendekatan SADT ... III-12

IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1 4.2. Jenis Penelitian ... IV-1 4.3. Objek Penelitian ... IV-1 4.4. Variabel Penelitian ... IV-1 4.5. Rancangan Penelitian ... IV-3 4.6. Pengumpulan Data ... IV-6 4.6.1. Sumber Data ... IV-6 4.6.2. Metode Pengumpulan Data ... IV-6 4.6.3. Instrumen Penelitian ... IV-7 4.6.4. Populasi dan Sampel ... IV-10 4.7. Struktur Sistem ... IV-12 4.7.1. Ciri Sistem ... IV-13 4.7.2. Sistem Input-Output ... IV-14


(12)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

4.7.2.1. Input ... IV-14 4.7.2.2. Transformasi ... IV-14 4.7.2.3. Output ... IV-15 4.8. Metode Sistem Pendukung Keputusan ... IV-17 4.9. Jenis Orientasi Sistem ... IV-18 4.10. Pengolahan Data ... IV-19 4.10.1. Rancangan Sistem Pendukung Keputusan ... IV-20 4.10.1.1. Tahap Inteligence ... II-21 4.10.1.2. Tahap Desain ... II-25 4.10.1.3. Tahap Choice ... II-25 4.10.1.4. Tahap Implementasi ... II-25

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1

5.1. Pengumpulan Data ... V-1 5.1.1. Pembuatan dan Penyebaran Kuesioner ... V-1 5.1.2. Rekapitulasi Kuesioner Terbuka ... V-1 5.1.3. Rekapitulasi Kuisioner Tertutup ... V-4 5.1.4. Rekapitulasi Kuisioner ANP ... V-7


(13)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

5.2.2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... V-13 5.2.2.1. Uji Validitas Data ... V-13 5.2.2.2. Uji Reliabilitas Data ... V-14 5.2.3. Membangun Matriks House of Quality (HOQ) ... V-15 5.2.3.1. Identifikasi Customer Requirement (CR) ... V-15 5.2.3.2. Penentuan Customer Importance (CI) ... V-16 5.2.3.3. Penentuan Karakteristik Teknis ... V-17 5.2.3.4. Penetapan Hubungan Antara Technical

Requirement (TR) ... V-17 5.2.3.5. Penyusunan Normalisasi Kepentingan

Konsumen ... V-18 5.2.3.6. Penetapan Hubungan Antara Karakteristik

Teknis ... V-19 5.2.3.7. Penyusunan Matriks House of Quality

(HOQ) ... V-29

VI RANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ... VI-1

6.1. Struktur Sistem ... VI-1 6.1.1. Ciri Sistem... VI-1 6.1.2. Sistem Input-Output ... VI-2


(14)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

6.1.2.1. Input ... V-2 6.1.2.2. Transformasi ... V-3 6.1.2.3. Output ... V-3 6.2. Penentuan Jenis Orientasi Sistem ... VI-5 6.3. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan ... VI-6 6.3.1. Tahap Intelligence ... VI-6 6.3.2. Tahap Design ... VI-14 6.3.3. Tahap Choice ... VI-15 6.3.4. Tahap Implementasi ... VI-17

VII ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ... VII-1

7.1. Analisis Pemecahan Masalah ... VII-1

VIII KESIMPULAN DAN SARAN ... VIII-1

8.1. Kesimpulan ... VIII-1 8.2. Saran ... VIII-1


(15)

DAFTAR TABEL

TABEL

HALAMAN

1.1. Data Jumlah Permintaan Selama 5 Tahun Terakhir ... I-2 2.1. Sebaran Tenaga Kerja pada PT. Inti Jaya Logam ... II-9 3.1. Skala Fundamental ANP dan AHP ... III-2 5.1. Rekapitulasi Kuesioner Terbuka ... V-2 5.2. Rekapitulasi Kuesioner Tertutup ... V-4 5.3. Rekapitulasi Kuesioner ANP ... V-8 5.4. Rekapitulasi Kuesioner ANP antar Prioritas ... V-10 5.5. Tabulasi Kuesioner Tertutup ... V-11 5.6. Proporsi dan nilai Z Setiap Skala ... V-12 5.7. Nilai Skala Interval ... V-13 5.8. Hasil Perhitungan Validitas ... V-14 5.9. Perhitungan Varians Tiap Butir ... V-15 5.10. Hasil Identifikasi Customer Requirement ... V-16 5.11. Customer Importance (CI) ... V-16 5.12. Karakteristik Teknis Cast Iron ... V-17 5.13. Hasil Perhitungan Normalisasi CI untuk Setiap Variabel ... V-19 5.14. Random Consistensy Index ... V-21 5.15. Pembobotan Setiap Elemen ... V-23 5.16. Pembobotan Elemen Prioritas ... V-26 5.17. Supermatrix ... V-27


(16)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL

HALAMAN

5.18. Limiting Supermatrix ... V-28 5.19. Derajat Kepentingan Karakteristik Teknis ... V-30 5.20. Penentuan Tingkat Kesulitan, Perkiraan Biaya, dan Derajat


(17)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

HALAMAN

1.1. Data Flow Diagram ... I-2 2.1. Struktur Organisasi PT. Inti Jaya Logam ... II-3 2.2. Pilox ... II-16 2.3. Krom ... II-16 2.4. Arang Stengkol ... II-17 2.5. Pasir Silika ... II-17 2.6. Tepung Bentonite ... II-18 2.7. Silikon ... II-18 2.8. Tabung Gas CO2 ... II-19

2.9. Water Glass ... II-19 2.10. LPG ... II-20 2.11. Bensin ... II-20 2.12. Arang Kayu ... II-21 2.13. Tabung Gas O2 ... II-21

3.1. (a) Linear (b) Non Linear Hierarki ... III-2 3.2. Empat Fase QFD ... III-6 3.3. Desain House of Quality (HOQ) ... III-8 3.4. Diagram Aktivitas Pendekatan Process-Oriented ... III-11 3.5. Diagram Aktivitas Pendekatan Object-Oriented ... III-12 3.6. Dekomposisi SADT ... III-13


(18)

4.1. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-3 4.2. Blok Diagram Langkah-langkah Penelitian ... IV-5 4.3. Diagram Alir Pembuatan Kuesioner ... IV-10 4.4. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-16 4.5. Diagram Aktifitas Pendekatan Proses Oriented ... IV-18 4.6. Diagram Aktifitas PT. Inti Jaya Logam ... IV-19 4.7. Blok Diagram Pengolahan Data ... IV-20 4.8. Blok Diagram Rancangan Sistem Pendukung Keputusan ... IV-21 4.9. Blok Diagram Database Terstuktur dengan SADT ... IV-23 4.10. Blok Diagram Perancangan Sistem ... IV-24 4.11. Blok Diagram Keseluruhan Perancangan Sistem Pendukung

Keputusan ... IV-26 5.1. Hubungan Antar Karakteristik ... V-18 5.2. Matriks Antara CR dengan TR ... V-29 5.3. House of Quality ... V-32 6.1. Struktur Sistem pada Sistem Pendukung Keputusan untuk

Mengoptimalkan Kepuasan Konsumen ... VI-4 6.2. Diagram Aktifitas Pendekatan Proses Oriented ... VI-5 6.3. Diagram Aktifitas PT. Inti Jaya Logam ... VI-6 6.4. Context Diagram dari Aktivitas Penentuan Bentuk, Karakteristik,


(19)

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

GAMBAR

HALAMAN

6.7. Data Dictionary dari Gudang Data D1 ... VI-10 6.8. Data Structure Diagram yang Menunjukkan Hubungan Gudang

Data D1 dengan Struktur Data Lainnya ... VI-11 6.9. Data Access Diagram ... VI-12 6.10. Dokumentasi Minispesification untuk Proses 1.0 ... VI-13 6.11. Dokumentasi Minispesification untuk Proses 2.0 ... VI-14 6.12. Model Matematis pada Microsoft Excel ... VI-15 6.13. Algoritma Pendukung Keputusan ... VI-16 6.14. Tampilan Awal Sistem Pendukung Keputusan dengan software

Ms. Excel ... VI-17 6.15. Tampilan Akhir Program Sistem Pendukung Keputusan dengan


(20)

ABSTRAK

PT. Inti Jaya Logam merupakan perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk suku cadang (spare parts) boiler, seperti bushing cast iron, impeller, fire grate, baffle plate, hanger bushing dan cast bronze. Permasalahan yang dialami PT. Inti Jaya Logam adalah kurangnya kemampuan untuk memenuhi setiap apa yang menjadi keinginan konsumen, mulai dari bentuk, karakteristik bahkan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen sehingga dari permasalahan ini menyebabkan turunnya jumlah permintaan. Penelitian ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan memenuhi setiap apa yang menjadi keinginan konsumen, mulai dari bentuk, karakteristik bahkan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen dengan metode Quality Function

Deployment (QFD) adalah suatu alat berorientasi pasar yang digunakan untuk

menterjemahkan keinginan konsumen ke dalam bentuk karakteristik teknis sehingga dihasilkan produk yang diinginkan konsumen dengan biaya serendah mungkin. QFD mempunyai sifat subjektifitas peneliti yang tinggi sehingga tidak jarang hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga diintegrasikan dengan Analytic Networking Process (ANP) sebagai teknik untuk memecahkan masalah multi kriteria dalam pengambilan keputusan di mana kriteria mempengaruhi satu sama lain dan memiliki korelasi nonlinier. Integrasi kedua metode tersebut dapat disempurnakan dengan pengembangan sistem SADT

(Structured Analysis Design Technique), sehingga terbentuk suatu aplikasi

rancangan sistem pendukung keputusan dalam mengidentifikasi apa yang menjadi keinginan konsumen, mulai dari bentuk, karakteristik bahkan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen.

Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Quality Function Deployment

(QFD), ANP (Analytical Network Process),SADT (Stuctured Analysis Design Technique)


(21)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

PT. Inti Jaya Logam merupakan perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk suku cadang (spare parts)boiler, seperti bushing cast iron,

impeller, fire grate, baffle plate, hanger bushing dan cast bronze. Dari hasil wawancara dengan manager PT. Inti Jaya Logam, permasalahan yang dialami PT. Inti Jaya Logam adalah kurangnya kemampuan untuk memenuhi setiap apa yang menjadi keinginan konsumen, mulai dari bentuk, karakteristik bahkan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen sehingga dari permasalahan ini menyebabkan turunnya jumlah permintaan, ditambah lagi belum adanya sistem pendukung keputusan pada PT. Inti Jaya Logam sehingga mengakibatkan perusahaan sulit dalam mengambil sebuah keputusan.

Hasil wawancara tersebut juga didapatkan beberapa keluhan dari konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh PT Inti Jaya Logam seperti ukuran yang tidak sesuai (dalam satuan cm) karena tingkat penyusutan yang besar (sebesar 0,05 cm), daya tahan yang kurang (dalam satuan tahun), serta bentuk yang tidak sesuai (dalam satuan cm2) sehingga sulit untuk dicostumize dan

diassembly. Untuk meningkatkan jumlah penjualan agar dapat bersaing dengan

perusahaan pesaing yang lebih dahulu ada, langkah awal yang ingin dilakukan oleh PT. Inti Jaya Logam adalah meningkatkan kepuasan konsumen dengan memenuhi setiap keinginan konsumen. Untuk menghasilkan produk yang


(22)

dibutuhkan oleh konsumen maka diperlukan suara konsumen (Voice of Customer)

untuk mengenal lebih lanjut keinginan dan kebutuhan konsumen. Data Flow

Diagram yang menggambarkan aliran data keluhan dari konsumen hingga ke PT.

Inti Jaya Logam dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Konsumen

Keluhan Voice of Costumer

Laporan

PT. Inti Jaya Logam

Gambar 1.1. Data Flow Diagram

Sumber Data : PT. Inti Jaya Logam

Data jumlah permintaan dan jumlah keluhan di PT. Inti Jaya Logam selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Data Jumlah Permintaan dan Jumlah Keluhan Produk Cast Iron

Selama 5 Tahun Terakhir

Tahun Jumlah Permintaan Produk Cast Iron

Jumlah Keluhan Produk Cast Iron

2009 3660 915

2010 3780 1096


(23)

PT Inti Jaya Logam mendapat kesulitan dalam mengambil keputusan, serta memerlukan waktu sekitar 2 jam dalam menentukan apa yang menjadi keinginan konsumen. Karena itu, sistem pendukung keputusan sangat diperlukan untuk membantu perusahaan dalam memenuhi keinginan konsumen yang dirancang berdasarkan metode QFD dan ANP.

Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu alat berorientasi pasar yang digunakan untuk menterjemahkan keinginan konsumen ke dalam bentuk karakteristik teknis sehingga dihasilkan produk yang diinginkan konsumen dengan biaya serendah mungkin. QFD mempunyai sifat subjektifitas peneliti yang tinggi sehingga tidak jarang hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga diintegrasikan dengan Analytic Networking Process (ANP) sebagai teknik untuk memecahkan masalah multi kriteria dalam pengambilan keputusan di mana kriteria mempengaruhi satu sama lain dan memiliki korelasi nonlinier. (Sadeghi, Rashidzadeh, 2012).

1.2. Perumusan Permasalahan

Pokok permasalahan yang terdapat pada penelitian ini adalah bagaimana merancang sistem pendukung keputusan dalam mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan kemampuan perusahaan untuk mengoptimalkan kepuasan konsumen.


(24)

1.3. Tujuan dan Manfaat

Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu tujuan utama dan tujuan khusus. Tujuan utama penelitian ini adalah membuat rancangan sistem pendukung keputusan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap produk

cast iron untuk mengoptimalkan kepuasan konsumen.

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap pembelian produk cast iron

2. Mengidentifikasi hubungan antar variabel dan tingkat kepentingan variabel dengan menggunakan ANP

3. Mengidentifikasi karakteristik teknis dan kriterianya dengan menggunakan QFD

4. Merancang sistem pendukung keputusan sebagai penyelesaian terhadap permasalahan yang telah diidentifikasi.

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi mahasiswa

Meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam mengobservasi, menganalisis dan evaluasi terhadap suatu permasalahan dengan menggunakan displin ilmu khususnya ilmu teknik industri di dalam perusahaan dan membandingkannya dengan teori yang ada.


(25)

b. Memberikan alternatif perbaikan guna meningkatkan daya saing perusahaan

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Menjalin hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU.

1.4. Batasan Masalah dan Asumsi

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian hanya dilakukan pada produk cast iron. 2. Penelitian hanya dilakukan pada wilayah kota Medan.

3. Metode yang digunakan adalah QFD phase I dan ANP untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang terkait mengenai kebutuhan konsumen dan karakteristik teknis.

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Anggota populasi telah mengenal produk cast iron dan mengisi kuesioner dengan baik dan benar.

2. Populasi yang dipilih sudah mewakili seluruh daerah pemasaran PT. Inti Jaya Logam untuk produk cast iron


(26)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Perusahaan Inti Jaya Logam didirikan oleh pemiliknya bernama Aswin pada tahun 1998 dengan berdasarkan akta notaris nomor 0079 tahun 1998 dihadapan notaris Sartono Simbolon, SH. Perusahaan ini pada awalnya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengecoran logam dalam pembuatan spare partpropeller (baling-baling) dan mengolah aluminium menjadi batang aluminium. Permintaan akan spare part mesin tersebut juga tinggi sehingga pemilik perusahaan melihat peluang pasar yang besar untuk mendirikan perusahaan yang memproduksi spare part tersebut. Melihat kecenderungan pasar yang semakin besar akan permintaan mesin-mesin, maka pada tahun 2002 perusahaan ini mulai mengalihkan kegiatan usahanya dengan pembuatan perlengkapan mesin-mesin yang dibutuhkan perusahaan manufaktur seperti perlengkapan untuk mesin boiler yaitu bushing cast iron dan tempahan perlengkapan mesin lainnya seperti impeller, fire grate, baffle plate, fire door,

hanger bushing.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha


(27)

menggunakan bahan boiler. Produk yang dihasilkan dalam pabrik ini yaitu berupa

bushing cast iron, empeler, firegrate dan lain-lain. Salah satu pelanggan utama dari PT. Inti Jaya Logam adalah PT Musim Mas.

2.3. Struktur Organisasi Dan Manajemen 2.3.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambaran (bagan) yang memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang yang ada.

Struktur organisasi yang digunakan PT. Inti Jaya Logam adalah struktur organisasi lini-fungsional.

Hubungan fungsional adalah hubungan kerja dengan pembagian tugas dilakukan menurut fungsi-fungsi tugas yang diberikan perusahaan. Hubungan fungsional yang dijumpai pada perusahaan ini, yaitu di bawah Wakil Direktur ada sembilan bagian tugas yang diberikan berdasarkan fungsinya (Kepala bagian keuangan, Administrasi, Kepala bagian Pengangkutan, Kepala Produksi, Kepala bagian Kelengkapan, Umum/Personalia, Kepala bagian Gudang, Kepala bagian Perawatan, dan Kepala bagian pemasaran).

Hubungan lini yang terlihat dari pimpinan tertinggi sampai pada operator, yaitu dari Wakil Direktur dan Sekretaris kepada Direktur, Factory Manager


(28)

Administrasi. Dengan demikian, dari struktur organisasi terlihat jelas hubungan kerja dalam perusahaan. Struktur organisasi PT. Inti Jaya Logam dapat dilihat pada Gambar 2.1

Direktur Wakil Direktur Factory Manager Sekertaris Administrasi Kabag. Pengangkutan Kepala Produksi Kabag. Perlengkapan Umum/ Personalia Kabag. Gudang Kabag. Perawatan Kabag. Pemasaran Kabag. Keuangan Delivery Order Kabag. Stock Operator Pengawas Produksi Satpam Petugas Kebersihan Mekanik Operator Operator

= hubungan lini = hubungan fungsional

Kasir

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Inti Jaya Logam

2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian pekerjaan dalam organisasi sangat penting untuk dilakukan, dalam menjalankan aktivitas sehari-hari pada suatu organisasi dibutuhkan personil-personil untuk menduduki jabatan tertentu yang mampu menjalankan tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang dibebankan sesuai dengan jabatan tersebut. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Inti Jaya Logam adalah sebagai berikut:


(29)

a. Menetukan kebijakan perusahaan sesuai dengan pedoman yang telah ditenukan oleh dewan komisaris

b. Mengangkat pegawai untuk tingkat staff dan menentukan tanggung jawab masing-masing bagian

c. Mengadakan pengawasan terhadap keunagn perusahaan d. Bertanggung jawab terhadap dewan komisaris

2. Wakil Direktur

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Mengawasi seluruh kegiatan bawahan

b. Menentukan besarnya gaji atau upah karyawan

c. Membantu direktur dalam melaksanakan kebijakan perusahaan d. Memberi pertanggungjawaban terhadap direktur

3. Sekretaris

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

a. Menyusun laporan kepada atasan dari informasi yang diperolehnya b. Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar untuk atasannya c. Bertanggung jawab kepada direktur atas laporannya

d. Membuat jadwal perjanjian direktur 4. FactoryManager (Manajer Pabrik)

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

a. Mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan produksi di pabrik

b. Melaporkan kepada direktur perkembangan dan kondisi produksi di pabrik secara periodik


(30)

c. Memberikan petunjuk-petunjuk teknis pada karyawan d. Melakukan pembayaran gaji karyawan

e. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab terhadap wakil direktur 5. Kepala Bagian Keuangan

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

a. Menghitung pendapatan dan pengeluaran harian perusahaan b. Membantu bagian administrasi dalam pengelolaan kas perusahaan c. Melakukan perhitungan laba harian, bulanan dan tahunan perusahaan d. Menganalisa transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan

6. Kepala Bagian Administrasi

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Mengeluarkan surat-surat keluar perusahaan

b. Mengesahkan dan menandatangani permintaan barang untuk keperluan produksi

c. Bertanggung jawab atas penyimpanan uang dan surat-surat berharga 7. Kepala Bagian Pengangkutan

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Mengatur pengangkutan hasil produksi dan bahan baku

b. Bertanggung jawab atas segala tugas-tugas terhadap wakil direktur 8. Kepala Produksi


(31)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Analytic Network Process (ANP)1

ANP merupakan suatu metode pendekatan kualitatif yang digunakan untuk mencari nilai dan hubungan antara variabel baik secara horizontal, vertikal maupun loop. ANP pada dasarnya memiliki bentuk yang mirip dengan AHP dimana AHP menunjukkan hubungan antara variabel yang membentuk suatu hierarki. Akan tetapi, tidak semua permasalahan pengambilan keputusan hanya berdasarkan hierarki akan tetapi juga memiliki ketergantungan antara komponen di dalam klaster. Analytic Network Process digunakan pada masalah dimana jaringannya tersebar di segala arah dan mengikutsertakan perputaran diantara klaster dan loops di dalam klaster yang sama.

ANP terdiri dari tiga hierarki linear yaitu tujuan, kriteria, dan subkriteria. ANP juga dapat berbentuk non linear sehingga setiap komponen memberikan umpan balek terhadap komponen lainnya baik di dalam klaster maupun di luar klaster. Gambar Struktur Hierarki ANP dapat dilihat pada Gambar 3.1.

1

Thomas L Saaty & Luis G Vargas, Decision Making with the Analytic Network Process: Economic, Political, Social and Technological Applications with Benefits, Opportunities, Costs and Risks, (USA: Springer, 2006), h 2-4.


(32)

Gambar 3.1. (a) Linear (b) Non Linear Hierarki

ANP memiliki skala fundamental yang nilainya sama dengan AHP dimana skala ini telah diuji hasilnya oleh banyak orang dalam berbagai aplikasi dan telah dilakukan pembenaran teoritis terhadap skala yang harus digunakan di dalam perbandingan elemen yang homogen. Nilai dan penjelasan skala ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Skala Fundamental ANP dan AHP Tingkatan

Kepentingan

Definisi Keterangan

1 Equal importance Dua aktivitas memberikan kontribusi yang sama pada suatu objek

2 Weak


(33)

Tabel 3.1. Skala Fundamental ANP dan AHP (Lanjutan) Tingkatan

Kepentingan

Definisi Keterangan

4 Moderate Plus

5 Strong Importance Pengalaman dan penilaian kuat menyukai suatu aktivitas dibanding lainnya

6 Strong Plus

7 Very Strong or

Demonstrated Importance

Suatu aktivitas disukai sangat kuat dibandingkan lainnya

8 Very, very strong

9 Extreme Importance Suatu aktivitas disukai secara mutlak dibandingkan dengan lainnya

Timbal balik dari

atas

Jika aktivitas i

mempunyai salah satu nilai di atas, maka jika dibandingkan dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai terbalik dibandingkan dengan i

Asumsi yang masuk akal

Rasional Rasio didapatkan dari skala

Jika konsistensi dipaksa dengan menghasilkan nilai numerik berjumlah n untuk menghasilkan matiks


(34)

3.2. QFD (Quality Function Deployment)2

QFD bukan merupakan alat tetapi berupa perencanaan proses yang membantu rencana organisasi dalam penerapan berbagai alat pendukung teknis secara efektif dan pelengkap antara satu sama lain untuk memprioritaskan setiap permasalahan. QFD3

Quality Function Deployment (QFD) dikembangkan pertama kali pada

tahun 1972 oleh Mitsubishi’s Shipyard di Kobe, Jepang. Inti dari QFD adalah suatu matriks besar yang akan menghubungkan apa keinginan pelanggan (What) dan bagaimana suatu produk akan didesaian dan diproduksi agar memenuhi kebutuhan pelanggan (How).

adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa dengan memahami kebutuhan konsumen kemudian menghubungkannya dengan karakteristik teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap pembuatan barang atau jasa yang dihasilkan. QFD digunakan untuk membantu bisnis memusatkan perhatian pada kebutuhan para pelanggan mereka ketika menyusun spesifikasi desain dan pabrikasi.

Fokus utama dari QFD adalah melibatkan pelanggan pada proses pengembangan produk sedini mungkin, yang mana kebutuhan dan keinginan mereka dijadikan sebagai titik awal (starting point) dari proses QFD. Oleh karena itu maka QFD disebut sebagai voice of customer. Filosofi yang mendasarinya adalah bahwa pelanggan tidak selalu puas dengan suatu produk meskipun produk tersebut telah dihasilkan dengan sempurna.4


(35)

Prosedur pembuatan house of quality adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi kebutuhan konsumen dalam batas atribut produk. b. Menentukan kepentingan relatif atribut.

c. Evaluasi atribut dari produk pesaing.

d. Menggambarkan matriks atribut produk dan karakteristik teknik.

e. Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik teknik dan atribut produk. f. Mengidentifikasi interaksi antara karakteristik teknik.

g. Membuat house of quality.

Menurut Cohen dalam Widodo (2004), metode QFD memiliki beberapa tahap perencanaan dan pengembangan melalui matriks, yaitu:

a. Matriks Perencanaan Produk (House of Quality): HOQ lebih dikenal dengan rumah (R1) yang menjelaskan tentang customer needs, technical requirements, co-relationship, relationship, customer competitive evaluation, competitive technical assesment, dan target.

b. Matriks Perencanaan Desain (Design Deployment): lebih dikenal dengan sebutan rumah kedua (R2) adalah matriks untuk mengidentifikasi desain yang kritis terhadap pengembangan produk.

c. Matriks Perencanaan Proses (Process Planning): lebih dikenal dengan rumah ketiga (R3) yang merupakan matriks untuk mengidentifikasi pengembangan proses pembuatan suatu produk.

d. Matriks Perencanaan Produksi (Production Planning): lebih dikenal dengan rumah keempat (R4) yang memaparkan tindakan yang perlu diambil didalam perbaikan produksi suatu produk.


(36)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. Inti Jaya Logam yang memproduksi bagian-bagian dari mesin boiler. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Kapten Sumarsono No. 954, 955 dan 956, Helvetia, Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

4.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei (survey

research). Penelitian survei ialah suatu penyelidikan yang dilakukan untuk

memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual untuk mendapatkan kebenaran (Sukaria, 2013). Penelitian survei ini dilakukan untuk memenuhi keinginan dan mengoptimalkan kepuasan konsumen PT. Inti Jaya Logam.

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah responden yang berada di wilayah kota Medan dengan syarat mengetahui ataupun pernah menggunakan produk cast iron.


(37)

Adapun variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen

Merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun secara negatif, seperti:

a. Daya tahan dipengaruhi oleh ketahanan terhadap pengelasan, ketahanan terhadap korosi toleransi dan ketahanan terhadap penggetaran mesin. b. Ukuran yang sesuai dipengaruhi oleh tingkat penyusutan, kemudahan

untuk dicostumize, dan kemudahan untuk disassembly.

c. Bentuk yang sesuai dipengaruhi oleh tingkat penyusutan, kemudahan untuk dicostumize, dan kemudahan untuk disassembly.

2. Variabel Dependen

Merupakan varibel yang nilainya dipengaruhi oleh nilai variabel lainnya. a. Karakteristik Produk

Merupakan ciri-ciri cast iron yang dibutuhkan oleh konsumen secara keseluruhan

b. Prioritas Karakteristik Teknis

Merupakan tolak ukur kepentingan dan tingkat kesulitan suatu karakteristik teknis

c. Alternatif Perbaikan Karakteristik Teknis

Merupakan pilihan perbaikan karakteristik teknis dalam meningkatkan kepuasan pelanggan


(38)

Karakteristik Produk Karakteristik Teknis

Prioritas Karakteristik Teknis

Kemudahan untuk dicostumize (cm2

) Ketahanan terhadap

pengelasan (Kj / cm2)

Toleransi tingkat penyusutan (cm) Ketahanan terhadap korosi (mmpy) Kemudahan untuk diassembly (cm2

) Ketahanan terhadap

penggetaran mesin

(N / menit) Kepuasan Pelanggan

Daya Tahan (tahun)

Ukuran yang sesuai (cm)

Bentuk yang sesua (cm2

)

Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian

4.5. Rancangan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pada awal penelitian dilakukan studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi perusahaan, proses produksi, dan informasi pendukung yang diperlukan serta studi literatur tentang metode pemecahan masalah yang digunakan dan teori pendukung lainnya.

2. Tahapan selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data. 3. Data yang dikumpulkan ada dua jenis yaitu:

a. Data primer berupa data hasil kuesioner dan wawancara dengan konsumen dan manager PT.Inti Jaya Logam

b. Data sekunder berupa data yang diperoleh melalui pihak perusahaan dan karyawan di PT. Inti Jaya Logam


(39)

7. Kesimpulan dan diberikan saran untuk penelitian

Langkah-langkah proses penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 4.2.

4.6. Pengumpulan Data 4.6.1. Sumber Data

Data yang diperoleh dan digunakan di dalam penitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian oleh peneliti sendiri dimana dalam hal ini meliputi:

a. Data persepsi konsumen terhadap produk cast iron PT. Inti Jaya Logam dengan menggunakan kuesioner

b. Data perbandingan komparasi terhadap produk cast iron PT. Inti Jaya Logam dengan menggunakan kuesioner

c. Komponen karakteristik teknis dari hasil wawancara dan studi literatur 2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat bukan melalui observasi langsung maupun wawancara oleh peneliti melainkan data yang telah ada di perusahaan/organisasi. Data sekunder yang diperoleh dan digunakan adalah data struktur organisasi perusahaan dan gambaran umum perusahaan.


(40)

Identifikasi Masalah

Meningkatnya persaingan di dalam industri Logam baik secara regional, nasional maupun global

Perumusan Masalah

Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan kepuasan konsumen.

Penetapan Tujuan

Meningkatkan Kepuasan Konsumen

Pengumpulan Data

Pengumpulan data Primer dan data Sekunder

Pengolahan Data

-Pengolahan data dengan menggunakan metode QFD -Pengolahan data dengan menggunakan metode ANP

Analisis Pemecahan Masalah:

Analisis dan evaluasi alternatif perbaikan

Kesimpulan dan Saran Mulai

Selesai

Studi Lapangan

1. Proses produksi 2. Keluhan konsumen 3. Kondisi pabrik

Studi Literatur

1. Teori Buku

2. Referensi Jurnal Penelitian 3. Langkah-langkah penyelesaian

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan 1. Sistem dan Ciri sistem

- Identifikasi Ciri Sistem - Identifikasi Sistem Input-Output

2. Penentuan Jenis Orientasi Sistem

- Merancang Diagram Aktifitas

3. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan dengan SADT

A. Tahap Intelligence B. Tahap Design C. Tahap Choice D. Tahap Implementasi


(41)

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

5.1.1. Pembuatan dan Penyebaran Kuesioner

Kuesioner yang dibuat terdiri dari 3 jenis yaitu kuesioner terbuka, kuesioner tertutup, dan kuesioner ANP. Kuesioner terbuka atau kuesioner pendahuluan merupakan sekumpulan pertanyaan yang ditujukan kepada 30 responden guna mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen.

Jawaban 30 responden yang diperoleh dari kuesioner terbuka ditabulasikan dan dicari modus untuk setiap pertanyaan yang akan digunakan sebagai pendukung untuk kuesioner tertutup.

Kuesioner tertutup merupakan sekumpulan pertanyaan yang menanyakan tingkat kepentingan setiap atribut produk kepada konsumen. Responden kuesioner tertutup ini berjumlah 96 orang berdasarkan perhitungan jumlah sampel dengan metode Proportion binominal

Kuesioner ANP merupakan kuesioner perbandingan berpasangan yang digunakan untuk mengetahui seberapa berpengaruh antar variabel (karakteristik teknis dan kebutuhan konsumen). Kuesioner ANP diisi oleh asisten kepala pabrik.

5.1.2. Rekapitulasi Kuesioner Terbuka

Kuesioner terbuka dibagikan kepada 30 responden dan seluruh jawaban responden direkapitulasi dan dapat dilihat pada Tabel 5.1.


(42)

Tabel 5.1. Rekapitulasi Kuesioner Terbuka

No Nama Jenis kelamin

Umur (tahun)

Atribut Pertanyaan

1 2 3 4 5 6

1 Dimas

Putra L 24

Tahan lama

pada pemanasan 0,01 cm Kuat, ringan 5 tahun Kuat

Tidak mudah patah

2 Syamsul L 19 Kuat 0,02 cm Ringan, tidak

mudah patah 5 tahun Sesuai ukuran Kuat 3 M. Setiawan L 21 Mudah gabung 0,02 cm Kuat, ringan 3 tahun Tidak mudah

retak Kuat

4 Zulkifli A. L 27 Bahan campuran

seimbang 0,03 cm Tidak mudah panas 4 tahun Ukuran sesuai Kokoh

5 Anto L 23 Keras 0,01 cm Kokoh 5 tahun Bagus, tidak

mudah retak

Tidak mudah retak

6 Ignatius B. L 23 Tahan saat di las 0,04 cm Kuat 5 tahun Kuat Kokoh

7 Erwindu S. L 30 Mudah meleleh 0,02 cm Tidak cepat panas 7 tahun Tidak tebal Kuat 8 Tumpal

Tampubolon L 30 Gampang dilumerkan 0,01 cm Ringan dan baik 8 tahun Tidak mudah patah Tahan tekanan

9 Dedy M. L 29 Mudah dibentuk 0,02 cm Kuat 8 tahun Tidak mudah rapuh Kuat

10 Heri Purba L 26 Tahan panas 0,05 cm Keras 8 tahun Tidak keras Ringan

11 Andy L 22 Mudah leleh 0,02 cm Ringan 7 tahun Tidak mudah patah Kuat

12 Indra

Siregar L 25 Tahan panas 0,05 cm Kokoh, tahan panas 5 tahun Ukuran cocok Kuat, tidak mudah retak

13 Bambang L 25 Kuat, tidak

gampang meleleh 0,01 cm Kuat, tidak kontak 2 tahun Permukaannya rata Tidak mudah patah

14 Felix L 24

Mudah untuk


(43)

Tabel 5.1. Rekapitulasi Kuesioner Terbuka (Lanjutan)

No Nama Jenis kelamin

Umur (tahun)

Atribut Pertanyaan

1 2 3 4 5 6

17 Budi H. L 21 Tidak mudah retak 0,03 cm Bisa dibentuk 7 tahun Kuat Kuat

18 Anton L 26 Tidak terlalu tebal 0,03 cm Ringan 5 tahun Ukuran sesuai Tahan tekanan

19 Andre S. L 22 Mudah menyatu dan

tahan panas 0,01 cm Ringan, Tahan Tekanan 7 tahun Kuat Kuat 20 Mario

Tarigan L 30 Mudah meleleh 0,03 cm Tidak mudah retak 7 tahun Mudah dibentuk Tidak mudah patah 21 Herman

Putra L 29 Mudah menyatu 0,01 cm Tahan lama 3 tahun Mudah digabung Kuat

22 Susanto N. L 23 Tahan tekanan 0,03 cm Tipis 6 tahun Ukuran sesuai Keras

23 Diki L 23 Cepat meleleh 0,04 cm Ringan 10 tahun Ringan Tidak mudah retak

24 M. Firman L 27 Kuat 0,01 cm Kokoh 4 tahun Ukuran sesuai Kokoh

25 Arifin L 28 Tahan panas saat di las 0,05 cm Mudah dirakit 7 tahun Tidak mudah retak Tidak mudah patah 26 Paul

Manurung L 26 Kokoh 0,01 cm Tidak cepat berkarat 3 tahun Mudah dibentuk Ringan

27 Daniel L 24 Tahan panas 0,05 cm Kuat 4 tahun Lunak Ringan

28 M. Rafif L 26 Kuat 0,03 cm Mudah dirakit 5 tahun Tidak mudah karat Kokoh

29 Rusdianto L 26 Tahan Panas 0,01 cm Ringan dan Keras 2 tahun Elastis Kokoh

30 M. Yamin L 29 Kualitas baik 0,05 cm Kuat 3 tahun Ukurannya pas Keras

Modus Tahan Panas 0,01 cm Ringan 5 tahun Ukuran sesuai Kuat

Jumlah (n) 7 9 10 8 8 10


(44)

5.1.3. Rekapitulasi Kuisioner Tertutup

Hasil dari jawaban responden pada kuesioner terbuka berupa modus atribut kemudian diubah menjadi butir pertanyaan pada kuesioner tahap kedua, yaitu kuesioner tertutup. Responden pada kuesioner tertutup ini berjumlah 96 orang yang dibagikan dengan simple randaom sampling. Rekapitulasi Kuesioner tertutup dapat dilihat pada Tabel 5.2

Tabel 5.2. Rekapitulasi Kuesioner Tertutup

Responden Atribut Total

1 2 3 4 5 6

1 3 3 2 3 2 5 18

2 3 5 5 2 5 4 24

3 4 3 4 3 4 1 19

4 4 5 4 2 4 3 22

5 3 4 5 3 5 4 24

6 4 5 1 3 3 5 21

7 5 3 5 2 5 4 24

8 2 3 1 3 2 1 12

9 5 4 4 5 4 5 27

10 5 3 4 2 4 3 21

11 4 3 3 2 5 5 22

12 2 3 5 3 2 3 18

13 1 1 2 2 5 2 13

14 2 2 4 1 3 3 15

15 2 1 5 3 4 5 20

16 3 4 2 3 5 4 21

17 5 3 2 2 5 2 19

18 4 3 5 2 3 3 20

19 1 2 3 5 5 4 20

20 2 5 4 1 1 3 16

21 5 5 2 4 3 2 21

22 3 1 3 4 3 4 18


(45)

Tabel 5.2. Rekapitulasi Kuesioner Tertutup (Lanjutan)

Responden Atribut Total

1 2 3 4 5 6

27 2 3 5 2 4 3 19

28 5 2 3 2 3 5 20

29 3 4 2 1 2 1 13

30 1 1 4 5 4 2 17

31 2 3 1 2 1 4 13

32 4 2 3 1 2 1 13

33 4 5 3 3 2 5 22

34 2 2 3 2 1 4 14

35 4 5 5 2 5 4 25

36 3 4 3 2 5 5 22

37 3 1 2 1 2 3 12

38 5 4 1 2 1 2 15

39 1 4 3 3 2 1 14

40 1 5 3 5 3 3 20

41 2 1 2 3 1 2 11

42 3 4 5 2 1 3 18

43 4 3 4 5 2 5 23

44 3 5 3 3 5 4 23

45 1 5 5 4 5 5 25

46 1 4 3 5 1 4 18

47 4 1 3 2 1 1 12

48 3 2 4 5 5 2 21

49 5 4 3 2 5 2 21

50 4 5 5 4 5 4 27

51 1 5 2 4 5 3 20

52 4 3 3 4 5 3 22

53 2 1 1 2 3 1 10

54 5 3 5 3 2 5 23

55 3 5 4 4 3 4 23

56 5 5 3 5 2 2 22

57 4 1 3 2 1 4 15

58 1 2 2 3 1 3 12

59 5 1 5 3 1 1 16

60 3 3 4 1 3 5 19

61 4 5 4 5 5 4 27


(46)

BAB VI

RANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

6.1. Struktur Sistem

Adapun struktur sistem terdiri dari ciri sistem dan sistem input-output untuk mengoptimalkan kepuasan pelanggan.

6.1.1. Ciri Sistem

Adapun ciri-ciri sistem untuk mengoptimalkan kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut:

1. Komponen.

Komponen-komponen pada sistem ini yaitu jumlah permintaan, data pengamatan.

2. Interaksi

Pada sistem ini terdapat interaksi antara data pengamatan dengan metode yang akan dipilih.

3. Tujuan

Tujuan dari sistem ini yaitu sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap pembelian produk cast iron


(47)

c. Mengidentifikasi karakteristik teknis dan kriterianya dengan menggunakan QFD

d. Membantu pengambilan keputusan terhadap bentuk, karakteristik dan spesifikasi produk cast iron seperti yang diinginkan oleh konsumen

4. Atribut

Adapaun atribut pada sistem ini yaitu jumlah permintaan, bentuk, karakteristik, spesifikasi produk, metode yang digunakan yaitu metode QFD dan metode ANP.

6.1.2. Sistem Input-Output

6.1.2.1.Input

Input merupakan bagian awal dari sistem yang menyediakan kebutuhan

operasi bagi sistem. Input ini akan berbeda-beda sesuai dengan sasaran operasi dari suatu sistem. Inputdari sistem PT. Inti Jaya Logam adalah sebagai berikut: 1. Organisasi perusahaan

2. Kuesioner Terbuka 3. Kuesioner Tertutup 4. Kuesioner ANP

5. Kuesioner Karakteristik Teknis

6. Kuesioner Hubungan Karakteristik Teknis

7. Metode yang dipakai yaitu metode QFD dan metode ANP 8. Software Microsoft Excel


(48)

6.1.2.2.Transformasi

Merupakan cara untuk merubah input menjadi suatu output. Kombinasi

input yang berbeda, atau urutan pemakaiannya yang berbeda mungkin akan

menghasilkan output yang berbeda. Proses transformasi dari input PT. Inti Jaya Logam terdiri dari:

1. Pengolahan data

Dilakukan pengolahan data yang dimulai dengan langkah awal sebagai berikut:

a. Pembuatan QFD

b. Perhitungan nilai bobot dengan metode ANP

2. Melakukan tahapan proses perancangan sistem pendukung keputusan yaitu intelegen, design, choice dan implementasi.

3. Merancang sistem pendukung keputusan dengan menggunakan software

Microsoft Excel.

6.1.2.3.Output

Output mungkin dapat berbentuk fisik maupun non-fisik. Output ini adalah hasil operasi dari proses, sasaran dimana sistem berada. Output dari sistem pada PT. Inti Jaya Logam adalah pengambilan keputusan terhadap penentuan bentuk, karakteristik, spesifikasi produk cast iron untuk mengoptimalkan kepuasan pelanggan.


(49)

1. Manusia: a. Manajer b. Sekretaris c. Kepala Karyawan d. Karyawan e. Konsumen 2. Data :

a. Kuesioner Terbuka b. Kuesioner Tertutup c. Kuesioner ANP

d. Kuesioner Karakteristik Teknis e. Kuesioner Hubungan Karakteristik Teknis 3. Metode :

a. QFD b. ANP

4. Software Microsoft Excel 5. Informasi

a. Pembuatan QFD

1. Identifikasi Customer Requirement (CR)

2. Penentuan Costumer Importance (CI)

3. Penentuan Karakteristik Teknis 4. Penetapan Hubungan Antara

Technical Requirement (TR) 5. Penyusunan Normalisasi

Kepentingan Konsumen 6. Penetapan Hubungan Antara

Karakteristik Teknis

b. Perhitungan Nilai Bobot dengan Metode ANP

- Menghitung nilai matriks antara Customer Requirement (CR) dan Technical Requirement (TR)

c.House of Quality (HoQ)

- Penyusunan Matriks House of Quality (HoQ)

Pengambilan Keputusan terhadap Penentuan Bentuk, Karakteristik, Spesifikasi Produk Cast Iron

INPUT TRANSFORMASI OUTPUT

FEEDBACK 1. Umpan balik informasi bentuk,

karakteristik, spesifikasi produk cast iron di PT. Inti Jaya Logam

2. Umpan balik informasi jumlah permintaan di perusahaan PT. Inti Jaya Logam

Pembatas Sistem

Lingkungan Konsultan Konsumen

Gambar 6.1. Struktur Sistem pada Sistem Pendukung Keputusan untuk Mengoptimalkan Kepuasan Konsumen


(50)

6.2. Penentuan Jenis Orientasi Sistem

Jenis orientasi sistem yang digunakan pada PT. Inti Jaya Logam adalah proses oriented. Pendekatan berorientasi proses ini berdasarkan metodologinya pada kestabilan proses. Kestabilan proses yang dimaksudkan adalah adanya proses seperti ini, maka database dapat dibuat dan diimplementasikan. Pendekatan berorientasi proses ini memusatkan perhatian pada sistem yang sedang dikembangkan, memanfaatkan penggunaan kembali kode-kode proses yang ada, penilaiannya terhadap penentuan bentuk, karakteristik dan spesifikasi produk cast iron serta akhirnya membuat suatu proses standar. Gambar sederhana dari pendekatan berorientasi proses ini dapat dilihat pada Gambar 6.2.

Proses

Data Kontrol (Kendali)

OUTPUT INPUT

Data Data

Mekanisme Pendukung

Gambar 6.2. Diagram Aktifitas Pendekatan Proses Oriented

Data kontrol atau disebut juga kendala (constraint) merupakan kendala-kendala dari kegiatan, misalnya jam kerja, jumlah mesin yang digunakan dan


(51)

BAB VII

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

7.1. Analisis Pengolahan Data

7.1.1. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Validitas data ialah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data. Berdasarkan hasil pengujian validitas data, didapatkan nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,202) sehingga data dinyatakan valid untuk semua atribut pertanyaan. Hasil perhitungan validitas dapat dilihat pada Tabel 7.1.

Tabel 7.1. Hasil Perhitungan Validitas

Atribut N ∑X ∑Y ∑X2 ∑XY ∑Y2 Hasil r Keterangan

1 96 312 1881 1184 6394 38839 0,4835 Data valid

2 96 316 1881 1206 6538 38839 0,6040 Data valid

3 96 330 1881 1284 6790 38839 0,5949 Data valid

4 96 298 1881 1084 6131 38839 0,5202 Data valid

5 96 309 1881 1199 6445 38839 0,6134 Data valid

6 96 316 1881 1216 6541 38839 0,5916 Data valid

Sumber: Hasil pengolahan data

Reliabilitas sebuah alat ukur berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data yang dihasilkan dari proses pengumpulan data dengan menggunakan instrumen tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas data, didaparkan nilai r hitung (0,6106) > 0,60 maka data dapat dinyatakan reliabel sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner dapat dipercaya kebenaran datanya


(52)

7.1.2. Analisis Perhitungan Nilai Matriks dengan ANP

Kuesioner ANP digunakan untuk melihat hubungan antara karakteristik teknis dan kebutuhan konsumen. Hasil perhitungan matriks antara Costumer Requierment (CR) dengan Technical Requierment (TR) dapat dilihat pada Gambar 7.1 Ko m p o si si C et ak an K ep ad at an C et ak an S uhu P el ebur an L aj u P enua n ga n K ete li tia n G erin d a K ecep at an B o r

Tahan panas 0,7380 0,1676 0,0944 0,0000 0,0000 0,0000 Tingkat penyusutan sebesar 0,01 cm 0,2500 0,7500 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

Ringan 0,0000 0,0000 0,0000 1,0000 0,0000 0,0000

Daya tahan 5 tahun 0,8000 0,0000 0,2000 0,0000 0,0000 0,0000 Ukuran yang sesuai 0,0000 0,0000 0,0000 0,8000 0,2000 0,0000

Kuat 0,0000 0,0000 0,2244 0,0976 0,0661 0,6119

Sumber: Hasil pengolahan data

Gambar 7.1. Matriks Antara CR dengan TR

Berdasarkan hasil perhitungan nilai matriks antara CR dengan TR, dapat dilihat bahwa nilai hubungan tertinggi terdapat pada hubungan antara ringan pada

Costumer Requierment (CR) dengan laju penuangan pada Technical Requierment


(53)

7.1.3. Analisis Pembuatan QFD

Berdasarkan hasil pengumpulan data, didapatkan yang menjadi Costumer

Requierment (CR) adalah tahan panas, tingkat penyusutan sebesar 0,01 cm,

ringan, daya tahan 5 tahun, ukuran yang sesuai,dan kuat, sedangkan yang menjadi

Technical Requierment (TR) adalah komposisi cetakan, kepadatan cetakan, suhu

peleburan, laju penuangan, ketelitian gerinda dan kecepatan bor. Hasil pengolahan

House of Quality, didapatkan nilai tertinggi pada derajat kepentingan terdapat

pada laju penuangan yaitu sebesar 23,83, sedangkan pada important weight

didapatkan nilai tertinggi pada ukuran yang sesuai yaitu sebesar 4,454. Dari hasil ini, dapat diambil kesimpulan, ukuran yang sesuai menjadi hal utama untuk meningkatkan kepuasan konsumen.

7.2. Analisis Rancangan Sistem Pendukung Keputusan 7.2.1. Analisis Struktur Sistem

Berdasarkan hasil analisis terhadap struktur sistem, yang menjadi input pada struktur sistem di PT. Inti Jaya Logam tersebut adalah :

1. Organisasi perusahaan 2. Kuesioner Terbuka 3. Kuesioner Tertutup 4. Kuesioner ANP

5. Kuesioner Karakteristik Teknis

6. Kuesioner Hubungan Karakteristik Teknis


(54)

8. Software Microsoft Excel

9. Informasi

Output dari sistem pada PT. Inti Jaya Logam adalah pengambilan

keputusan terhadap penentuan bentuk, karakteristik, spesifikasi produk cast iron

untuk mengoptimalkan kepuasan pelanggan.

7.2.2. Analisis Jenis Orientasi Sistem

Jenis orientasi sistem yang digunakan pada PT. Inti Jaya Logam adalah proses oriented. Pendekatan berorientasi proses ini berdasarkan metodologinya pada kestabilan proses. Gambar sederhana dari pendekatan berorientasi proses ini dapat dilihat pada Gambar 7.2.

Gambar 7.2. Diagram Aktifitas Pendekatan Proses Oriented

Proses

INPUT OUTPUT

Penentuan bentuk, karakteristik, spesifikasi produk cast iron 1. Pembuatan

QFD

2. Perhitungan Bobot dengan ANP

1 . Masukan konsultan 2 . Serikat pekerja

1. Keluhan Konsumen

2. Metode QFD & ANP 3. Data Pengamatan


(55)

7.2.3. Analisis Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Secara Keseluruhan

Perancangan sistem pendukung keputusan dilakukan dengan metode SADT. Tahapan yang dilakukan pada perancangan ini adalah tahapan intelligence, tahapan design, tahapan choice dan tahapan implementasi. Output pada sistem pendukung keputusan ini adalah pengambilan keputusan terhadap penentuan bentuk, karakteristik, spesifikasi produk cast iron untuk mengoptimalkan kepuasan pelanggan.

Pada perancangan sistem pendukung keputusan terlihat adanya hubungan antara penentuan interface pada tahap design dan perancangan worksheet pada tahap

choice. Jika pada penentuan interface terjadi kesalahan, maka harus dilakukan perbaikan pada perancangan worksheet, begitu juga pada pengujian worksheet

aplikasi jika program tidak berjalan dengan baik, maka harus dilakukan perbaikan pada penentuan prosedur pemrograman.

Sistem pendukung keputusan yang berbasis SADT (Structured Analysis

Design Technique) yang dirancang dengan Microsoft Excel, hanya memerlukan

waktu sekitar 15 menit sampai 30 menit dalam pengambilan keputusan untuk menentukan bentuk, karakteristik bahkan spesifikasi yang menjadi keinginan konsumen, sehingga dari hal ini terjadi penghematan waktu pada PT. Inti Jaya Logam yang biasanya memerlukan waktu sekitar 2 jam dalam pengambilan keputusan tersebut.


(56)

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan yaitu :

1. Hasil kuesioner terbuka, yang menjadi Costumer Requierment (CR) adalah tahan panas, tingkat penyusutan sebesar 0,01 cm, ringan, daya tahan 5 tahun, ukuran yang sesuai,dan kuat.

2. Hasil kuesioner karakteristik teknis, hal yang menjadi Technical Requiermen

(TR) adalah komposisi cetakan, kepadatan cetakan, suhu peleburan, laju penuangan, ketelitian gerinda dan kecepatan bor.

3. Hasil pengolahan House of Quality, didapatkan nilai tertinggi pada derajat kepentingan terdapat pada laju penuangan yaitu sebesar 23,83, sedangkan pada important weight didapatkan nilai tertinggi pada ukuran yang sesuai yaitu sebesar 4,454.

4. Perancangan sistem pendukung keputusan dilakukan dengan metode SADT dan software Microsoft Excel serta hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit sampai 30 menit dalam pengambilan keputusan untuk menentukan bentuk, karakteristik bahkan spesifikasi yang menjadi keinginan konsumen.


(57)

8.2. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penyelesaian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Sebelum mengambil keputusan menggunakan metode apa untuk menyelesaikan permasalahan, sebaiknya diteliti terlebih dahulu data yang digunakan.

2. Lebih teliti dalam melakukan identifikasi masalah sehingga tepat hasil pengolahan data.

3. Pembuatan struktur sistem merupakan elemen yang sangat penting agar hasil pembuatan sistem pendukung menjadi tepat.


(58)

DAFTAR PUSTAKA

Burstein, Frada, dan Clyde W, Holsapple. 2008. Handbook on Decision Support System 1. Australia : Monash University.

Cohen, Lou. 1995. Quality Function Deployment, How to Make QFD Work For You. New York : Addison- Wesley Publishing Company.

Day, Ronald G. 1993. Quality Function Deployment Linking A Company with Its

Customers. Wisconsin: ASQC Quality Press.

Fitz Gerald, Jerry, dan Ardra FitzGerald. 1987. Fundamentals of System Analysis,

Using Structured Analysis and Design Techniques. Third Edition. New

York : John Wiley & Son.

Ginting, Rosnani. 2010. Perancangan Produk. Yogyakarta : Graha Ilmu

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

Ginting, Rosnani .2013.Sistem Pendukung Keputusan. Diktat

M. Nazir. 2005. Metodologi penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Nasution, Arman Hakim. Manajemen Industri, (Cet I; Yogyakarta: Andi, 2006), h. 64-65


(59)

Saaty, Thomas L & Luis G Vargas. 2006. Decision Making with the Analytic Network Process: Economic, Political, Social and Technological Applications with Benefits, Opportunities, Costs and Risks. USA: Springer

Suryadi, Kadarsah dan Ali Ramdhani. 1998. Sistem Pendukung Keputusan Suatu Wacana Struktural Indealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Universitas

Turban, Efraim. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems-7th Ed


(1)

8. Software Microsoft Excel 9. Informasi

Output dari sistem pada PT. Inti Jaya Logam adalah pengambilan keputusan terhadap penentuan bentuk, karakteristik, spesifikasi produk cast iron untuk mengoptimalkan kepuasan pelanggan.

7.2.2. Analisis Jenis Orientasi Sistem

Jenis orientasi sistem yang digunakan pada PT. Inti Jaya Logam adalah proses oriented. Pendekatan berorientasi proses ini berdasarkan metodologinya pada kestabilan proses. Gambar sederhana dari pendekatan berorientasi proses ini dapat dilihat pada Gambar 7.2.

Gambar 7.2. Diagram Aktifitas Pendekatan Proses Oriented

Proses

INPUT OUTPUT

Penentuan bentuk, karakteristik, spesifikasi produk cast iron 1. Pembuatan

QFD

2. Perhitungan Bobot dengan ANP

1 . Masukan konsultan 2 . Serikat pekerja 1. Keluhan Konsumen

2. Metode QFD & ANP 3. Data Pengamatan


(2)

7.2.3. Analisis Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Secara Keseluruhan

Perancangan sistem pendukung keputusan dilakukan dengan metode SADT. Tahapan yang dilakukan pada perancangan ini adalah tahapan intelligence, tahapan design, tahapan choice dan tahapan implementasi. Output pada sistem pendukung keputusan ini adalah pengambilan keputusan terhadap penentuan bentuk, karakteristik, spesifikasi produk cast iron untuk mengoptimalkan kepuasan pelanggan.

Pada perancangan sistem pendukung keputusan terlihat adanya hubungan antara penentuan interface pada tahap design dan perancangan worksheet pada tahap choice. Jika pada penentuan interface terjadi kesalahan, maka harus dilakukan perbaikan pada perancangan worksheet, begitu juga pada pengujian worksheet aplikasi jika program tidak berjalan dengan baik, maka harus dilakukan perbaikan pada penentuan prosedur pemrograman.

Sistem pendukung keputusan yang berbasis SADT (Structured Analysis Design Technique) yang dirancang dengan Microsoft Excel, hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit sampai 30 menit dalam pengambilan keputusan untuk menentukan bentuk, karakteristik bahkan spesifikasi yang menjadi keinginan konsumen, sehingga dari hal ini terjadi penghematan waktu pada PT. Inti Jaya Logam yang biasanya memerlukan waktu sekitar 2 jam dalam pengambilan keputusan tersebut.


(3)

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan yaitu :

1. Hasil kuesioner terbuka, yang menjadi Costumer Requierment (CR) adalah tahan panas, tingkat penyusutan sebesar 0,01 cm, ringan, daya tahan 5 tahun, ukuran yang sesuai,dan kuat.

2. Hasil kuesioner karakteristik teknis, hal yang menjadi Technical Requiermen (TR) adalah komposisi cetakan, kepadatan cetakan, suhu peleburan, laju penuangan, ketelitian gerinda dan kecepatan bor.

3. Hasil pengolahan House of Quality, didapatkan nilai tertinggi pada derajat kepentingan terdapat pada laju penuangan yaitu sebesar 23,83, sedangkan pada important weight didapatkan nilai tertinggi pada ukuran yang sesuai yaitu sebesar 4,454.

4. Perancangan sistem pendukung keputusan dilakukan dengan metode SADT dan software Microsoft Excel serta hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit sampai 30 menit dalam pengambilan keputusan untuk menentukan bentuk, karakteristik bahkan spesifikasi yang menjadi keinginan konsumen.


(4)

8.2. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penyelesaian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Sebelum mengambil keputusan menggunakan metode apa untuk menyelesaikan permasalahan, sebaiknya diteliti terlebih dahulu data yang digunakan.

2. Lebih teliti dalam melakukan identifikasi masalah sehingga tepat hasil pengolahan data.

3. Pembuatan struktur sistem merupakan elemen yang sangat penting agar hasil pembuatan sistem pendukung menjadi tepat.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Burstein, Frada, dan Clyde W, Holsapple. 2008. Handbook on Decision Support System 1. Australia : Monash University.

Cohen, Lou. 1995. Quality Function Deployment, How to Make QFD Work For You. New York : Addison- Wesley Publishing Company.

Day, Ronald G. 1993. Quality Function Deployment Linking A Company with Its Customers. Wisconsin: ASQC Quality Press.

Fitz Gerald, Jerry, dan Ardra FitzGerald. 1987. Fundamentals of System Analysis, Using Structured Analysis and Design Techniques. Third Edition. New York : John Wiley & Son.

Ginting, Rosnani. 2010. Perancangan Produk. Yogyakarta : Graha Ilmu

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

Ginting, Rosnani .2013.Sistem Pendukung Keputusan. Diktat

M. Nazir. 2005. Metodologi penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Nasution, Arman Hakim. Manajemen Industri, (Cet I; Yogyakarta: Andi, 2006), h. 64-65


(6)

Saaty, Thomas L & Luis G Vargas. 2006. Decision Making with the Analytic Network Process: Economic, Political, Social and Technological Applications with Benefits, Opportunities, Costs and Risks. USA: Springer

Suryadi, Kadarsah dan Ali Ramdhani. 1998. Sistem Pendukung Keputusan Suatu Wacana Struktural Indealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Universitas

Turban, Efraim. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems-7th Ed (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas). Yogyakarta : ANDI