Analisa Perbandingan Kadar Hidrokarbon HC dalam Gas Buang Analisa Perbandingan Kadar Oksigen O

Berdasarkan hasil pembacaan alat uji emisi Sukyong SY-GA 401 dengan variasi pembebanan jumlah lampu yang sama pada tiap jenis bahan bakar maka didapat kadar CO 2 terendah terjadi saat menggunakan bahan bakar “P” pada putaran mesin 4410 rpm yaitu sebesar 2,0 . Sedangkan kadar CO 2 tertinggi dengan menggunakan bahan bakar “Et” pada putaran mesin 4171 rpm dan “E25” pada putaran mesin 4493 rpm yaitu sebesar 4,8 . Hanya saja pembebanan ini sudah pembebanan yang tidak dianjurkan dimana daya sudah tidak sanggup menahan beban. Sehingga karbon dioksida tertinggi pada pembebanan yang masih dianjurkan adalah pada bahan bakar “H2,5” pada pembebanan puncak yang masih dianjurkan diputaran 4590 rpm yaitu 4,6. Karbon dan oksigen bergabung membentuk senyawa karbon monoksida sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna dan karbondioksida sebagai hasil pembakaran sempurna.

4.8.3 Analisa Perbandingan Kadar Hidrokarbon HC dalam Gas Buang

Perbandingan kadar HC yang terdapat dalam gas buang dari masing-masing pengujian dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.20 Grafik kadar HC vs beban Universitas Sumatera Utara Gambar 4.21 Grafik Kadar HC ppm vs Putaran rpm Berdasarkan hasil pembacaan alat uji emisi Sukyong SY-GA 401 dengan variasi pembebanan jumlah lampu yang sama pada tiap jenis bahan bakar maka didapat kadar HC terendah terjadi saat menggunakan campuran bahan bakar “Et” pada putaran mesin 4026 rpm yaitu sebesar 37 ppm. Sedangkan kadar HC tertinggi terjadi saat menggunakan bahan bakar “E25” pada putaran mesin 4290 rpm yaitu sebesar 642 ppm. Melihat dari grafik kadar HC tidak menentu pada setiap bahan bakar kadang naik dan kadang turun melihat kecendrungan dari grafik ini terlihat bahwa bila dibandingkan pada setiap putaran cendrung nilai HC tertinggi pada “P” dan terendah pada “Et”. Saat dilakukan pencampuran nilai HC meningkat hanya pada pembebanan pertama dan pada pembebanan selanjutnya nilai HC cendrung menurun. Dan saat dilakukan pencampuran dengan hidrogen HC mengalami sedikit penurunan dibandingkan campuran pemium dan etanol.

4.8.3 Analisa Perbandingan Kadar Oksigen O

2 dalam Gas Buang Perbandingan kadar O 2 yang terdapat dalam gas buang dari masing-masing pengujian dapat dilihat pada gambar berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.22 Grafik kadar O2 vs Beban Gambar 4.23 Grafik Kadar O 2 vs Putaran rpm tiap bahan bakar Berdasarkan hasil pembacaan alat uji emisi Sukyong SY-GA 401 dengan variasi pembebanan jumlah lampu yang sama pada tiap jenis bahan bakar maka didapat kadar O 2 terendah terjadi saat menggunakan bahan bakar “Et” dan “P” pada putaran mesin 4224 rpm dan 4560 rpm yaitu sebesar 9,33 . Sedangkan kadar O 2 tertinggi dengan menggunakan bahan bakar “P” pada putaran mesin 4330 rpm yaitu sebesar 13,80 . Melihat dari kecenderungan grafik kadar O 2 terbesar dikeluarkan oleh “P” dan kadar terendahnya dikeluarkan oleh “Et”. Ini mengartikan bahwa adanya oksigen yang tidak terpakai dalam pembakaran, sementara itu pembakaran tidak sempurna pun terjadi didalam mesin. Dan hal ini mengartikan bahwa pembakaran “Et” lebih sempurna dibandingkan dengan “P”. Universitas Sumatera Utara Dan pada saat dilakukan pencampuran nilai oksigen cendrung menurun dibandingkan “P” yang mengartikan pembakaran menjadi sempurna dibandingkan premium murni. Dan saat dilakukan pencampuran dengan hidrogen kadar oksigen mengalami sedikit penurunan terhadap campuran. yang mengartikan pembakaran mengalami sedikit peningkatan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan