3.2.5.2. Analisis Penentuan Filtrat dari Sampel LCPKS
1. 1000 mL sampel LCPKS dimasukkan dalam labu erlenmeyer 2 L.
2. Kemudian ditambah Abu Tandan kosong Kelapa SawitATKKS
sebanyak 1 g. 3.
Diaduk dengan magnetik stirrer selama 5 menit. 4.
Dipisah hingga diperoleh filtrat untuk digunakan dalam penentuan DO
, DO
5
dan COD. 5.
Dilakukan hal yang sama untuk 2g dan 3g.
3.2.5.3. Analisis Kandungan MinyakLemak Pada Sampel Limbah Cair
Kelapa Sawit LCPKS Awal
1. 1000 mL Sampel Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dimasukkan dalam
gelas erlenmeyer 2 L. 2.
Selanjutnya diaduk dengan magnetik stirrer selama 5 menit. 3.
Kemudian dipisahkan hingga diperoleh filtrat. 4.
Filtrat diekstrak dengan 500 mL n-heksana yang kemudian terbentik 2 lapisan yaitu lapisan atas fase n-heksana sebagai ekstrak I dan lapisan
bawah fase air. 5.
Lapisan bawah fase air diestrak kembali dengan 500 mL n-heksana kemudian terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas fase n-heksana
sebagai ekstrak II dan lapisan bawah fase air. 6.
Selanjutnya ekstrak I dengan ekstrak II dirotari evaporasi untuk menghasilkan residu dan destilat.
7. Kemudian residu dipanaskan di oven pada suhu 105
C – 110 C.
8. Setelah itu dimasukkan kedalam desicator, kemudian ditimbang hingga
diperoleh berat konstan.
Universitas Sumatera Utara
3.2.5.4. Analisis Kandungan MinyakLemak terhadap penambahan ATKKS
Penentuan Kandungan MinyakLemak pada sampel dengan penambahan ATKKS dengan waktu pengadukan yang bervariasi.
1. 1000 mL sampel dimasukkan kedalam gelas erlenmeyer 2 L kemudian
ditambahkan ATKKS yang telah di ayak dengan ukuran 40 – 80 mesh. 2.
Selanjutnya diaduk dengan magnetik stirrer selama 5 menit. 3.
Kemudian dipisahkan hingga diperoleh filtrat. 4.
Filtrat diekstrak dengan 500 mL n-heksana yang kemudian terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas fase n-heksana sebagai ekstrak I dan
lapisan bawah fase air. 5.
Lapisan bawah fase air diekstrak kembali dengan 500 mL n-heksana dan dipisahkan kemudian terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas fase
n-hksane sebagai ekstrak II dan lapisan bawah fase air. 6.
Ekstrak I dan ekstrak II kemudian di rotari evaporasi untuk menghasilkan residu dan destilat.
7. Kemudian residu dipanaskan di oven pada suhu 105
C - 110 C.
8. Dimasukkan kedalam desicator, kemudian ditimbang hingga diperoleh
berat konstan. 9.
Perlakuan ini dilakukan sampai 3 kali dengan variasi berat dan waktu pengadukan yang berbeda.
3.2.5.5. Analisis Nilai BOD