yang berbeda-beda dari berbagai aspek. Berikiut adalah klasifikasi bentuk transaksi dan instrumen pembayaran secara tunai maupun non-tunai:
2.4.1 Tunai Cash
Penggunaan transaksi tunai dalam perkonomian sangat banyak dipilih karena alasan kemudahannya. Dengan menggunakan uang tunai maka jika
seseorang melakukan jual beri barang dan atau jasa, maka pada saat dia menerima barang dan atau jasa yang dibeli, penjual juga menerima uang sebagai
pembayarannya. Maka jika semua pembelian barang dan jasa dilakukan dengan cara tunai, semua pelaku ekonomi harus menyimpan persediaan uang tunai dalam
jumlah relatif besar dalam rangka memenuhi semua kewajiban pembayarannya. Agar lebih efisien dan lebih aman, maka digunakan alat pembayaran non-tunai
yang pemakaiannya melibatkan lembaga perantara yaitu bank.
2.4.2 Non-Tunai Cashless
Pembayaran Non-Tunai melibatkan jasa perbankan dalam penerapannnya. Bank sebagaimana dalam fungsi normatifnya yaitu menghimpun dana masyarakat
tentunya memberikan dan menyediakan jasa dalam lalu lintas pembayaran bagi nasabahnya. Jasa dalam lalu lintas pembayaran tersebut antara lain melalui
penerbitan cekbilyet giro untuk penarikan simpanan giro, transfer dana dari satu rekening simpanan ke rekening simpanan lainnya pada bank yang sama atau pada
bank yang berbeda, penerbitan kartu kredit, penerbitan kartu debit dan lain- lainnya.
1. Cek
Pengertian cek secara umum adalah surat yang berisi perintah tidak bersyarat oleh penerbit kepada bank yang memelihara rekening giro penerbit
untuk membayarkan suatu jumlah uang tertentu kepada pemegang atau pembawa. Beberapa pihak yang terkait sehubungan dengan penggunaan cek adalah sebagai
berikut ; a.
Penerbit drawer Penerbit adalah orang yang mengeluarkan cek
b. Pemegang Holder
yaitu orang yang diberi hak untuk memperoleh pembayaran, yang namanya tercantum dalam surat cek.
c. Tersangkut
yaitu bank yang diberi perintah tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
d. Pembawa bearer
yaitu orang yang ditunjuk untuk menerima pembayaran, tanpa menyebutkan namanya dalam surat cek. Adanya pembawa ini sebagai akibat
dari klausula atas unjuk yang berlaku bagi surat cek. e.
Pengganti yaitu orang yang menggantikan kedudukan pemegang surat cek. Dalam
hal ini surat cek diterbitkan dengan klausula atas pengganti dengan mencantumkan nama pengganti dalam surat cek.
2. Bilyet Giro
Bilyet Giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah bank tertarik untuk memindahbukukan
sejumlah uang dari rekening bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau lain.
3. Kartu Kredit Credit Card
Kartu kredit adalah alat pembayaran yang pembayarannya dilakukan kemudian. Dalam hal ini bank penerbit kartu memberikan kredit kepada nasabah
pemegang kartu kredit dengan batas waktu dan tambahan bunga yang telah disepakati antara bank dan nasabah. Dalam penyelenggaraan kartu kredit ini
terdapat beberapa pihak yang terlibat yaitu : a.
Penerbit Issuer , yaitu pihak yang menerbitkan kartu kredit. Dalam hal ini, issuer merupakan pihak yang mengadakan perjanjian dengan dan yang
memberikan fasilitas kredit kepada pemegang kartu. b.
Pengelola acquirer, yaitu pihak yang mengadakan hubungan atau kerjasama dengan pedangang.
c. Prinsipal, adalah pihak pemilik hak tunggal atas merk dalam penyelenggaraan
kartu kredit seperti Visa, MasterCard, Dinners dan lainnya. 4.
Kartu Debet debit card Transaksi pembayaran dengan kartu debet secara langsung akan mengurangi
rekening pemegang kartu yang ada di bank penerbit. Jadi dalam hal ini tidak ada semacam fasilitas khusus kredit yang diberikan pihak perbankan kepada
nasabahnya atau si pemegang kartu. Sebagaimana halnya kartu kredit, transaksi menggunakan kartu debet pun membutuhkan semacam otorisasi.
5. Electronic Money e-money
Perkembagan teknologi di bidang informasi dan komunikasi telah memberi dampak terhadap berkembangnya dan bermunculannya berbagai bentuk inovasi-
inovasi baru dalam pembayaran elektronik electronic payment. Beberapa contoh pembayaran elektronik yang sudah cukup dikenal di Indonesia saat ini adalah
internet banking, pembayaran dengan kartu kredit serta kartu debitATM. 6.
Mobile Banking Konsep mobile banking atau M-banking merupakan langkah awal dalam
proses transformasi bank menjadi Financial Service Provider FSP, dimana masyarakat tidak lagi harus menunggu dan mengantri di bank atau ATM,
dikarenakan transaksi dapat dengan mudah diakses dimanapun kita berada dan kapan pun kebutuhannya melalui handphone. Hampir semua bank di Indonesia
sudah memiliki layanan tersebut contohnya adalah transfer dana antar rekening dan lain-lain.
7. Internet Banking
Internet membawa pembaruan dalam evolusi atau pola perkembangan transaksi perekonomian. Nasabah perbankan dapat dengan mudah mengakses
transaksi dengan memanfaatkan jaringan internet.
2.4.3 Peran Bank Sentral dalam Sistem Pembayaran Sistem pembayaran dapat diibaratkan seperti saluran darah dalam tubuh
manusia. Untuk bertahan hidup manusis membutuhkan darah dan kelancaran saluran darah, begitu juga dengan perekonomian. Maka dari itu baik atau tidaknya
perekonomian di suatu negara juga ditentukan oleh kelancaran sistem
pembayarannya. Perpindahan dana yang semakin cepat dan efisien serta aman dapat membantu perkembangan perekonomian. Namun disisi lain resiko-resiko
yang muncul seperti resiko likuiditas, resiko operasional, resiko kredit dan resiko lainnya harus dapat dikelola dengan baik sehingga akan tercipta kestabilan untuk
menghindari dampak-dampak yang berpengaruh tehadap perekonomian secara nasional.
Sistem pembayaran adalah salah satu pokok atau tugas utama bank sentral untuk mencapai kestabilan moneter. Undang-undang no.23 tahun 1999
menyatakan dengan tegas bahwa salah satu tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah adalah mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran, disamping dua tugas pokok lainnya yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter serta mengatur dan mengawasi
bank. Dimana untuk tugas terakhir yaitu mengawasi bank telah secara resmi dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan OJK.
Ketiga tugas pokok Bank Sentral pada dasarnya memiliki keterkaitan dan saling mendukung dalam rangka mencapai kestabilan moneter untuk mengawal
pertumbuhan ekonomi yang berbasis kesejahteraan masyarakat. Tugas BI adalah mendukung terlaksananya sistem pembayaran yang efektif, efisien dan aman. Hal
ini pun harus didukung oleh iklim perbankan yang sehat dan terhidar dari resiko sistemik systemic risk.
2.5 Perkembagan Transaksi Sistem Pembayaran