METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai metodologi penelitian, yaitu tahapan- tahapan yang dilalui oleh peneliti yang membentuk sebuah alur yang sistematis. Alur metodologi penelitian bisa dilihat pada Gambar 3.1.

3.1 Tahap Identifikasi Masalah

3.1.1. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan dengan cara mengamati secara langsung proses peminjaman alat yang berjalan saat ini untuk mengetahui gambaran umum mengenai permasalahan yang ada. Dilakukan pengamatan secara langsung selama tiga hari di Kamar Alat ATMI Intercamp pada tanggal 5 April 2011 sampai dengan 7 April 2011. Pengamatan dikhususkan di Kamar Alat Intercamp karena terdapat perbedaaan yang mencolok dalam pelayanan peminjaman, jika dibandingkan dengan Kamar Alat lain yang ada di ATMI Surakarta, yaitu adanya mahasiswa TLE yang membantu kegiatan pelayanan peminjaman dan mahasiswa yang melakukan proses peminjaman alat kerja di Kamar Alat Intercamp mayoritas adalah mahasiswa Tingkat I. Pada Kamar Alat lain, semua mahasiswa termasuk mahasiswa TLE tidak diijinkan untuk melayani peminjaman, dan mahasiswa Tingkat I merupakan mahasiswa tingkat awal yang belum mengenal jenis-jenis alat kerja dengan baik sehingga kerap mengalami kesulitan dalam mengenali alat kerja.. Hasil studi lapangan dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat latar belakang dan perumusan masalah.

3.1.2. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mempertajam pemahaman terhadap teori– teori yang berkembang terkait dengan penelitian dan juga bertujuan untuk mengetahui metode apa yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang diteliti. Adapun pustaka yang ditinjau meliputi tulisan-tulisan terkait dengan sistem informasi manajemen, basis data, pemrograman dan perancangan Graphic User Interface (GUI) yang baik.

3.1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil studi lapangan pendahuluan, dapat diidentifikasikan bahwa masalah terjadi pada proses peminjaman yang saat ini berjalan di Kamar Alat ATMI Intercamp adalah semua kegiatan administrasi peminjaman dan pengelolaan data yang berhubungan dengan alat kerja dan mahasiswa masih bersifat manual, yaitu mengandalkan ingatan petugas Kamar Alat/Toolman.

Pengelolaan data yang bersifat manual ini menyebabkan timbulnya permasalahan-permasalahan yang lain seperti kesulitan dan pemborosan waktu dalam pencarian letak alat kerja oleh personil lain yang tidak hafal letak penyimpanan alat kerja. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi berbasis komputer yang dapat mengelola data alat kerja dan administrasi peminjaman dengan baik.

3.1.4. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dilakukan untuk merangkum permasalahan yang terjadi pada proses peminjaman alat, yaitu tidak adanya pengelolaan informasi yang baik mengenai data administrasi peminjaman dan data alat kerja. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan difokuskan pada perancangan sistem informasi berbasis komputer yang berbasis client–server dengan menggunakan metode Prototyping. Metode ini digunakan karena sistem yang dirancang dapat dikembangkan dengan cepat, dapat mengatasi ketidakpastian dalam rancangan dan melibatkan pemakai sistem dalam tahapan pengembangan.

3.2 Tahap Perancangan Sistem

3.2.1. Identifikasi dan Analisis Sistem Sekarang

Identifikasi sistem sekarang dilakukan untuk mengenali sistem yang berjalan saat ini secara lebih rinci dan mendalam. Hasil identifikasi sistem saat ini berguna untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan yang ada dari sistem sekarang. Kekurangan tersebut akan menujukkan kebutuhan yang harus dipenuhi sistem usulan, yang akan dijawab oleh ide rancangan sistem usulan. Adapun tahapan-tahapan dalam proses identifikasi sistem sekarang yaitu :

A. Pengenalan karakteristik peminjaman alat di Kamar Alat Proses pengenalan karakteristik peminjaman dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung dalam proses peminjaman alat dan perkuliahan di Intercamp selama kurang lebih satu minggu yang dimulai pada tanggal 11 April 2011 sampai dengan 15 April 2011. Adapun karakteristik yang diamati adalah proses peminjaman dengan menggunakan koin, gambaran mengenai Kamar Alat, petugas yang melayani peminjaman, layout laci penyimpanan, identifikasi alat kerja dan jadwal kuliah praktek bengkel.

B. Analisis terhadap alur peminjaman saat ini Dari pengamatan lapangan pada sistem sekarang yaitu pada proses peminjaman alat kerja, pengembalian dan proses tukar koin, dapat diketahui aliran kegiatan dalam proses peminjaman saat ini. Aliran kegiatan tersebut digambarkan dalam diagram alir/flowchart dan kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui kelemahan yang ada pada aliran kegiatan proses peminjaman saat ini.

C. Identifikasi permasalahan sekarang Untuk mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan yang terjadi dalam proses peminjaman saat ini, dilakukan penyebaran angket dan wawancara dengan para personil yang sehari-harinya terlibat dalam proses peminjaman alat kerja di Kamar Alat Intercamp. Penyebaran angket dilaksanakan pada tanggal 11 April 2011 sampai dengan 5 Mei 2011. Angket disebarkan kepada mahasiswa Tingkat I yang sehari-harinya merupakan konsumen/personil yang meminjam alat kerja di Kamar Alat kampus Intercamp dan kepada mahasiswa TLE yang merupakan pelaksana/personil yang bertugas membantu melayani proses peminjaman alat kerja. Sedangkan untuk Toolman selaku petugas Kamar Alat terkait, dilakukan wawancara lisan dengan pertanyaan terstruktur. Adapun pertanyaan dalam angket dan wawancara tersebut hampir serupa, yaitu menggali permasalahan seputar proses peminjaman alat di Kamar Alat yang sering dialami dalam kerja praktek bengkel sehari-hari dan apakah faktor penyebab munculnya kesulitan-kesulitan tersebut. Penyusunan pertanyaan dan jawaban yang disediakan dalam angket tersebut dilakukan bersama Toolman sebagai petugas yang setiap hari melayani proses peminjaman dan memahami karakteristik peminjaman alat kerja tersebut. Bentuk angket yang disebarkan adalah angket yang sederhana dan telah disediakan beberapa jawaban. Hal ini dilakukan karena waktu luang mahasiswa dalam kegiatan kerja praktek bengkel sangat sedikit, waktu istirahat yang singkat dan padatnya kegiatan perkuliahan kerja praktek sehingga bentuk angket tersebut akan mempersingkat waktu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Permasalahan dan faktor yang muncul nantinya akan dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok teknis dan administratif. Kelompok teknis merupakan kesulitan dan faktor-faktor yang berkaitan erat dengan kondisi, persediaan dan C. Identifikasi permasalahan sekarang Untuk mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan yang terjadi dalam proses peminjaman saat ini, dilakukan penyebaran angket dan wawancara dengan para personil yang sehari-harinya terlibat dalam proses peminjaman alat kerja di Kamar Alat Intercamp. Penyebaran angket dilaksanakan pada tanggal 11 April 2011 sampai dengan 5 Mei 2011. Angket disebarkan kepada mahasiswa Tingkat I yang sehari-harinya merupakan konsumen/personil yang meminjam alat kerja di Kamar Alat kampus Intercamp dan kepada mahasiswa TLE yang merupakan pelaksana/personil yang bertugas membantu melayani proses peminjaman alat kerja. Sedangkan untuk Toolman selaku petugas Kamar Alat terkait, dilakukan wawancara lisan dengan pertanyaan terstruktur. Adapun pertanyaan dalam angket dan wawancara tersebut hampir serupa, yaitu menggali permasalahan seputar proses peminjaman alat di Kamar Alat yang sering dialami dalam kerja praktek bengkel sehari-hari dan apakah faktor penyebab munculnya kesulitan-kesulitan tersebut. Penyusunan pertanyaan dan jawaban yang disediakan dalam angket tersebut dilakukan bersama Toolman sebagai petugas yang setiap hari melayani proses peminjaman dan memahami karakteristik peminjaman alat kerja tersebut. Bentuk angket yang disebarkan adalah angket yang sederhana dan telah disediakan beberapa jawaban. Hal ini dilakukan karena waktu luang mahasiswa dalam kegiatan kerja praktek bengkel sangat sedikit, waktu istirahat yang singkat dan padatnya kegiatan perkuliahan kerja praktek sehingga bentuk angket tersebut akan mempersingkat waktu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Permasalahan dan faktor yang muncul nantinya akan dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok teknis dan administratif. Kelompok teknis merupakan kesulitan dan faktor-faktor yang berkaitan erat dengan kondisi, persediaan dan

D. Analisis kebutuhan sistem informasi Dari angket dan wawancara yang telah dilakukan, maka dapat diketahui kekurangan dan permasalahan-permasalahan yang terjadi dan dialami oleh mahasiswa serta Toolman pada sistem sekarang. Kekurangan tersebut nantinya akan diatasi dengan sistem informasi yang dirancang dalam penelitian ini. Kekurangan-kekurangan yang ada merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem usulan, yang akan dijawab dengan ide rancangan sistem usulan.

E. Aturan-aturan lain Aturan-aturan lain yang akan dibahas meliputi aturan saat terjadi kerusakan alat kerja, kehilangan alat kerja dan keterlambatan pengembalian alat kerja, yang berguna untuk lebih mengenali karakteristik peminjaman alat kerja di ATMI Surakarta.

3.2.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap perancangan dan pembangunan sistem informasi untuk mengatasi masalah–masalah yang terjadi pada sistem sekarang. Adapun unsur-unsur perancangan yang berada didalamnya adalah :

A. Diagram proses usulan Diagram usulan merupakan alur proses peminjaman yang baru, yang sesuai dengan rancangan skema program sehingga proses administrasi peminjaman alat kerja dapat dilakukan dengan lebih baik dan teratur. Diagram usulan digambarkan dalam bentuk flowchart untuk mengetahui tahapan aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa Tingkat I dan Toolman/mahasiswa TLE, selaku personil yang terlibat dalam sistem usulan. Pada prosedur usulan juga dijelaskan mengenai Form Peminjaman sebagai tanda bukti peminjaman dan dokumen pengendali proses peminjaman. Diagram usulan terdiri dari alur peminjaman usulan, alur pengembalian usulan dan alur tukar koin usulan.

B. Perancangan kerangka kerja sistem Pada tahap ini, dirancang framework/kerangka kerja sistem dari sistem informasi yang akan dibangun. Dengan perancangan kerangka kerja yang tepat, diharapkan sistem informasi dapat berjalan dengan baik dan optimal. Dalam perancangan kerangka kerja akan dijelaskan mengenai keseluruhan unsur- unsur yang terlibat didalamnya yaitu mahasiswa, petugas, civitas akademika ATMI Surakarta, komputer server lokal dan server pusat, serta aliran data mengenai proses peminjaman alat kerja.

C. Perancangan basis data Pada tahap ini yang dilakukan adalah perancangan basis data yang mendukung sistem informasi. Adapun data yang dibutuhkan yaitu identifikasi mahasiswa yang terdiri dari NIM, nomor koin, barcode kartu mahasiswa. Sedangkan untuk identifikasi alat kerja terdiri dari pengelompokan alat kerja dan identifikasi lokasi penyimpanan. Selanjutnya, dimasukkan data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya dan diintegrasikan dengan sistem informasi yang dirancang. Pendekatan yang digunakan dalam perancangan basis data dengan Entity-Relationship Diagram (ERD). Basis data yang dirancang, diolah dengan menggunakan software MySQL Database. Tahapan dalam perancangan basis data ini adalah :

1. Identifikasi Entity-Relationship Diagram (ERD) ERD berguna untuk menjelaskan/menggambarkan hubungan antar entitas yang terlibat dalam proses peminjaman yaitu mahasiswa, alat , lokasi penyimpanan dan petugas dengan relasi yang terjadi yaitu proses peminjaman dan pencatatan kerusakan.

2. Pembentukan tabel data Tabel data dibentuk untuk mempercepat proses penyampaian dan menjamin keakuratan informasi yang disimpan dalam basis data.

3. Pembentukan kamus data Berdasarkan tabel data yang sudah ada sebelumnya, tahap selanjutnya adalah pembentukan kamus data yang berkaitan dengan field yang ada pada masing-masing tabel. Kamus data ini meliputi komponen tabel beserta tipe datanya, ukuran, keterangan dan contoh datanya.

4. Menentukan relasi antar tabel Tahap ini akan menunjukkan hasil akhir tabel yang telah dirancang dalam bentuk diagram relasi. Dengan adanya penggambaran diagram relasi maka pembuatan basis data yang dipakai dalam sistem informasi akan semakin mudah.

D. Perancangan Interface Tahapan dalam perancangan interface adalah :

1. Perancangan Graphic User Interface (GUI) Meliputi tata letak setiap fitur yang digunakan pada sistem informasi dan fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada interface, supaya pemakai mudah mengerti dan tidak kesulitan dalam mengoperasikan program.

2. Perancangan hak akses Perancangan hak akses akan mengatur wewenang masing-masing user dalam mengakses data dalam sistem informasi. Ditujukan untuk menjamin keamanan dan kelengkapan data serta mengantisipasi terjadinya perubahan data oleh user yang tidak berwenang.

3. Pembuatan sistem informasi Tahap ini adalah penulisan kode menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Dengan didukung MySQL sebagai basis datanya untuk menyimpan data-data yang diperlukan oleh sistem informasi.

3.2.3. Validasi

Validasi adalah pengujian sistem informasi yang telah dibuat untuk mengetahui apakah dapat berjalan dengan baik atau tidak, adakah kesalahan pada sistem dan dapat diterapkan atau tidak pada sistem nyata. Tahap validasi sistem dengan cara membagi input ke dalam kelas valid dan invalid. Setelah itu peneliti mengambil sampel dari kelas tersebut untuk mengetahui fungsi yang diuji apakah berjalan dengan baik atau tidak.

Kriteria yang diukur dalam uji validasi program yaitu :

1. Menghasilkan rancangan sistem informasi yang mampu menyimpan, mengelola dan menyajikan informasi peminjaman alat dengan tepat.

• Pengujian dengan menggunakan metode black box, yaitu input “legal”

• Kriteria validasi adalah : input data dummy yang dimasukkan pada tiap

fungsi menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan.

2. Rancangan sistem informasi dapat menyimpan, mengelola dan menyajikan informasi secara cepat dengan menggunakan interface yang user friendly dan

waktu respon yang cepat.

3.3 Tahap Implementasi dan Analisis Hasil

Tahap akhir dari penelitian ini adalah penerapan sistem informasi yang telah dibuat untuk mengetahui keefekifannya dalam mengatasi masalah yang terjadi dan menganalisis hasilnya.

3.3.1. Implementasi

Implementasi merupakan penerapan/penggunaan sistem informasi yang telah dirancang untuk membantu petugas Kamar Alat dalam pencatatan administasi, memasukkan data peminjaman dan alat kerja, pencarian data mengenai informasi peminjaman dan alat kerja, serta pembuatan laporan sesuai dengan kebutuhan petugas Kamar Alat. Untuk mengimplementasikan sistem informasi, dilakukan simulasi dari proses peminjaman dan pencarian alat kerja untuk mewakili kondisi nyata dari sistem.

3.3.2. Analisis Hasil

Dari simulasi yang telah dilakukan, dianalisis dan ditinjau hasil dari simulasi tersebut mengetahui keefektifan dan kelancaran akses dari sistem informasi yang telah dirancang.

Kriteria dari keefektifan sistem informasi yaitu dapat menyimpan data yang berkaitan dengan alat kerja dan mahasiswa pada field basis data yang benar. Sedangkan kriteria dari kelancaran akses yaitu tombol fungsi dan tombol navigasi dalam sistem informasi dapat berfungsi dengan baik dan tidak terjadi error/munculnya bug pada saat digunakan.

3.3.3. Kesimpulan dan Saran

Tahap akhir ini akan berisi tinjauan ulang, apakah tujuan penelitian sudah dapat dicapai dan memberikan saran untuk perbaikan dan pengembangan untuk