RANGKUMAN PEMBELAJARAN
BAB 3 RANGKUMAN PEMBELAJARAN
3.1 Kelembagaan
Selama ini sanitasi masih belum menjadi prioritas bagi semua pelaku pembangunan. Upaya penyadaran melalui diseminasi yang intensif yang diharapkan akan membangun komitmen semua pihak, khususnya pemerintah daerah dan masyarakat, sebagai sasaran utama dari upaya penyadaran ini. Road Show, yaitu berupa kegiatan advokasi yang merupakan ajang peningkatan pemahaman pengambil keputusan di ingkat pemerintahan kabupaten/kota, baik legislaif maupun eksekuif. Selain sebagai pembuka jalan bagi proses internalisasi program Stop BABS kedalam program pemerintah daerah, Road Show juga menjadi media pening untuk menentukan adanya dukungan poliik maupun kegiatan lanjutan yang perlu di fasilitasi oleh pemerintah pusat maupun pemangku kepeningan lainnya. Selain itu, upaya lain untuk mempercepat pengarusutamaan program Stop BABS adalah melalui adopsi program Stop BABS kedalam proyek AMPL.
Pelaksanaan program Stop BABS akan lebih opimal keika terjadi kerjasama antara pemerintah daerah dengan berbagai pihak dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan. Termasuk diantaranya mahasiswa, melalui program Kuliah Kerja Mahasiswa. Pemantapan internal pemerintah daerah juga menjadi suatu keniscayaan, dengan menjadikan Puskesmas dan Posyandu berikut jajaran petugas kesehatannya sebagai ujung tombak mempercepat penerimaan masyarakat. Termasuk dukungan aparat desa dan kader desa untuk melakukan pemantauan dan evaluasi program Stop BABS dengan format pemantauan yang sederhana.
Intensitas pendampingan masyarakat akan sangat membantu percepatan pencapaian Stop BABS. Pemicuan perlu dilakukan secara terencana dengan memperhaikan kekhasan masing-masing lokasi. Peningkatan permintaan fasilitas jamban sebagai konsekuensi meningkatnya kesadaran masyarakat perlu disikapi dengan meningkatkan ketersediaan fasilitas jamban yang memenuhi syarat dan terjangkau. Ini membuka suatu peluang usaha penyediaan fasilitas sanitasi dasar, dan membuka potensi lapangan kerja.
Upaya menjadikan kegiatan Stop BABS melembaga dilakukan melalui Deklarasi Stop BABS, yaitu kegiatan pendeklarasian oleh Bupai/Walikota keika suatu komunitas mencapai tahap Stop BABS. Pendeklarasian ini juga sekaligus sebagai ajang kampanye bagi desa tetangga bahkan kabupaten tetangga tentang Stop BABS.
3.2 Pendanaan
Keterbatasan dana dapat disikapi dengan memanfaatkan keberadaan program yang ada baik program pemerintah pusat maupun daerah dengan cara mengadopsi atau menjadikan program Stop BABS sebagai bagian dari program yang sedang berjalan. Selain itu, terbuki bahwa skema non subsidi lebih menjanjikan dari skema dana bergulir. Keika menghadapi kendala biaya, masyarakat akan mengupayakan mengatasinya dengan cara mereka sendiri.
3.3 Sosial Budaya
Keberadaan kampiun menjadi persyaratan utama keberhasilan program Stop BABS, terutama karena fungsinya sebagai motor penggerak. Sebagian Keberadaan kampiun menjadi persyaratan utama keberhasilan program Stop BABS, terutama karena fungsinya sebagai motor penggerak. Sebagian
Pemilihan bentuk dan teknik pemicuan serta waktu pemicuan sebaiknya perlu memperimbangkan karakterisik masyarakat. Sebagai contoh, masyarakat tertentu lebih memilih malam hari sebagai waktu pertemuan.
Salah satu hal yang menjadi sifat alamiah masyarakat adalah mencontoh hal baik dari lingkungannya. Untuk itu, keberhasilan satu komunitas dapat mendorong komunitas lainnya untuk melakukan hal yang sama. Pencapaian dusun Stop BABS akan menciptakan persaingan antarkomunitas
yang mendorong percepatan pencapaian Stop BABS.
3.4 Teknologi
Pemanfaatan teknologi sederhana dapat menunjang upaya penyediaan sarana jamban yang terjangkau. Bahkan pengetahuan masyarakat setempat dapat membantu mengatasi kendala isik lahan seperi air tanah inggi, daerah rawa, pantai dan daerah cadas.
Penyediaan sarana jamban yang terjangkau juga dipengaruhi oleh faktor ketersediaannya. Untuk itu, keberadaan bengkel sanitasi sebagai suatu pusat penyedia sarana dapat membantu menghasilkan jamban yang terjangkau dengan mengurangi biaya angkut dan biaya produksi. Sekaligus juga akan membantu masyarakat meningkatkan kualitas jamban secara bertahap melalui pendampingan ruin pemerintah daerah.
Tabel 3.1 Rekapitulasi Pembelajaran Stop BABS di Indonesia
Kelembagaan
Pembelajaran Lokasi
Diseminasi yang intensif membangun komitmen semua pelaku pembangunan AMPL untuk melaksanakan program Stop BABS
Lokasi WSLIC2, CWSHP, WES Unicef, Pro Air, Pamsimas, Plan Adopsi program Stop BABS dalam proyek AMPL
Internaional Indonesia, PCI
mempercepat upaya pengarusutamaan program Stop BABS
Kabupaten Grobogan dan Dompu dengan dampingan Plan program pemerintah daerah
Pelaksanaan ‘Road Show’ sebagai pembuka jalan proses internalisasi program Stop BABS kedalam
Internasional Indonesia, TSSM Jawa Timur
Internalisasi program Stop BABS kedalam program pemerintah daerah menjadi jaminan
Kabupaten Trenggalek, Muaro Jambi, Sumedang keberlanjutan
Kerjasama pemerintah daerah dengan berbagai pihak dalam perencanaan, pelaksanaan dan
Kabupaten Grobogan dengan dampingan Plan Internasional pemantauan Stop BABS mempercepat pencapaian
Indonesia
Stop BABS Mahasiswa berpotensi menjadi ujung tombak
pemicuan Stop BABS melalui program Kuliah Kerja Universitas Tirtayasa Banten, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Mahasiswa serta sebagai iik masuk program
STIKES Falatehan Kabupaten Serang untuk diteruskan oleh Pokja AMPL
Pendampingan intensif memberikan lebih banyak Lokasi PCI dan LAZ Harfa di Kabupaten Pandeglang, Propinsi Aceh kesempatan bagi masyarakat untuk berinteraksi
dan Kabupaten Nabire, serta Plan Internasional Indonesia di dan mempercepat pencapaian Stop BABS
Kabupaten Grobogan, Dompu dan Kefa; Yayasan Pancur Kasih di Kabupaten Landak dan Kubu Raya
Format dan bentuk pemantauan yang sederhana oleh kader di ingkat desa mendukung upaya pemantauan dan evaluasi program Stop BABS
Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Sumedang yang dapat dikembangkan menjadi perangkat pemantauan dan evaluasi secara keseluruhan
Menjadikan Puskesmas dan Posyandu berikut jajaran petugas kesehatannya sebagai ujung
Puskesmas Lembak Kabupaten Muara Enim, Puskesmas tombak mempercepat penerimaan masyarakat
Kramatwatu Kabupaten Serang, Puskesmas Ganeas Kabupaten terhadap program Stop BABS
Sumedang
Desa Marga Jaya Kabupaten Ciamis; Desa Sindanglaya dan Pemicuan Stop BABS perlu dilakukan secara
Kertasana, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang; Desa terencana dan memerlukan dukungan aparat desa Ulaweng Riaja, Kabupaten Bone; Desa Babak Kecamatan Lembak
Kabupaten Muara Enim,
Deklarasi Stop BABS memicu daerah lainnya untuk Desa Sawe kecamatan Huu Kabupaten Dompu; Desa Sukawening melakukan hal yang sama
Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Pandeglang
Peluang usaha penyediaan fasilitas sanitasi dasar paska pemicuan Stop BABS mempercepat
Desa Begendeng, Kecamatan Jaikalen, Kabupaten Nganjuk pencapaian Stop BABS
Opimalisasi sumber daya yang telah tersedia di daerah dengan mengadopsi program Stop BABS
Kabupaten Sumedang
kedalam program yang telah berjalan Desa Sungai Rangas Hambu Kecamatan Martapura Barat,
Masyarakat mempunyai inisiaif sendiri dalam Kabupaten Banjar Baru; Bengkel Sanitasi desa Bocor Kabupaten menyelesaikan keterbatasan pendanaan, melalui
Kebumen; Jorong Padang Doto kecamatan Sijunjung, Kabupaten arisan jamban atau kredit bahan bangunan
Sawahlunto Sijunjung; Kelompok Arisan Jamban Desa Rorurangga Pulau Ende; Desa Salam Harjo Kabupaten Bengkulu Utara
Perubahan skema dana bergulir menjadi non subsidi lebih menjanjikan
Lokasi WSLIC2 dan CWSHP di Indonesia
Sosial Budaya
Pembelajaran
Lokasi
Kampiun terutama kaum perempuan sebagai penggerak utama program Stop BABS dan
Kabupaten Muara Enim, Sumedang, Grobogan, Lumajang, Ciamis, pendorong utama perubahan perilaku masyarakat Dompu, Serang, Pandeglang dan Sawahlunto Sijunjung
Dengan memahami karakterisik sosial budaya daerah akan mempermudah proses pemicuan sebagai iik awal proses perubahan perilaku
Kabupaten Sumbawa, Bogor dan Pulau Ende masyarakat
Pemilihan waktu pemicuan
menentukan
keberhasilan pelaksanaan program Stop BABS, misalnya dengan memperhaikan kalender musim,
Kabupaten Sawahlunto Sijunjung dan Pandeglang waktu bekerja atau cuaca
Sambil bermain dan bernyanyi anak-anak dapat berperan dalam pemantauan praktek BABS
Kabupaten Serang, Grobogan dan Sawahlunto Sijunjung
Menciptakan persaingan antarkomunitas dalam mencapai hasil pemicuan mendorong percepatan
Kabupaten Grobogan, Dompu, Trenggalek pencapaian Stop BABS
Masyarakat berhasil menemukan
teknologi
sederhana yang sesuai dengan kemampuannya Desa Sukadame, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang dalam upaya untuk mencapai Stop BABS
Kondisi daerah yang sulit secara teknis idak mustahil untuk dilakukan pemicuan
Desa Segarau, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas Masyarakat
memanfaatkan
pengetahuan
yang dimilikinya dalam mengatasi kendala Desa Cemeng, Kecamatan Donorejo, Kabupaten Pacitan pembangunan sarana
Keberadaan bengkel sanitasi
membantu
masyarakat memperoleh jamban dengan harga
Desa Bocor Kabupaten Kebumen
terjangkau Penerapan
konsep jenjang sanitasi
yang
mendorong masyarakat meningkatkan kualitas sarana jamban mereka menuju jamban yang kuat,
Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, Pandeglang dan Sumedang aman, nyaman dan sehat, dapat terwujud jika dilakukan pendampingan ruin
DAFTAR PUSTAKA
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millennium Indonesia. Jakarta, 2007.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Kita Suarakan MDGs Demi Pencapaiannya di Indonesia 2007/2008. Jakarta, 2007. Bappenas, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri, Departemen Keuangan. Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat, Jakarta 2003
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Buku Petunjuk Teknis Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BBABS)/ Community Led Total Sanitaion (CLTS) untuk Fasilitator. Jakarta, 2008.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jakarta, 2008.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kerjasama dengan Kelompok Kerja Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Petunjuk Teknis Stop Buang Air Besar Sembarangan untuk Fasilitator. Jakarta, 2008.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kerjasama dengan Kelompok Kerja Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Pedoman Pelaksanaan Stop Buang Air Besar Sembarangan. Jakarta, 2008.
Dwi As Seianingsih, Sumadi. Pengusaha Jamban dari Jaikalen. Kompas, 29 Desember 2009 Jamasy, Owin. CLTS Acion Learning Study (peneliian), Kerjasama Laboratorium Ilmu dan Pengkajian Pembangunan Indonesia dengan Insitute of Development Studies at the University of Sussex, Brighton. Jakarta 2008
Kar, Kamal and Chambers, Robert. Handbook on Community-Led Total Sanitaion. Plan UK and Insitute of Development Studies at the University of Sussex. Brighton, 2008.
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Nasional.
“Mencapai Target MDG Sanitasi melalui STBM”. Majalah Percik, Desember, 2008.
Mungkasa Oswar, ed. Pembangunan Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan di Indonesia, Pembelajaran dari Berbagai Pengalaman, Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Bappenas – Plan Internaional Indonesia, Jakarta 2008,
Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi. Selayang Pandang Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. 2009 Priyono, Edy. Dimensi Kelembagaan Dalam Penyebaran CLTS di
Indonesia (peneliian), kerjasama Akademika dengan Insitute of Development Studies at the University of Sussex. Brighton, 2008
Water Sanitaion Policy and Acion Planing Project – Plan Internaional
Indonesia. Millennium Development Goals Menuju Indonesia 2015. Jakarta 2008.
Water Sanitaion Policy and Acion Planing Project. Laporan
Pelaksanaan Lokakarya Nasional, Konsolidasi Pembelajaran Pelaksanaan Pembangunan Sanitasi Dengan Pendekatan Berbasis Masyarakat di Indonesia, Bogor, Jawa Barat. Jakarta 2009.
Water Sanitaion Policy and Acion Planing Project, Kelompok
Kerja Air Minum Penyehatan Lingkungan Nasional. Strategi Keberlanjutan Progam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta, 2008.
Lampiran 1 Kabupaten Sumedang menuju Kabupaten Stop BABS
Tahun 2012
Kabupaten Sumedang merupakan satu diantara segelinir kabupaten yang telah mencanangkan menjadi kabupaten Stop BABS, bahkan lebih cepat dari target RPJMN 2014, yaitu tahun 2012. Target ini seperinya dapat tercapai dengan menyimak keberhasilan Kabupaten Sumedang meningkatkan akses sanitasi dasar melalui program STBM. Peningkatan populasi penduduk yang mempunyai akses terhadap jamban meningkat tajam dari
58 persen (sebelum STBM/2007) menjadi 69 persen (setelah STBM/2009), yang berari peningkatan antara 3-5 persen per tahun. Sebagai perbandingan, sebelum STBM diterapkan, peningkatan akses jamban hanya sebesar 0,05 persen per tahun. Untuk itu, Kabupaten Sumedang memperoleh penghargaan Mandala Karya Bhaki Husada Antala dari Menteri Kesehatan.
Perkembangan jumlah desa yang sudah mencapai Stop BABS/ODF per tahun 2009, telah mencapai 24 desa. Pencapaian tersebut melalui berbagai program yaitu Klinik Sanitasi, PPK-IPM,
DESA KECAMATAN, PROGRAM dan TAHUN
1. Sukawangi Pamulihan (Klinik Sanitasi) 2006 2. Sukawening (Stop BABS menuju 5 pilar)
Ganeas (swadaya) Kader PPK IPM 3. Neglasari
Darmaraja (swadaya) 4. Pasigaran
Tanjungsari (swadaya) Kader PPK IPM 5. Sirnamulya
Situ (Pamsimas 2008) 6. Cacaban
Conggeang (Pamsimas 2008) 7. Karangbungur (Stop BABS menuju 5 pilar)
Hariang (Pamsimas 2008) 8. Jaisari (Stop BABS menuju 5 pilar)
Tanjungsari (swadaya) PPK IPM 9. Gunturmekar
Sukamantri (Klinik Sanitasi) 10. Citali (Stop BABS menuju 5 pilar)
Pamulihan (Pamsimas 2009) 11. Tanjungwangi (Stop BABS menuju 5 pilar)
Tanjungmedar (Replikasi 2008) 12. Tanjungmulya
Tanjungkerta (swadaya) 13. Cilembu
Haurngombong (swadaya) PPK IPM 14. Sukapura (Stop BABS menuju 5 pilar)
Wado (Pamsimas 2008) 15. Margajaya
Margajaya (Pamsimas 2008) 16. Cibeusi
Jainangor (Klinik Sanitasi) 17. Cijeruk
Pamulihan (Klinik Sanitasi)
Pamsimas, bahkan swadaya masyarakat. Menariknya lagi bahwa setelah mencapai Stop BABS, 13 desa mulai melaksanakan pilar lainnya dari program STBM. Selengkapnya pada tabel berikut.
Selain itu, 7 (tujuh) desa di Kecamatan Tanjungmedar juga telah menjadi desa Stop BABS melalui program Klinik Sanitasi, dan Desa Siaga dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, sehingga sampai bulan Maret 2010 jumlah desa yang sudah Stop BABS/ODF adalah 24 desa.
Untuk pengelolaan sampah rumah dan limbah cair rumah tangga, pemerintah daerah telah bekerja sama dengan LSM Sumedang Sehat Sejahtera, dengan menerapkan azas pemberdayaan usaha dan pendampingan pengelolaan mulai dari pemilahan sampah sampai dengan pemasaran hasil daur ulang sampah, pemanfaatan sampah menjadi biogas, maupun kompos. Program ini telah berlangsung di 7 Desa, yaitu (i) Banjarsari, (ii) Sukawening, (iii) Pasigaran, (iv) Karang Bungur, (v) Tanjungsari, (vi) Gudang, (vii) Cipancar.
Pencapaian tersebut di atas, dilakukan dengan cara mengadopsi kegiatan Stop BABS kedalam program yang telah berjalan. Tentunya hal ini dapat dengan mudah dilakukan karena pada dasarnya kegiatan Stop BABS adalah bagian dari kegiatan PHBS. Sebagai contoh adalah upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mengadopsi kegiatan Stop BABS kedalam kegiatan terkait seperi Program Pengembangan Kompetensi- Indeks Prestasi Manusia (PPK-IPM), Program Desa Siaga dan Klinik Sanitasi. Sehingga biaya tambahan dalam melaksanakan program Stop BABS dapat diminimalkan. Misalnya saja, pembiayaan kegiatan pelaihan Stop BABS dibiayai dari dana PPK- IPM dan Desa Siaga yang dilakukan di desa. Sedangkan kegiatan pemicuan dibiayai dari anggaran Klinik Sanitasi. Disamping itu, kegiatan di Klinik Sanitasi diarahkan untuk melakukan pelaihan Stop BABS bagi kader-kader Posyandu. Selain itu, kegiatan Stop BABS Kabupaten Sumedang juga telah dipadukan dengan kegiatan sejenis dalam program nasional PAMSIMAS. Tidak hanya itu, kegiatan Stop BABS juga telah masuk dalam proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di ingkat kecamatan dan kabupaten.
Selain dari sumber dana pemerintah, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang mulai memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility ( CSR) dari Bank Jabar untuk program Desa Binaan. Program Stop BABS menjadi salah satu bagian dari program tersebut yang dimulai tahun 2010 di 10 desa di Kabupaten Sumedang.
Salah satu strategi yang berdampak signiikan adalah pemaduan kegiatan program Stop BABS kedalam kegiatan ruin pembangunan di kabupaten Sumedang, sehingga nuansa program Stop BABS sebagai sebuah proyek yang bersifat sementara menjadi sirna. Dimulai dari pelaihan kepada petugas sanitarian Puskesmas dan Kader Posyandu/Dasawisma, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pemicuan di seiap dusun oleh kader Posyandu yang dikoordinir oleh sanitarian Puskesmas. Seiap kader melakukan pencatatan atas perubahan perilaku yang dilakukan oleh masyarakat paska pemicuan, pencatatan dengan formulir yang disiapkan oleh Dinas Kesehatan. Kompilasi data perkembangan dari seiap dusun dan desa dilakukan oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan. Setelah pemicuan, kader Stop BABS melakukan pemicuan lanjutan di Posyandu, Arisan dan Pengajian, Pertemuan RT serta melakukan kunjungan rumah. Adanya keterlibatan tokoh agama juga sangat mendukung dalam memberi pemahaman tentang perlunya kebersihan diri dan lingkungan.
Pemicuan yang dilakukan ternyata berdampak pada ingginya antusiasme masyarakat. Terlihat dari biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat relaif cukup besar dan tanpa subisidi, yang berkisar antara Rp. 750 ribu sampai Rp. 5 juta. Selain itu, kesadaran masyarakat pun idak hanya bersifat individual tetapi bahkan menjadi sebuah gerakan. Misalnya saja, masyarakat yang telah membangun jamban melakukan teguran bagi warga lainnya yang masih melakukan BAB di saluran irigasi atau di sembarang tempat. Ada juga kesediaan dari warga yang telah memiliki jamban untuk ditumpangi oleh warga yang belum memiliki jamban, oleh karena itu beberapa jamban dibangun di bagian luar rumah/ idak di dalam rumah. Sehingga, masyarakat terpicu untuk berubah perilakunya disebabkan karena rasa malu dan idak enak mengganggu ketenangan tetangga karena bau yang diimbulkan inja.
Untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat yang sudah mencapai desa Stop BABS, telah dilakukan deklarasi dan pemberian seriikat Stop BABS/ODF oleh Bupai Sumedang. Sebagai contoh desa Sukawening, kecamatan Ganeas, kabupaten Sumedang, yang memulai kegiatan pemicuan pada tahun 2007, menjelang akhir tahun 2008 mencapai ODF,
Dalam rangka pendataan atas kemajuan program Stop BABS, kabupaten Sumedang melaksanakan monitoring melalui kunjungan rumah oleh Kader Dasa Wisma. Selain itu dipergunakan Siker STBM melalui Program Lingkungan Sehat Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, maupun PAMSIMAS. Hasil pemantauan kader tersebut kemudian dicatat dalam format laporan yang disiapkan Dinas Kesehatan Sumedang, untuk kemudian direkapitulasi sehingga akhirnya pengelola program STOP BABS mendapatkan laporan perkembangan program STOP BABS bulanan.
Beberapa kunci keberhasilan Kabupaten Sumedang diantaranya adalah (i) melakukan internalisasi program Stop BABS/STBM kedalam program pemerintah daerah. Proses internalisasi ini idak hanya dalam bentuk adopsi program Stop BABS kedalam program pemerintah daerah tetapi juga mengusulkan program Stop BABS melalui jalur musrenbang; (ii) adanya dukungan pengambil keputusan, baik eksekuif maupun Beberapa kunci keberhasilan Kabupaten Sumedang diantaranya adalah (i) melakukan internalisasi program Stop BABS/STBM kedalam program pemerintah daerah. Proses internalisasi ini idak hanya dalam bentuk adopsi program Stop BABS kedalam program pemerintah daerah tetapi juga mengusulkan program Stop BABS melalui jalur musrenbang; (ii) adanya dukungan pengambil keputusan, baik eksekuif maupun
Lampiran 2 Paduan Promosi dan Internalisasi Program Mendorong
Percepatan Program Stop BABS di Kabupaten Trenggalek
Kabupaten Trenggalek, dengan jumlah penduduk sebanyak 364.877 jiwa adalah salah satu kabupaten lokasi program Total Sanitaion dan Sanitaion Markeing (TSSM). TSSM merupakan implementasi program Stop BABS di Jawa Timur yang didanai oleh Yayasan Bill Gates.
Deklarasi desa Stop BABS pertama kali pada tanggal 14 Mei 2008 oleh bupai. Sampai akhir Februari 2010, telah dipicu sebanyak 289 komunitas, dengan hasil 118 komunitas yang mencapai ODF, yang terdiri dari 29 desa dan 67 dusun atau telah terjadi peningkatan akses bagi 66.563 penduduk (Lokakarya Nasional CLTS PAMSIMAS, 25-28 Maret 2010). Sejauh ini desa Stop BABS juga sudah mulai diperkenalkan dengan pilar kedua STBM yaitu cuci tangan pakai sabun (CTPS).
Pencapaian tersebut dilakukan dengan mendasarkan pada pendekatan tanggap terhadap kebutuhan (demand responsive) yang merupakan persyaratan utama dalam pelaksanaan program stop BABS. Secara sederhana, ini dapat berari bahwa program Stop BABS hanya dilaksanakan pada lokasi atau daerah yang menunjukkan adanya kebutuhan yang ditandai dengan adanya minat dan komitmen terhadap program ini. Upaya yang biasanya dilakukan untuk mendorong imbulnya kebutuhan tersebut adalah melalui diseminasi dan advokasi pada awal program. Langkah tersebut kemudian diindaklanjui melalui upaya internalisasi program Stop BABS kedalam program pemerintah daerah.
Proses internalisasi program Stop BABS di kabupaten Tranggalek terlihat dari dukungan pemerintah daerah yang ditunjukkan melalui (i) penerbitan Surat Keputusan Bupai Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat; (ii) penyediaan anggaran dana pendukung program dari APBD Tahun 2009 sebanyak Rp. 400 juta;
Melanjutkan upaya internalisasi tersebut, pada tahun 2010 langkah-langkah yang akan digunakan dengan memanfaatkan dana APBD diantaranya (i) pengalokasian anggaran untuk semua desa, (ii) pelaihan fasilitator baru, (iii) pelaihan tukang oleh ITS, (iv) pemicuan seluruh desa secara bertahap, (v) memantapkan lembaga yang sudah terbentuk dan membentuk lembaga di desa sasaran baru; (vi) memanfaatkan sekolah (dan anak sekolah) dalam pemantauan, (vii) menyelipkan kegiatan TSSM pada kegiatan apapun seperi Safari Ramadhan Bupai; (viii) melibatkan lintas instansi terkait.
Upaya internalisasi tersebut didukung oleh upaya p romosi melalui berbagai saluran dan bentuk diantaranya (i) promosi lewat siaran radio seperi RKPD, ADS, Kamajaya, Dimas Suara untuk acara Diskusi Interakif, (ii) perkembangan TSSM dipantau oleh im Humas Kabupaten, dan seiap ada momen pening segera dimuat di media massa lokal, (iii) himbauan bagi masyarakat oleh bupai di media JAWA POS, (iv) upaya deklarasi sebagai alat promosi, dengan mengundang tokoh (bupai, dewan, bappekab, semua camat LOI, kepala desa), aparat dari wilayah lain agar mereka terpicu untuk mereplikasi hal yg sama, (v) melibatkan tokoh agama (Kyai dan Nyai), (vi) promosi lewat lealet, poster, (vii) penempelan siker untuk rumah yang sudah memiliki dan belum meiliki jamban sehat , (viii) peta sosial sebagai alat pemantauan dan memicu ulang masyarakat.
Selain itu, pemberian insenif juga dilakukan dalam bentuk penghargaan untuk desa Stop BABS, termasuk juga pemberian seriikat bagi komunitas Stop BABS.
Sebelum Pemicuan
Pemicuan
Pasca Pemicuan
Keadaan Trenggalek Sebelum
Model Jamban yang dibuat pemicuan CLTS, banyak
Tahapan dalam foto pemicuan,
warga bermacam macam dari ditemukan “tai” dibawah pohon, pemetaan, transect
perkenalan dan bina suasana,
jumbleng berdinding sak semen, kebun, sungai
bambu serta closed/ leher angsa
Lampiran 3 Dipicu, Terpicu, dan Memicu.
Pengalaman PCI Indonesia dalam mengimplementasikan Program Stop BABS
Bagaimana proses perkenalan PCI dengan pendekatan CLTS ?
Project Concern Internaional (PCI) pada akhir tahun 2003 mulai melaksanakan proyek Child Health Opportuniies Integrated with Community Empowerment/CHOICE (Warga Akif Hidup Anak Sehat – WAHANA Sehat) di wilayah Kabupaten Pandeglang, provinsi Banten. Terdapat 5 kecamatan yang menjadi lokasi kegiatan, yaitu kecamatan Sakei (10 desa), Paia (2 desa), Sukaresmi (3 desa), Pagelaran (10 desa), dan Angsana (5 desa). Pemilihan lokasi sasaran ini salah satunya berdasarkan criteria cakupan sarana air bersih dan sanitasi yang rendah.
Pada pertengahan perjalanan proyek, PCI memperoleh informasi adanya suatu metode/pendekatan baru dalam transformasi perilaku sanitasi masyarakat, yaitu Community-Led Total Sanitaion (CLTS) yang diperkenalkan oleh WSP-EAP World Bank di Indonesia pada Oktober tahun 2005.
Awal perkenalan dengan CLTS dimulai keika bertemu dengan Agus Priatna yang pada saat itu bertugas sebagai
fasilitator WASPOLA untuk wilayah provinsi Banten. Setelah menerima penjelasan CLTS yang salah satu keunggulannya adalah pada perubahan perilaku dan pembangunan swadaya oleh masyarakat (tanpa subsidi), maka PCI meminta kepada WASPOLA untuk memperoleh pelaihan pelaih (Training of the Trainer/TOT) tentang CLTS.
Pada Desember 2005, WASPOLA bersama dengan Pokja AMPL melaksanakan TOT CLTS kepada PCI. Selanjutnya pada Januari 2006, PCI langsung mulai melakukan pemicuan ke masyarakat dengan menurunkan fasilitator-fasilitator yang telah memperoleh TOT ke lokasi-lokasi sasaran kegiatan CHOICE.
Apa yang mendorong tertarik dengan CLTS ?
Pada dasarnya terdapat 2 (dua) alasan utama mengapa PCI berharap besar dengan pendekatan CLTS, yaitu:
• Prevalensi diare di lokasi kegiatan CHOICE cukup inggi, namun idak tersedia alokasi dana untuk kegiatan sanitasi.
• Belajar dari kegagalan proyek sanitasi yang lalu (pemerintah, LSM, termasuk PCI di Aceh) yang terlalu mengutamakan infrastruktur dan mengenyampingkan soal budaya dan perilaku masyarakat, sehingga sarana yang telah dibangun tetap terbengkalai idak dipergunakan masyarakat.
Upaya apa yang telah dilakukan ?
Sampai Mei 2006, sudah hampir 5 bulan berjalan, namun masyarakat masih tetap belum berubah perlakunya dalam BAB dan belum membuat jamban keluarga. Masyarakat tetap saja BAB di kebun, sungai, saluran irigasi dan berbagai tempat terbuka lainnya. Masyarakat masih belum sepenuhnya terpicu untuk merubah perilaku sanitasinya. “Kegagalan” ini mendorong PCI untuk melakukan studi banding pada bulan Mei 2006 ke Kabupaten Musi Banyuasin dan Lumajang yang telah berhasil dalam pelaksanaan pendekatan CLTS. Bahkan idak hanya staf PCI yang melakukan studi banding, selang idak lama kemudian PCI juga mengajak Camat, Dokter Puskesmas dan Kepala Desa untuk juga belajar ke Kabupaten Musi Banyuasin dan Lumajang.
Kekurang tepatan strategi pemicuan menjadi pangkal “kegagalan” PCI dalam menerapkan pendekatan CLTS di Kabupaten Pandeglang. Belajar dari hasil studi banding ke Kabupaten Lumajang dan Musi Banyuasin, maka PCI melakukan perubahan strategi pemicuan dari langsung oleh fasilitator kepada masyarakat diubah dengan mengikutsertakan kader- kader posyandu, karang taruna, pemimpin informal, LSM lokal, organisasi keagamaan dan aparat pemerintah setempat. Pemicuan sekarang menjadi aksi kolekif seluruh komponen masyarakat setempat.
Per Desember 2006, 6 bulan setelah pemicuan ulang dengan strategi baru, sebanyak 2.000 jamban keluarga telah dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Arinya, dalam tempo hanya 6 bulan, paling idak ada 2.000 rumah tangga yang telah mengubah perlakunya dari BAB di tempat-tempat terbuka menjadi menggunakan sarana jamban masing-masing di rumahnya. Sekarang jamban bukan hanya sekedar sarana sanitasi, namun telah menjadi kebanggaan yang meningkatkan posisi sosial mereka di lingkungan.
Sampai dengan berakhirnya proyek CHOICE pada September 2007, telah dilakukan pemicuan terhadap 96 kampung dari 120 kampung di 29 desa di 10 kecamatan lokasi sasaran. Sebanyak 18 kampung telah dinyatakan Stop BAB di sembarang tempat ( open defecaion free - ODF). Pengguna jamban meningkat dari 20.9% menjadi 63.6% di kampung- kampung yang sudah dipicu. Sebagai penghargaan, PCI bekerjasama dengan LSM lokal LAZ HARFA memberikan sarana air bersih kepada kampung-kampung yang telah ODF.
Keberlanjutan dan perluasan
Pemicuan atau triggering sekarang menjadi “kata”
yang merakyat di lokasi-lokasi sasaran proyek dan sekitarnya. Kata itu pula yang menjadi kata kunci dan mengawali kegiatan kampanye sanitasi PCI dan juga sekarang digunakan oleh kawan- kawan LSM, kader posyandu, sanitarian, pemimpin informal dan aparat pemerintah lokal (desa dan kecamatan) di Kabupaten Pandeglang. Keberlanjutan menjadi kata kunci berikutnya, dan bagaimanakah PCI melakukan upaya-upaya agar terjamin keberlanjutan dari apa yang telah dihasilkan?
Mempersiapkan staf proyek dan mitra untuk menerapkan pendekatan CLTS :
• Membangun kemitraan dengan pemerintah (Bappeda, Dinas Kesehatan, Pokja AMPL, Pemerintah Kecamatan dan Puskesmas)
• Memberikan pelaihan kepada staf proyek dan mitra kerja, termasuk LSM lokal dan organisasi keagamaan (Aisyiyah dan Muhammadiyah)
Advokasi kepada semua pemangku kepeningan di semua ingkatan.Program Air Bersih dan Sanitasi dilanjutkan oleh
LSM lokal mitra PCI (LAZ HARFA) di 10 desa. Sampai April 2008, ada tambahan 3 kampung yang Stop BAB
sembarangan. Proses pemicuan tetap dilanjutkan oleh Puskesmas dan LSM mitra (LAZ HARFA). Pembangunan jamban dan peningkatan kualitas jamban terus dilanjutkan oleh masyarakat.
Tidak hanya itu, PCI juga melakukan berbagai kegiatan untuk memperluas penerapan metode/pendekatan CLTS. Berbagai upaya yang telah dilakukan adalah:
• “Scaling up” ke proyek PCI lainnya. • Membantu Pokja AMPL memperkenalkan CLTS ke kabupaten
lainnya di Provinsi Banten • Membagi pengalaman, pengetahuan dan keterampilan kepada lembaga lain ( LSM lokal dan internasional, perguruan inggi, dan lain-lain).
• Memperkenalkan pendekatan CLTS kepada provinsi/ kabupaten lain (Kabupaten Nabire, Tangerang, Lebak dan Serang, propinsi Aceh dan DIY)
• Memperkenalkan CLTS kepada LSM lain dan LSM Internasional (World Relief, Islamic Relief, CCF, Care). • Promosi pendekatan CLTS terus dilanjutkan oleh eks staf PCI melalui berbagai lembaga/proyek. • Membantu Yayasan Pancur Kasih, Penis division, menerapkan pendekatan CLTS di 7 desa di Kecamatan Ambawang, Kabupaten Ponianak dan 7 desa di Kecamatan Karangan Kabupaten Landak, Kalimantan Barat dan Surfaids di Pulau Nias.
(Diedit dari tulisan Dipicu, Terpicu dan Memicu, Dr Agusin Raintung, Health Advisor PCI Indonesia, Majalah Percik, Juni 2009 )
Lampiran 4 Keterlibatan Semua Lapisan Masyarakat:
Kunci Kesuksesan Program Sanitasi “CLTS” Desa Panimbo
Kesehatan lingkungan, bagi sebagian masyarakat perdesaan, masih belum dianggap sebagai hal yang pening dan mendesak. Salah satunya adalah urusan buang air besar. Bagi mereka BAB di sungai, ladang dan kebun merupakan hal yang lumrah dan wajar dilakukan, toh mereka juga merasa jarang mengalami sakit.
Salah satu desa yang mempunyai kebiasaan seperi diatas adalah warga di desa Panimbo, yang berada di paling ujung barat laut Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Desa Panimbo berada di Kecamatan Kedungjai yang berjarak kurang lebih 40 km dari pusat kota Kabupaten Grobogan. Akses jalan
Desa Panimbo berada di balik Bukit
yang sulit dan jarak yang cukup
yang hutannya sudah gundul dan letaknya jauh dari pusat kota, akses
jauh dari kota kecamatan, sumber
jalan masuk ke desa juga susah
daya alam yang minim (sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh
kawasan hutan milik Perhutani yang sudah gundul), kesulitan mencari sumber air adalah hal yang biasa terutama pada saat musim kemarau. Kondisi ini menjadikan desa Panimbo menjadi salah satu desa yang dianggap desa teringgal. Dengan jumlah penduduk 563 KK dan terdiri dari 2352 jiwa Desa Panimbo pada awalnya hanya mempunyai sekitar 170 buah jamban yang semuanya berasal dari program bantuan, bukan jamban yang dibangun oleh mereka sendiri. Hal ini menjadikan indikasi bahwa Pak Shoubari dari Puskesmas Kedungjai ada persoalan pada kesehatan saat memfasilitasi pemicuan di desa lingkungan terutama untuk Panimbo kawasan hutan milik Perhutani yang sudah gundul), kesulitan mencari sumber air adalah hal yang biasa terutama pada saat musim kemarau. Kondisi ini menjadikan desa Panimbo menjadi salah satu desa yang dianggap desa teringgal. Dengan jumlah penduduk 563 KK dan terdiri dari 2352 jiwa Desa Panimbo pada awalnya hanya mempunyai sekitar 170 buah jamban yang semuanya berasal dari program bantuan, bukan jamban yang dibangun oleh mereka sendiri. Hal ini menjadikan indikasi bahwa Pak Shoubari dari Puskesmas Kedungjai ada persoalan pada kesehatan saat memfasilitasi pemicuan di desa lingkungan terutama untuk Panimbo
alam pedesaan Panimbo. Beberapa program yang sudah digulirkan untuk menyelesaikan permasalahan sanitasi ini baik dari pemerintah Proses saat ToT CLTS berlangsung maupun
pihak swasta di Purwodadi Kab. Grobogan belum juga menyelesaikan permasalahan tersebut, kalaupun ada keberhasilan program tersebut hanya bersifat setempat dan idak secara menyeluruh untuk wilayah desa.
Program CLTS adalah bagian program WES Plan Indonesia Grobogan, yang diawali TOT CLTS dengan mengikutsertakan beberapa warga serta tokoh dari Desa Panimbo. Setelah menyelesaikan pelaihan CLTS, warga Panimbo melalui im CLTS desa langsung melakukan koordinasi dengan im CLTS Kecamatan Kedungjai, perangkat pemerintahan desa dan relawan desa di Puskesmas membahas pemicuan di desanya yang terdiri dari 9 dusun.
Pemicuan perdana dilakukan di Dusun Plosorejo yang terdiri dari 85 KK. Pemicuan ini dilakukan dengan kerjasama antara im CLTS Kecamatan Kedungjai, Puskesmas Kedungjai (Shoubari, Riyanto dan Agus), Relawan desa Panimbo (Santo,
Bandi dan Susanto), Bidan Desa
Panimbo, Petugas Lapangan Plan Internaional Desa
Panimbo (Nugie)
dan
Sendangharjo - Karanganyar (Sumiyai) dan WES Facilitator Plan Grobogan.
Desa
Ibu – ibu PKK, Kader Posyandu dan Ibu
Pada saat proses
Bidan Panimbo juga ikut mensukseskan program CLTS di desa.
pemicuan
(“pemicuan” terhadap rasa jijik, rasa malu, (“pemicuan” terhadap rasa jijik, rasa malu,
Saat pemicuan ini terlihat antusiasme masyarakat untuk berkomitmen agar desanya segera terbebas dari inja yang berserakan dimana - mana, terutama di sungai yang sudah menjadi kebiasaan mereka bertahun - tahun. Dalam pemicuan ini terbentuk im CLTS RT yang terdiri dari
3 orang yang akan memantau
kegiatan pembuatan jamban di
Pada saat pemicuan siswa – siswi
SD Panimbo
wilayahnya. Para tokoh desa dan agama juga terlibat akif dalam kegiatan ini. Monitoring dimulai dan dilaksanakan hari itu juga setelah pemicuan selesai karena masing-masing
wilayah RT saling berlomba – lomba untuk
membukikan pencapaian Stop
Pada saat transek di sungai
belakang SD Panimbo
BABS.
Dalam program CLTS ini PKK dan Kader Posyandu juga terlibat akif untuk memantau kegiatan CLTS ini. Tim dari PKK dan Kader Posyandu saling bekerjasama dengan memberikan kesadaran peningnya kesehatan lingkungan sekaligus memantau apakah jamban yang dibuat sudah dimanfaatkan.
Pemicuan idak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, tetapi untuk mewujudkan sanitasi total yang sesungguhnya, perlu melakukan koreksi dan pemicuan disemua lini, salah satunya adalah dengan melakukan pemicuan untuk siswa SD. Yang diikutsertakan adalah siswa kelas 4, 5 dan 6 SD. Pemicuan Pemicuan idak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, tetapi untuk mewujudkan sanitasi total yang sesungguhnya, perlu melakukan koreksi dan pemicuan disemua lini, salah satunya adalah dengan melakukan pemicuan untuk siswa SD. Yang diikutsertakan adalah siswa kelas 4, 5 dan 6 SD. Pemicuan
Hal yang
menarik
dari pemicuan di SD Panimbo ini, di dapat informasi bahwa semua orang tua siswa ini Bapak kerja bangunan di Jakarta
ternyata idak menyurutkan semangat sudah membuat
Ibu Pari untuk memiliki dan
jamban sederhana, serta sudah membikin Jamban menggunakan jamban tersebut, dan memberikan hasil yang cukup signiikan. Sehingga dari pemicuan di SD – SD Panimbo ini melahirkan kelompok anak yang di desa berfungsi sebagai polisi inja yang seiap saat mau Nenek beserta jambannya yang memberikan sumbangsih demi dibantu secara gotong – royong bersama warganya tercapainya sanitasi total.
Pada saat melakukan pemantauan, salah satu hal yang menarik adalah kunjungan di Dusun Plosorejo dimana di dusun ini sudah mencapai 100% Stop BAB. Meskipun jamban yang dibuat adalah jamban yang sederhana, terkadang masih ada yang masih dalam bentuk lubang saja tanpa ada dinding dan penutup atap, yang membuat lubang justru dilakukan oleh ibu – ibu itu sendiri, karena suami ada di luar daerah kerja di bangunan.
Khusus di Dusun Pablengan ada 2 jamban milik nenek yang sudah janda, pembangunannya dibantu oleh pemuda dusun yang bersangkutan dengan sistem gotong.
Pada saat makan siang di warung ada hal yang menarik dimana perbincangan dan pembicaraan yang dilakukan di warung nasi ini justru topiknya adalah tentang inja dan malunya orang tua terhadap perilaku BAB di sungai serta tentang kesadaran untuk berubah dan membuat jamban sendiri.
Lain cerita dari Dusun Beran, ada orang dewasa yang BAB di sungai kemudian di ganggu anak–anak dan dibikin malu, kemudian ada kejadian dimana sekolah SMP yang ada di desa Panimbo di datangi oleh warganya dan ternyata tanpa disangka mereka membuat lubang untuk jamban secara Jamban dengan menggunakan tutup dan ember bekas cat tembok gotong – royong, kemudian kepala sekolahnya didatangi agar segera membeli jamban. Para orang tua warga di desa itu idak terima jika anaknya yang sekolah disitu harus BAB sembarangan atau di sungai, tetapi harus BAB di jamban atau di WC Sekolah.
Itulah beberapa fenomena menarik yang menjadi bagian catatan tersendiri dari Desa Panimbo. Proses pemicuan yang belum genap 1 bulan telah mencapai hasil yang luar biasa, dimana dalam jangka waktu kurang dari 1 bulan ini Panimbo telah terbebas dari BAB di sembarang tempat, dan idak ada lagi BAB di sungai atau di hutan. Ini sebuah prestasi yang luar biasa.
Keterlibatan dari berbagai pihak, masyarakat laki – laki dan perempuan, anak – anak, puskesmas dan instansi terkait di ingkat kabupaten semakin mendorong keberhasilan proses kegiatan CLTS ini. Harapannya keberhasilan awal Desa Panimbo ini dapat menjadi iik awal buat pemerintah untuk program– proram sanitasi yang lain demi tercapainya sanitasi total berbasis masyarakat.
( Diringkas dari Catatan Pembelajaran CLTS Desa Panimbo, Catur Adi Nugroho, WES facilitator Plan Indonesia Grobogan).
Lampiran 5 Desa Sawe Kabupaten Dompu:
Desa Pertama yang Menjawab Tantangan Menteri Kesehatan
di NTB
Pada tanggal 21 Agustus 2008 lalu, Menteri Kesehatan Dr. dr. Sii Fadilah Supari, Sp.J(PK) membuka Konferensi Nasional Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (Konas PAM-RT) dan meluncurkan 10.000 desa kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), di Jakarta. Lima hari berselang setelah itu, tepatnya tanggal 26 Agustus 2008, masyarakat Desa Sawe, yang berada di wilayah Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menjawab tantangan tersebut dengan berani mendeklarasikan desanya yang telah terbebas dari kebiasaan Buang Air Besar (BAB) Sembarangan.
Deklarasi yang dilakukan oleh 34 perwakilan masyarakat Desa Sawe ini diresmikan oleh Bupai Dompu, Syaifurrahman Salman, melalui penandatanganan papan deklarasi desa terbebas dari kebiasaan BAB sembarangan. Kegiatan deklarasi yang merupakan cetusan hai dan keinginan dari masyarakat desa Sawe ini bertujuan untuk menyampaikan kepada khalayak ramai bahwa masyarakat Desa Sawe telah terbebas dari
kebiasaan Buang Air Besar sembarangan. Kebiasaan yang selama ini merendahkan harga diri dan mengurangi
kekhusyuan masyarakat Desa Sawe, yang seluruhnya beragama islam, dalam beribadah.
WC Helikopter sebagai Gambaran Rendahnya Kesadaran Sanitasi
Berdasarkan informasi dari pemerintah kecamatan setempat yang disampaikan melalui laporan Camat Hu’u, Drs. Imran M. Hasan, sejak tahun 1990-an, warga Desa Sawe yang dulu masih bergabung dengan Desa Rasabou, sudah Berdasarkan informasi dari pemerintah kecamatan setempat yang disampaikan melalui laporan Camat Hu’u, Drs. Imran M. Hasan, sejak tahun 1990-an, warga Desa Sawe yang dulu masih bergabung dengan Desa Rasabou, sudah
Namun sangat disayangkan ternyata pemanfaatannya masih kurang maksimal karena banyak WC yang idak jadi, dan bahkan ada yang WC-nya sudah terbangun tapi idak digunakan. Hanya sedikit masyarakat desa Sawe (dibawah 50%) yang sudah terbiasa menggunakan WC, sedangkan sisanya masih terbiasa membuang air besar (BAB) sembarangan di sawah, gunung, parit, sungai, lapangan, dan halaman rumah. Bahkan mereka menyebutnya WC helikopter, karena keika ada orang datang dari arah depan, maka untuk menghindari pandangan mereka akan berputar ke arah yang lain, begitu seterusnya jika ada orang hingga mereka berputar posisi seperi baling-baling helikopter.
Disejumlah pinggiran sungai yang melintasi wilayah Desa Sawe, dulunya merupakan daerah yang idak ramah bagi anak-anak, karena banyak ditemukan kotoran manusia sehingga menimbulkan bau yang sangat mengganggu. Kondisi ini juga berkaitan dengan data PUSKESMAS kecamatan yang menunjukkan Desa Sawe sebagai salah satu daerah di kecamatan Hu’u yang berkategori rawan diare dan kolera. Serta idak sedikit para orang tua di desa Sawe menceritakan bahwa anak mereka sering terserang mencret-mencret dan memiliki perut yang buncit namun berbadan kurus, akibat terkena cacingan.
Pemicuan yang Membawa Hasil
Namun dengan adanya kegiatan Tim CLTS yang menamakan dirinya Tim Pemberantas Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan Kecamatan Hu’u yang bekerja sama dengan Kepala Desa, BPD, Bidan Desa, Babinsa dan tokoh- tokoh agama, Masyarakat desa Sawe yang tersebar di 3 dusun Namun dengan adanya kegiatan Tim CLTS yang menamakan dirinya Tim Pemberantas Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan Kecamatan Hu’u yang bekerja sama dengan Kepala Desa, BPD, Bidan Desa, Babinsa dan tokoh- tokoh agama, Masyarakat desa Sawe yang tersebar di 3 dusun
Proses pemicuan ini cukup berhasil menimbulkan kesadaran masyarakat, hal ini terlihat pada perubahan kebiasaan masyarakat yang sudah idak lagi membuang air besar di sembarangan tempat. Sejumlah WC yang idak dipakai, kemudian diperbaiki dan diakikan lagi penggunaanya. Jika ada yang belum mampu, maka untuk sementara menumpang dulu ke MCK umum atau jamban tetangganya. Bantuan jamban yang dulu menjadi pajangan di rumah, di manfaatkan untuk membangun jamban dengan menggunakan bahan-bahan yang ada seperi kayu dan bambu. Bagi keluarga yang idak mampu membeli jamban, mereka menggunakan teknik sendiri dari jerigen atau bambu yang dibuat sedemikian rupa menjadi penggani jamban. Hingga saat ini total sarana sanitasi yang dimiliki masyarakat desa Sawe sebanyak 136 WC permanen, 163 jamban Semi permanen dan 6 MCK umum. Dengan penggunaan sepic tank hanya sebesar 10%nya dan sisanya menggunakan lubang penampungan kotoran dengan model cubluk tunggal.
Bahkan upaya pemicuan kesadaran yang terus menerus dilakukan tersebut, selain membawa dampak pada perubahan perilaku, juga berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat-desa yang baru seumur jagung ini (deiniif April 2008) . Menurut data Puskesmas Kecamatan Hu’u, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya penderita diare jauh menurun, dan bahkan dalam 3 bulan terakhir (April-July 2008) sudah idak ada satupun dari 1.484 jiwa penduduk desa Sawe yang menderita penyakit diare.
Para Kampiun (Champion) Dibalik Keberhasilan
Upaya keberhasilan mendeklarasikan desa yang telah terbebas dari kebiasaan BAB sembarangan ini idak terlepas dari kerja keras para kampiun (Champion). Mereka-mereka yang idak berpikir bahwa perbuatan yang mereka lakukan hanyalah bagian dari pekerjaan untuk menakahi keluarga. Namun, ada Upaya keberhasilan mendeklarasikan desa yang telah terbebas dari kebiasaan BAB sembarangan ini idak terlepas dari kerja keras para kampiun (Champion). Mereka-mereka yang idak berpikir bahwa perbuatan yang mereka lakukan hanyalah bagian dari pekerjaan untuk menakahi keluarga. Namun, ada
Upaya untuk mewujudkan keinginan memiliki desa yang bebas dari najis inilah yang dilakukan tanpa pamrih oleh Asikin (staf kecamatan), Imran (guru mengaji), Haris (guru SD), Nasrun (kepala dusun), Haryono (mantri Puskesmas), dan Dini (tokoh remaja). Para kampiun ini pada awalnya mengikui pelaihan CLTS yang difasilitasi oleh Plan Indonesia Program Unit Dompu dan dinas kesehatan Kabupaten. Dari hasil praktek pemicuan langsung pada saat pelaihan yang dilakukan pada bulan Februari 2008 lalu, mereka yang tergabung dalam Tim Pemberantasan Kebiasaan BAB Sembarangan ini berhasil memicu kesadaran 12 orang di salah satu dusun untuk siap membangun WC sendiri tanpa bantuan pihak luar. Selanjutnya pemicuan dilanjutkan mereka melalui kegiatan keagamaan, kegiatan sosial masyarakat, kunjungan dari rumah ke rumah, serta mendorong para keluarga yang telah terpicu dan telah membangun WC sendiri untuk melakukan pemicuan kepada keluarga yang lain.
Teknik yang berbeda juga dilakukan para kampiun ini untuk memicu anak-anak, yakni dengan mengajarkan lagu- lagu pop, yang pernah mereka dapatkan pada pelaihan CLTS, yang berhubungan dengan pesan tentang larangan BAB sembarangan, seperi “Cucakrowo” dan “Jablai Tai”. Metode ini terbuki efekif dalam mengajak anak-anak untuk idak BAB Sembarangan lagi.
Tantangan Selanjutnya
Sebagai desa yang pertama di Kabupaten Dompu yang telah terbebas dari kebiasaan BAB Sembarangan, masyarakat desa Sawe berharap bahwa upayanya dapat diikui desa-desa lain di kecamatan mereka khususnya dan Kabupaten Dompu pada umumnya. Oleh karena itu, sejumlah tukang yang ada di desa Sawe mencoba menjadi pengrajin jamban dalam rangka menyediakan jamban yang murah dan mudah didapat bagi masyarakat yang telah terpicu kesadarannya. Dengan meminjam cetakan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Sebagai desa yang pertama di Kabupaten Dompu yang telah terbebas dari kebiasaan BAB Sembarangan, masyarakat desa Sawe berharap bahwa upayanya dapat diikui desa-desa lain di kecamatan mereka khususnya dan Kabupaten Dompu pada umumnya. Oleh karena itu, sejumlah tukang yang ada di desa Sawe mencoba menjadi pengrajin jamban dalam rangka menyediakan jamban yang murah dan mudah didapat bagi masyarakat yang telah terpicu kesadarannya. Dengan meminjam cetakan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu,
( Diringkas dari Catatan Pembelajaran CLTS Kecamatan Sawe, M. Afrianto Kurniawan, WES Facilitator Plan Indonesia Kabupaten Dompu ).
Lampiran 6
Biodata Peserta Lokakarya Konsolidasi Pembelajaran CLTS di Indonesia, Lido-Bogor, 17 - 19 Februari 2009
Nama
: Nana Djuhana
Tempat Tanggal Lahir
: Cimahi, 19-04-1957
Alamat Rumah : Jalan Tani, Gang Cimahi, Singkawang, KalBar No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 0562-637.234 - 0812.5742.300 Nama Organisasi
: Dinkes Kab Sambas, Kalbar Jabatan
: -Kesling
Alamat Organisasi : Jalan Pembangunan, Sambas, Kalbar No.Telp/Fax. Kantor
: 0562-391.691
Nama
: Laisa Wahanudin
Tempat Tanggal Lahir : Sleman 12 September 1966 Alamat Rumah
: Griya Bukit Jaya G17, No 8-9, Gunung Putri, Bogor No.Telp/Fax. Rumah/Hp
E-Mail Pribadi : Udin_uud@hotmail.com Nama Organisasi
: Depkes
No.Telp/Fax. Kantor : 021-424.7608 psw 128
Nama
: Noor Dwiantoro
Tempat Tanggal Lahir : Yogyakarta, 01 Juni 1977 Alamat Rumah
: Kakabu, Curung Sulanjana, Gn Sari, Serang, Banten No.Telp/Fax. Rumah/Hp
E-Mail Pribadi : nurdwiantoro@yahoo.com Nama Organisasi
: Sekretariat STBM
Jabatan : Staf Ahli Sekretariat STBM Alamat Organisasi
: Jl Percetakan Negara, Gd D Lt3, Depkes, Jak. Pusat No.Telp/Fax. Kantor
: 021-422.6968
E-Mail – Website : Secretariat-stbm@gmail.com
Nama
: Sutikno Slamet
Tempat Tanggal Lahir : Trenggalek, 26-12-1961 Alamat Rumah
: Jl Dr Sutomo, Gg Amarto 3, Trenggalek Jawa Timur No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 0355-791.277 - 0813.3050.9223 E-Mail Pribadi
: sutiksno@yahoo.com Nama Organisasi
: Dinas Kesehatan Trenggalek Jabatan
: Kabd Promkes & Pemberdayaan Masyarakat Alamat Organisasi
: Jl Dr Sutomo No 4, Trenggalek, Jatim No.Telp/Fax. Kantor
: 0355-791.270 - 795.025
Nama
Andika Arief Saputra
Tempat Tanggal Lahir
Madiun, 18 Maret 1986 Alamat Rumah
Pagung Baru, Sleman, Yogyakarta No.Telp/Fax. Rumah/Hp
0856-9103.0498
E-Mail Pribadi
Ndk-saputra@yahoo.com Nama Organisasi
Water Plant Community-LPPM UGM Alamat Organisasi
Lab Bahan Bangunan Teknik Sipil & Lingkungan – UGM E-Mail – Website
waterplantcommunity@yahoo.com
Nama
: Darmanto
Tempat Tanggal Lahir : Klaten 30 April 1948 Alamat Rumah
: Jl Kaliurang Km7, Yogyakarta No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 0274-885.052 - 0811.286.939 E-Mail Pribadi
: Darmanto6191@gmail.com Nama Organisasi
: LPPM – UGM
Jabatan : Staf Pengajar Fak Teknik – UGM Alamat Organisasi
: Jl Graika No. 2 Yogyakarta No.Telp/Fax. Kantor
: 0274 – 545.675 - 545.676
Nama : Antimus
Tempat Tanggal Lahir : Sepiri, 11 Mei 1971 Alamat Rumah
: Jl Budi Utomo, Komp. Pondok Pangeran I/II Pontianak, Kalbar No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 0815.2258.1117 Nama Organisasi
: Yayasan Pancur Kasih Jabatan
: Sekretaris Alamat Organisasi
: Jl Gusti Situt Mahmud, Gg Selat Sumba III, Pontianak, Kalbar No.Telp/Fax. Kantor
: 0561- 883.075
Nama : Subandi
Tempat Tanggal Lahir : Grobogan, 30 Maret 1978 Alamat Rumah
Panimbo, Kedungjati, Grobogan
No.Telp/Fax. Rumah/Hp : 0815.3689.646 Nama Organisasi
: Kader Desa Jabatan
: Tim Penggerak CLTS Alamat Organisasi
Panimbo, Kedungjati, Grobogan
Nama :
Muhammad Sholech SKM, Mkes
Tempat Tanggal Lahir : Metro, 7 April 1971 Alamat Rumah
: Taruman RT 02/II, Klambu, Grobogan No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 0292 – 421.049 - 0858.6643.0800 E-Mail Pribadi
: msolech@yahoo.co.id Nama Organisasi
: Dinkes Kab Grobogan Jabatan
: Staf Seksi PL Alamat Organisasi
Jl Gajah Mada, 19 Purwodadi
No.Telp/Fax. Kantor : 0292 – 421.049 - 424.852
Nama : Donal
Tempat Tanggal Lahir : 06-12-1973 Alamat Rumah
: Perumahan Mutiara Garuda, Blok CII, No. 35, Teluknaga, Tanggerang
E-Mail Pribadi : Don_jtk@yahoo.com Nama Organisasi
: CWSHP – Dit PL Depkes Alamat Organisasi
: Jalan Percetakan Negara 29, Jakarta E-Mail – Website
: www.cwshp.net
Nama : Farida Tahir, SKM
Tempat Tanggal Lahir : Sidrap, Sulsel, 9-9-1973 Alamat Rumah
BTN Tibojong BI/1, Bone, Sulsel
No.Telp/Fax. Rumah/Hp : 0852.5531.2863 Nama Organisasi
: Dinkes Bone Jabatan
: Staf PKL Alamat Organisasi
: Jalan Ahmad Yani, Bone No.Telp/Fax. Kantor
Nama : Agustini E Raintung, dr
Tempat Tanggal Lahir : Pontianak, 20-8-1955 Alamat Rumah
: Jln Purnabakti II No 35, Serang, Banten No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 0254 – 20627 E-Mail Pribadi
Agustini_raintung@yahoo.com
Nama Organisasi : PCI Indonesia Jabatan
: Senior Health Advisor Alamat Organisasi
Jln Tirtayasa Raya No. 51, Jaksel
Nama :
Drg, P Agustine Siahaan, MKes
Tempat Tanggal Lahir : Dairi, 14 Agustus 1968 Alamat Rumah
: Taman Duta Mas Blok A14 No12, Batam Centre,Batam
No.Telp/Fax. Rumah/Hp : 0812.784.3700 – purnamaagustine@yahoo.co.id Nama Organisasi
: Puskesmas Batu Aji, Batam, Kepri Jabatan
: Dokter Gigi
Nama
Meutia
Tempat Tanggal Lahir
Aceh, 28 Agustus 1972 Alamat Rumah
BBS (Bukit Baja Sejahtera) III, Blok A2, No. 10A, Cilegon, Banten.
No.Telp/Fax. Rumah/Hp
0254-914.4795 - 0812.9853.985 E-Mail Pribadi
tiaalmer@yahoo.com Nama Organisasi
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten Jabatan
Ka Lab Agribisnis Fak Pertanian Untirta Alamat Organisasi
Jl Raya Jakarta Serang Km 4, Pakutan, Serang,Banten No.Telp/Fax. Kantor
Nama
Cicih Sukaesih
Tempat Tanggal Lahir
Sumedang, 9-9-1969 Alamat Rumah
Desa Sukawenang, Kec Ganeas, Sumedang, Jabar No.Telp/Fax. Rumah/Hp
Nama Organisasi
Kader Desa Sukawening Jabatan
Kader
Alamat Organisasi
Desa Sukawenang, Ganeas, Sumedang
Nama
Cucu Cakrawati Kosim
Tempat Tanggal Lahir
Tasikmalaya, 23 Juni 1964 Alamat Rumah
Jl Cendrawasih B60, Duta Kranji, Bekasi Barat No.Telp/Fax. Rumah/Hp
Nama Organisasi
Direktorat PL, Depkes Jabatan
Kasie Standarisasi Pengawasan Kualitas Lingkungan Alamat Organisasi
Jl Percetakan Negara 29, JakPus No.Telp/Fax. Kantor
021 – 424.7608 ext 126/208
Nama
Wano Irwantoro
Tempat Tanggal Lahir
Lubuklinggau, 15 Maret 1962 Alamat Rumah
Jl Ligarmayang Terusan IA RT 03/08, Cibeunying, Bandung 40191
No.Telp/Fax. Rumah/Hp
022-8252.3906 - 0811.221.019 E-Mail Pribadi
Wanowano2002@yahoo.com Nama Organisasi
WSP-EAP World Bank, Indonesia Jabatan
CLTS Specialist
Alamat Organisasi
Gd BEI Twr 2, Lt 13, Jl Sudirman 52-53, Jakarta. No.Telp/Fax. Kantor
021-5299.3003 - 5299.3004 E-Mail – Website
wirwantoro@worldbank.org
Nama
Syarif Potutu
Tempat Tanggal Lahir
Gorontalo
Alamat Rumah
Jl Sudirman 41, Muaro Sijunjung No.Telp/Fax. Rumah/Hp
0754 - 21106
Nama Organisasi
Dinkes Kab Sawahlunto Sijunjung Jabatan
Kabid Promkes PL
Alamat Organisasi
Jl Sudirman 8 Muaro Sijunjung No.Telp/Fax. Kantor
0754 - 20056
Nama
Encep Mahpud
Tempat Tanggal Lahir
Pandeglang
Alamat Rumah
Pasir Mulya, Sindanglaya, Pagelaran, Pandeglang. No.Telp/Fax. Rumah/Hp
Nama Organisasi
Desa Sindanglaya, Kec Pagelaran, Pandeglang Jabatan
Ketua Tim CLTS
Alamat Organisasi
Kp Pasir Mulya, Ds Sindanglaya, Kec Pagelaran, Pandeglang
Nama
Punto Dewo
Tempat Tanggal Lahir
Jakarta 27-02-1965
Alamat Rumah
Jalan Pendidikan, Sambas, Kalbar No.Telp/Fax. Rumah/Hp
Nama Organisasi
Dinkes Sambas
Jabatan
Kasie
Alamat Organisasi
Jalan Pembangunan Sambas No.Telp/Fax. Kantor
0562-391.691
Nama : Ekki Riswandiyah, SKM
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 10 Nov 1972 Alamat Rumah
: Dsn Pamagersari RT 01/04, Tanjungsari, Smdg No.Telp/Fax. Rumah/Hp
022-791.2891 - 0819.1270.6818
E-Mail Pribadi : eqriswandiyah@yahoo.co.id Nama Organisasi
: Dinkes Sumedang Jabatan
: Pj PL Sie Kesling Alamat Organisasi
: Jl Kutamaya 21 Sumedang No.Telp/Fax. Kantor
: 0261 – 202.377 - 204.941
Nama : Andi Narwis
Tempat Tanggal Lahir : Jalang, 24 Maret 1972 Alamat Rumah
: Jl Langsat, Watampone Bone, Sulsel No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 0811.410.6072 E-Mail Pribadi
: wajoboys@yahoo.com Nama Organisasi
: WSLIC2 – Bone Jabatan
: Konsultan Kesehatan & Pemberdayaan Alamat Organisasi
: Kantor Dinkes Bone, Jl Ahmad Yani 13, Watampone No.Telp/Fax. Kantor
: 0481 -23485
Nama : M Afrianto Kurniawan
Tempat Tanggal Lahir : Tobelo, 4 April 1981 Alamat Rumah
: Jl Nusantara Lingk. Bada, Dompu, NTB – TCI E8, Cibaduyut, Bandung
No.Telp/Fax. Rumah/Hp :
022-542.4455 - 0812.2111.537
E-Mail Pribadi : afriali@gmail.com Nama Organisasi
: Plan International Indonesia – Dompu
Jabatan : WES Facilitator Alamat Organisasi
: Jl Udang 6, Kel Bali I, Dompu, NTB
No.Telp/Fax. Kantor : 0373-321963 - 22512 E-Mail – Website
Dompu.pu@plan-international.org
Nama : Abdul Sikin
Tempat Tanggal Lahir : Dompu, 13 Maret 1070 Alamat Rumah
: Rasabou, Kec Huu, Dompu No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 0819.1754.5900 Nama Organisasi
: Kantor Camat Huu Jabatan
: Staf Seksi PMD Alamat Organisasi
: Kantor Camat Huu
Nama : Feny Raharyanti, SKM
Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 14 Oktober 1974 Alamat Rumah
: Graha Serdang Metropolis C12B, Harjatani, Kramatwatu, Serang
No.Telp/Fax. Rumah/Hp :
0254-395.247 - 0812.8375.131
E-Mail Pribadi : fenyraharyanti@yahoo.com Nama Organisasi
: Stikes Falatehan Serang Alamat Organisasi
: Jl Raya Cilegon Km6, Kramatwatu, Serang No.Telp/Fax. Kantor
: 0254-230.054
Nama : Bambang Hermawan
Tempat Tanggal Lahir : Yogyakarta, 1-9-1959 Alamat Rumah
: Perum Bintang Alam, Kab Karawang No.Telp/Fax. Rumah/Hp
0267-644.972 - 0812.814.1053
Nama Organisasi
: WSLIC2 – Dit PL, Ditjen PP-PL Depkes
Jabatan : Staf Monev WSLIC2 Pusat Alamat Organisasi
: Jalan Percetakan Negara 29, Jakarta Pusat No.Telp/Fax. Kantor
: 021-4287.6816 - 4287.6866
Nama : Edy Priyono
Tempat Tanggal Lahir : Jepara, 14 Februari 1967 Alamat Rumah
: Perum Permata Kemang C2/4, Rawalumbu, Bekasi No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 0816.185.2430 E-Mail Pribadi
: edymbe@yahoo.com Nama Organisasi
: Akademika Jabatan
: Direktur Alamat Organisasi
: Perum Permata Kemang A2/13, Rawalumbu, Bekasi No.Telp/Fax. Kantor
: 021-8241.3334 E-Mail – Website
: akademika@dnet.net.id - www.akademika.or.id
Nama
: Asep Saefulhak
Tempat Tanggal Lahir : Pandeglang, 24-8-1981 Alamat Rumah
: Kacapi Manis RT02/06,Tegalwangi,Menes, Pandeglang No.Telp/Fax. Rumah/Hp
E-Mail Pribadi : Asep_hak@yahoo.co.id Nama Organisasi
: LAZ Harfa Pandeglang Jabatan
: Field Koordinator ESP Alamat Organisasi
: Jl Raya Labuan, Ciekek Lor, Kel Karaton, Majasari,
Pandeglang
Nama
: Christiana Dewi
Tempat Tanggal Lahir
: Yogyakarta
Alamat Rumah : Jl Destarata Raya 8 Bogor No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 0251-833.1180 - 0812-1069.189 E-Mail Pribadi
: Christiana.dewi@yahoo.com Nama Organisasi
: AusAID
Jabatan
: Program Manager
Alamat Organisasi : Menara Kebon Sirih Lt 26, Kebon Sirih 17-19, Jakarta No.Telp/Fax. Kantor
: 021-392.4322 ext 541 – 392.7274 E-Mail – Website
: Christiana.dewi@ausaid.gov.au
Nama
: Dyota Condrorini
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 7 Juli 1985 Alamat Rumah
: Prima Lingkar Asri B4 No 1 Jatibening, Bekasi No.Telp/Fax. Rumah/Hp
E-Mail Pribadi : dyota.condrorini@gmail.com Nama Organisasi
: Sekretariat Pokja AMPL Alamat Organisasi
: Jl Cianjur No 4 Menteng, Jakarta Pusat, Tlp-31904113 E-Mail – Website
: www.ampl.or.id
Nama
: Joice Irmawati
Tempat Tanggal Lahir : Manokwari, 28 April 1974 Alamat Rumah
: Kp Cisaat, Ds Tegal, Cikeudal, Pandeglang No.Telp/Fax. Rumah/Hp
E-Mail Pribadi : Joe_irma@hotmail.com Nama Organisasi
: Bappeda Kab Pandeglang Jabatan
: Kasubid Pengembangan Kawasan & LH Alamat Organisasi
: Jalan Ahmad Yani 1 Pandeglang No.Telp/Fax. Kantor
Nama
: Dian Mardiani
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 21-11-1966 Alamat Rumah
: Jl Tb Bakri 95, Serang No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 0254 – 201.261 - 0812.123.2111 Nama Organisasi
: Bappeda Kab Serang Jabatan
: Kasubid Renbang Sosbud Alamat Organisasi
: Jalan Veteran 1 Serang No.Telp/Fax. Kantor
Nama
: Yunisa TP
Tempat Tanggal Lahir : Yogyakarta, 25 Juni 1979 Alamat Rumah
: Kp Ciwalet RT 01/10, Sukaratu, Pandeglang No.Telp/Fax. Rumah/Hp
E-Mail Pribadi : Yunisa-geo@yahoo.co.id Nama Organisasi
: Bappeda Kab Pandeglang Jabatan
: Pelaksana
Alamat Organisasi : Jl Jend Ahmad Yani 1 Pandeglang No.Telp/Fax. Kantor
Nama
: Dedi Suhaedi
Tempat Tanggal Lahir : Pandeglang, 10 Oktober 1983 Alamat Rumah
: Beunying Masjid RT 02/01, Kel Cilaja, Mayasari,
Pandeglang
No.Telp/Fax. Rumah/Hp
E-Mail Pribadi : ddsuhaedi@yahoo.com Nama Organisasi
: Harfa Pandeglang
Jabatan
: Admin Staf
Alamat Organisasi : Jl Raya Labuan, Ciekek Lor, Majasari, Karaton,
Pandeglang
Nama : Petrus Noni Fallo
Tempat Tanggal Lahir : 19-10-1967 Alamat Rumah
: Jl Salak 4, Kel Nonohonis, Kota Soe, TTS, NTT No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 081.338.402.412 Nama Organisasi
: ProAir Jabatan
: Comdev Advisor Alamat Organisasi
: Radumata, Belakang Keuskupan Waitabula, Sumba Barat Daya, NTT Tlp/Fax kantor
: 0387 – 24126 Website
: www.proair.or.id
Nama : Agus Waluyo
Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 29-8-1968 Alamat Rumah
: Jl Dr Ak Gani 95, Muara Enim, Sumsel No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 0734 – 432.012 - 0813.6876.3640
Nama Organisasi : Dinkes Muara Enim Jabatan
: Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Alamat Organisasi
: Jl Dr Ak Gani 70-90, Muara Enim
Tlp/Fax kantor : 0734 – 421.053 - 421.192 Email
dinkesmuaraenim@depkes.go.id
Nama : Didik Supriyono
Tempat Tanggal Lahir : Madiun, 26-4-1964 Alamat Rumah
: Perumahan Bumi Ciluar Indah, Blok B-2 No.4, Bogor No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 0251 – 8651.504 - 0816.163.2441
Nama Organisasi : Dinkes Kab Bogor Jabatan
: Kasie Penyehatan Lingkungan Alamat Organisasi
: Jl Raya Kedunghalang Talang 150, Bogor Tlp/Fax kantor
: 0251 – 866.3177 - 866.3175
Nama : Catur Adi Nugroho
Tempat Tanggal Lahir : Pati, 2 Maret Alamat Rumah
: Perum Sewon Indah C-10, Sewon, Bantul, Yogya No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 0813.2508.3980 Nama Organisasi
: Plan International Grobogan Jabatan
: WES Fasilitator Alamat Organisasi
: Jl Yudistira I/2 Purwodadi Tlp/Fax kantor
: 0292-421.652 - 425.018
Nama : Rewang Budiayana
Tempat Tanggal Lahir : Alamat Rumah
: Purwakarta No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 0852.8626.2752 Nama Organisasi
: Ditjen PMD, Kemendagri Jabatan
: Kasubdit Alamat Organisasi
: Jl Raya Pasar Minggu Km 19 Tlp/Fax kantor
: 021-7919.7109
Nama : Helda Nusi
Tempat Tanggal Lahir : Alamat Rumah
: Bekasi No.Telp/Fax. Rumah/Hp
: 0811.824.373 Nama Organisasi
: Ditjen Bina Bangda, Kemen Dalam Negeri Jabatan
: Staf Subdit Alamat Organisasi
: Jl. TMP.Kalibata, No.20. Jakarta Selatan Tlp/Fax kantor
: 021- 7983785 – 794.7746
WASPOLA Facility
NAMA
GARY D. SWISHER
NO.TELP.RUMAH/HP
021 – 3142046 (gswisher@worldbank.org) NO.TELP./FAX KANTOR
021 - 31924713
ALAMAT KANTOR
Jalan Sawo 37, Menteng, Jakarta Pusat 10350
NAMA : SOFYAN ISKANDAR
NO.TELP.RUMAH/HP : 0817.228189 (siskandar@worldbank.org) NO.TELP./FAX KANTOR
: 021 - 31924713
ALAMAT KANTOR : Jalan Sawo 37, Menteng, Jakarta Pusat 10350
NAMA : NUR APRIATMAN
NO.TELP.RUMAH/HP : 0812.111.0867 (ranura58@yahoo.com) NO.TELP./FAX KANTOR
: 021 - 31924713
ALAMAT KANTOR : Jalan Sawo 37, Menteng, Jakarta Pusat 10350
NO.TELP.RUMAH/HP
0817.305.945 (purnomo@wboj.or.id) NO.TELP./FAX KANTOR
021 - 31924713
ALAMAT KANTOR
Jalan Sawo 37, Menteng, Jakarta Pusat 10350
NAMA
NUGROHO TOMO
0812.960.5217 (bodonk@cbn.net.id) NO.TELP./FAX KANTOR
NO.TELP.RUMAH/HP
021 - 31924713
ALAMAT KANTOR
Jalan Sawo 37, Menteng, Jakarta Pusat 10350
NAMA
ALMA ARIEF
NO.TELP.RUMAH/HP
0852.3936.9131 (arief_alma@yahoo.co.uk) NO.TELP./FAX KANTOR
021 - 31924713
ALAMAT KANTOR
Jalan Sawo 37, Menteng, Jakarta Pusat 10350
STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN
COMMUNITY-LED TOTAL SANITATION Pembelajaran Dari Para Penggiat CLTS
PROGRAM KERJASAMA:
BAPPENAS
Sekretariat : Jl. Sawo No. 37, Menteng Jakarta 10350 Indonesia
Telp/Fax
: (0210 319 24713
: waspola1@cbn.net.id
Website
: www.waspola.org, www.ampl.or.id