Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Saat ini Ibu Multiah tinggal bersama dengan ketiga cucunya dirumah yang beliau sewa dari kepala dusun di Pabean Sangsit sejak 2001 hingga sekarang. Ibu Muktiah sebenarnya asli dari Desa Gerokgak tetapi setelah menikah dengan Bapak Syamsudin, Beliau tinggal di Banjar Pabean Sangsit Desa Sangsit Kecamatan Sawan, karena suaminya berasal dari Banjar Pabean Sangsit. Rumah Ibu Muktiah terdiri dari 3 bangunan dengan 1 bangunan utama berisi tiga kamar tidur serta dapur yang berada di dekat kamar ketiga dengan bangunan permanen dan layak huni dan berubin. Dan 1 bangunan adalah 1 buah kamar mandi belum layak pakai yang dilengkapi terpisah dengan jambanWC yang memiliki bangunan permanen dan layak pakai. Air yang digunakan merupakan sumber mata air dari sumur yang dibuat oleh anak Ibu Muktiah, air tersebut hanya dipakai untuk keperluan sehari-hari.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Berikut adalah penjelasan umum dari kondisi ekonomi keluarga dampingan Ibu Muktiah

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Sumber pendapatan Ibu Muktiah tiap bulannya bersumber dari pekerjaan menyisir ikan yang dikerjakan langsung di tempat kerjanya. Beliau bisa dikatakan sebagai karyawan lepas di tempatnya bekerja, karena jika tidak ada barang beliau hanya berdiam diri dirumah. Tidak ada yang dapat dilakukan lagi oleh beliau yang sudah memasuki masa tua dan tinggal di pesisir pantai. Beliau berjalan kaki dari rumah ke tempat kerjanya, syukurnya tempat kerja beliau tidak jauh dari rumah beliau hanya berjarak ±200 meter. Pendapatan perbulan Ibu Muktiah tidak tentu, mengingat beliau hanyalah karyawan lepas. Jika ada barangnya ikan banyak dan bagus maka beliau bisa mendapatkanRp. 30.000- Rp. 40.000 per harinya, jika tidak ada barang maka Ibu Muktiah bisa kurang dari itu bahkan tidak ada pendapatan sama sekali. Beliau hanya bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhannya serta ketiga cucunya. Cucu paling besar yang tinggal bersama Ibu Muktiah baru saja bekerja setengah bulan di aneka Plastik yang berada di daerah Kota Singaraja.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Berikut adalah pengeluaran sehari-hari keluarga Ibu Muktiah

1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-Hari

Untuk kebutuhan makan sehari-hari keluarga Ibu Muktiah kurang lebih Rp. 40.000hari, untuk bekal cucu Ibu Muktiah Rp. 40.000hari Sehingga dapat disimpulkan pengeluaran perbulannya kurang lebih adalah Rp. 400.000bulan. Berikut adalah rincian kebutuhan sehari-hari Ibu Muktiah: Tabel 1.1 Tabel biasanya yaing digunakan adalah uang hasing lebih detil kebutuhan sehari-hari No. Detil Kebutuhan Harga 1. Makan sehari-hari Rp. 40.000hari 2. Pulsa Listrik Rp. 50.000bulan

3. Jajan cucu

Rp. 40.000 .hari

1.2.2.2 Kesehatan

Keluarga Ibu Muktiah memiliki kartu kesehatan berupa kartu JKBM Jaminan Kesehatan Bali Mandara dan JAMKEMAS Jaminan Kesehatan Masyarakat, sehingga pengobatan yang diperoleh beliau dan keluarga adalah gratis. Kondisi kesehatan tubuh Ibu Muktiah baik, namun beliau memiliki riwayat penyakit darah rendah. Ibu muktiah juga pernah berkonsultasi di puskesmas Desa Sangsit bahwa beliau harus menghindari teh dan kopi yang terlalu manis karena Ibu Muktiah bisa terkenak penyakit Diabetes. Suami Ibu Muktiah yaitu Alm. Bapak Syamsudin mengalami kelumpuhan hingga 2 bulan sebelum beliau meninggalkan istrinya selamnya. Sekali Ibu Muktiah merasakan sakit demam, panas batuk Beliau langsung pergi ke puskesmas dan menggunakan kartu kesehatan yang beliau punya.

1.2.2.3 Pendidikan

Biaya pendidikan yang saat ini tengah ditanggung Ibu Muktiah adalah 1 cucu perempuan yaitu Siti Haerani kelas 2 SMA, bersekolah di SMA PGRI Sawan dan Sopian kelas 1 SMP, bersekolah di SMP Dharma Putra Sawan. Untuk biaya pendidikan kedua cucunya tidak terlalu memberatkan karena dari Siti Haerani 2 SMA mmendapatkan beasiswa dari sekolahnya, sehingga Ibu Muktiah hanya