pengetahuan selebriti tentang produk yang diiklankan dan objektivitas merujuk pada kemampuan selebriti untuk memberi keyakinan atau percaya diri pada konsumen suatu
produk. 3.
Attraction Ada dua hal penting dalam menggunakan selebriti jika dihubungkan dengan daya tarik,
pertama adalah tingkat disukai audience likebility dan tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan oleh pengguna produk similitary, di mana keduanya tidak
dapat dipisahkan dan harus saling berdampingan. Seperti disukai saja tetapi tidak sama dengan keinginan konsumen tentu saja tidak akan mendorong konsumen untuk membeli.
Salah satu jalan agar memiliki kesamaan dengan personality yang diinginkan target pengguna merek, setidaknya selebriti harus mencerminkan personality dari merek yang
diiklankan. 4.
Power Unsur terakhir dari model tersebut menginformasikan bahwa selebriti yang digunakan
dalam iklan harus memiliki kekuatan untuk ”memerintahkan” target audience untuk membeli.
2.3. Minat Beli
Menurut Setyawan dan Ihwan 2004, beberapa pengertian mengenai minat dapat dirangkum dalam empat pernyataan, yaitu
a Minat dianggap sebuah „perangkap‟ atau perantara antara faktor-faktor motivasional yang
mempengaruhi perilaku. b
Minat mengindikasikan seberapa jauh seseorang mempunyai kemampuan untuk mencoba.
c Minat menunjukkan pengukuran kehendak seseorang.
d Minat berhubungan dengan perilaku yang terus-menerus.
Minat beli konsumen adalah sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut sampai
pada akhirnya timbul keinginan untuk membeli agar dapat memilikinya Kotler,2005:205 Schiffman dan Kanuk 2004:25, menjelaskan bahwa pengaruh eksternal, kesadaran akan
kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen. Pengaruh eksternal ini terdiri dari usaha pemasaran dan faktor sosial budaya
Menurut Howard dalam Durianto dan Liana 2004:44 minat beli adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit
produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses
pemikiran yang yang membentuk suatu persepsi. Minat beli ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya
ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu.
Menurut Ferdinand 2002:129, minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:
1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
2. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada
orang lain.Jika di tanya konsumen lain, maka secara otomatis konsumen tersebut akan mencitrakan hal yang positif terhadap konsumen lain, karena konsumen yang memiliki
suatu minat secara eksplisit memiliki suatu keinginan dan kepercayaan terhadap suatu barang atau jasa yang digunakan
3. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki
prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.
4. Minta eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari
informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
2.4. Penelitian Sebelumnya Peneliti