BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Pengertian Bank - Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Rentabilitas dan Rasio Solvabiltas Terhadap Pengambilan Keputusan Kredit pada PT Bank Mayapada Internasional, Tbk Divisi Mayapada Mitra Usaha Unit Kampung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis

  2.1   Pengertian Bank

  Beberapa pengertian mengenai Bank yang sesuai dengan perkembangannya saat ini antara lain, bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai jenis seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai perusahaan dan lain-lain.

  Menurut Abdurrahman dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan perdagangan (2003:84) bank didefenisikan sebagai berikut:Bank adalah suatu jenis lembaga yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan-perusahaan, penyelenggaraan kliring dan lain-lain.

  Berdasarkan Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, "Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak." Menurut PSAK (2004;31,1), bank didefenisikan sebagai berikut: Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Hal tersebut tampak dalam kegiatan pokok bank yangmenerima simpanan dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan serta deposito berjangka dan memberikan kredit kepada pihak yang memerlukan dana.

  Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya bank adalah lembaga yangbergerak di bidang keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit (pinjaman) kepada masyarakat, maupun melalui penciptaan uang giral yang ditujukan terutama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

1. Pengertian Analisis

  Menurut Komaruddin (1994;163) analisis diartikan sebagai berikut: Analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungan satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang padu.

  Dari defenisi tersebut dapat diartikan bahwa analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu pokok menjadi bagian-bagian satu komponen sehingga dapat diketahui ciri atau tanda tiap bagian, kemudian hubungan satu sama lain serta fungsi masing-masing bagian dari keseluruhan.

2. Laporan Keuangan

  Laporan keuangan adalah dokumen tertulis yang disusun dan disajikan oleh perusahaan sekurang kurangnya setahun sekali untuk menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha peruasahaan selama periode tertentu. Biasanya laporan keuagan disusun untuk pengguna external. Maka laporan keuangan wajib disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum dinegara tersebut.

  Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan, pada pendahuluan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan (2009).

  Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam nerbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana) catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

  Secara lengkap laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (laporan arus kas), catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

  Neraca menggambarkan posisi keuangan, yang menunjukan posisi aktiva, kewajiban, dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun. Disusun secara sistematis dan jelas sehingga memudahkan untuk menganalisa.

  Aktiva = Kewajiban + Ekuitas.

  Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi pada masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.

  Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu kepada pihak ketiga dimana penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang merupakan hak pemilik.

  Laporan Laba Rugi adalah daftar yang menunjukan kegiatan perusahaan untuk periode tertentu. Merupakan ringkasan aktivitas usaha perusahaan yang malaporkan hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas lainnya. Periode laporan disajikan secara bulanan, triwulan, semesteran, dan tahunan. Menilai perubahan pontesial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan.

Table 2.1 Susunan umum komponen utama laporan laba rugi

   

  5. Beban (manfaat) pajak penghasilan : merupakan beban (manfaat) pajak penghasilan perusahaan selama periode laporan yang merupakan pajak kini.

  4. Penghasilan (beban) lain lain : penghasilan atau beban yang tidak dapat dihubungkan langsung dengan kegiatan usaha utama perusahaan contoh : laba/rugi penjualan aktiva tetap.

  3. Beban usaha : merupakan beban kegiatan utama perusahaan.

  2. Beban pokok penjualan : merupakan nilai tercatat dari persediaan yang dijual.

  Penjualan : pendapatan yang berasal dari penjualan produk utama perusahaan. Disajikan setelah dikurangi potongan penjualan dan retur penjualan.

    Keterangan : 1.

   Laba (rugi) setelah pajak penghasilan g – h

   Beban (manfaat) pajak penghasilan  

   Laba(rugi) sebelum pajak penghasilan e + f

   Penjualan –bersih  

   

   Penghasila (beban) lain-lain Laba penjualan aktiva tetap, beban bunga

   

   Laba (rugi) usaha c – d

   

   Beban usaha Beban penjualan, beban umum dan administrasi

   

   Laba (rugi) kotor a – b

   Beban / harga pokok penjualan (HPP)  

  6. Laporan Perubahan Posisi Keuangan adalah suatu daftar yang menunjukkan bagaimana aktivitas perusahaan digunakan dan bagaimana sumber sumber keuangan dipergunakan. Laporan ini berguna untuk menilai aktivitas investasi,pendanaan dan operasi selama periode berjalan.

  7. Laporan Arus Kas adalah Menunjukkan penerimaan (sumber) dan pengeluaran (penggunaan) kas dalam aktivitas perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini berguna bagi pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas. Dimana yang terpenting adalah bagi para investor dan pemberi pinjaman, karena kemampuan membayar perusahaan bukan berasal dari tingginya laba namun dari tersedianya kas perusahaan.

  8. Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan, berisi catatan catatan tambahan yang tidak terdapat didalam tubuh laporan, sehingga informasi yang diberikan dalam laporan keuangan tidak menyesatkan para penggunanya. Fungsi akuntansi dalam suatu perusahaan adalah untuk mencatat transaksi yang terjadi serta akibatnya terhadap aktiva, modal, dan biaya dalam perusahaan tersebut. Transaksi yang terjadi diklasifikasikan, diiktisarkan, dan selanjutnya dilaporkan dalam bentuk laporan yang dinamakan laporan keuangan.

  Dilihat dari segi prosesnya laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan. Dengan adanya proses laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba- rugi, dan laporan perubahan modal maka akan diketahui atau diperoleh gambaran posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan tersebut.

  Menurut Munawir (2005;5) pengertian laporan keuangan adalah sebagai berikut: " Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan modal dimana neraca menunjukkan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu sedangkan perhitungan laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber-sumber dana atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal."

  Menurut Myer yang dikutip dari Munawir (2002;5) mengarahkan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah: "Dua daftar dususun oleh akuntan pada kahir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau laba-rugi. Pada akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan untuk menambah daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak terbagikan (laba yang ditahan)."

  Dengan melihat pengertian laporan keuangan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada intinya laporan keuangan suatu perusahaan terdiri dari laporan yang melaporkan tentang posisi keuangan, hasil operasi perusahaan dan perubahan pada waktu tertentu dilpaorkan dalam neraca,hasil operasi perusahaan selama satu periode tertentu dilaporkan dalam laba-rugi dan perubahan posisi keungan menjelaskan mengenai perubahan yang terjadi dalam modal perusahaan.

  Pengertian laporan keuangan seperti yang dinyatakan di muka merupakan laporan keuangan dalam arti normal, laporan tersebut bersifat umum dan diperuntukkan untuk pemakai di pihak luar perusahaan. Tetapi terdapat laporan keuangan untuk tujuan khusus yang diperuntukkan oleh pihak luar perusahaan.

  Menurut Munawir (2002:5) mengemukakan laporan keuangan khusus sebagai berikut: "Dalam prakteknya sering diikut sertakan kelompok lain yang sifatnya membantu untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut. Misalnya laporan keungan perubahan modal kerja, laporan sumber-sumber penggunaan kas, laporan sebab-sebab perubahan laba kotor, laporan biaya produksi serta daftar lainnya."

  Laporan keuangan yang disajikan harus dapat dipertanggungjawabkan keberadaanya, kaarena laporan keuangan tersebut sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan yakni: 1.

  Investor (Investor), berkepentingan mengetahui laporan keuangan untuk menilai resiko yang melekat dan hasil pengembangan dari investasi yang dilakukannya. Investor ini membutuhkan informasi untuk membantu apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Selain itu, mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.

  2. Pemberi pinjaman atau kreditur (Lenders or Creditors), para iinvestor menarik untuk mengetahui laporan keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

3. Pemasok dan Kreditor usaha lainnya (Supplies and Other Trade

  Creditors), tertarik dengan informasi dari laporan keuangan yang

  dapat memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yangterhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dala tenggang waktu yang lebih pendek.

  4. Para pemegang saham (Shareholders), memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui kemajuan perusahaan, perkembangan keuangan, dan penambahan odal untuk bussiness plan.

  5. Manajemen (Management), berkepentingan untuk mengetahui informasi dari laporan keuangan meskipun memliki akses terhadap informasi manajemen dan keuangan tambahan yang membantu dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

  6. Pelanggan (Customer), berkepentingan dengan informasi keuangan mengenai kelangsungan hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan perusahaan.

7. Pemerintah dan berbagai lembaga (Goverment and Their

  Agencies) , berkepentingan untuk alokasi sumber daya dan oleh

  karenanya berkepentingan dengan aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

  8. Karyawan (Employees), termasuk juga kelompok yang mewakilinya tertarik pada informasi mengenai satbilitas dan profiatbilitas perusahaan. Mereka juga tertarik pada informasi yangmemungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat, pensiun danpenempatan kerja.

  9. Masyarakat (Public), perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara, seperti kontribusi pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang diperkerjakan dan perlindungan kepada para penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya. Sedangkan manfaat lain yang diperoleh oleh pihak lain adalah sebagai berikut:

1. Konsultan dan para analisis keuangan

  Konsultan dan analisis keuangan yang berkepentingan dalam memberikan nasehat kepada para investor dan calon investor dalam pengambilan keputusan investasi maupun dalam menilai prospek investasi perusahaan di masa yang akan datang.

  2. Ahli Hukum Berkepentingan dalam memberi nasehat hukum mengenai pembagian keuantungan dan deviden ataupun perjanjian lain.

2.2 Tujuan dan Persyaratan Laporan Keuangan

  Sebagai hasil akhir dari proses akuntansi, laporan keuangan diajukan untuk memenuhi kebutuhan pokok pihak eksternal dengan berbagai kepentingan yang berbeda.

  Menurut PSAK No. 1 Paragraf ke-7 (Revisi 2009) dikemukakan “Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi”.

  Suatu laporan keuangan yang disajikan perusahaan disamping harus memenuhi tujuannya juga harus memenuhi persyaratan kualitas sehingga laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dengan sebaik-baiknya. Informasi keuangan akan bermanfaat bila dipenuhi kualitas sebagai berikut: a.

  Laporan keuangan yang relevan adalah suatu Informasi yang digunakan oleh pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan tingkat relevansi tergantung pada ketelitian dan keobjektivan informasi yang disajikan dan kemapuan para pemakai laporan keuangan dalam menginterpretasikan informasi yang akan disajikan.

  b. Jelas dan dapat dimengerti, maksudnya adalah laporan keuangan harus disajikan dengan jelas dan mudah dipahami oleh para pemakai.

  c. Laporan diuji kebenarannya, laporan keuangan disajikan berdasarkan prinsip akuntansi yang dapat diuji kebenarannya oelh pihak lain.

  d. Netral, laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif, dan tidak memihak kepada kepentingan pemakai pihak tertentu.

  Sifat netral sangat penting karena laporan keuangan ditujukan kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda.

  e. Tepat waktu, laporan keuangan harus disajikan tepat waktu karena laporan keuangan merupakan suatu informasi yang akan dipakai oleh berbagai pihak sehingga tidak mengalami keterlambatan dalam pengambilan keputusan.

  f. Dapat diperbandingkan, laporan keuangan harus diperbandingkan untuk mengidentifikasikan kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Implikasi penting dari karakteristik kualitatif dapat diperbandingkan adalah bahwa pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keungan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut.

  g. Lengkap, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dala batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan oleh karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi.

2.3 Analisis Laporan Keuangan

  Untuk dapat mengetahui keadaaan dan perkembangan perusahaan perlu mengadakan interpretasi atau analisis terhadap laporan keuangan tersebut. Analisis terhadap laporan keuangan merupakan tahap terakhir dari proses akuntansi. Analisis atau interpretasi laporan keuangan bagi mereka yang berkepentingan sangat perlu sebagai dasar pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil tepat.

  Berdasarkan hal diatas, Munawir (2002:31) mengemukakan " laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih dan mendukung keputusan yang akan diambil."

  Jadi laporan keuangan suatu perusahaan perlu dianalisis karena dengan menganalisis akan diperoleh jawaban mengenai posisi keuangan serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

2.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

  Menurut Munawir (2002:35) pengertian analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut: Analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari dari hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

  Sedangkan menurut Prastowo dan Julianty (2002:52) adalah " Analisis laporan keuangan tidak lain merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing- masing unsur serta menelaah hubungan di antara unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan cepat atas laporan keungan utu sendiri."

  Ditinjau dari sudut orang yang menganalisisnya maka akan dapat dibagi dua kelompok yaitu:

  1. Analisis Intern yaitu analisis yang dilakukan oleh orang di dalam perusahaan

2. Analisis Ekstern yaitu analisis yang dilakukan oleh orang di luar perusahaan.

  Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa analais laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi, dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak yang berkepentingan.

2.3.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

  Dengan menganalisis dan menilai laporan posisi keuangan, maka akan diketahui:

  1. Likuiditas

  Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus dipenuhi atau memahami kewajibannya pada saat ditagih. Apabila perusahaan mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada saat waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid.

  2. Rentabilitas

  Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rantabilitas suatu perusahaan diukur dengan kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara produktif. Dengan semakin rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam satu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan.

3. Solvabilitas

  Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuanngan apabila perusahaan dilikudasi baik kewajiban jangka panjang maupun kewajiban jangka pendek, Suatu perusahaan dapat dikatakan solvable apabila peusahaan tersebut mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua hutangnya.

2.3.3 Klasifikasi Rasio

  Rasio menggambarkan suatu hubungan antara satu jumlah dengan jumlah yang lain. Dengan menggunakan analisis rasio ini akan dapat memberikan gambaran kepada penganalisis tentang posisi keuangan suatu negara.

  Berdasarkan sumber dayanya, angka rasio dapat dibedakan menjadi: a.

  Rasio-rasio neraca yaitu rasio-rasio di mana seluruh datanya diambil dari laporan keuangan.

  b.

  Rasio-rasio atas laporan yaitu rasio di mana data-datanya berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan keuangan.

  Beberapa rasio yang penting hubungannya dengan pelaksanaan analisis laporan keuangan adalah: a.

  Rasio Likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya pada saat dilakukan penagihan.

  a) Current Ratio, Current ratio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang akan segera jatuh tempo dengan aktiva lancar.

  b) Cash Ratio/ Cash Flow Liquidity, disebut juga rasio likuiditas. Menggunakan pembilang sebagai suatu perkiraan sumber kas, kas dan surah berharga menyajikan jumlah kas yang dihasilkan dari operasi perusahaan seperti kemampuan menjual persediaan dan menagih kas. Yang perlu diingat dalam rasio ini adalah jika rasio ini terjadi peningkatan maka ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengatasi berbagai permasalahan kewajiban jangka pendeknya. Namun sebaliknya jika arus kas menggambarkan terjadinya penurunan, maka ini menunjukkan bahwa perusahaan akan bermasalah atau harus menerapkan strategi dalam mengatasi berbagai hal menyangkut kebutuhan jangka pendek. Rumus Cash Flow Liquidity adalah sbb:

  Surat berharga contohnya adalah saham, obligasi, dan sejenisnya. Dimana cirri-ciri surat berharga tersebut adalah terjelaskannya nama penerbit, jangka waktu pembayaran, nilai nominal, dan berbagai ketentuan lainnya. Dan pemegang surat berharga memiliki hak atas apa yang terjelaskan disana. Surat berharga ini diterbitkan melalui suatu lembaga resmi yang disahkan oleh pemerintah, seperti Bursa Efek Indonesia(BEI), syarat dan penerbitannya juga diatur dengan jelas.

  c) Quick Ratio (Acid Test Ratio) Quick ratio ini menunjukkan kemapuan perusahaan untuk

  membayar hutang yang segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.

  b.

  Rasio Rentabilitas, rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan yang menghasilkan keputusan.

  a) Gross Profit Margin, rasio ini menunjukkan laba bruto dari setiap penjualan yang dilakukan.

  b) Net Profit Margin ( Sales Margin), rasio ini menunjukkan keuntungan bersih dari setiap penjualan yang dilakukan. c) Rate of Return Investment, rasio ini menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.

  d) Rate of Return on Equity. rasio ini menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva.

  c.

  Rasio Solvabilitas, rasio yang digunakan untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.

  a) Total Debt to Equity Ratio ini menunjukkan bagian bagian dari setiap rupaih modal sendiri yang dijadikan jaminan keseluruhan hutang.

  b) Total Debt to Total Asset, total Debt to Total Asset ini menunjukkan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan hutang jangka panjang.

2.3.4 Pengertian Efektivitas

  Efektivitas merupakan salah satu aspek yang mendapatkan perhatian khusus bagi manajemen khususnya dalam mengelola perusahaan untuk mencapai tujuan.

  Pengertian efektivitas yang dikemukakan oleh Dearden dan Bedford yang telah diterjemahkan oleh Maulana dalam bukunya sistem pengendalian Manajemen (1992:12) adalah " efektivitas diartikan sebagai kemampuan suatu unit untuk mencapai tujuan organisasi."

  Sedangkan menurut Anthony dan welsh (1995:544) pengertian efektivitas yaitu "effectiveness is the relationship between the output as

  responsibility center and the goals of the organization."

  Defenisi di atas mengatakan bahwa efektivitas merupakan suatu ukuran pencapaian dalam suatu perusahaan.

2.4 Pengertian Kredit

  Pengertian kredit menurut Undang-undang Perbankan nomor 10 tahun 1998, "Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga". Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007:31.4), "Kredit adalah pinjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan."

  Berdasarkan pengertian kredit, dapat diketahui bahwa kredit mempunyai tujuh unsur yaitu sebagai berikut:

  1. Adanya dua pihak yaitu pemberian kredit dan penerima kredit.

  2. Adanya kerja sama pemberi kredit kepada penerima kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu pada masa yang akan datang.

  3. Adanya persetujuan berupa kesepakatan pada kreditur dengan pihak lainnya yang berjanji akan membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit.

  4. Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit kepada penerima kredit.

  5. Adanya unsur waktu yaitu mencakup masa pengebalian kredit yang telah disepakati.

  6. Adanya unsur resiko (degree of risk) baik di pihak pemberi kredit maupun di pihak penerima kredit.

  7. Adanya unsur bunga sebagai kompensasi kepada pemberi kredit.

a. Tujuan dan Fungsi Kredit

  Tujuan kredit memiliki cakupan yang luas. Dua Fungsi pokok yang saling berkaitan dari kredit adalah: a) Profitability, yaitu untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang dapat diperoleh dari bunga.

  b) Safety, yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti.

  Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian adalah:

  a) Kredit dapat meningkatkan daya guna uang: a.

  Para pemilik uang atau modal dapat secara langsung meminjamkan uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan, untuk meningkatkan produksi atau usahanya.

  b.

  Para pemilik uang atau modal dapat menyimpan uangnya pada lembaga-lembaga keuangan. Uang tersebut diberikan sebagai pinjaman kepada perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan modal.

  b) Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang, kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan pembayaran baru seperti cek, giro bilyet, dan wesel sehingga apabila pembayaran dilakukan dengan cek, giro bilyet, dan wesel maka akan dapat meningkatkan peredaran uang giral. Disamping itu, kredit perbankan yang ditarik secara tunai dapat pula meningkatkan persediaan uang kartal, sehingga arus lalu lintas akan berkembang pula. c) Kredit dapat pula meningkatkan daya guna dan peredaran uang atau barang. Dengan mendapat kredit, para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi meningkat. Di Samping itu, kredit dapat pula meningkatkan peredaran uang, baik melalui penjualan secara kredit maupun dengan membeli barang dari satu tempat ke tempat lain. Pembelian tersebut uangnya berasal dari kredit, hal ini juga berarti bahwa kredit tersebut dapat pula meningkatkan manfaat suatu barang.

  d) Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi, dalam keadaan ekonomi yang kurang kuat, kebijakan diarahkan kepada usaha- usaha seperti: a.

  Pengendalian inflasi.

  b.

  Peningkatan ekspor.

  c.

  Pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.

  e) Kredit dapat meningkatkan kegairahan usaha, setiap orang yang berusaha selalu ingin meningkatkan usahanya, namun ada kalanya dibatasi oleh kemampuan di bidang permodalan. Bantuan kredit yang akan diberikan oleh bank akan dapat mengatasi kekurangmampuan para pengusaha di bidangn permodalan, sehingga para pengusaha akan dapat meningkatkan usahanya.

  f) Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan, dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat memperluas usahanya dengan membuat proyek beu. Peningkatan usaha dan pendirian proyek baru akan membutuhkan tenaga kerja untuk melaksanakan proyek itu. Dengan demikian akan memperoleh pemerataan pendapatan.

  g) Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional, bank-bank besar luar negeri yang mempunyai jaringan usaha dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung atau tidak kepada perusahaan dalam negeri. Begitu juga negara- negara yang maju dapat pula memberikan bantuan kredit ke negara berkembang, bantuan kredit in tidak saja dapat memperat hubungan ekonomi antar negara, tetapi juga meningkatkan hubungan internasional.

b. Jenis-jenis Kredit

  Jenis-jenis kredit dapat diklasifikasikan dari berbagai segi yaitu dari segi kegunaan, tujuan, jangka waktu, jaminan dan sektor usaha.

  a) Kredit dilihat dari Segi kegunaan

  Jenis-jenis kredit dari segi kegunaan yaitu kredit investasi dan kredit modal kerja.

  a.

  Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan untuk keperluan investasi, biasanya diberikan untuk waktu yang panjang. b.

  Kredit modal kerja merupakan kredit yang diberikan untuk keperluan modal kerja. Kredit modal kerja biasanya diberikan dalam waktu yang relatif pendek dan satu kali siklus operasi.

  b) Kredit dilihat dari Segi Tujuan Jenis-jenis kredit dari segi tujuan yaitu kredit produktif, kredit konsumtif, dan kredit perdagangan.

  a.

  Kredit produktif merupakan kredit yang diberikan untuk menghasilkan sesuatu (proses produksi) baik barang maupun jasa.

  b.

  Kredit konsumtif merupakan kredit yang diberikan untuk digunakan secara pribadi atau dipakai sendiri.

  c.

  Kredit perdagangan merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang.

  c) Kredit dilihat dari segi Jangka Waktu

  Jenis-jenis kredit dari segi jangka waktu yaitu jangka pendek, kredit jangka menengah, dan kredit jangka panjang.

  a.

  Kredit jangka pendek merupakan kredit yang memiliki jangka waktu maksimal 1 tahun atau kurang dari 1 tahun.

  b.

  Kredit jangka menengah merupakan kredit yang memiliki jangka waktu satu sampai tiga tahun, namun dewasa ini banyak bank yang mengklasifikasikan menjadi kredit jangka panjang.

  c.

  Kredit jangka panjang merupakan kredit yang memiliki jangka waktu lebih dari satu atau tiga tahun. d) Kredit dilihat dari segi Jaminan

  Jenis-jenis kredit dari segi jaminan yaitu kredit dengan jaminan dan kredit tanpa jaminan.

  a.

  Kredit dengan jaminan merupakan kredit yang syarat untuk memperolehnya harus memiliki jaminan tertentu, baik harta bergerak, tidak bergerak, atau jaminan lainnya.

  b.

  Kredit tanpa jaminan merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan apa pun secara riil, namun sebenarnya meskipun tidak ada jaminan, dalam praktiknya ada jaminan kemampuan membayar dari nasabah, misalnya pegawai tetap yang memiliki penghasilan tertentu.

  e) Kredit dilihat dari segi sektor usaha

  Berbagai sektor usaha yaitu kredit pertanian, kredit industri, kredit pertambangan, kredit pendidikan, kredit perumahan, dan sektor- sektor usaha lainnya.

c. Aspek Penilaian Kredit

  Aspek penilaian kredit yang diperlukan perbankan sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian kredit yaitu dengan 5 of C yaitu karakter

  

(character), kapasitas (capacity), modal (capital), kondisi (condition), dan

jaminan (collateral).

  a.

  Karakter (character), analisis ini untuk mengetahui sifat atau watak calon nasabah. Watak dapat dilihat dari masa lalu nasabah melalui pengamatan, pengalaman, riwayat hidup, maupun hasil wawancara. b.

  Kapasitas (capacity), analisis yang digunakan untuk melihat kemampuan nasabah dalam membayar kredit. Kemampuan nasabah dapat dinilai dari dokumen yang dimiliki, hasil konfirmasi dengan pihak yang memiliki kewenangan mengeluarkan surat tertentu misalnya penghasilan seseorang, hasil wawancara atau melalui perhitungan rasio keuangan.

  c.

  Modal (capital), untuk menilai modal yang dimiliki oleh nasabah untuk membiayai kredit Bank tidak akan membiayai kredit tersebut 100%, artinya harus ada modal dari nasabah. Tujuannya adalah jika nsabah juga ikut memiliki modal yang ditanamkan pada kegiatan tersebut, nasabah juga akan merasa memiliki sehingga termotivasi untuk bekerja sungguh-sungguh agar usaha tersebut berhasil dan mampu membayar kewajiban kreditnya.

  d.

  Kondisi (condition), yaitu kondisi umum saat ini dan yang akan datang tentunya. Kondisi yang akan dinilai terutama kondisi ekonomi saat ini, apakah layak untuk membiayai kredit untuk sektor tertentu.

  e.

  Jaminan (collateral), merupakan jaminan yang diberikan nasanbah kepada bank dalam rangka pembiayaan kredit yang diajukannya.

  Jaminan ini digunakan sebagai alternatif terakhir bagi bank untuk berjaga-jaga kalau kemacetan terhadap kredit yang dibiayai.

  1. Aspek penilaian kredit dengan studi kelayakan, aspek penilaian kredit dengan studi kelayakan yaitu aspek hukum, aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek tekinis, dan aspek organisasi dan manajemen.

  a.

  Aspek hukum, yaitu penilaian yang ditujukan untuk menilai kelengkapan dari surat-surat atau dokumen yang dimiliki.

  b.

  Aspek pemasaran, dilakukan untuk menilai prospek pasar yang akan dimasuki, seberapa besar pasar dan peluang pasar yang ada.

  c.

  Aspek keuangan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sumber dana yang akan diperoleh untuk membiayai usaha, kemudian bagaimana kebutuhan biaya investasi secara rinci.

  d.

  Aspek tekinis, dikaitkan dengan penentuan lokasi usaham tata letak, teknologi yang digunakan dan metode persediaan perusahaan.

  e.

  Aspek organisasi dan manajemen, merupakan aspek untuk menilai organisasi perusahaan seperti struktur organisasi yang dimiliki.

2. Hubungan Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Terhadap Efektivitas Pemberian Kredit pada Bank.

  Dalam penilaian permodalan kerja yang dilakukan oleh bank analisis laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang hasilnya digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

  Dari hasil analisis laporan keuangan, bank dapat mengetahui likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas dari pemohon kredit. Kemudian bank dapat mengukur kemampuan perusahan tersebut untuk membayar hutang dan beban bunganya juga dapat mengetahui apakah kredit yang akan diberikan itu cukup mendapat jaminan dari perusahaan tersebut, yang digambarkan pada kemampuan perusahaan mendapat keuntungan di masa yang akan datang.

  Hasil analisis laporan keuangan dapat memberikan informasi kepada bank sebagai kreditur dalam membuat prediksi, perbandingan, dan evaluasi akan sumber dan penggunaan baik dalam jumlah maupun waktu serta hubungannya terhadap resiko ketidakpastian di masa yang akan datang. Jadi hasil analisis laporan keuangan memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak bank dalam menilai permodalan kredit yang diajukan kepadanya.

  Hubungan antara hasil analisis laporan keuangan dengan efektivitas pemberian kredit pada bank mutlak diperlukan karena tanpa adanya analisis laporan keuangan debitur, maka pihak bank tidak akan mengetahui apakah calon debitur betul-betul sebagai debitur yang dapat diandalkan di kemudian hari.

   

                 

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

  No Peneliti (tahun) Variabel Bebas Hasil Penelitian

  1. Putri Saragih Current ratio, debt Rasio keuangan (2010) to equity ratio, yang digunakan asset turnover, net secara bersama- profit margin, sama ber[engaruh return on terhadap investment, dan pemberian kredit return on equity modal kerja. Tetapi secara individu current ratio, net profit margin, ratio on equity tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit.

  2. Reza Pahlevi Current ratio, debt Kondisi keuangan (2008) to equity ratio, net debitur tercermin profit margin, dalam 3 macam return on assets, rasio keuangan dan return on (likuiditas, equity leverage, dan profitabilitas) berpengaruh secara signifikan terhadap persetujuan pemberian kredit

  Penelitian Saragih (2010) pada PT. Bank Sumut, menggunakan current ratio, debt to equity ratio, asset turnover, net profit margin, return on investment, dan return on equity sebagai variabel bebas dan efektivitas pemberian kredit sebagai variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio-rasio keuangan khususnya current ratio, debt to equity ratio, asset turnover, net profit secara bersama-sama

  margin, return on investment, dan return on equity

  berpengaruh terhadap pemberian kredit. Di lain hal, di antara enam variabel bebas, hanya debt to equity ratio, asset turnover dan return on investment yang berpengaruh secara individu terhadap pemberian kredit. Sedangkan current ratio, net profit margin, dan return on equity tidak berpengaruh secara individu terhadap pemberian kredit modal.

  Penelitian Nasution (2008) pada PT. Sarana Sumut Ventura, menggunakan

  

current ratio, debt to equity, net profit margin, return on assets, dan return on

equity sebagai variabel bebas dan persetujuan pemberian kredit sebagai variabel

  terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi keuangan debitur yang tercermin dalam tiga macam rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rantabilitas, dan profitablititas berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian kredit.

  C. Kerangka Konseptual Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

  Variabel Independen Variabel dependen Current Ratio (X1)

  Rasio Likuiditas Cash Ratio (X2) Return On Asset (X3)

  Kredit Investasi Rasio Rentabilitas

  (Y) Return on Equity (X4) Debt to Equity Ratio (X5)

  Rasio Solvabiltas Debt to Asset Ratio (X6)

  Pengambilan keputusan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah rasio keuangan. Pihak bank dapat memeproleh informasi mengenai kondisi keuangan debitur melalui rasio keuangan debitur yang diperoleh dari laporan keuangan. Rasio Likuiditas yang digunakan adalah current ratio dan cash ratio.

  

Current ratio yang merupakan angka perbandingan antara nilai aktiva lancer

  dengan nilai hutang lancar, sangat lazim digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi rasio lancar berarti semakin besar pula tingkat pemberian kredit, karena tingginya rasio lancar menjamin kemampuan debitur dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Cash ratio merupakan perbandingan antara nilai kas dan aktiva yang ada dibank dengan nilai hutang lancar. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan uang kas yang ada di perusahaan.

  Rasio rentabiitas yang digunakan adalah return on asset (ROA) dan return (ROE). Return on asset menunjukkan sejauh mana laba yang dapat

  on equity

  dihasilkan oleh perusahaan atas sejumlah investasi yang dilakukan. Semakin besar laba yang dihasilkan berarti semakin besar pula deviden yang akan diperoleh investor. Kondisi seprti ini akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga lebih menjamin keberlangsungan perusahaan (going concern). Dengan demikian, semakin tinggi nilai ROA maka semakin besar tingkat pemberian kredit. Return on equity merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total ekuitas. Semakin tinggi nilai ROE berarti semakin besar tingkat pemberian kredit karena laba yang diperoleh debitur semakin meningkat dan menjamin pelunasan kredit jangka pendeknya.

  Rasio solvabiltas yang digunakan adalah debt to equity ratio dan debt to

  

asset ratio . Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara nilai hutang

  dengan nilai ekuitas. Semakin kecil debt to equity ratio semakin besar tingkat pemberian kredit. Apabila nilai debt to equity ratio semakin kecil berarti nilai hutang debitur masih dapat dipenuhi oleh nilai ekuitasnya dan tingkatt aktivitas perusahaan semakin baik. Debt to asset ratio merupakan perbandingan nilai hutang dengan nilai aktiva. Semakin kecil debt to asset ratio berarti semakin besar tingkat pemberian kredit. Ini berarti nilai hutang debitur masih dapat dipenuhi oleh nilai aktivanya.

  Return on asset menunjukkan sejauh mana laba yan dihasilkan oleh

  perusahaan atas sejumlah investasi yang dilakukan. Semakin besar laba yang dihasilkan berarti semakin besar pula deviden yang akan diperoleh investor.

  Kondisi seperti ini akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga lebih menjamin kelangsungan perusahaan (going concern). Dengan demikian, semakin tinggi nilai ROA maka semakin besar tingkat pemberian kredit. Return on equity merupakan perbandingan antara nilai laba bersih dengan total ekuitas. Semakin tinggi nilai ROE berarti semakin besar tingkat pemberian kredit karena laba yang dihasilkan debitur semakin meningkat dan menjamin kredit jangka pendeknya.

D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis menurut Erlina (2007:41), menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang diuji secara empiris. Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut: “Ada Pengaruh Rasio Likuiditas, Rentabilitas dan Rasio Solvabilitas Terhadap Pengambilan Keputusan Kredit oleh PT. Bank Mayapada Internasional, Tbk Divisi Mayapada Mitra Usaha unit Kampung Lalang Medan”

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Rentabilitas dan Rasio Solvabiltas Terhadap Pengambilan Keputusan Kredit pada PT Bank Mayapada Internasional, Tbk Divisi Mayapada Mitra Usaha Unit Kampung Lalang Medan

3 73 155

Peranan Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Perusahaan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. Bank Panin Cabang Pemuda Medan

2 59 88

Pengaruh Rasio Keuangan Debitur Dalam Pemberian Kredit Pada PT Bank Rakyat Indonesia(persero), Tbk Cabang Binjai

3 47 96

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal Dan Suku Bunga Kredit Terhadap Volume Penyaluran Kredit Pada Bank Danamon Tbk

1 13 164

Analisis Laporan Keuangan Berdasarkan Rasio Rentabilitas Pada PT Bank Mega TBK

0 8 39

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan - Pengaruh Inventory TurnoverRatio Dan Debtors’ TurnoverRatio Terhadap Gross ProfitMargin: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank - Analisis Permintaan Kredit Multiguna Pegawai Negeri Sipil Pada Perbankan Di Kota Panyabungan

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Informasi Laporan Keuangan - Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Price Earnings Ratio, dan Dividend Yield Terhadap Return Saham Pada Perusahaan LQ4

0 0 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank - Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Efisiensi Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis - Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efeek Indoonesia

0 0 25