20 Dimensi alat ukur Romijn dengan pintu bawah

Gambar 2.20 Dimensi alat ukur Romijn dengan pintu bawah

Koefisien kecepatan datang C v dipakai untuk mengoreksi penggunaan h 1 dan bukan H 1 didalam persamaan tinggi energi – debit (Persamaan 2.13).

+ " '" (

( "'

Lebar standar untuk alat ukur Romijn adalah 0,50, 0,75, 1,00, 1,25 dan 1,50 m untuk harga – harga lebar standar ini semua pintu, kecuali satu tipe, mempunyai panjang standar mercu 0,50 untuk mercu horisontal dan jari – jari 0,10 m untuk meja berunjung bulat. Satu pintu lagi ditambahkan agar sesuai dengan bangunan sadap tersier yang debitnya kurang dari 160 l/dt.

Kriteria Perencanaan Bangunan

Bangunan Pengatur Debit 60

Lebar pintu ini 0,50 m, tetapi mercu horisontalnya 0,33 m dari jari – jari 0,07 m untuk ujung meja. Kehilangan tinggi energi H yang diperlukan diatas alat ukur yang bisa digerakkan diberikan di bagian bawah Tabel A.2.5, Lampiran 2. Harga – harga ini dapat dipakai bila alat ukur mempunyai saluran hilir segi empat dengan potongan pendek, seperti ditunjukkan pada contoh gambar 2.18. Jika dipakai saluran hilir yang lebih besar, maka kehilangan tinggi energi sebaiknya diambil 0,4 H maks .

Harga – harga besaran debit yang dianjurkan untuk standar alat ukur Romijn diberikan pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6. Besaran debit yang dianjurkan untuk alat ukur Romijn Standar

Lebar, m 3 H

Besar debit, m /dt 0,50

1maks’ m

Untuk pengukuran debit secara sederhana, ada tiga papan duga yang harus dipasang, yaitu:

Skala papan duga muka air disaluran Skala sentimeter yang dipasang pada kerangka bangunan Skala liter yang ikut bergerak dengan meja pintu Romijn

Kriteria Perencanaan Bangunan

61 Kriteria Perencanaan – Banguna n Bangunan Pengatur Debit

Skala sentimeter dan liter dipasang pada posisi sedemikian rupa sehingga pada waktu bagian atas meja berada pada ketinggian yang sama dengan muka air di saluran (dan oleh sebab itu debit diatas meja nol), titik nol pada skala liter memberikan bacaan pada skala sentimeter yang sesuai dengan bacaan muka air pada papan duga di saluran (Lihat Gambar 2.18).

++ "' "

Kalau alat ukur Romijn dibuat dengan mercu datar dan peralihan penyempitan sesuai dengan Gambar 2.18.C, tabel debitnya sudah ada dengan kesalahan kurang dari 3%. Debit yang masuk dapat diukur dan diatur dengan satu bangunan Kehilangan tinggi energi yang diperlukan untuk aliran moduler adalah di bawah 33% dari tinggi energi hulu dengan mercu sebagai acuannya yang relatif kecil. Karena alat ukur Romijn ini bisa disebut “berambang lebar”, maka sudah ada teori hidrolika untuk merencanakan bangunan tersebut. Alat ukur Romijn dengan pintu bawah bisa dieksploitasi oleh orang yang tak berwenang, yaitu melewatkan air lebih banyak dari yang di izinkan dengan cara mengangkat pintu bawah lebih tinggi lagi.

+- "* ;

Bangunan itu bisa mengukur dan mengatur sekaligus Dapat membilas endapan sedimen halus Kehilangan tinggi energi relatif kecil Ketelitian baik Eksplotasi mudah

Kriteria Perencanaan Bangunan

Bangunan Pengatur Debit 62

Pembuatan rumit dan mahal Bangunan itu membutuhkan muka air yang tinggi di saluran Biaya pemeliharaan bangunan itu relatif mahal Bangunan itu dapat disalahgunakan dengan jalan membuka pintu bawah Bangunan itu peka terhadap fluktuasi muka air di saluran pengarah.

Alat ukur Romijn adalah bangunan pengukur dan pengatur serba bisa yang dipakai di Indonesia sebagai bangunan sadap tersier. Untuk ini tipe standar paling kecil (lebar 0,50 m) adalah yang paling cocok. Tetapi, alat ukur Romijn dapat juga dipakai sebagai bangunan sadap sekunder. Eksploitasi bangunan itu sederhana dan kebanyakan juru pintu telah terbiasa dengannya. Bangunan ini dilengkapi dengan pintu bawah yang dapat disalahgunakan jika pengawasan kurang.

Alat ukur Crump – de Gruyter yang dapat disetel adalah saluran ukur leher panjang yang dipasangi pintu gerak vertikal yang searah aliran (streamline). Pintu ini merupakan modifikasi/penyempurnaan modul proporsi yang dapat disetel (adjustable proportional module), yang diperkenalkan oleh Crump pada tahun 1922. De Gruyter (1926) menyempurnakan trase flum tersebut dan mengganti “blok – atap” (roof block) seperti yang direncanakan oleh Crump dengan pintu sorong yang dapat disetel. Bangunan yang dihasilkan dapat dipakai baik untuk mengukur maupun mengatur debit (lihat Gambar 2.21).

Kriteria Perencanaan Bangunan

63 Kriteria Perencanaan – Banguna n Bangunan Pengatur Debit