Unsur kinerja Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

11 dan gambaran perilaku difokuskan dalam konteks pekerjaan yaitu perilaku diwujudkan untuk memperjelas deskripsi-deskripsi kerja menentukan kinerja yang akan memenuhi kebutuhan organisasi yang diinginkan. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu konsep yang menunjukan seberapa jauh tingkat pelaksanaan tugas-tugas organisasi dalam rangka pencapaian tujuan.

2.1.2 Unsur kinerja

Berdasarkan pengertian di atas kinerja mengandung 3 tiga unsur, yaitu: a. Unsur waktu, dalam hasil-hasil yang dicapai oleh usaha-usaha tertentu, dinilai dalam satu putaran waktu atau sering disebut periode. Ukuran periode dapat menggunakan satuan jam, hari, bulan, maupun tahun. b. Unsur hasil, dalam arti hasil-hasil tersebut merupakan hasil rata-rata pada akhir periode tersebut. Hal ini tidak berarti mutlak setengah periode harus memberikan hasil setengah dari keseluruhan. c. Unsur metode, dalam arti seorang pegawai harus meguasai betul dan bersedia mengikuti pedoman yang telah ditentukan, yaitu metode kerja yang efektif dan efisien, ditambah pula dalam bekerjanya pegawai tersebut harus bekerja dengan penuh gairah dan tekun serta bukan berarti harus bekerja berlebihan.

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Tiffin dan Mccormick 1975:79 menyatakan ada 2 dua macam faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang, yaitu: 12 1. Faktor Individual Yaitu faktor yang meliputi sikap, sifat-sifat kepribadian, sifat fisik, keinginan atau motivasinya, unsur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, latar belakang budayadan variabel-variabel personal lainnya. 2. Faktor Situasional Faktor sosial dan organisasi, meliputi: kebijaksanaan organisasi, jenis pelatihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial. Faktor Fisik dan Pekerjaan, meliputi: metode kerja, desain dan kondisi alat-alat kerja, penataan ruang kerja dan lingkungan kerja seperti penyinaran, kebisingan, dan fentilasi. 2.2 Manajemen 2.2.1 Pengertian Manajemen Thurston dalam Bafadal 2003:30 mendefinisikan manajemen sebagai process of working with and through other to accomplish organizational goals effecienctly, yaitu proses kerja dengan dan melalui mendayagunakan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Oleh karena definisinya itu, banyak pakar administrasi pendidikan yang berpendapat bahwa manajemen itu merupakan kajian administrasi ditinjau dari sudut prosesnya. Dengan kata lain manajemen itu merupakan proses terdiri dari kegiatan-kegiatan dalam upaya mencapai tujuan kerja sama administrasi secara efisien. Manajemen menurut Stoner dalam T.Hani Handoko 1995:8 adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha 13 para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Gullick dalam Nanang 2003:1 mengartikan manajemen sebagai ilmu, kiat dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Dikatakan sebagai kiat oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas. Dipandang sebagai profesi karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer, dan para profesional dituntun oleh suatu kode etik.

2.3 Pengertian Manajemen Sekolah