Gambaran Umum Lokasi Penelitian

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

5.1.1. Provinsi Sumatera Selatan

Wilayah Provinsi Sumatera Selatan berada di Lintang Selatan antara 1° sampai dengan 4° dan Bujur Timur 102° sampai dengan 106° dengan batas wilayah sebagai berikut: - sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Jambi; - sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Lampung; - sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; dan - sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Bengkulu

Luas wilayah Provinsi Sumatera Selatan adalah 8.702.741 hektar dengan topografi gunung hingga pantai dengan banyak sungai. Daerah ini pada umumnya merupakan daerah pertanian, perkebunan dan pertambangan (Dinkes Provinsi Sumatera Selatan, 2014).

B2P2VRP DOC.

Gambar 5. 1. Peta Lokasi Rikhus Vektora di Provinsi Sumatera Selatan

Pada riset khusus vektor dan reservoir tahun 2015, telah dilakukan kegiatan koleksi nyamuk di wilayah Kabupaten Lahat, Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI). Di Kabupaten Lahat, pengumpulan data dilakukan di empat tipe ekosistem yang diamati, meliputi, hutan jauh pemukiman (satu lokasi), hutan dekat pemukiman (satu lokasi), non hutan dekat pemukiman (dua lokasi), non hutan jauh pemukiman (dua lokasi), sedangkan di kabupaten Banyuasin dan OKI, ada enam jenis ekosistem yang diamati, yaitu hutan jauh pemukiman, hutan dekat pemukiman, non hutan dekat pemukiman, non hutan jauh pemukiman, pantai jauh pemukiman dan pantai dekat pemukiman (masing-masing satu lokasi).

Berdasarkan proyeksi yang dilakukan BPS Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2013, jumlah penduduk provinsi Sumatera Selatan dilaporkan sebanyak 7.828.700 jiwa dengan rasio jenis kelamin 103,34 dan rasio beban tanggungan 50. Tingkat kepadatan rata- rata penduduk Sumsel adalah sekitar 89, 97 orang per km². Kota Palembang merupakan salah satu kota dengan kepadatan tertinggi 4.106,36 orang per km², sedangkan kepadatan yang terendah adalah kabupaten banyuasin sekitar 40,92orang per km². Proporsi penduduk menurut kelompok umur adalah sebagai berikut : a. usia muda (0-14 tahun) sekitar 29,28%;

64,14% usia produktif dan sekitar 6,58% yang dikatagorikan usia di atas 60 tahun (Dinkes Provinsi Sumatera Selatan, 2014).

Sumatera Selatan memiliki wilayah (kabupaten/kota) yang dikategorikan endemis penyakit tular vektor dan reservoir, beberapa diantaranya. Kasus penyakit tular vektor (malaria, filaria, DBD) di Provinsi Sumatera Selatan tersebar di tiga lokasi Rikhus Vektora 2015. Kasus malaria ditemukan di Kabupaten Lahat dan Banyuasin, sedangkan di Kabupaten OKI selama tahun 2014-2015 tidak ada laporan kasus malaria (Gambar 5.2). Kasus DBD dilaporkan di Kabupaten Banyuasin dan OKI, sedangkan Kabupaten Lahat tidak ada laporan kasus DBD selama tahun 2014-2015 (Gambar 5.3). Sementara untuk kasus chikungunya selama tahun 2014-2015 hanya dilaporkan di Kabupaten Lahat.

5.1.2. Kabupaten Lahat

Kabupaten Lahat memiliki luas wilayah sekitar 4.361,83 km 2 dengan posisi berada titik 102,37 ° - 103,45° Bujur Timur dan 3,25 °- 4,15° Lintang Selatan. Kabupaten ini secara topografi terletak pada ketinggian 25-1000 meter dari permukaan laut. Adapun batas wilayah Kabupaten Lahat adalah sebagai berikut:

- sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim dan Musi Rawas; - sebelah Selatan dengan Kota Pagaralam dan Provinsi Bengkulu; - sebelah Barat dengan Kabupaten Empat Lawang; dan - sebelah Timur dengan Kabupaten Muara Enim.

Jumlah penduduk pada tahun 2013 sebanyak 384.600 jiwa yang tersebar di 22 Kecamatan dan 357 desa dan 17 Kelurahan (Dinkes Kabupaten Lahat, 2014a).

B2P2VRP DOC.

Gambar 5.2 Peta Lokasi Rikhus Vektora di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera

Selatan

Koleksi nyamuk di Kabupaten Lahat dilaksanakan di empat ekosistem yang tersebar di wilayah empat kecamatan, yaitu: kecamatan Gumay Talang (Desa Sugi Waras/hutan dekat pemukiman), kecamatan Lahat (Kelurahan Pasar Lama/non hutan dekat pemukiman), Kecamatan Merapi Barat (Desa Lebak Budi/non hutan jauh pemukiman) dan kecamatan Merapi Selatan (Desa Suka Merindu I/hutan dekat pemukiman, Desa Suka Merindu II/hutan jauh pemukiman dan Desa Perangai/non hutan jauh pemukiman).

5.1.3. Kabupaten Banyuasin

Kabupaten Banyuasin terletak di pantai Timur Sumatera. Wilayahnya seluas 11.832,99 km 2 (sekitar 12,18% dari luas Provinsi Sumatera Selatan). Kabupaten Banyuasin terletak di antara 1,3 0 –4 0 Lintang Selatan dan 104 0 40’ – 105 0 15’ Bujur Timur, dengan batas- batas wilayah sebagai berikut: - sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Muara Jambi Provinsi Jambi dan Selat

Bangka; - sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Air Sugihan dan Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir; - sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sira Pulau Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kota Palembang, Kecamatan Gelumbang dan Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Muara Enim;

- sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lais, Kecamatan Sungai Lilin dan Kecamatan Bayung Lincir Kabupaten Musi Banyuasin,

Kabupaten Banyuasin memiliki iklim tropis basah dengan dua musim (hujan dan kemarau), atau tipe iklim B1 menurut klasifikasi Oldemand. Suhu rata-rata 26,1 0 -27,4 0 C. Kelembaban relatif 69,4%-85,5%. Variasi curah hujan antara 1,07 –13,32 mm sepanjang tahun. Rata-rata curah hujan 2,723 mm/tahun. Sekitar 80% wilayahnya bertopografi rawa pasang surut dan rawa lebak, sekitar 20% terdiri dari lahan kering dan berombak dan berbukit dengan ketinggian mencapai 0-40 meter dari permukaan laut.

Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Musi Banyuasin pada tanggal

2 Juli 2002 sesuai dengan Undang-Undang No. 6 Tahun 2002 dengan ibukota Pangkalan Balai yang terdiri dari 19 kecamatan dan 304 desa/kelurahan(Dinkes Kabupaten Banyuasin, 2014a).

B2P2VRP DOC.

Gambar 5.3 Peta Lokasi Rikhus Vektora di Kabupaten Banyuasin, Provinsi

Sumatera Selatan

Koleksi nyamuk di Kabupaten Banyuasin dilaksanakan di enam ekosistem yang tersebar di wilayah 2 kecamatan, yaitu: kecamatan Banyuasin II (Desa Sungsang I; pantai dekat pemukiman dan pantai jauh pemukiman) dan Kecamatan Talang Kelapa (Desa Sungai

Rengit/hutan jauh pemukiman; desa Sungai Rengit Murni/hutan dekat pemukiman; Desa Air Batu/non hutan jauh pemukiman; dan Kelurahan Kenten Laut/non hutan dekat pemukiman).

5.1.4. Kabupaten Ogan Komering Ilir

Kabupaten Ogan Kemering Ilir dengan luas wilayah sekitar 19.024,01 km² yang terletak pada Bujur Timur 104,20° dan 106,00° dan 2,30°-4,15° Lintang Selatan dengan ketinggian + 10 mdpl. Batas wilayah Kabupaten Banyuasin adalah: - sebelah Utara berbatasan dengan Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten

Musi Banyuasin; - sebelah Selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Provinsi Lampung; - sebelah Barat dengan Kabupaten Ogan Ilir; dan - sebelah Timur dengan Selat Bangka dan Laut Jawa.

Kabupaten OKI yang berpenduduk sekitar 768.800 jiwa yang tersebar di 18 Kecamatan dan 321 desa/kelurahan. Terdapat sekitar 29 unit Puskesmas Induk Dinkes Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2014a) .

B2P2VRP

Gambar 5. 4. Peta Lokasi Rikhus Vektora di Kabupaten Ogan Komering Ilir DOC.

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015

Koleksi nyamuk di Kabupaten Ogan Komering Ilir dilaksanakan di enam ekosistem yang tersebar di tiga wilayah kecamatan, yaitu: Kecamatan Tulung Selapan (Desa Simpang Tiga Abadi/pantai jauh pemukiman; Desa Rantau Lurus/pantai dekat pemukiman), Kecamatan Jejawi (Desa Air Itam/non hutan jauh pemukiman; Desa Jejawi/hutan dekat pemukiman; Desa Lingkis/hutan jauh pemukiman dan Kecamatan Kayu Agung (Desa Kijang Ulu/non hutan dekat pemukiman DBD).