5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengambilan Keputusan Kredit
2.1.1 Teori
Pengambilan keputusan kredit adalah semacam studi kelayakan atas perusahaan pemohon kredit Firdaus 2009:184. Pengambilan keputusan
kredit adalah suatu pemeriksaan, penelitian, dan analisa terhadap kelengkapan, keabsahan, dan kelayakan berkassuratdata data permohonan
kredit calon debitur hingga dikeluarkannya suatu keputusan apakah kredit tersebut diterima atau ditolak Djohan 2009:97
Menurut Thomas Suyatno 2003:70 yang dimaksud dengan pengambilan keputusan kredit adalah pekerjaan yang meliputi:
1. Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala aspek, baik
keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui kemungkinan dapattidak dapat dipertimbangkan suatu permohonan kredit.
2. Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi penguraian dan
kesimpulan serta penyajian alternatif-alternatif sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan dari permohonan kredit nasabah.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, pengambilan keputusan kredit adalah suatu kegiatan analisapenilaian berkasdata dan juga berbagai
aspek yang mendukung yang diajukan pemohon kredit, sebagai dasar
6
pertimbangan pengambilan keputusan apakah permohonan kredit tersebut diterima atau ditolak
2.1.2 Analisis Laporan Keuangan
Untuk dapat mengetahui keadaaan dan perkembangan perusahaan perlu mengadakan interpretasi atau analisis terhadap laporan keuangan
tersebut. Analisis terhadap laporan keuangan merupakan tahap terakhir dari proses akuntansi. Analisis atau interpretasi laporan keuangan bagi mereka
yang berkepentingan sangat perlu sebagai dasar pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil tepat.
Berdasarkan hal diatas, Munawir 2002:31 mengemukakan laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk merupakan alat yang
sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang
bersangkutan. Data keuangan tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih dan mendukung keputusan yang akan diambil.
Jadi laporan keuangan suatu perusahaan perlu dianalisis karena dengan menganalisis akan diperoleh jawaban mengenai posisi keuangan serta hasil-
hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.
2.1.2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir 2002:35 pengertian analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut: Analisis laporan keuangan terdiri
7
dari penelaahan atau mempelajari dari hubungan dan tendensi atau kecenderungan trend untuk menentukan posisi keuangan dan hasil
operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan menurut Prastowo dan Julianty 2002:52 adalah
Analisis laporan keuangan tidak lain merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah
masing-masing unsur serta menelaah hubungan di antara unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman
yang baik dan cepat atas laporan keungan itu sendiri. Ditinjau dari sudut orang yang menganalisisnya maka akan
dapat dibagi dua kelompok yaitu: 1.
Analisis Intern yaitu analisis yang dilakukan oleh orang di dalam perusahaan
2. Analisis Ekstern yaitu analisis yang dilakukan oleh orang di
luar perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
analais laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data- data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui
posisi keuangan, hasil operasi, dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta
kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan sehingga
8
analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak yang berkepentingan.
2.1.2.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Dengan menganalisis dan menilai laporan posisi keuangan, maka akan diketahui:
1. Likuiditas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus dipenuhi atau memahami
kewajibannya pada saat ditagih. Apabila perusahaan mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada saat waktunya
berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid.
2. Rentabilitas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu
perusahaan diukur dengan kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara produktif. Dengan semakin
rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam satu
periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan.
3. Solvabilitas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan apabila perusahaan dilikudasi baik
9
kewajiban jangka panjang maupun kewajiban jangka pendek, Suatu perusahaan dapat dikatakan solvable apabila peusahaan
tersebut mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua hutangnya.
2.1.3 Klasifikasi Rasio
Rasio menggambarkan suatu hubungan antara satu jumlah dengan jumlah yang lain. Dengan menggunakan analisis rasio ini akan dapat
memberikan gambaran kepada penganalisis tentang posisi keuangan suatu negara.
Berdasarkan sumber dayanya, angka rasio dapat dibedakan menjadi: a.
Rasio-rasio neraca yaitu rasio-rasio di mana seluruh datanya diambil dari laporan keuangan.
b. Rasio-rasio atas laporan yaitu rasio di mana data-datanya berasal dari
neraca dan data lainnya dari laporan keuangan. Beberapa rasio yang penting hubungannya dengan pelaksanaan analisis
laporan keuangan adalah: a.
Rasio Likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya pada
saat dilakukan penagihan.
10
a Current Ratio, Current ratio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang yang akan segera jatuh tempo dengan aktiva lancar.
current ratio = ����� ������� �����
total current liabilities � 100
b Cash Ratio Cash Flow Liquidity, disebut juga rasio likuiditas.
Menggunakan pembilang sebagai suatu perkiraan sumber kas, kas dan surat berharga menyajikan jumlah kas yang dihasilkan dari
operasi perusahaan seperti kemampuan menjual persediaan dan menagih kas. Yang perlu diingat dalam rasio ini adalah jika rasio
ini terjadi peningkatan maka ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengatasi berbagai permasalahan kewajiban
jangka pendeknya. Namun sebaliknya jika arus kas menggambarkan terjadinya penurunan, maka ini menunjukkan
bahwa perusahaan akan bermasalah atau harus menerapkan strategi dalam mengatasi berbagai hal menyangkut kebutuhan jangka
pendek. Rumus Cash Flow Liquidity adalah sbb: cash
�low liquidity = ���ℎ + ���������� ����������
total current liabilities � 100
Surat berharga contohnya adalah saham, obligasi, dan sejenisnya. Dimana cirri-ciri surat berharga tersebut adalah terjelaskannya
nama penerbit, jangka waktu pembayaran, nilai nominal, dan
11
berbagai ketentuan lainnya. Dan pemegang surat berharga memiliki hak atas apa yang terjelaskan disana. Surat berharga ini
diterbitkan melalui suatu lembaga resmi yang disahkan oleh pemerintah, seperti Bursa Efek IndonesiaBEI, syarat dan
penerbitannya juga diatur dengan jelas. c
Quick Ratio Acid Test Ratio menunjukkan kemapuan perusahaan untuk membayar hutang yang segera dipenuhi dengan
aktiva lancar yang lebih likuid. quick ratio =
����� ������� ����� − ����������� total current liabilities
� 100
b. Rasio Rentabilitas, rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah
kebijaksanaan yang menghasilkan keputusan. a
Gross Profit Margin, rasio ini menunjukkan laba bruto dari setiap penjualan yang dilakukan.
gross pro�it margin =
����� ������ �� ����� net sales
� 100
b Net Profit Margin Sales Margin, rasio ini menunjukkan
keuntungan bersih dari setiap penjualan yang dilakukan. net
pro�it margin = ��� ������
sales � 100
12
c Rate of Return Investment, rasio ini menunjukkan kemampuan
modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.
rate of return on invesment = ������� ����� ���
total assets � 100
d Rate of Return on Equity. Rasio ini menunjukkan kemampuan
modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva.
rate of return on equity = ������� ����� ���
total equity � 100
c. Rasio Solvabilitas, rasio yang digunakan untuk mengukur sampai berapa
jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. a
Total Debt to Equity Ratio ini menunjukkan bagian bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan keseluruhan
hutang.
total debt to equity ratio = ����� ����
total equity � 100
b Total Debt to Total Asset, total Debt to Total Asset ini
menunjukkan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan hutang jangka panjang.
long term debt to equity = ���� ���� �����������
capital � 100
13
2.1.4 Pengertian Kredit