BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Cuaca dan iklim merupakan faktor lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Cuaca adalah keadaan atmosfer pada suatu saat
dalam periode yang pendek. Iklim adalah rata-rata dari cuaca dalam periode yang panjang. Informasi serta data-data mengenai cuaca dan iklim ini sangat diperlukan
untuk perencanaan yang didasarkan pada informasi cuaca dan iklim seperti ilmu pengetahuan alam, penerbangan, pelayaran, pertanian, perkebunan, dan
sebagainya. Pengetahuan tentang cuaca dan iklim sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Informasi tentang cuaca dan iklim sangat diperlukan, karena banyak yang bidang perencanaannya berdasarkan pada informasi cuaca serta iklim ini, yaitu
antara lain : 1.
meningkatkan kewaspadaan terhadap akibat negatif yang ekstrim yang dapat ditimbulkan,
2. menyesuaikan diri atau berusaha untuk menyelenggarakan kegiatan dan
usaha yang sesuai dengan sifatnya sehingga terhindar dari kerugian atau hambatan yang diakibatkannya,
3. menyelenggarakan kegiatan di bidang teknologi, dengan menerapkan
teknologi pemanfaatan sumber daya iklim dan cuaca.
1
Data dan informasi cuaca yang diperoleh melalui analisa meteorologi dan klimatologi akan memberikan penjelasan tentang gejala serta perilaku cuaca serta
keadaan iklim setempat, dan membuat usaha yang optimal dalam melakukan aktivitasnya. Manusia saat ini sudah dapat mengetahui perkiraan cuaca sebagai
usaha untuk mendekatkan kehidupan manusia dengan keadaan iklim dan cuaca serta unsur-unsurnya yang terdiri atas radiasi matahari, lama penyinaran matahari,
suhu udara, kelembaban udara, dan lain-lainnya untuk kebaikan bersama. Sinar matahari yang jatuh ke permukaan bumi sangat berpengaruh pada aktifitas sehari-
hari manusia. Pengaruh yang ditimbulkan dari sinar matahari diantaranya, lama penyinaran matahari serta intensitas radiasi matahari yang diterima oleh bumi
setiap harinya. Lama penyinaran matahari dan intensitas radiasi matahari tersebut akan
mempengaruhi iklim dan cuaca di suatu daerah, apalagi disaat solstice atau posisi semu matahari tepat diatas garis katulistiwa. Perbedaan panjang waktu malam dan
siang mencapai maksimum, ketika matahari berada di titik-titik solstice, sehingga penyinaran matahari sangat panjang dan terik serta intensitas radiasi matahari
yang besar. Pengaruh sinar matahari saat solstice ini, mempengaruhi juga dengan lama penyinaran matahari, dan intensitas radiasi matahari. Lama penyinaran
matahari dapat direkam melalui kertas pias di dalam alat bernama Campbell- Stokes, sedangkan untuk intensitas radiasi matahari dapat direkam melalui alat
bernama Actinograph. Lama penyinaran matahari serta intensitas radiasi matahari di bulan Juni dan September mempunyai peran yang sangat besar, terjadi di
daerah katulistiwa yang mengalami musim kemarau dengan menerima sinar matahari begitu terik.
Dari latar belakang inilah peneliti melakukan kajian terhadap dua hal diatas serta pengaruhnya dengan solstice dan efek-efek yang ditimbulkannya.
Peneliti mengkajinya melalui penelitian dengan judul KAJIAN LAMA PENYINARAN MATAHARI DAN INTENSITAS RADIASI MATAHARI
TERHADAP PERGERAKAN SEMU MATAHARI SAAT SOLSTICE DI SEMARANG Studi Kasus Badan Meteorologi Dan Geofisika Stasiun
Klimatologi Semarang Pada Bulan Juni dan September Tahun 2005 Sampai Dengan 2007.
1.2 Penegasan Istilah