Perlunya Int egrasi Ant ar Sekt or Dalam Pembangunan Ekonomi Kelaut an

3. 2 Perlunya Int egrasi Ant ar Sekt or Dalam Pembangunan Ekonomi Kelaut an

Akt i vi t as ekonomi dal am bi dang kel aut an mencakup t uj uh sekt or, yakni : (i ) perhubungan l aut , (ii) indust ri marit im, (iii) perikanan, (iv) wisat a bahari, (v) energi dan sumberdaya mineral , (vi) bangunan kel aut an, dan (vii) j asa kel aut an. Pada t ahun 2005, t uj uh sekt or ini t elah menyumbangkan kont ribusi sebesar 22, 42% t erhadap produk domest ik brut o (PDB) nasional . Nil ai kont ribusi ekonomi yang cukup signif ikan ini, t ent u j uga akan memberikan kont ribusi yang nyat a t erhadap peningkat an daya serap t enaga kerj a, sehingga pada akhirnya seharusnya mampu pul a unt uk mensej aht erakan rakyat dan segenap komponen bangsa di t anah air. Namun demikian, kont ribusi yang cukup signif ikan ini sebenarnya bel um merupakan kont ribusi yang opt imal . Karena f akt anya, hingga kini pembangunan at au pengembangan ket uj uh sekt or bidang kel aut an t ersebut belum dilaksanakan secara t erint egrasi. Hal ini, dapat dilihat dengan masih dit emukannya konf l ik kepent ingan di ant ara ket uj uh sekt or t ersebut , sepert i: pembangunan sekt or wisat a bahari yang menggeser sekt or perikanan, biaya l ogist ik di dal am negeri yang mahal akibat t idak sinerginya pembangunan sekt or perhubungan l aut dengan sekt or indust ri marit im, perikanan, bangunan kelaut an, dan t erj adinya kelangkaan energi akibat Akt i vi t as ekonomi dal am bi dang kel aut an mencakup t uj uh sekt or, yakni : (i ) perhubungan l aut , (ii) indust ri marit im, (iii) perikanan, (iv) wisat a bahari, (v) energi dan sumberdaya mineral , (vi) bangunan kel aut an, dan (vii) j asa kel aut an. Pada t ahun 2005, t uj uh sekt or ini t elah menyumbangkan kont ribusi sebesar 22, 42% t erhadap produk domest ik brut o (PDB) nasional . Nil ai kont ribusi ekonomi yang cukup signif ikan ini, t ent u j uga akan memberikan kont ribusi yang nyat a t erhadap peningkat an daya serap t enaga kerj a, sehingga pada akhirnya seharusnya mampu pul a unt uk mensej aht erakan rakyat dan segenap komponen bangsa di t anah air. Namun demikian, kont ribusi yang cukup signif ikan ini sebenarnya bel um merupakan kont ribusi yang opt imal . Karena f akt anya, hingga kini pembangunan at au pengembangan ket uj uh sekt or bidang kel aut an t ersebut belum dilaksanakan secara t erint egrasi. Hal ini, dapat dilihat dengan masih dit emukannya konf l ik kepent ingan di ant ara ket uj uh sekt or t ersebut , sepert i: pembangunan sekt or wisat a bahari yang menggeser sekt or perikanan, biaya l ogist ik di dal am negeri yang mahal akibat t idak sinerginya pembangunan sekt or perhubungan l aut dengan sekt or indust ri marit im, perikanan, bangunan kelaut an, dan t erj adinya kelangkaan energi akibat

Bil a ket uj uh sekt or bidang kel aut an t ersebut di at as diint egrasikan dengan baik, maka t i dak must ahi l akan member i kan kont r i busi yang j auh l ebi h besar t er hadap pert umbuhan perekonomian nasional dan kesej aht eraan rakyat Indonesia. Sehingga j uga akan mempercepat t erwuj udnya harapan bangsa Indonesia menikmat i manf aat penuh dar i pembangunan ekonomi kel aut annya yang di per ki r akan ni l ai pot ensi ekonominya mencapai US$ 1, 2 t ril iun per t ahun dan mampu menyerap t enaga kerj a sebanyak 40 j ut a or ang. Pener apan i nt egr asi ant ar sekt or memi l i ki pemahaman komprehensif t erhadap aspek konekt ivit as ant ar sekt or unt uk bersama-sama meman-

f aat kan sumberdaya l aut dan pesisir. Sebagai i l ust r asi , pengembangan per i kanan udang (sekt or per i kanan) dengan int egrasi ant ar sekt or. Unt uk produksi udang yang ef isien dan berdaya saing dari akt ivit as

penangkapan udang memerl ukan dukungan pengembangan armada kapal yang ef isien ( i nt egr asi dengan sekt or i ndust r i m ar i t i m ) , pengem bangan pel abuhan sebagai pr asar ananya (i nt egr asi dengan sekt or bangunan kel aut an), col d st or age unt uk menyimpan udang (int egrasi dengan sekt or indust ri marit im), indust ri pengolahan udang yang ef i si en dan ber si h/ t anpa l i mbah (i nt egr asi dengan sekt or i ndust r i mar i t i m), penyediaan ener gi (int egr asi dengan sekt or ener gi dan sumber daya miner al ), j asa pel ayanan pel abuhan dan kesel amat an pel ayaran yang ef ekt if (int egrasi dengan sekt or j asa kel aut an), j asa pendidikan dan penel it ian yang prof esional dan mut akhir (int egrasi dengan sekt or j asa kel aut an), dan si st em di st r i busi at au t r anspor t asi yang ef i si en (int egrasi dengan sekt or perhubungan l aut ).

Sel anj ut nya, pengembangan perikanan udang dengan int egrasi ant ar sekt or ini j uga akan mencipt akan at au menumbuhkan t urunan sekt or indust ri marit im baru lainnya, sepert i usaha pemanf aat an limbah dari indust ri pengolahan udang, yakni indust ri t epung ikan dan pupuk (yang akan memanf aat kan l imbah kepal a dan insang udang) dan indust ri

c hi t i n dan chi t osan (yang akan memanf aat kan l imbah cangkang udang). Sel ain it u, pengembangan perikanan udang dengan int egrasi ant ar sekt or dapat mendukung pul a t umbuh dan berkembangnya sekt or wisat a bahari, karena akt ivit as dari sekt or-sekt or bidang kel aut an l ainnya diarahkan unt uk menggunakan pendekat an yang t erint egrasi dan ef i si en, sehi ngga akt i vi t as yang di l akukan past i memper hat i kan dan menj aga kel est arian l ingkungannya demi keberl anj ut an akt ivit as it u sendiri. Tumbuh dan ber- kembangnya sekt or wisat a bahari, t ent u j uga akan berimbas bal ik pada berkembangnya c hi t i n dan chi t osan (yang akan memanf aat kan l imbah cangkang udang). Sel ain it u, pengembangan perikanan udang dengan int egrasi ant ar sekt or dapat mendukung pul a t umbuh dan berkembangnya sekt or wisat a bahari, karena akt ivit as dari sekt or-sekt or bidang kel aut an l ainnya diarahkan unt uk menggunakan pendekat an yang t erint egrasi dan ef i si en, sehi ngga akt i vi t as yang di l akukan past i memper hat i kan dan menj aga kel est arian l ingkungannya demi keberl anj ut an akt ivit as it u sendiri. Tumbuh dan ber- kembangnya sekt or wisat a bahari, t ent u j uga akan berimbas bal ik pada berkembangnya

Gambar 3. 3 di bawah menunj ukkan model pembangunan ekonomi kelaut an nasional dengan pengembangan int egrasi ant ar sekt or yang diharapkan mampu mengaksel erasi pembangunan nasional .

Gambar 3. 3 Model Pembangunan Ekonomi Kelaut an Nasional dengan Pengembangan Int egrasi Ant ar Sekt or

Dari gambaran diat as, maka seharusnya pembangunan ekonomi kel aut an nasional dilaksanakan secara t erint egrasi ant ar/ lint as sekt or yang diyakini akan j auh lebih ef isien dan memberikan nil ai manf aat yang j uga j auh l ebih besar dan maksimal dibandingkan bil a dil aksanakan secara parsial at au sekt oral .

Bab 4 EKONOMI KELAUTAN DENGAN MODEL EKONOMI BIRU

4. 1 Ekonomi Biru

Kesadaran akan pent ingnya f ungsi l aut sert a kebut uhan unt uk mel indungi sumber daya yang t erkandung di dalamnya semakin meningkat dan mendapat moment um dalam beberapa t ahun t erakhir. Juml ah negara yang menerapkan kebij akan kel aut an ( ocean pol i cy) dal am t at anan hukum nasional , semakin meningkat pul a. Seiring dengan hal t ersebut , kondisi ekosist em l aut di beberapa bagian dunia mengal ami penurunan akibat ul ah manusia dan perubahan al am sepert i dampak perubahan ikl im.

Sebagai negara kepul auan t erbesar di dunia, Indonesia t urut menaruh perhat ian di bidang ini. Hal l ain yang menunj ang argumen ini adal ah kenyat aan bahwa Indonesia t el ah menj adi negara maj u dal am hal ocean gover nance set el ah berhasil mel aksanakan Wor l d Ocean Conf er ence dan Cor al Tr i angl e Ini t i at i ve (CTI) Summi t pada bul an Mei 2009 l al u. Keberhasil an ini menempat kan Indonesia pada posisi pent ing dal am t at anan gl obal unt uk memaj ukan prinsip keberl angsungan pemanf aat an sumberdaya l aut dan perikanan (Earl e, 2010).

Pert emuan Wor l d Ocean Conf er ence (WOC) yang dibuka secara resmi ol eh Presiden RI Dr. H. Susil o Bambang Yudhoyono di Manado, dihadiri l ebih dari 5000 pesert a dari 76 negara dan 12 organisasi kel aut an int ernasional dan perwakil an PBB sepert i UNEP, UNESCO, dan FAO. Pert emuan WOC mendapat sorot an dunia karena baru kal i pert ama isu kel aut an dan perubahan ikl im dibicarakan pada t at aran dunia.

Hasil pert emuan WOC berupa dekl arasi yang dinamakan Manado Ocean Decl ar at i on (MOD) yang berisi kesepakat an para negara pesert a unt uk mencipt akan ekosist em l aut yang sehat dan berkel anj ut an. Luaran dari WOC berupa dokumen MOD dan makal ah yang dipresent asikan pada berbagai f orum il miah sel ama pert emuan ini t el ah menj adi ref erensi dunia unt uk mengembangkan kolaborasi int ernasional dan membuat komit men bersama dalam menghadapi isu kelaut an dunia, ut amanya unt uk menerapkan pent ingnya mengimpl ement asikan pembangunan kel aut an yang berkel anj ut an. Dengan berhasil nya Indonesia menyel enggarakan pert emuan WOC, t el ah menaikkan posisi t awar Indonesia di f or um kel aut an dan per i kanan i nt er nasi onal di sampi ng t ent unya member i kan kebanggaan t ersendiri akan keberhasil an bangsa kit a menempat kan diri pada j aj aran el it dunia dal am bidang t at a-kel ol a kel aut an ( ocean gover nance).

MOD r umusan hasi l WOC t er sebut sangat t er kai t dengan 2 (dua) pi l ar ut ama kebij akan kelaut an nasional, yakni pilar kebij akan ekonomi kelaut an dan pilar kebij akan lingkungan laut . Kedua pilar inilah yang sebenarnya menj adi komponen int i dalam konsep Ekonomi Biru, karena pada dasarnya Ekonomi Biru adal ah paradigma pembangunan ekonomi yang berazaskan pada prinsip-prinsip ekosist em. Secara diagramat ik ket erkait an WOC dengan pil ar kebij akan ekonomi kel aut an dan l ingkungan l aut , sert a Ekonomi Biru disaj ikan pada Gambar 4. 1.

Gambar 4. 1 Ket erkait an World Ocean Conf erence (WOC) 2009 dengan Pilar Kebij akan Ekonomi Kelaut an dan Lingkungan Laut sert a Ekonomi Biru

Dengan mel ihat ket erkait an ini, dapat dinyat akan bahwa WOC sert a berbagai hasil yang dicapai pasca pert emuan di Manado, merupakan ef ek ganda ( mul t i pl i er ef f ect ) t ercapainya pembangunan kelaut an nasional berlandasakan prinsip-prinsip Ekonomi Biru.

Keberhasil an Indonesia dal am pent as kel aut an dunia dibukt ikan dengan keberhasil an menyelenggarakan pert emuan ant ar kepala negara dari Inisiat if Segit iga Terumbu Karang ( Cor al Tr i angl e Ini t i at i ve). Inisiat if ini bermula dari gagasan Presiden Republik Indonesia Bapak Dr. H. Susil o Bambang Yudhoyono mengundang kepal a negara Cor al Tr i angl e Ini t i at i ve (CTI) unt uk meresmikan gagasan CTI dalam menj aga dan sumberdaya t erumbu karang di daerah segit iga ini yang mel iput i: Mal aysia, Fil ipina, Indonesia, Papua New

Guinea, Kepul auan Sol omon dan Timor Lest e (Gambar 4. 2). Sel uruh dunia mengakui bahwa daerah segit iga t erumbu karang adal ah sat u-sat unya peninggal an dunia dengan ker agaman hayat i l aut yang t er t i nggi di duni a, yang hanya t er bandi ngkan dengan keragaman hayat i Hut an Amazon di Brasil . Ol eh sebab it u daerah ini dinamakan j uga “ Amazon of t he Ocean” .

Gambar 4. 2 Daerah Implement asi Segit iga Terumbu Karang ( Coral Triangle Init iat ive f or Coral Reef , Fisheries and Food Securit y)

Dal am kesepakat an Regi onal Pl an of Act i on (RPoA) CTI, disebut kan ada l ima t uj uan ut ama dari gagasan CTI yakni:

1. Menet apkan daerah priorit as bent ang l aut ( seascape) yang dikel ol a secara ef ekt if

2. Penerapan prinsip pengel ol aan sumberdaya perikanan dan sumberdaya kel aut an kel aut an l ainnya bernasis ekosist em

3. Penet apan “ Mar i ne Pr ot ect ed Ar ea” yang dikel ol a secara ef ekt if

4. Menerapkan l angkah-l angkah adapt asi perubahan ikl im

5. Meningkat kan st at us species di l aut yang t erancam Kesel ur uhan t uj uan CTI i ni di ar ahkan pada aspek konser vasi t er umbu kar ang,

perikanan dan ket ahanan pangan. Dengan dukungan mit ra kerj a CTI yakni Amerika Ser i kat , Aust r al i a, Bank Pembangunan Asi a (ADB), The Nat ur e Conser vancy (TNC),

Conser vancy Int er nat i onal (CI) dan Wor l d Wi l d Fund f or Nat ur e (WWF), kel ima t uj uan ut ama CTI dapat t erl aksana dan sedah memasuki t ahap impl ement asi. Dal am “ gui di ng pr incipl es” CTI, disebut kan bahwa pembangunan kelaut an dan perikanan harus mengikut i kaidah kehat i-hat ian yang disebabkan t ingginya nil ai keragaman hayat i dan pot ensi sumberdaya perikanan t erut ama ikan pel agis besar dan j enis ikan karang di daerah CTI. Dengan menggabungkan prinsip-prinsip Ekonomi Biru dal am pemanf aat an sumberdaya kel aut an di wil ayah CTI Indonesia, diharapkan dapat diperol eh nil ai t ambah yang nyat a t erhadap pencapaian pembangunan ekonomi kelaut an nasional secara berkesinambungan.

Pada t ahun 2010, Gunt er Paul i memperkenal kan suat u pendekat an baru yakni Bl ue Economy mel al ui bukunya yang berj udul The Bl ue Economy: 10 year s, 100 i nnovat i ons, and 100 mi l l i on j obs. Konsep Bl ue Economy di maksudkan unt uk menant ang par a ent er pr eneur bahw a Bl ue Economy busi ness model member i kan pel uang unt uk mengembangkan invest asi dan bisnis yang l ebih mengunt ungkan secara ekonomi dan lingkungan, menggunakan sumberdaya alam lebih ef isien dan t idak merusak lingkungan, sist em produksi l ebih ef isien dan bersih, menghasil kan produk dan nil ai ekonomi l ebih besar, meningkat kan penyerapan t enaga kerj a, dan memberikan kesempat an unt uk memberikan benef i t kepada set iap kont ribut or secara l ebih adil .

Konsep Ekonomi Biru dikembangkan unt uk menj awab t ant angan, bahwa sist em ekonomi dunia cenderung ekspl oit at if dan merusak l ingkungan. Kerusakan l ingkungan ini t idak hanya disebabkan ol eh adanya l imbah indust ri, akan t et api kerusakan al am dan l ingkungannya j uga disebabkan ol eh ekspl oit asi sumberdaya al am yang mel ebihi kapasit as at au daya dukung al am. Sel ama ini prinsip-prinsip r esour ce ef f i ci ency, l ow car bon, soci al i ncl usi veness t el ah berkembang, namun masih bel um mampu mengat asi keserakahan manusia unt uk mengekspl oit asi sumberdaya al am l ebih banyak.

Impl ement asi pembangunan berkel anj ut an dengan konsep gr een pr oduct s and ser vi ces, yait u produk-produk dan j asa ramah lingkungan t idak dengan sendirinya sesuai harapan. Hal ini disebabkan gr een pr oduct s and ser vi ces yang dihasil kan harus dibel i dengan harga yang lebih mahal dan makin t idak dapat dij angkau oleh masyarakat miskin karena diperl ukan nil ai invest asi yang l ebih besar. Invest or harus mengel uarkan biaya l ebih besar unt uk menghasil kan gr een pr oduct s and ser vi ces, dan t ambahan biaya ini pada akhirnya dibebankan kepada konsumen.

Dari uraian t ersebut di at as, maka dapat disarikan bahwa esensi Konsep Ekonomi Biru adal ah: Dari uraian t ersebut di at as, maka dapat disarikan bahwa esensi Konsep Ekonomi Biru adal ah:

Bl ue Economy mencont oh cara kerj a al am (ekosist em), bekerj a sesuai dengan apa yang disediakan al am dengan ef isien dan t idak mengurangi t api j ust ru memperkaya al am.

b. T he logic of ecosyst ems

Cara kerj a ekosist em dij adikan model Bl ue Economy, yait u sepert i air mengal ir dar i gunung membawa nut r i en dan ener gi unt uk memenuhi kebut uhan dasar kehidupan sel uruh makhl uk hidup dan t anaman, l imbah dari yang sat u menj adi makanan/ sumber energi bagi yang lain, sehingga sist em kehidupan dalam ekosist em menj adi seimbang. Hanya dengan gravit asi energi didist ribusikan secara ef isien dan merat a t anpa ekst raksi energi ekst ernal . Unt uk mendukung sist em kehidupan, sinar mat ahari menj adi energi f ot osint esa seluruh kont ribut or yang membut uhkannya.

c. Inspired by 100 innovat ions

Secara empiris 100 inovasi ekonomi prakt is t el ah dikembangkan dan membukt ikan bahwa ekosist em sel al u bekerj a menuj u t ingkat ef isiensi l ebih t inggi unt uk meng- al irkan nut rien dan energi t anpa meninggal kan l imbah unt uk mendayagunakan kemampuan sel uruh kont ribut or dan memenuhi kebut uhan dasar bagi semuanya.

Ekonomi Bi r u pada akhi r nya akan menj ami n bahwa suat u pembangunan yang dij alankan t idak hanya akan menghasilkan pert umbuhan ekonomi, t et api j uga menj amin t erj adinya keberl anj ut an secara ekol ogi dan sosial . Secara umum, Ekonomi Biru dapat dipahami sebagai sebuah model ekonomi unt uk mendorong pel aksanaan pembangunan berkel anj ut an dengan kerangka pikir sepert i cara kerj a ekosist em. Hal ini t idak t erl epas dari prinsip-prinsip yang ada pada konsep Ekonomi Biru, yait u :

1) Nat ur al r esour ces ef f i ci ency

2) Zer o wast e: l eave not hi ng t o wast e – wast e f or one i s a f ood f or anot her - wast e

f r om one pr ocess i s r esour ce of ener gy f or t he ot her :

3) Soci al i ncl usi veness: sel f -suf f i ci ency f or al l – soci al equi t y-mor e j ob, mor e oppor t uni t i es f or t he poor

4) Cycl i c syst ems of pr oduct i on: endl ess gener at i on t o r egener at i on, bal anci ng pr oduct i on and consumpt i on

5) Open-ended i nnovat i on and adapt at i on: t he pr i nci pl es of t he l aw of physi cs and cont i nuous nat ur al adapt at i on

Sekal i pun i mpl ement asi dan cont oh yang di ber i kan dal am t eor i Ekonomi Bi r u t ersebut t idak menyebut kan t ent ang penerapan di l aut , namun ist il ah ini sesuai dengan l at ar bel akang f il osof is Paul i, yang membayangkan bahwa pl anet bumi ini akan t et ap berwarna biru apabil a dikel ol a dengan baik. Dengan menggunakan ideal isme t ersebut pembangunan kel aut an (yang dicirikan dengan l aut biru) seyogyanya dapat berkembang sel aras dengan prinsip pembangunan yang inovat if dan berkel anj ut an.

Indust ri kel aut an t idak dapat dipisahkan dari pengaruh darat an dan samudra raya karena karakt erist ik ut amanya yait u sif at air yang t erhubungkan sat u sama l ain. Hal ini t ergambar j el as dari sikl us air (H 2 O) yang menj adi dasar kehidupan bagi makhl uk hidup di pl anet bumi ini. Mul ai dari skal a mol ekul er hingga ukuran samudra, benda cair akan t erhubungkan ( connect ed) pada set iap sisi dan bidang. Penerapan Ekonomi Biru harus memil iki pemahaman komprehensif t erhadap aspek konekt ivit as ant ar sekt or yang bersama-sama memanf aat kan ekosist em l aut dan pesisir. Misal nya pembangunan areal perkot aan yang t erl et ak di daerah pesisir, akan sangat bergant ung pada akses t erhadap sumberdaya l ainnya sepert i air dan energi. Demikian hal nya dal am aspek perdagangan marit im yang t ergant ung pada suppl y barang marit im dan j asa pel abuhan. Hal ini memerl ukan pengat uran yang harus dil aksanakan se-ef isien mungkin.

Berkait an dengan penerapan konsepsi Ekonomi Biru di ekosist em l aut , sekurang- kurangnya ada 3 hal ut ama yang menj adi dasar pendekat annya, yakni: kondisi kesehat an ekosist em ( Healt hy ocean), akt ifit as ekonomi yang berpusat pada kesej aht eraan masyarakat ( People-cent ered act ivit ies), dan adanya t at a-kelola sumberdaya yang baik (Ocean governance).

Penurunan kualit as kondisi perairan laut dan pesisir akan berdampak pada penurunan pr odukt i f i t as ekonomi . Pencapai an kondi si l aut yang sehat memer l ukan pemi ki r an revol usioner dan t erkadang t idak l azim (t hi nki ng out of t he box). Seringkal i pemikiran sederhana unt uk mendapat kan nil ai t ambah dari hasil t angkapan ikan yang l ebih t idak sel amanya harus dengan j uml ah (kuant it at if ) yang menyol ok sehingga mengakibat kan laut t idak sehat ( over f ishing). Namun dengan sent uhan t eknologi, kit a akan mendapat kan hasil yang berl ipat ganda dan l aut t et ap sehat . Hal ini t ent unya berl aku mul ai dari kegiat an bisnis kel aut an l ainnya, sepert i: budidaya rumput l aut sampai kepada peman-

f aat an l aut dan wil ayah pesisir unt uk t uj uan pariwisat a. Sesuai ket ent uan undang-undang, manf aat dari hasil bumi dan isinya harus di

orient asikan unt uk mendat angkan kesej aht eraan bagi masyarakat banyak. Tuj uan yang sangat mul ia ini sekarang menj adi perdebat an karena seberapa banyak sisa sumberdaya yang ada unt uk generasi mendat ang? Pendekat an Ekonomi Biru di Indonesia seharusnya orient asikan unt uk mendat angkan kesej aht eraan bagi masyarakat banyak. Tuj uan yang sangat mul ia ini sekarang menj adi perdebat an karena seberapa banyak sisa sumberdaya yang ada unt uk generasi mendat ang? Pendekat an Ekonomi Biru di Indonesia seharusnya

4. 2 Pembangunan Ekonomi Kelaut an dengan Model Ekonomi Biru

Indonesia sebagai Negara Kepul auan t erbesar di dunia perl u mencari t erobosan dalam pembangunannya yang dapat menj amin kemakmuran bangsa secara t erus menerus dari generasi ke generasi. Dengan demikian segenap pot ensi yang dimiliki bangsa Indonesia harus disiapkan sebagai l andasan yang kuat bagi bangsa dan negara. Pot ensi darat dan l aut harus disinergikan sehingga menj adi kekuat an. Hal ut ama yang perl u di gunakan sebagai landasan dalam mengembangkan pemikiran t ersebut adalah bagaimana kekuat an l aut yang l uasnya hampir dua pert iga wil ayah Indonesia sert a berbagai pel uang ekonomi secara int ernasional perlu dikembangkan bagi kemakmuran Indonesia secara berkelanj ut an. Ekonomi Biru mengint egrasikan pembangunan darat dan l aut sert a memperhit ungkan daya dukung sumberdaya dan l ingkungan sehingga akt ivit as ekonomi menggunakan perhit ungan compl et e assessment , t erint egrasi dan i nwar d maupun out war d l ooki ng guna mencapai kesej aht eraan masyarakat .

Ekonom i Bi r u m er upakan m odel pem bangunan ekonom i yang m enyat ukan pembangunan l aut dan darat an, menekankan pengopt imal an pemanf aat an t eknol ogi, indust ri, t anah dan perairan l aut , dal am rangka meningkat kan secara menyel uruh t araf pemanf aat an sumberdaya l aut . Prinsip-prinsip yang t erkandung dal am Ekonomi Biru dapat memperkuat ket ahanan pangan dan ekonomi demi mencapai pert umbuhan dan kesej aht eraan rakyat secara berkel anj ut an. Ekonomi Biru merupakan gagasan universal yang dapat diimpl ement asikan dal am perencanaan pembangunan nasional . Konsep Ekonomi Biru j uga mampu mengakomodasi Ekonomi Hij au ( Gr een Economy) yang selama ini dit erapkan dal am perencanaan pembangunan di Indonesia, .

Ekonomi Biru dapat dil ihat sebagai kebij akan yang bert umpu pada pengembangan ekonomi rakyat secara komprehensif guna mencapai pembangunan nasional secara kesel uruhan. Pendekat an pembangunan dengan model Ekonomi Biru akan bersinergi dengan pel aksanaan pr ogr am pr o- poor ( pengent asan kem i ski nan) , pr o- gr ow t h (pert umbuhan), pr o-j ob (penyerapan t enaga kerj a) dan pr o-envi r onment (melest arikan l ingkungan). Terminol ogi Ekonomi Biru t el ah diangkat dal am berbagai f orum kerj asama int ernasional , sepert i pada pert emuan t ingkat Seni or Of f i ci al s Meet i ng (SOM) f or t he Asi a Paci f i c Economi c Cooper at i on (APEC) di Moskow pada bul an February 2012.

Penggunaan pendekat an Ekonomi Bi r u sebagai model pembangunan kel aut an nasional diharapkan mampu menj awab ket ergant ungan ant ara ekonomi dan ekosist em sert a dampak negat if akibat akt ivit as ekonomi t ermasuk perubahan iklim dan pemanasan global. Keberhasilan dari Ekonomi Biru sepert i pencapaian indust rialisasi sekt or kelaut an sel ain dihadapkan pada kebut uhan t enaga kerj a dan t eknol ogi yang memadai, j uga memer l ukan t er obosan-t er obosan, seper t i per bai kan r ant ai hul u hi ngga hi l i r guna meningkat kan daya saingnya.

Indust rial isasi kel aut an dal am konsep Ekonomi Biru didorong unt uk meningkat kan nil ai t ambah, daya saing, modernisasi sist em produksi hul u dan hil ir, penguat an pel aku indust ri, berbasis komodit as ut ama, wil ayah dan sist em manaj emen, pembangunan berkelanj ut an sert a t ransf ormasi sosial. Proses indust rialisasi kelaut an merupakan proses perubahan sist em produksi hul u hingga hil ir unt uk meningkat kan nil ai t ambah, produk- t ivit as dan skal a produksi sumberdaya kel aut an mel al ui modernisasi yang didukung ol eh kebij akan t erint egrasi, pengembangan inf rast rukt ur, sist em usaha dan invest asi sert a IPTEK dan SDM.

Dengan model pembangunan ekonomi kel aut an dengan model Ekonomi Bi r u diharapkan dapat menj amin keberl anj ut an ket ersediaan sumberdaya, keseimbangan ekosist em dan kesehat an l ingkungan, sert a mendorong pemanf aat an dan pengel ol aan sumberdaya yang ef ekt if . Paradigma pembangunan kelaut an dengan mengadopsi konsep Ekonomi Biru diharapkan dapat membant u dunia unt uk menghadapi t ant angan perubahan iklim, ekosist em laut yang kian rent an t erhadap dampak perubahan iklim dan pengasaman l aut . Hal ini sej al an dengan pengendal ian ancaman pemanasan gl obal , sepert i: energi gas buang dan karbon sehingga dapat t erwuj ud pembangunan berkel anj ut an secara t erpadu dan upaya pengent asan kemiskinan. Ancaman perubahan iklim sepert i kenaikan permukaan l aut , peningkat an suhu permukaan l aut , akt ivit as badai meningkat , yang disert ai ef ek berbahaya dari pengasaman l aut yang dapat menj adi ancaman t erbesar bagi kesehat an dan ekosi st em l aut . Par adi gma Ekonomi Bi r u dal am pembangunan kel aut an nasi onal mer upakan r ef l eksi si ner gi t as per t umbuhan, pembangunan dan l ingkungan dengan berpedoman pada t r i pl e hel i x model .

Dengan pendekat an konsep Ekonomi Bi r u, pembangunan ekonomi kel aut an di harapkan mampu menj adi mot or pembangunan nasional dan sumber pert umbuhan baru. Ekonomi Biru t idak hanya diharapkan dapat memacu pembangunan berkelanj ut an, t et api j uga dapat menj aga kesehat an l ingkungan mel al ui perekonomian rendah karbon ( l ow car bon economy). Ekonomi Kel aut an dengan model Ekonomi Biru dibangun berdasarkan

4 pil ar, yait u 1) Int egrasi pembangunan darat an dan kel aut an, 2) Pembangunan yang bersih, inkl usif , dan berkel anj ut an, 3) Peningkat an nil ai t ambah dan daya saing produk mel al ui inovasi, dan 4) Peningkat an pendapat an masyarakat yang adil , merat a, dan pant as. Keberhasil an model Ekonomi Biru membut uhkan komit men para pemangku kepent ingan khususnya t erkait dengan berbagai kebij akan baik l okal maupun nasional , SDM, t eknol ogi , akses keuangan, i ndust r i al i sasi (hul u dan hi l i r ), pendi di kan, dan kesadaran kol ekt if masyarakat akan pot ensi kel aut an.

Bab 5 KEBIJAKAN PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN DENGAN MODEL EKONOMI BIRU

5. 1 Kebij akan Makro Pembangunan Kelaut an Nasional

Pembangunan bidang kel aut an nasional saat ini masih bel um berj al an dengan t erpadu dan harmonis. Dengan kat a l ain, masing-masing sekt or pembangunan yang

t ercakup dal am bidang kel aut an masih berj al an dengan konsepnya masing-masing. Padahal pembangunan kel aut an yang berkel anj ut an sangat t ergant ung t erhadap ket er- paduan pembangunan masi ng-masi ng sekt or t er sebut . Dengan demi ki an kebi j akan komprehensif di bidang kel aut an yang mel et akkan prinsip ef isien, keadil an ( equi t y), demokrat isasi dan peningkat an kesej aht eraan masyarakat menj adi sebuah kebut uhan yang mendesak.

Garis kebij akan makro kel aut an nasional t el ah j el as dij abarkan di dal am Rencana Pembangunan Jangka Panj ang Nasi onal yang di t uangkan pada mi si ket uj uh, yai t u mewuj udkan Indonesia menj adi negara kepul auan yang mandiri, maj u, kuat , dan ber- basiskan kepent ingan nasional . Misi ini dit uj ukan unt uk menumbuhkan wawasan bahari bagi masyarakat dan pemerint ah agar pembangunan Indonesia berorient asi kel aut an; meni ngkat kan kapasi t as sumber daya manusi a yang ber wawasan kel aut an mel al ui pengembangan i l mu penget ahuan dan t eknol ogi kel aut an; mengel ol a wi l ayah l aut nasional unt uk mempert ahankan kedaulat an dan kemakmuran; dan membangun ekonomi kel aut an secara t erpadu dengan mengopt imal kan pemanf aat an sumber kekayaan l aut secara berkel anj ut an.

Selanj ut nya, t erwuj udnya Indonesia sebagai negara kepulauan yang mandiri, maj u, kuat , dan berbasiskan kepent ingan nasional set idaknya harus dit andai oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Menet apkan wil ayah Negara Kesat uan Republ ik Indonesia dengan bat as-bat asnya, menghit ung aset -aset kel aut an yang dimil iki negara, sert a hal -hal yang t erkait dal am kerangka pert ahanan keamanan aset ekonomi nasional .

2. Perencanaan pembangunan t erpadu berbasis spasial dalam rangka mendayagunakan l aut sert a sumberdaya kel aut an t erpadu dengan darat an yang l est ari, ef isien dan

ef ekt if sert a menghasil kemakmuran bagi sel uruh rakyat , diant aranya mel iput i: ef ekt if sert a menghasil kemakmuran bagi sel uruh rakyat , diant aranya mel iput i:

b. Perencanaan wil ayah t erpadu sehingga mel indungi sumberdaya r enewabl e di sekit ar l okasi ekspl oit asi sumberdaya non r enewabl e.

c. Perencanaan spasial t erpadu berbagai sekt or dan berbagai j enis sumberdaya al am sert a manusia unt uk meningkat kan ef isiensi pemanf aat an sumberdaya.

3. Mewuj udkan kebij akan ekonomi nasional unt uk mendorong pert umbuhan ekonomi kel aut an.

4. Membangun j aringan prasarana dan sarana ekonomi sebagai perekat semua pulau dan kepulauan Indonesia melalui akt ivit as ekonomi kepulauan yang mensej aht erakan rakyat .

5. Meningkat dan menguat nya sumberdaya manusia di bidang kel aut an yang didukung ol eh pengembangan il mu penget ahuan dan t eknol ogi.

6. Membangun ekonomi kelaut an secara t erpadu dengan mengopt imalkan pemanf aat an sumber kekayaan dan f ungsi l aut secara berkel anj ut an.

7. Mengembangkan akt ivit as ekonomi kel aut an, ant ara l ain: (a) perhubungan l aut ; (b) indust ri marit im; (c) perikanan; (d) wisat a bahari; (e) energi dan sumberdaya mineral kel aut an; (f ) bangunan kel aut an; dan (g) j asa kel aut an.

8. Mengembangkan invest asi dalam pembangunan pulau-pulau kecil yang berkelanj ut an.

9. Mengembangkan kerj asama ekonomi regional dan int ernasional di bidang kel aut an.

10. Mendorong dan memf asil it asi sekt or bisnis unt uk mengembangkan usaha di bidang kel aut an sehingga memil iki daya saing gl obal .

11. Menj amin kebij akan f iskal dan monet er yang dapat mengaksel erasi pembangunan ekonomi kel aut an.

5. 2 Kebij akan Pengembangan Ekonomi Kelaut an dengan Model Ekonomi Biru

Dal am r angka mencer mat i pembangunan ekonomi kel aut an Indonesi a, maka sepat ut nya mengkaj i kembal i bagaimana posisi bidang kel aut an yang t erdiri 7 sekt or ut ama, yakni: sekt or perhubungan l aut , indust ri marit im, perikanan, wisat a bahari, ener gi dan sumber daya mi ner al kel aut an, bangunan kel aut an, dan j asa kel aut an, berperan di masa l al u dan bagaimana seharusnya bangsa Indonesia mel et akkan dasar yang kuat bagi pembangunan negar a kepul auan yang dapat memakmur kan r akyat nusant ara (UU No. 17 t ahun 2007). Diket ahui bersama bahwa bidang ekonomi kel aut an Dal am r angka mencer mat i pembangunan ekonomi kel aut an Indonesi a, maka sepat ut nya mengkaj i kembal i bagaimana posisi bidang kel aut an yang t erdiri 7 sekt or ut ama, yakni: sekt or perhubungan l aut , indust ri marit im, perikanan, wisat a bahari, ener gi dan sumber daya mi ner al kel aut an, bangunan kel aut an, dan j asa kel aut an, berperan di masa l al u dan bagaimana seharusnya bangsa Indonesia mel et akkan dasar yang kuat bagi pembangunan negar a kepul auan yang dapat memakmur kan r akyat nusant ara (UU No. 17 t ahun 2007). Diket ahui bersama bahwa bidang ekonomi kel aut an

Ket ert inggal an ini merupakan akibat dari adanya persoal an-persoal an yang bersif at st rukt ural. Terut ama adanya kebij akan pembangunan yang masih cenderung berorient asi hanya pada pert umbuhan ekonomi berbasis t erest rial at au darat an saj a, dilakukan secara parsial , dan dil akukan dengan pendekat an yang kurang t epat . Bidang ekonomi kel aut an t ent u mempunyai l ogika pembangunan yang berbeda dengan sekt or t erest rial , sehingga bil a pendekat an pembangunan yang dil akukannya t idak t epat , maka hasil dan manf aat yang diperol ehnya menj adi t idak opt imal , bahkan dapat menj adi gagal . Masal ah yang sampai saat ini menj adi pert anyaan besar adal ah mampukah Pemerint ah Indonesia m engel ol a pot ensi sum ber daya kel aut an yang begi t u besar unt uk kepent i ngan pert umbuhan perekonomian nasionalnya? Pert anyaan ini menj adi pent ing, karena sej arah mencat at bahwa kont ribusi bidang ekonomi kel aut an unt uk penerimaan negara bel um signif ikan, indikat or ini sel al u menj adi al asan kl asik sehingga sekt or ini kurang diminat i para pengambil keput usan pada masa l al u. Padahal indikat ornya t idak hanya dit inj au dari aspek ekonomi saj a, sepert i penerimaan negara bukan paj ak (PNBP) at au devisa, akan t et api j uga dar i si si ekol ogi (l i ngkungan), penyer apan l apangan ker j a, gi zi masyarakat , soci al capi t al di berbagai t empat t erpencil dan l ain-l ain. Pert anyaan ini menj adi signif ikan unt uk dij awab sekarang ini, ket ika orang sering mel ihat bidang kel aut an hanya sebat as dal am akt ivit as ekonomi semat a yang sif at nya parsial , dan bel um memandang bidang kel aut an secara int egral dan komprehensif sebagai suat u kekuat an yang mampu mensej aht erakan rakyat dan mampu membawa bangsa Indonesia sebagai bangsa yang makmur dan sej aj ar dengan bangsa-bangsa maj u l ainnya.

Pembangunan ekonomi kel aut an nasional hingga saat ini masih cenderung berpihak dan mengunt ungkan para pemburu rent e ( r ent seeker ). Hal ini dapat diindikasikan dengan masih t erj adinya ekspl oit asi sumberdaya kel aut an secara berl ebihan dengan car a-car a yang t i dak t epat at au bahkan mer usak guna mendapat semat a hanya keunt ungan yang sebesar-besarnya. Jika hal ini t idak dapat dit unt askan, maka pot ensi sumberdaya kelaut an nasional yang besar t ersebut t idak menj adi berkah bagi kemaj uan bangsa ini, mal ahan sebal iknya dapat menj adi bencana dan sumber pert ikaian bagi masyarakat nya.

Ol eh karena it u, t erkait dengan karakt erist ik l aut yang rent an t erhadap segal a akt if it as yang cenderung merusak, komponen l aut yang merupakan wil ayah t erl uas dari NKRI, dan pot ensi ekonomi kel aut an yang masih bel um t ergal i dan dimanf aat kan secara opt imal sebagai sumber perekonomian nasional, menyebabkan perlunya konsep t ent ang pembangunan ekonomi kelaut an yang t epat dalam pembangunan ekonomi nasional yang t idak t erl epas dal am kesat uan darat dan l aut sert a t et ap t egak dan ut uhnya Negara Kesat uan Republ ik Indonesia. Sehingga perl u “ payung kebij akan” yang t epat pada l evel pemerint ahan pusat dan daerah guna mengembangkan ekonomi kelaut an secara opt imal dan berkel anj ut an dan menj adi arus ut ama pembangunan ekonomi nasional .

Sepert i t el ah disebut kan dal am bab pendahul uan bahwa dal am f orum KTT Rio+20 di Brasil akhir Juni 2012 Presiden RI, Bapak Dr. H. Bambang Susil o Yudhoyono, t el ah menyat akan t ent ang Ekonomi Biru, dimana l aut menj adi bagian int egral unt uk t uj uan pembangunan berkel anj ut an ( Sust ai nabl e Devel opment Goal s) dan diharapkan menj adi gr and desi gn konsep pembangunan ekonomi kel aut an nasional masa depan.

Dengan demikian, bagi Indonesia Ekonomi Biru merupakan gagasan model pembangunan ekonomi kel aut an nasional yang diint egrasikan dengan akt ivit as ekonomi darat an unt uk

mendapat kan nil ai t ambah yang maksimal dengan memanf aat kan modal sosial , keber- lanj ut an, dan pembukaan lapangan pekerj aan baru. Model Ekonomi Biru ini perlu diwuj udkan sebagai par adi gma bar u dal am pembangunan ekonomi kel aut an nasi onal , kar ena pendekat an ini sangat sel aras dengan kondisi geograf is Indonesia yang sebagian besar wil ayahnya berupa perairan l aut dengan pot ensi sumberdaya yang sangat besar. Sel ain it u, model Ekonomi Biru ini perlu segera dit erapkan dan diinisiasi oleh Indonesia, karena Indonesia sangat berkepent ingan dengan pengamanan lingkungan laut sebagai penyangga sist em kehidupan dunia. Mengingat kerusakan di laut akan sangat berpengaruh t erhadap keut uhan NKRI, baik dari sisi ekonomi, ekologi, sosial, polit ik dan pert ahanan keamanan.

Dengan berdasarkan hal t ersebut diat as dan mengacu kepada t uj uan kebij akan makro pembangunan kel aut an nasional yang t ercant um dal am Rencana Pembangunan Jangka Panj ang Nasional 2005-2025 pada misi ket uj uh, yait u mewuj udkan Indonesia menj adi negara kepul auan yang mandiri, maj u, kuat , dan berbasiskan kepent ingan nasional melalui pembangunan ekonomi kelaut an berkelanj ut an yang ramah lingkungan, maka diperlukan suat u kebij akan bersif at int egrasi dan komprehensif dengan melet akkan prinsip ef isien ( pr o gr owt h), keadil an (pr o j ob), peningkat an kesej aht eraan masyarakat ( pr o poor ), dan ramah l ingkungan (pr o envi r onment ). Berdasarkan pemikiran t ersebut , kemudian dirumuskan kebij akan pengembangan ekonomi kelaut an nasional sebagai berikut :

“ Pengembangan Ekonomi Kelaut an dengan Model Ekonomi Biru sebagai

Akselerat or bagi Terwuj udnya Indonesia Sebagai Negara Kepulauan yang Mandiri, Maj u, Kuat , dan Berbasiskan Kepent ingan Nasional”

Sel anj ut nya, guna mengimpl ement asikan kebij akan ini l ebih l anj ut , st rat egi yang harus diambil adal ah sebagai berikut :

1. Pengembangan Ekonomi Sekt or Perhubungan Laut

2. Pengembangan Ekonomi Sekt or Indust ri Kel aut an

3. Pengembangan Ekonomi Sekt or Perikanan

4. Pengembangan Ekonomi Sekt or Pariwisat a Bahari

5. Pengembangan Ekonomi Sekt or Energi dan Sumberdaya Mineral Kel aut an

6. Pengembangan Ekonomi Sekt or Bangunan Kel aut an

7. Pengembangan Ekonomi Sekt or Jasa Kel aut an

8. Pengembangan Ekonomi Lint as Sekt or Bidang Kel aut an Pembangunan ekonomi kel aut an nasional dengan konsep Ekonomi Biru di Indonesia

adal ah pembangunan yang menerapkan prinsip t erint egrasi (darat dan l aut , hul u dan hilir), berbasis kawasan (ef isiensi), sist em produksi bersih, invest asi kreat if dan inovat if , dan berkelanj ut an. Dengan model Ekonomi Biru, pembangunan kelaut an akan dit ekankan pada akt ivit as yang mengol ah sel uruh l imbah hasil produksi menj adi input bagi kegiat an ekonomi t urunan l ainnya, dengan kat a l ain l imbah yang dihasil kan menj adi input bagi produksi akt ivit as ekonomi yang lain. Sehingga kegiat an ekonomi kelaut an harus diarahkan menj adi suat u sist em sikl us produksi yang dapat berl angsung secara berkel anj ut an. Guna mendukung dan mengimpl ement asikan nir-l imbah dan sist em sikl us produksi yang ber kel anj ut an, t ent u pr i nsi p i novasi dan kr eat i vi t as menj adi sangat pent i ng dan dibut uhkan. Inovasi t ent u memerl ukan dukungan pengembangan rekayasa t eknol ogi yang baik, sement ara kreat ivit as membut uhkan peran kapasit as sumberdaya manusia yang mumpuni dan prof esional . Kombinasi ant ara rekayasa t eknol ogi dan kapasit as sumberdaya manusia, menj adi sangat pent ing dalam mendorong pengembangan ekonomi kelaut an dengan model Ekonomi Biru. Kemudian pembangunan ekonomi kelaut an dengan konsep Ekonomi Biru j uga akan bert umpu pada int egrasi kegiat an int egrasi hul u-hil ir unt uk mengef isienkan penggunaan sumberdaya kel aut an yang sekal igus memberikan nil ai t ambah dan meningkat kan daya saing produknya, sert a meningkat kan pendapat an dan kesej aht eraan masyarakat nya secara inkl usif .

5. 3 Strategi dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kelautan dengan Model Ekonomi Biru

1) Pengembangan Ekonomi Sekt or Perhubungan Laut

Secara umum, arah st rat egi Pengembangan Ekonomi Sekt or perhubungan laut adalah menyediakan pel ayaran bagi masyarakat kepul auan yang aman, l ancar, nyaman,

dan ber wawasan l i ngkungan, ser t a membangun kekuat an ar mada t r anspor t asi nasional menguasai pangsa pasar perhubungan l aut nasional maupun int ernasional . Dengan l angkah-l angkah ut amanya, ant ara l ain:

a) Opt imal isasi kekuat an armada pel ayaran nasional yang aman, nyaman, dan berwawasan l ingkungan.

b) Mengembangkan Si st em Moni t or i ng, Cont r ol i ng, and Sur vei l l ance (MCS) kesel amat an pel ayaran yang ef isien, ef ekt if , dan hemat energi

c) Mengembangkan sist em manaj emen t ransport asi l aut nasional yang ef isien dan t erpadu dengan sist em t ransport asi darat dan udara

Kemudian, unt uk penj abaran dari arah st rat egi t ersebut diperl ukan upaya-upaya berupa impl ement asi bisnis sekt or perhubungan l aut yang dengan model Ekonomi Biru. Sekt or perhubungan l aut merupakan suat u akt if it as ekonomi yang sangat pent i ng bagi negar a kepul auan ( Ar chi pel agi c St at e) seper t i Indonesi a. Jasa t ransport asi l aut berkembang unt uk mel ayani perpindahan muat an barang dan penumpang dari sat u pul au ke pul au l ain sebagai f ungsi dist ribusi sekal igus sebagai pengger ak per ekonomi an masyar akat . Pener apan konsep Ekonomi Bi r u pada t ransport asi l aut dapat diarahkan pada penet apan hub/ t it ik-t it ik st rat egis sebagai pel abuhan ut ama maupun pel abuhan f eeder , sehingga mampu membangun sist em t ransport asi l aut yang int egrat if dengan menggunakan sumber daya yang ef isien dan ef ekt if . Pemil ihan dan penggunaan energi yang bersif at l ow car bon, sepert i kombinasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas, sert a pel uang unt uk menggunakan energi t erbarukan sepert i angin, sinar mat ahari dan l ain-l ain dapat dikembangkan sebagai t erobosan t eknol ogi.

Cont oh impl ement asi pengembangan bisnis sekt or perhubungan l aut dengan model Ekonomi Biru sebagaimana t ert era pada Gambar 5. 1, ant ara l ain: rancang bangun al at t ransport asi l aut dengan sist em inst al asi yang mampu mengol ah kel uaran gas

buang CO 2 menj adi nut risi, bi o-f uel dan bi o-pl ast i c, mengolah aliran arus air melalui t erowongan di dal am kapal unt uk generat or l ist rik mini dan desal inasi air l aut , penggunaan bal ing-bal ing yang mampu meningkat kan ef isiensi propul si kapal dan l ain-l ain.

Gambar 5. 1 Cont oh Implement asi Bisnis Sekt or Perhubungan Laut Dengan Model Ekonomi Biru (Kement erian Perhubungan)

2) Pengembangan Ekonomi Sekt or Indust ri Marit im

St r at egi Pengem bangan Ekonom i Sekt or Indust r i Mar i t i m di ar ahkan unt uk membangun indust ri marit im yang bersih l imbah, ef isien, kokoh, dan mandiri, sert a mampu memberikan nil ai t ambah ekonomi yang t inggi guna mempercepat pert umbuhan ekonomi kel aut an nasional .

Dengan demikian, l angkah-l angkah ut amanya mel iput i:

a) Mencipt akan indust ri marit im nasional yang hemat energi dan bersih (nir-limbah)

b) Mengembangkan kawasan indust ri marit im t erpadu berbasis ecor egi on

c) Mengembangkan dan memperkuat indust ri biot eknol ogi kel aut an yang ramah l ingkungan dan berbasis inovasi.

Kemudian, unt uk penj abaran dari arah st rat egi t ersebut diperl ukan upaya-upaya berupa impl ement asi bisnis sekt or indust ri marit im yang dengan model Ekonomi Biru. Indust ri marit im pada hakekat nya memil iki cakupan yang l uas dan bersif at int egral dengan indust ri l ain di darat an, sepert i indust ri gal angan kapal , mesin kapal , pengol ahan minyak dan gas. Ol eh karena it u, kebij akan pengembangan indust ri marit im harus dipandang dal am perspekt if hol ist ik dan t erpadu, art inya ant ara sat u sekt or dengan sekt or lain yang memiliki ket erkait an, baik secara vert ikal maupun horizont al dan ant ar daerah.

Dengan adanya pengembangan indust ri marit im, diharapkan akan t erj adi proses t ransf ormasi sosial -ekonomi dal am masyarakat pesisir, sehingga mereposisikan indust ri marit im sebagai bagian dari mai nst r eam pembangunan ekonomi sangat menent ukan bagi t umbuhnya bidang kelaut an nasional. Problem dalam pengembangan indust ri marit im saat ini adal ah bagaimana mensinkronkan dan mensinergikan kebij akan pemerint ah, kepent ingan kal angan pengusaha indust ri marit im dengan kebut uhan masyarakat yang bergerak dal am bidang kel aut an maupun masyarakat l uas. Dengan demikian ruang masyarakat ( ci vi l spher e) dan ruang pemerint ah ( gover nment spher e) dapat harmonis sehingga kebij akan yang dit et apkan dapat mendorong t ercipt anya kesesuaian ant ara barang yang diproduksi ol eh dunia usaha dan masyarakat dal am maupun l uar negeri yang mampu membangkit kan akt ivit as indust ri marit im yang ef isien dan kompet it if .

Cont oh impl ement asi (Gambar 5. 2) bisnis sekt or indust ri marit im dengan model Ekonomi Biru adal ah: penggunaan berbagai bahan baku/ mat erial dan komponen kapal yang ramah lingkungan, pemanf aat an berbagai produk sampah ( wast e mat erial ) unt uk pencipt aan produk l ainnya yang bermanf aat , penggunaan pl at baj a dan ber bagai komponen ber bahan baku l ogam dar i mat er i al daur ul ang l ogam, pemanf aat an sinar mat ahari ( sol ar cel l ) sebagai sumber energi l ist rik, penggunaan al at pengol ah l imbah cair/ ol i, minyak dan l ain-l ain unt uk menghasil kan ol i daur ul ang, penggunaan cat dan ant i f oul i ng yang t idak menghasil kan pencemaran pada l ingkungan l aut dan l ain-l ain.

Gambar 5. 2 Cont oh Implement asi Bisnis Sekt or Indust ri Marit im Dengan Model Ekonomi Biru (Kement erian Perhubungan)

3) Pengembangan Ekonomi Sekt or Perikanan

Secar a umum, ar ah st r at egi pengembangan ekonomi Sekt or Per i kanan adal ah membangun sekt or perikanan yang opt imal , l est ari, bernil ai t ambah, dan berdaya saing. Lebih l anj ut , pembangunan bidang perikanan sebagai bagian dari program r evi t al i sasi ekonomi nasi onal di ar ahkan pada empat l angkah ut ama yai t u (1) peningkat an kapasit as sumberdaya manusia perikanan dan penguat an l embaga pendukungnya, (2) pengamanan ket ahanan pangan ( f ood secur i t y) khususnya dalam kont eks supl ai pr ot ei n yang ber asal dar i sumber daya i kan, (3) peni ngkat an produkt ivit as, produksi dan daya saing produk perikanan, dan (4) peningkat an upaya diversif ikasi produk perikanan dalam rangka meningkat kan nilai t ambahnya. Dengan l angkah-l angkah ut amanya, sebagai berikut :

a) Mengopt imal kan dan memperkuat usaha dan indust ri perikanan t angkap yang

ef i si en, pr odukt i f , r amah l i ngkungan, dan sesuai dengan kai dah/ st andar int ernasional .

b) Mengopt imal kan dan memperkuat usaha dan indust ri perikanan budidaya yang

ef isien, produkt if , ramah l ingkungan, inovat if , dan sesuai dengan kaidah/ st andar int ernasional .

c) Mengembangkan dan memperkuat usaha dan indust ri pengolahan hasil perikanan yang ef isien, nir-l imbah dan t erpadu dengan perikanan t angkap dan budidaya.

d) Mengembangkan sist em pemasaran dan manaj emen usaha perikanan yang t ransparan, adil , dan mengunt ungkan semua pihak.

e) Mengembangkan dan memperkuat usaha dan indust ri pengol ahan hasil l aut non-ikan yang ef isien, nir-limbah, inovat if , kreat if , dan t erpadu dengan sent ra- sent ra produksi

Kemudian, unt uk penj abaran dari arah st rat egi t ersebut diperl ukan upaya-upaya berupa impl ement asi bisnis sekt or perikanan yang dengan model Ekonomi Biru. Cont oh-cont oh impl ement asi bisnis pengembangan ekonomi Sekt or perikanan yang dengan model Ekonomi Biru sepert i pada Gambar 5. 3 dan 5. 4 adal ah: t eknol ogi al at t angkap ikan yang ef isien, ef ekt if , ramah l ingkungan, dan mampu menj amin kualit as ikan hasil t angkapan, pengembangan inst alasi pendingin yang menggunakan t ekanan air laut sebagai penggerak, inst alasi produksi es balok/ ice cube dengan bahan baku air l aut , penggunaan f i sh f i nder yang dihubungkan dengan j aringan sat el it yang dapat menghemat r out e pel ayaran kapal ikan, penggunaan t eknol ogi inovat if penyediaan benih unggul yang mengembangkan spesies baru, penggunaan t eknologi budidaya yang berbasis t r ophic l evel , sirkulasi limbah keluaran yang dapat digunakan sebagai bahan baku indust ri lainnya, pengolahan rumput laut t erpadu, mulai sebagai bahan baku (t urunan awal ) hingga unt uk unt uk berbagai produk t urunan l ainnya sepert i: unt uk produk f armaset ika, bahan makanan, dan l ain-l ain.

Gambar 5. 3 Cont oh Implement asi Bisnis Sekt or Perikanan Dengan Model Ekonomi Biru unt uk Produk Rumput Laut (Kement erian Kelaut an dan Perikanan)

Gambar 5. 4 Cont oh Implement asi Bisnis Sekt or Perikanan dengan Model Ekonomi Biru berupa Silvof ishery (Kement erian Kelaut an dan Perikanan)

4) Pengembangan Ekonomi Sekt or Wisat a Bahari

Wisat a bahari merupakan salah sat u bidang dalam pembangunan kelaut an Indonesia yang memil iki pot ensi besar, karena dit unj ang dengan banyaknya pul au-pul au yang dimil iki Indonesia dan bel um dimanf aat kan secara opt imal . Secara umum, arah st rat egi pengembangan ekonomi Sekt or Wisat a Bahari adal ah mengembangkan wisat a bahari Indonesia yang t erpadu dan berwawasan lingkungan sehingga menj adi kel ompok 10 besar t uj uan wisat a dunia dan meningkat kan pengembangan wisat a nusant ara yang mampu menj aga int egrit as budaya nasional, memberikan kesempat an kerj a bagi masyarakat lokal sert a dikelola secara berkelanj ut an. St rat egi pengembangan ekonomi Sekt or wisat a bahari Dengan Model Ekonomi Biru di Indonesia dapat dicapai dengan l angkah-l angkah ut ama sebagai berikut :

a) Mengembangkan indust ri pariwisat a bahari berbasis ekosist em yang berkel as dunia

b) Membangun sist em wisat a bahari yang t erpadu dengan sist em kepel abuhanan dan t ransport asi nasional

c) Mengembangkan sist em pel ayanan wisat a bahari sat u pint u ( si ngl e wi ndow). Kemudian, unt uk penj abaran dari arah st rat egi t ersebut diperl ukan upaya-upaya

berupa impl ement asi bisnis sekt or pariwisat a bahari yang dengan Model Ekonomi Biru. Keindahan alam laut , pesisir dan pulau-pulau kecil dapat dikembangkan menj adi dest inasi wisat a pot ensial di Indonesia, sepert i: Raj a Ampat di Papua Barat , Bunaken di Sul awesi Ut ara, Wakat obi di Sul awesi Tenggara, Pul au Derawan di Kal imant an Timur dan lain-lain, dengan kekuat an ut ama pada keanekaragaman hayat i, berbagai j enis ikan dan t erumbu karang, keindahan alam bawah laut , ombak yang mengalun, pant ai indah berpasir put ih dan keramah-t amahan penduduk l okal yang mendiami kawasan t ersebut . Wisat a bahari merupakan rangkaian akt if it as t erkait dengan l eisure act ivit ies, sepert i: olahraga selam/ diving dan snorkel ing, olahraga berselancar, ol ahraga pant ai, sert a wisat a yang berbasis konservasi l ingkungan l aut , sepert i: penanaman mangrove, t ranspl ant asi t erumbu karang, dan l ain-l ain.

Cont oh impl ement asi pengembangan bisnis sekt or wisat a bahari Dengan Model Ekonomi Biru (Gambar 5. 5) adal ah: pengembangan kawasan pemukiman pesisir yang ramah l ingkungan, sist em pengel ol aan l imbah yang mampu menghasil kan kel uaran sebagai sumber energi baru bagi kawasan (biogas), sist em desal inasi air l aut , penanaman mangrove yang sekal igus sebagai media hidup hayat i l aut dan pesisir dan l ain-l ain.

Gambar 5. 5 Cont oh Implement asi Bisnis Sekt or Wisat a Bahari Dengan Model

Ekonomi Biru (Kement erian Pariwisat a dan Ekonomi Kreat if)

5) Pengembangan Ekonomi Sekt or Energi dan Sumberdaya Mineral Kelaut an

St rat egi pengembangan ekonomi Sekt or Energi dan Sumberdaya Mineral Kel aut an diarahkan pada peningkat an kemampuan nasional dal am memenuhi kebut uhan energi dan sumberdaya mineral kel aut an mel al ui peningkat an produkt ivit as, daya saing sekt or energi dan sumberdaya mineral kelaut an dengan t eknologi dan met ode St rat egi pengembangan ekonomi Sekt or Energi dan Sumberdaya Mineral Kel aut an diarahkan pada peningkat an kemampuan nasional dal am memenuhi kebut uhan energi dan sumberdaya mineral kel aut an mel al ui peningkat an produkt ivit as, daya saing sekt or energi dan sumberdaya mineral kelaut an dengan t eknologi dan met ode

Langkah-langkah ut ama yang diperlukan unt uk pengembangan ekonomi Sekt or Energi dan Sumberdaya Mineral Kel aut an Dengan Model Ekonomi Biru adal ah:

a) Mengembangkan kapasit as nasional dalam pengelolaan energi dan sumberdaya mineral kel aut an yang berwawasan l ingkungan

b) Mengembangkan nil ai t ambah dan diversif ikasi produk energi dan sumberdaya mineral kel aut an

c) Mengembangkan sumber energi t erbarukan non-migas yang ef isien dan ramah l ingkungan.

Kemudian, unt uk penj abaran dari arah st rat egi t ersebut diperl ukan upaya-upaya berupa impl ement asi bisnis sekt or energi dan sumber daya mineral kel aut an yang dengan Model Ekonomi Biru. Energi minyak dan gas bumi hingga kini masih menj adi energi ut ama penggerak indust ri dan perekonomian bangsa, namun, unt uk cadangan minyak yang berasal bawah l aut bel um sepenuhnya diekspl orasi dan diekspl oit asi. Kemudi an, beber apa sumber ener gi yang t er bar ukan dan pot ensi al unt uk di kembangkan di Indonesia ant ara lain adalah: mi cr o hydr o, geot her mal / panas bumi, energi gel ombang, arus, perbedaan panas air l aut (OTEC), energi mat ahari, angin, dan l ain-l ain.

Cont oh implement asi bisnis sekt or energi dan sumberdaya mineral kelaut an dengan Model Ekonomi Biru (Gambar 5. 6) adal ah: penggunaan energi angin dan sinar mat ahari sebagai generat or l ist rik hybr i d unt uk sumber energi di pul au-pul au kecil

d an k aw asan p esi si r yang t er p enci l , p enggunaan ener gi m at ahar i unt uk pengembangan inst al asi desal inasi air l aut sekal igus penghasil garam konsumsi, penggunaan rumput l aut sebagai bahan bakar al t ernat if (bioet anol ) dan l ain-l ain.

Gambar 5. 6 Cont oh Implement asi Bisnis Sekt or Energi dan Sumberdaya Mineral Kelaut an Dengan Model Ekonomi Biru

(Kement erian Energi dan Sumberdaya Mineral)

6) Pengembangan Ekonomi Sekt or Bangunan Kelaut an

Secara umum, arah st rat egi pengembangan ekonomi Sekt or Bangunan Kel aut an adalah unt uk mengembangkan sekt or bangunan kelaut an dalam rangka mempercepat pert umbuhan ekonomi nasional dan daerah sesuai dengan karakt erist ik f isik, ekologi, ekonomi dan sosial budaya masyarakat . Pembangunan konst ruksi di pesisir dan l aut memerl ukan kemampuan rekayasa yang sesuai dengan kondisi al am (desi gn wi t h nat ur e) pesisir dan l aut yang memil iki kondisi ekosist em dan f isik berbeda dengan darat an. Dengan demikian, sekt or bangunan kelaut an (konst ruksi pelabuhan umum dan perikanan, anj ungan minyak dan gas, resor wisat a, pipa gas, kabel l ist rik, kabel serat opt ik dari mul ai kegiat an penyiapan l ahan sampai konst ruksi maupun perawat an) harus dikaj i dengan seksama agar t idak menimbul kan bencana yang berdampak pada manusia maupun l ingkungan sert a sumberdaya al am.

Sekt or bangunan kel aut an adal ah kel om pok i nf r akst r ukt ur pent i ng dal am pengembangan wil ayah Indonesia dengan karakt erist ik kepul auan. Ket ersediaan Sekt or bangunan kel aut an adal ah kel om pok i nf r akst r ukt ur pent i ng dal am pengembangan wil ayah Indonesia dengan karakt erist ik kepul auan. Ket ersediaan

Pembangunan dal am sekt or bangunan kel aut an sangat dibut uhkan dal am rangka menunj ang peningkat an prasarana yang menunj ang pembangunan bidang kel aut an secara menyel uruh. Sehingga diperl ukan l angkah-l angkah ut ama sebagai berikut :

a) Mengembangkan Eco-por t yang ef isien dan sesuai dengan st andar int ernasional.

b) Me n gh ar m on i k an p e r e n c an aan d an i m p l e m e n t asi se r t a p e n ge l ol aan pembangunan sekt or bangunan kel aut an ant ara pusat dan daerah sehingga dicapai ef isiensi dan meningkat kan daya saing ekonomi nasional

c) Mengembangkan st andar bangunan kel aut an yang sesuai dengan kebut uhan nasional dan memenuhi krit eria int ernasional sert a mempert imbangkan aspek l ingkungan

Kemudian, unt uk penj abaran dari arah st rat egi t ersebut diperl ukan upaya-upaya berupa impl ement asi bisnis sekt or bangunan kel aut an yang dengan Model Ekonomi Biru. Cont oh implement asi pengembangan ekonomi Sekt or bangunan kelaut an yang dengan Model Ekonom i Bi r u adal ah: penggunaan pel abuhan eco-por t yang merupakan pel abuhan t erpadu, hemat energi, bersih, dan berbasis l ingkungan.

Gambar 5. 7 Cont oh Implement asi Bisnis Sekt or Bangunan Kelaut an dengan Model Ekonomi Biru pada unt uk Eco Fishing Port

(Kement erian Kelaut an dan Perikanan)

7) Pengembangan Ekonomi Sekt or Jasa Kelaut an

St rat egi pengembangan Jasa Kelaut an secara umum diarahkan unt uk membangkit kan kekuat an ekonomi nasional mel al ui peningkat an akt ivit as ekonomi j asa kel aut an yang mampu mendorong akt ivit as ekonomi berbasis ilmu penget ahuan dan t eknologi (riset , pendidikan dan pel at ihan kel aut an), sert a j asa kel aut an l ainnya dal am mendukung daya saing bidang kel aut an nasional . Berkembangnya bidang kel aut an sebagai uj ung t ombak pembangunan ekonomi nasi onal member i pel uang bagi pengembangan ekonomi Sekt or j asa kel aut an seper t i dukungan sumber daya manusia, j asa pemasaran dan promosi, j asa penelit ian kelaut an, dan j asa pendidikan dan pel at ihan (dikl at ).

Dengan demikian, peran sekt or j asa kel aut an menj adi signif ikan dal am rangka mendukung pengembangan bidang kel aut an secara menyel uruh dan t erint egrasi. Impl ikasinya adal ah sekt or ini diharapkan akan mampu meningkat kan kual it as sumberdaya pengelola pembangunan kelaut an sert a menyerap t enaga kerj a t erampil yang l ebih banyak.

Langkah-l angkah ut ama unt uk mendukung st rat egi ini, diant aranya adal ah:

a) Mendayagunakan pot ensi sekt or j asa kelaut an secara ef ekt if dan ef isien melalui pengel ol aan berbasiskan il mu penget ahuan dan t eknol ogi ramah l ingkungan.

b) Mengembangkan indust ri j asa kel aut an mel al ui kebij akan yang komprehensif

dan kondusif sehingga peran sekt or j asa kel aut an nasional meningkat . Kemudian, unt uk penj abaran dari arah st rat egi t ersebut diperl ukan upaya-upaya

berupa impl ement asi bisnis sekt or j asa kel aut an yang dengan Model Ekonomi Biru. Cont oh impl ement asi pengembangan ekonomi sekt or j asa kel aut an yang dengan Model Ekonomi Biru adal ah: pencipt aan indust ri garam mel al ui kerj asama ant ara dunia usaha dengan perguruan t inggi at au lembaga riset unt uk melakukan kerj asama dal am pengembangan riset dan inovasi guna menghasil kan produk garam dengan sist em produksi bersih (nir-l imbah) dan bernil ai t ambah.

Gambar 5. 8 Cont oh Implement asi Bisnis Sekt or Jasa Kelaut an Dengan Model

Ekonomi Biru unt uk kerj asama penelit ian unt uk indust ri garam

(Kement erian Kelaut an dan Perikanan)

8) Pengembangan Ekonomi Lint as Sekt or Bidang Kelaut an

Secara umum, arah st rat egi pengembangan Lint as Sekt or Bidang Kel aut an adal ah membangki t kan kekuat an ekonomi nasi onal mel al ui penguat an akt i vi t as yang menj adi l andasan ut ama unt uk memacu pert umbuhan ekonomi bidang kel aut an secara umum. Berkembangnya akt ivit as ekonomi bidang kelaut an (7 sekt or) sebagai uj ung t ombak pembangunan ekonomi nasi onal t ent u memer l ukan dukungan lingkungan usaha yang kondusif sebagai landasan ut amanya, sepert i: aspek keamanan, iklim invest asi usaha, sist em f iskal dan monet er, dan inf rast rukt ur dasar at au primer.

Langkah-l angkah ut ama yang perl u diambil unt uk mendukung st rat egi ini adal ah:

a) Mencipt akan ikl im invest asi usaha di bidang kel aut an yang kondusif dan ef isien

b) Mencipt akan sist em f iskal dan monet er yang mendukung pengembangan usaha bidang kel aut an yang dengan Model Ekonomi Biru

c) Mengopt i mal kan penyedi aan f asi l i t as i nf r ast r ukt ur yang di but uhkan usaha bidang kel aut an yang dengan Model Ekonomi Biru

Kemudian, unt uk penj abaran dari arah st rat egi t ersebut diperl ukan upaya-upaya berupa impl ement asi bisnis l int as sekt or bidang kel aut an dengan Model Ekonomi Biru. Cont oh impl ement asi pengembangan bisnis l int as sekt or bidang kel aut an dengan Model Ekonomi Biru adal ah : pemberian insent if (paj ak at au permodal an) bagi suat u pengembangan kawasan kel aut an t erpadu dengan Model Ekonomi Biru dal am akt ivit as usahanya.

Gambar 5. 9 Cont oh Implement asi Bisnis Lint as Sekt or Bidang Kelaut an dengan Model Ekonomi Biru dalam Bent uk Model Bisnis Terint egrasi di Lombok Timur

Gambar 5. 10 Cont oh Implement asi Bisnis Lint as Sekt or Bidang Kelaut an Dengan Model Ekonomi Biru dalam Bent uk Model Pengembangan Ekonomi Kawasan Terbat as di Nusa Penida

Sel anj ut nya, kebij akan dan st rat egi, sert a t anggung j awab impl ement asi dal am bent uk perumusan upaya yang diperl ukan unt uk pengembangan Bl ue Economy guna mewuj udkan pembangunan ekonomi kel aut an nasional yang opt imal dan berkel anj ut an sert a menj adi arus ut ama pembangunan nasional , dapat dil ihat pada mat rik Tabel 5. 1.

Tabel 5. 1

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Kompetensi Pendidik Dengan Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini di PAUD As Shobier Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

4 116 4

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

32 174 203

Pengaruh Kebijakan Hutang Dan Struktur Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Deviden Pada PT. Indosat

8 108 124

Penerapan Data Mining Untuk Memprediksi Fluktuasi Harga Saham Menggunakan Metode Classification Dengan Teknik Decision Tree

20 110 145

Pembangunan Sistem Informasi di PT Fijayatex Bersaudara Dengan Menggunakan Pendekatan Supply Chain Management

5 51 1

Prosedur Pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak Pengahsilan (SPT PPn) Dengan Menggunakan Elektronik Surat Pemberitahuan (E-SPT PPn 1111) Pada PT. INTI (Persero) Bandung

7 57 61

Pengaruh Implementasi Kebijakan Tentang Sistem Komputerisasi Kantor Pertahanan (KKP) Terhadap Kualitas Pelayanan Sertifikasi Tanah Di Kantor Pertanahan Kota Cimahi

24 81 167

Pembangunan Aplikasi Augmented reality Sistem Eksresi Pada Manusia Dengan Menggunakan Leap Motion

28 114 73

Implementasi Term Frequency Inverse Document Frequency TF IDF dan Vector Space Model Untuk Klasifikasi Berita Bahasa Indonesia

20 102 40