F. Disolusi
Disolusi adalah proses pemindahan molekul obat dari bentuk padat kedalam larutan pada suatu medium. Uji ini digunakan untuk mengetahui kesesuaian
dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam monografi pada sediaan tablet kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah atau tidak
memerlukan uji disolusi.
2.5 Batuk
Batuk merupakan gejala yang mungkin paling umum yang bisa timbul pada penyakit tenggorokan sampai penyakit cabang tenggorokan. Batuk bisa
kering atau berlendirberdahak Irianto, 2004. Batuk adalah suatu refleks fisiologis protektif yang berfungsi untuk
mengeluarkan dan membersihkan saluran pernapasan dari dahak, debu, zat–zat perangsang asing dan unsur–unsur infeksi. Orang sehat hampir tidak batuk sama
sekali, berkat mekanisme pembersihan dari bulu getar di dinding bronchi, yang berfungsi menggerakkan dahak keluar dari paru–paru menuju batang
tenggorokan. Cilia ini juga membantu menghindarkan masuknya zat–zat asing ke saluran napas Tjay dan Raharjo, 2007.
Batuk juga bisa dipicu oleh stimulasi reseptor–reseptor yang terdapat di mukosa dari seluruh saluran napas, termasuk tenggorokan, juga lambung. Bila
reseptor yang peka ini oleh zat–zat perangsang distimulir, biasanya timbullah refleks batuk. Saraf–saraf tertentu menyalurkan isyarat–isyarat ke pusat batuk di
Universitas Sumatera Utara
sumsum lanjutan medula oblogata, yang kemudian mengkoordinir serangkaian proses yang menjurus ke respon batuk Tan dan Raharjo, 2007.
Menurut Anif 2000, obat yang digunakan untuk mengobati penyakit batuk dibagi dalam dua golongan besar, yaitu:
1. Ekspektoransia, yaitu mempertinggi sekresi dari saluran pernapasan dan atau mencairkan riak sehingga mudah dikeluarkan.
2. Zat–zat pereda batuk antitusif, yaitu zat–zat ini mengerem rangsangan batuk, dan titik kerjanya dapat sentral dan perifer.
Bagi Mutschler 1991, jenis dua golongan besar di atas dibagi lagi. Ekspektoran dibagi atas: Sekretolitika meniggikan sekresi bronchus dan dengan
demikian mengencerkan lendir, Mukolitika mengubah sifat fisikokimia sekret, terutama viskositasnya diturunkan, Sekretomotorika menyebabkan gerakan
secret dan batuk, untuk mengeluarkan sekret tersebut, sedangkan sifat kerja antitusif dibagi atas: penekanan pusat batuk serabut sensorik rangsang batuk
dan penekan reseptor batuk serabut motorikpendorong batuk.
2.6 Ekspektoran
Pengertian ekspektoran menurut Sartono 2005 adalah obat yang bekerja dengan cara meningkatkan jumlah cairan sehingga lendir menjadi encer, dan juga
merangsang pengeluaran lendir dari saluran napas. Pengertian yang hampir sama diberikan oleh Setiabudy 2007, yaitu
ekspektoran ialah obat yang dapat merangsang pengeluaran dahak dari saluran napas ekspektorasi. Penggunaan ekspektoran didasarkan pengalaman empiris.
Universitas Sumatera Utara
Belum ada data yang membuktikan evektivitas ekspektoran dengan dosis yang umum digunakan. Mekanisme kerjanya diduga berdasarkan stimulasi mukosa
lambung dan selanjutnya secara refleks merangsang sekresi kelenjar saluran napas lewat nervus vagus, sehingga menurunkan viskositas dan mempermudah
pengeluaran dahak.
2.7 Gliseril Guaiakolat Dirjen POM, 1995