Iklan Politik Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Mahasiswa UKSW terhadap Makna Indonesia: Studi Iklan Televisi Partai Persatuan Indonesia versi “Siapakah Indonesia?” T1 362012017 BAB II

f. Menjadi hiburan bagi masyarakat dalam konteks “pesta demokrasi” dengan menampilkan juru kampanye, artis, dan para pengamat politik. g. Memupuk integrasi dengan mempertinggi rasa kebangsaan guna menghindari konflik dan ancaman berupa tindakan separatis yang mengancam persatuan nasional. h. Menciptakan iklim perubahan dengan mengubah struktur kekuasaan melalui informasi untuk mencari dukungan masyarakat luas terhadap gerakan reformasi dan demokratisasi. i. Meningkatkan aktivitas politik masyarakat melalui siaran berita, agenda setting, maupun komentar-komentar politik. j. Menjadi watchdog atau anjing penjaga dalam membantu terciptanya good governance yang transparan dan akuntabilitas.

2.4. Iklan Politik

Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif Jaiz, 2014. Tujuan iklan menurut Shimp 2000: 261, di antaranya adalah sebagai berikut: • Informing memberikan informasi: membuat konsumen sadar akan merk, memberikan informasi mengenai fitur dan manfaat produk, serta membentuk citra positif produk. • Persuading mempersuasi: membujuk konsumen untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. • Reminding mengingatkan: menjaga agar merk yang diiklankan tetap terekam dalam benak konsumen. 12 • Adding Value memberikan nilai tambah: memberikan nilai tambah dengan cara penyempurnaan kualitas dan inovasi pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. • Assisting mendampingi, sebagai pendamping yang menfasilitasi upaya- upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. Menurut Cangara 2009: 345, iklan politik merupakan “... the purchase and use of advertising space, paid for at commercial rates, in order to transmit political messages to a mass audience”. Iklan politik merupakan elemen yang cukup penting dalam sebuah rangkaian kegiatan komunikasi politik. Pada umumnya, tujuan dari iklan politik adalah untuk membentuk citra dan persepsi positif tentang produk politik yang diiklankan. Adapun media yang dapat digunakan dalam beriklan dapat bermacam- macam misalnya baliho, koran, radio, televisi, maupun internet. Melalui iklan, partai politik ataupun kandidat pemilihan umum dapat mengkomunikasikan pesan-pesan kepada calon pemilih. Hingga saat ini, penggunaan televisi sebagai media iklan politik dinilai masih cukup efektif terbukti dengan masih banyaknya iklan politik yang bertebaran di televisi. Robert Denton dalam Cangara 2009: 345 mengatakan bahwa televisi memiliki peranan yang sangat besar dalam pertumbuhan iklan politik. Hal ini dikarenakan adanya simbiosis antara televisi dengan komunikator politik. Televisi tentunya meraup keuntungan dari adanya iklan politik yang masuk dalam kanalnya. Demikian pula dengan sang komunikator politik yang diuntungkan dengan keterjangkauan audiens televisi yang luas sehingga memungkinkan pesannya diterima banyak orang dalam sekejap mata. Televisi sebagai media beriklan memiliki beberapa keunggulan sebagaimana diungkapkan oleh Jefkins 1997: 110-112: a. Kesan realistik. 13 Karena sifatnya yang visual dan merupakan kombinasi warna, suara dan gerakan, hingga nampak hidup dan nyata. b. Masyarakat lebih tanggap. Karena iklan televisi disiarkan dari tumah ke rumah dalam suasana yang serba santai atau rekreatif, maka masyarakat lebih siap memberikan perhatian. c. Repetisipengulangan. Iklan televisi bisa ditayangkan hingga beberapa kali dalam sehari sampai dipandang cukup bermanfaat yang memungkinkan sejumlah masyarakat untuk menyaksikanya dan dalam frekuensi yang cukup sehingga pengaruh iklan itu bangkit. d. Adanya pemilihan area siaran zoning dan jaringan kerja networking yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat. e. Ideal bagi para pedagang eceran. Selain karena para pedangan suka menonton televisi, hal itu disebabkan iklan-iklan televisi memang sangat membantu usaha mereka, bahkan seolah-olah iklan tersebut ditujukan semata-mata kepada mereka. f. Terkait erat dengan media lain. Tayangan iklan televisi mungkin saja terlupakan begitu cepat, tetapi kelemahan ini bisa diatasi dengan memadukannya pada wahana iklan lain.

2.5. Makna Indonesia

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Mahasiswa UKSW terhadap Makna Indonesia: Studi Iklan Televisi Partai Persatuan Indonesia versi “Siapakah Indonesia?” T1 362012017 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Mahasiswa UKSW terhadap Makna Indonesia: Studi Iklan Televisi Partai Persatuan Indonesia versi “Siapakah Indonesia?” T1 362012017 BAB IV

2 5 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Mahasiswa UKSW terhadap Makna Indonesia: Studi Iklan Televisi Partai Persatuan Indonesia versi “Siapakah Indonesia?” T1 362012017 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Mahasiswa UKSW terhadap Makna Indonesia: Studi Iklan Televisi Partai Persatuan Indonesia versi “Siapakah Indonesia?”

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Mahasiswa UKSW terhadap Makna Indonesia: Studi Iklan Televisi Partai Persatuan Indonesia versi “Siapakah Indonesia?”

0 0 80

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Iklan Berkaitan dengan Etika Pariwara Indonesia (Analisis Semiotika Iklan XL dan Iklan As) T1 362007012 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Citra Iklan Televisi M-150 Versi “Everybody Can Be A Hero" T1 362007003 BAB II

0 0 15

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Galery Foto Event UKSW T1 BAB II

0 0 4

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kekerasan Simbolik dalam Iklan Televisi: Studi Semiotika Pesan Iklan Politik Partai Golkar dan Partai Nasdem dalam Pemilu DPR 2014 T1 BAB II

0 0 10

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Semiotika Iklan Axis: Studi Kasus Iklan Axis Versi Iritology di Televisi

1 5 24