Sifat Beban Listrik Studi Penempatan Transformator Distribusi Berdasarkan Jatuh Tegangan Pada PT. PLN (Persero) Rayon Medan Kota

2.9 Sifat Beban Listrik

Dalam suatu rangkaian listrik selalu dijumpai suatu sumber dan beban. Bila sumber listrik DC, maka sifat beban hanya bersifat resistif murni, karena frekuensi sumber DC adalah nol. Reaktansi induktif XL akan menjadi nol yang berarti bahwa induktor tersebut akan short circuit. Reaktansi kapasitif XC akan menjadi tak berhingga yang berarti bahwa kapasitif tersebut akan open circuit. Jadi sumber DC akan mengakibatkan beban beban induktif dan beban kapasitif tidak akan berpengaruh pada rangkaian. Bila sumber listrik AC maka beban dibedakan menjadi 3 sebagai berikut :

2.9.1 Beban Resistif

Beban resistif yang merupakan suatu resistor murni, contoh : lampu pijar, pemanas. Beban ini hanya menyerap daya aktif dan tidak menyerap daya reaktif sama sekali. Tegangan dan arus se-fasa. Secara matematis dinyatakan : R = V I Gambar 2.19 Arus dan tegangan pada beban resistif

2.9.2 Beban Induktif

Beban induktif adalah beban yang mengandung kumparan kawat yang dililitkan pada sebuah inti biasanya inti besi, contoh : motor – motor listrik, induktor dan transformator. Beban ini mempunyai faktor daya antara 0 – 1 “lagging”. Beban ini menyerap daya aktif kW dan daya reaktif kVAR. Tegangan mendahului arus sebesar φ o . Secara matematis dinyatakan : X L = 2πf.L Universitas Sumatera Utara Gambar 2.20 Arus, tegangan dan GGL induksi-diri pada beban induktif Untuk Sistem Tiga Phasa pada sistem distribusi primer, beban ini menyebabkan rugi daya aktif yang termanfaatkan yang mengalir dari sumber arus ke sisi beban. Adapun Rumus Rugi daya beban Aktif adalah sebagai berikut : total phasa R P 2 3 Ι = ∆ 2.41

2.9.3 Beban Kapasitif

Beban kapasitif adalah beban yang mengandung suatu rangakaian kapasitor. Beban ini mempunyai faktor daya antara 0 – 1 “leading”. Beban ini menyerap daya aktif kW dan mengeluarkan daya reaktif kVAR. Arus mendahului tegangan sebesar φ o . Secara matematis dinyatakan : XC = 1 2πfC Universitas Sumatera Utara Gambar 2.21 Arus, tegangan dan GGL induksi-diri pada beban kapasitif Untuk Sistem Tiga Phasa pada sistem distribusi primer, beban ini menyebabkan rugi daya Induktif - kapasitif yang tidak begitu terbeban.manfaatkan dari sumber ke sisi beban. Adapun Rumus Rugi daya Beban Kapasitif adalah sebagai berikut : 2 3 total phasa X Q Ι = ∆ 2.42 Dimana : Iphasa : Arus yang mengalir pada phasa A R : Resistansi Ohm X : Reaktansi Ohm Universitas Sumatera Utara BAB III PENINJAUAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PADA SISTEM DISTRIBUSI Gardu Induk Denai adalah gardu induk penurun tegangan, dimana tegangan 70 KV diturunkan menjadi tegangan menengah 20 KV dan 12 KV dengan menggunakan trafo penurunan tegangan step down. Setelah tegangan diturunkan kemudian disalurkan ke gardu hubung dan gardu distribusi dan selanjutnya ke jaringan tegangan rendah dan rumah konsumen.

3.1 Peralatan dan Perlengkapan Pada Gardu Induk Denai