Deskripsi Lokasi dan Gambaran Umum Badan Kepegawaian (BKD) Kota Surakarta

A. Deskripsi Lokasi dan Gambaran Umum Badan Kepegawaian (BKD) Kota Surakarta

1. Kondisi Wilayah Kota Surakarta

Kota Surakarta mempunyai semboyan "Berseri" yang merupakan singkatan dari "Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah" sebagai slogan

pemeliharaan keindahan kota dan "Solo, The Spirit of Java (Jiwanya

Jawa)" sebagai upaya pencitraan kota Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa. Kota Surakarta atau yang biasa disebut dengan Kota Solo ini identik dengan batik dan Keraton. Keraton yang ada yaitu Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran menjadikan Solo sebagai poros, sejarah, seni dan budaya yang memiliki nilai jual. Nilai jual ini termanifestasi melalui bangunan-bangunan kuno, tradisi yang terpelihara, dan karya seni yang menakjubkan. Tatanan sosial penduduk setempat yang tak lepas dari sentuhan-sentuhan kultural dan spasial keraton semakin menambah daya tarik. Salah satu tradisi yang berlangsung turun temurun dan semakin mengangkat nama daerah ini adalah membatik. Seni dan pembatikan Solo menjadikan daerah ini sebagai pusat batik di Indonesia. Pariwisata dan perdagangan ibarat dua sisi mata uang, dimana keduanya saling mendukung dalam meningkatkan sektor ekonomi.

110º45’15”- 110º45’35” BT dan 7º36’00”- 7º56’00”LS dengan luas wilayah 44,04 Km² dengan batas-batas sebagai Berikut : - Batas Utara

: Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali. - Batas Selatan : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar. - Batas Timur

: Kabupaten Sukoharjo.

- Batas Barat

: Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar. Kota Surakarta terdiri dari 5 kecamatan seluas keseluruhan 44,04 km2 dengan perincian sebagai berikut :

Laweyan seluas

8,64 km 2

Serengan seluas

3,19 km 2

Pasar Kliwon seluas

4,82 km 2

Jebres seluas

12,58 km 2

Banjarsari seluas

14,81 km 2

Wilayah Kota Surakarta yang terbagi menjadi 5 wilayah kecamatan tersebut terbagi-bagi lagi menjadi 51 kelurahan. Jumlah RW tercatat sebanyak 595 dan jumlah RT tercatat sejumlah 2.669 dengan jumlah KK sebanyak 134.811 KK. Jadi rata-rata jumlah KK setiap RT berkisar 50 KK setiap RT. Berdasarkan estimasi survey penduduk antar sensus (2005), tahun 2011 penduduk Kota Surakarta mencapai 547.116 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 89.68; yang artinya bahwa setiap 100 penduduk perempuan terdapat sebanyak 89 penduduk laki-laki. Adapun tingkat kepadatan penduduk rata-rata kota Surakarta pada tahun 2011 Wilayah Kota Surakarta yang terbagi menjadi 5 wilayah kecamatan tersebut terbagi-bagi lagi menjadi 51 kelurahan. Jumlah RW tercatat sebanyak 595 dan jumlah RT tercatat sejumlah 2.669 dengan jumlah KK sebanyak 134.811 KK. Jadi rata-rata jumlah KK setiap RT berkisar 50 KK setiap RT. Berdasarkan estimasi survey penduduk antar sensus (2005), tahun 2011 penduduk Kota Surakarta mencapai 547.116 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 89.68; yang artinya bahwa setiap 100 penduduk perempuan terdapat sebanyak 89 penduduk laki-laki. Adapun tingkat kepadatan penduduk rata-rata kota Surakarta pada tahun 2011

(3,19 km 2 ). Secara umum Kota Surakarta merupakan dataran rendah dan berada antara pertemuan kali/sungai-sungai Pepe, Jenes dengan Bengawan Solo, yang mempunyai ketinggian ± 92 dari permukaan air laut.

2. Pembentukan BKD Kota Surakarta

Dalam rangka menjalankan pemerintahan yang baik (good governance) maka diperlukan pegawai negeri sebagai aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang memberikan pelayanan yang adil dan merata, oleh sebab itu diperlukan pegawai negeri yang profesional, disiplin dan bertanggung jawab serta bebas dari (korupsi, kolusi dan nepotisme) KKN. Dalam membentuk karater PNS seperti yang diharapkan, maka memerlukan manajemen pegawai negeri. Untuk itu dibentuk Badan Kepegawaian yang berwenang melakukan manajemen pegawai negeri. Untuk di daerah dibentuk badan kepegawaian daerah sesuai dengan Keputusan Presiden No. 159 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Badan Pengawasan Kepegawaian Daerah maka Pemerintah Kota Surakarta menindaklanjuti dengan dibentuknya Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 6 Tahun 2008. Badan

159 tahun 2000 ini disingkat BKD adalah perangkat daerah yang melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam membantu tugas pokok Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah. Badan Kepegawaian Daerah berkedudukan dibawah kepala daerah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Dalam hal ini Badan Kepegawaian Daerah Surakarta merupakan bagian dari perangkat daerah sebagai salah satu lembaga Teknis Daerah. BKD bertugas untuk melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah di Surakarta.

a. Visi Dan Misi BKD Kota Surakarta

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta mempunyai pedoman yaitu visi dan misinya. Adapun visi Badan Kepegawaian Daearah (BKD) Kota Surakarta adalah “Terwujudnya Aparatur Pemerintah Kota Surakarta yang Profesional dan Sejahtera Berlandaskan Nilai – Nilai Budaya dan Etika Guna Peningkatan Pelayanan Prima”. Visi tersebut mengandung makna sebagai berikut :

1. Aparatur yang profesional

Mempunyai makna bahwa aparatur memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan persyaratan dalam suatu jabatan, bekerja dengan dedikasi yang tinggi dan berorientasi pada prestasi kerja serta bertanggungjawab terhadap hasil Mempunyai makna bahwa aparatur memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan persyaratan dalam suatu jabatan, bekerja dengan dedikasi yang tinggi dan berorientasi pada prestasi kerja serta bertanggungjawab terhadap hasil

2. Aparatur yang sejahtera

Mempunyai makna bahwa aparatur memiliki penghasilan yang mampu mencukupi kebutuhan hidup layak bagi diri dan keluarganya baik semasa masih aktif maupun setelah pensiun.

3. Dilandasi nilai-nilai budaya dan etika

Mempunyai makna bahwa di dalam bekerja aparatur memiliki semangat, dan sikap serta berdasarkan pada aturan yang ada guna meningkatkan kinerja dan profesionalitas.

4. Pelayanan prima

Mempunyai makna bahwa tujuan dari peningkatan manajemen kepegawaian adalah pelayanan yang berdasarkan kejelasan dan kepastian proses serta kualitas hasil.

Sedangkan Misi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Surakarta adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan pelayanan prima di bidang kepegawaian berdasarkan kejelasan dan kepastian proses serta kualitas hasil;

2. Mewujudkan PNS yang profesional dan sejahtera melalui peningkatan mutu manajemen sumber daya aparatur.

Surakarta

Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Badan Kepegawaian Daerah mempunyai fungsi :

1. Penyelenggaraan kesekretariatana badan;

2. Penyusunan rencana program, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;

3. Pemeliharaan informasi kepegawaian;

4. Pembinaan disiplin dan penigkatan kesejahteraan pegawai;

5. Pengelolaan administrasi kepegawaian;

6. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai;

7. Penyelenggaraan sosialisasi;

8. Pembinaan jabatan fungsional

c. Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta

Pada suatu instansi terdapat struktur organisasi yang dimaksudkan untuk membagi pekerjaan, dari struktur organisasi tersebut akan terlihat tugas dan fungsi masing-masing bagian dan kepada siapa bagian pekerjaan itu harus dipertanggungjawabkan pelaksanaan pekerjaannya. Sehubungan dengan ditetapkannya Pada suatu instansi terdapat struktur organisasi yang dimaksudkan untuk membagi pekerjaan, dari struktur organisasi tersebut akan terlihat tugas dan fungsi masing-masing bagian dan kepada siapa bagian pekerjaan itu harus dipertanggungjawabkan pelaksanaan pekerjaannya. Sehubungan dengan ditetapkannya

1. Kepala;

2. Sekretariat, membawahkan :

a. Subbagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

b. Subbagian keuangan;

c. Subbagian umum dan kepegawaian.

3. Bidang pengembangan ppegawai, membawahkan :

a. Subbidang perencanaan dan formasi pegawai;

b. Subbidang dokumentasi pengelolaan data pegawai.

4. Bidang pembinaan dan kesejahteraan pegawai, membawahkan :

a. Subbidang pembinaan pegawai;

b. Subbidang kesejahteraan pegawai.

5. Bidang pendidikan dan pelatihan, membawahkan :

a. Subbidang diklat manajemen pemerintahan;

b. Subbidang diklat teknis dan fungsional.

a. Subbidang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian;

b. Subbidang jabatan dan kepangkatan.

7. Kelompok jabatan fungsional.

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

Berikut gambar struktur organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta :

Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta

d. Uraian Tugas Kepala Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai

Kepala bidang pembinaan dan kesejahteraan pegawai, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembinaan dan kesejahteraan rakyat. Berikut ini uraian tugas yang dimaksud : Kepala bidang pembinaan dan kesejahteraan pegawai, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembinaan dan kesejahteraan rakyat. Berikut ini uraian tugas yang dimaksud :

2. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan.

3. Mempelajari,

menelaah peraturan

perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis prodram kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas.

4. Melaksanakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

5. Menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas.

6. Merumuskan kebijakan teknis di bidang pembinaan pegawai.

7. Merumuskan kebijakan teknis di bidang kesejahteraan pegawai.

8. Melaksanakan permohonan izin/surat keterangan perkawinan dan perceraian Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD).

9. Melaksanakan penyelesaian masalah kepegawaian yang berhubungan dengan pelanggaran disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

10. Melaksanakan penyelesaian masalah kepegawaian yang berhubungan dengan kedudukan hukum pegawai.

11. Melaksanakan pelayanan dan pengurusan pengaduan masyarakat yang berkaitan dengan pelanggran hukum yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil Daerah.

Pekerjaan (DP3).

13. Melaksanakan fasilitasi pemberian penghargaan tanda jasa.

14. Melaksanakan pembinaan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan serta kebutuhan spiritual pegawai.

15. Melaksanakan fasilitasi tes kesehatan bagi pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) menjadi pegawai negeri sipil daerah (PNSD).

harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) dan laporan pajak-pajak pribadi.

17. Melaksanakan pengelolaan badan pertimbangan tabungan perumahan (BAPERTARUM).

18. Melaksanakan pengelolaan Kartu Istri (KARIS) pegawai negeri sipil daerah (PNSD), kartu suami (KARSU) pegwai negeri sipil daerah (PNSD) dan Kartu pegawai (KARPEG) pegawai negeri sipil daerah (PNSD).

19. Melaksanakan pengeloaan Tabungan Asuransi Pegawai Negeri Sipil (TASPEN) , dan Asuransi Kesehatan (ASKES) Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD).

20. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan pemberhentian tenaga honorer daerah sesuai PP 31 tahun 1954.

21. Melaksanakan pengajuan usul kenaikan Pangkat Anumerta bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) yang tewas.

daerah (PNSD).

23. Melaksanakan penyusunan inikator dan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja bidang pembinaan dan kesejahteraan pegawai.

24. Melaksanakan sosialisasi di bidang pembinaan dan kesejahteraan pegawai.

25. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

26. Memberikan usul dan saran kepada atasan.

27. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaak tugas.

28. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

e. Uraian Tugas Jabatan Subbidang Pembinaan Pegawai

Subbidang pembinaan pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembinaan pegawai, meliputi pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian skala kota, koordinasi pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian kota, menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan manajemen PNSD skala kota, serta pemberian layanan administrasi kepegawaian. Berikut ini uraian tugas sebagaimana yang dimaksud diatas : Subbidang pembinaan pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembinaan pegawai, meliputi pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian skala kota, koordinasi pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian kota, menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan manajemen PNSD skala kota, serta pemberian layanan administrasi kepegawaian. Berikut ini uraian tugas sebagaimana yang dimaksud diatas :

2. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan.

perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan badan sesuai dengan bidang tugas.

4. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan pegawai.

5. Melakukan penyiapan bahan pembinaan pegawai.

6. Melakukan penyiapan bahan permohonan izin/surat keterangan perkawinan dan perceraian pegawai negeri sipil daerah (PNSD).

7. Melakukan penyiapan bahan penanganan kasus pelanggaran peraturan disiplin kepegawaian yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) dari pemanggilan, pemeriksaan, pembuatan berita acara, penjatuhan hukuman, sampai dengan pengajuan keberatan/gugatan.

8. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan administrasi PNS tidak kena hukuman disiplin tingkat sedang/berat untuk kenaikan pangkat pengabdian.

9. Melakukan penyiapan bahan tindaklanjut hasil pemeriksaan atas kasus pelanggaran ketentuan peraturan perundangan yang berlaku yang dilakukan pegawai negeri sipil daerah.

yang menjadi pejabat negara, anggota partai politik dan jabatan lain di luar jabatan negeri.

11. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) pegawai.

12. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan kartu istri (KARIS) pegawai negeri sipil daerah (PNSD), kartu suami (KARSU) Pegaawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) dan Kartu pegawai (KARPEG) Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD).

13. Melakukan penyiapan bahan rekapitulasi daftar hadir Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD).

14. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja bidang pembinaan pegawai.

15. Melaksanakan penyiapan bahan sosialisasi pemmbinaan pegawai.

16. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

17. Memberikan usul dan saran kepada atsan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

18. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

19. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta merupakan badan pemerintahan yang yang berwenang terhadap peemasalahan kepegawaian di lingkungan Kota Surakarta. Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta ini dipimpin oleh seorang kepala yang dalam pelaksanaan tugasnya didukung oleh 51 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 4 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Dengan demikian, sebagian besar pegawai yang ada di BKD Kota Surakarta berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Adapun susunan kepegawaian Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.

Tabel 4.1

Kondisi Pegawai pada BKD Kota Surakarta

Menurut Status Kepegawaian

No Status Kepegawaian

Jumlah (orang)

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta

Sedangkan kondisi pgawai yang ada pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta berdasarkan kepangkatannya untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Kondisi Pegawai pada BKD Kota Surakarta

Menurut Pangkat/ GolonganRuang

No Golongan

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta Keterangan :

IV/c

: Pembina Utama Muda

II/d

: Pengatur tingkat I

IV/b

: Pembina tingkat I

: Pengatur Muda Tingkat I

III/d

: Penata tingkat I

II/a

: Pengatur Muda

III/c

: Penata

I/b

: Juru tingkat I

III/b

: Penata Muda Tingkat I

I/a

: Juru

III/a

: Penata Muda

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa golongan jabatan terbanyak pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta adalah golongan III/b yaitu sebanyak 15 orang. Sedangkan golongan jabatan tertinggi adalah golongan IV/c sebanyak 1 orang dan untuk golongan

II ada 10 orang. Dilain pihak, untuk melihat pendidikan formal para pegawai Badan Kepegawaian Daearah Kota Surakarta dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Kondisi Pegawai BKD Kota Surakarta

Menurut Tingkat Pendidikan Formal

Sumber: BKD Kota Surakarta

Berdasarkan tabel 4.3 kondisi PNSD pada BKD Kota Surakarta menurut tingkat pendidikan formal diatas dapat diketahui bahwa persentase terbesar lulusan sarjana (S1) yaitu sebesar 52,73% atau sebanyak 29 orang. Sedangkan jumlah pegawai yang menyelesakan studi hingga pasca sarjana sebesar 16,36% atau 9 orang dari keseluruhan pegawai yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.

Dari data tersebut dapat terlihat bahwa sebagian besar pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta memiliki latar belakang pendidikan yang cukup tinggi, meskipun ada beberapa pegawai yang berlatar belakang pendidikan SD maupun SLTA. Dengan demikian sumber daya manusia yang dimiliki oleh badan kepegawaia daerah kota surakarta sudah cukup bagus. Hal ini sangat mendukung dalam output kebijakan yang dirumuskan. Berikut ini merupakan tabel

No.

Tingkat Pendidikan

Jumlah Pegawai

(Orang)

Persentase (%)

1 Pasca sarjana (S2)

9 16,36

2 Sarjana (D-IV/S1)

29 52,73

3 Diploma III (D-III)

4 7,27

4 Diploma I,II

5 SLTA

12 21,82

6 SLTP

7 SD

1 1,82

Jumlah

55 100

menurut jabatannya :

Tabel 4.4 Kondisi PNSD pada BKD Kota Surakarta Menurut Jabatan

III.a

III.b IV.a

1 Kepala

2 Sekretaris

3 Kepala Bidang

4 Kasubbag / Kasubbid

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa kepala BKD mepunyai jabatan II.b, untuk sekretaris jabatannya III.a, kepala bidang yang berjumlah 4 orang dengan jabatan III.b sedangkan untuk jabatan kasubbid/Kasubbag sejumlah 11 orang dengan jabatan IV.a.

Dokumen yang terkait

PENGARUH EKSPRESI EMOSI KELUARGA TERHADAP FREKUENSI KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

1 0 72

TUGAS DAN FUNGSI ABDI DALEM HARYA LEKA DALAM PENANGGALAN JAWA DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA PADA MASA PAKUBUWANA X

0 2 135

PERBEDAAN KADAR KUERSETIN PADA PROPOLIS DI PASARAN WILAYAH SURAKARTA SKRIPSI UntukMemenuhiPersyaratan MemperolehGelarSarjanaKedokteran

0 0 44

EVALUASI KEAMANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MELINDUNGI DATA KEUANGAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA

0 1 108

PENGARUH LAMA WAKTU PEREBUSAN TERHADAP KUALITAS KIMIA DAN ORGANOLEPTIK ABON AYAM PETELUR AFKIR PADA BAGIAN DADA DAN PAHA

1 3 43

TANAH LOTRE DI KELURAHAN PAJANG SURAKARTA TAHUN 1951-1972 DALAM TINJAUAN HISTORIS DAN SOSIOLOGIS

0 1 115

EFEK ANTIFUNGI SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans in vitro SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 2 65

PENGARUH PERIODE CEKAMAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER ROSELA MERAH DAN ROSELA UNGU SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian

0 0 47

THE USE OF STAD IN IMPROVING STUDENTS’ VOCABULARY MASTERY AT THE FIFTH GRADE OF SD NEGERI TUGU 120 JEBRES SURAKARTA

0 0 86

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58