Celebrity Endorser KAJIAN TEORI

karakteristik yang sama namun dibedakan hanya dalam penggunaan orang pendukung iklannya apakah tokoh terkenal atau tidak terkenal. Tugas utama para endorser adalah menciptakan asosiasi yang baik antara endorser dengan produk yang diiklankan sehingga timbul sikap positif dalam diri konsumen, sehingga iklan dapat menciptakan citra yang baik pula di mata konsumen Vega,2011

2.2. Celebrity Endorser

Menurut Terence A.Shimp 2003:461, selebriti adalah tokoh aktor, penghibur, atau atlet yang dikenal masyarakat karena prestasinyadi dalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung. Dewasa ini pemakaian selebritis dalam sebuah iklan telah banyak dilakukan oleh pemasar.Selebritis banyak digunakan untuk mengembangkan citra positif produk baru atau mengubah citra produk yang sudah ada, karena untuk melakukan hal ini selebritis mempunyai kekuatan karena mereka menjadi idola banyak orang Wiryawan dan Pratiwi, 2009.Lebih lanjut Royan 2005:11 mengungkapkan bahwa selebriti juga dapat meningkatkan value merek produk yang diiklankan. Celebrity endorser adalah memanfaatkan seorang artis, entertainer, atlet, dan public figure yang mana banyak diketahui oleh orang banyak untuk keberhasilan dibidangnya masing- masing dari bidang yang didukung Shimp, 2002:455.Para celebrity endorser diharapkan mampu menjadi juru bicara merek agar cepat melekat di benak konsumen, sehingga konsumen mau membeli merek tersebut.Selain itu, selebriti endorser juga bisa digunakan sebagai alat untuk membidik segmentasi pasar. Oleh sebab itu, tidak heran ketika produk yang diiklankan menggunakan banyak selebriti, masing-masing akan mewakili segmen pasar yang dibidik Royan, 2005:12. Terdapat beberapa peran selebriti sebagai model iklan yang biasa digunakan perusahaan dalam sebuah iklan Schiffman dan Kanuk dalam Mahestu Noviandra. 2006:65-74. 1. Testimonial, jika secara personal selebriti menggunakan produk tersebut maka pihak dia bisa memberikan kesaksian akan kualitas produk atau merek yang diiklankan tersebut. 2. Endorsement, adakalanya selebriti diminta untuk membintangi iklan produk dimana dia secara pribadi tidak ahli dalam bidang tersebut. 3. Actor, selebriti diminta untuk mempromosikan suatu produk atau merek tertentu terkait dengan peran yang sedang ia bintangi dalam suatu program tayangan tertentu. 4. Spokeperson, selebriti yang mempromosikan produk dalam kurun waktu tertentu masuk dalam kelompok peran spokeperson. Penampilan mereka akan diasosiasikan dengan merek atau produk yang mereka wakili. Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan diyakini memiliki daya tarik tersendiri.Selain memiliki keuntungan publisitas dan kekuatan memperoleh perhatian dari konsumen, selebriti juga mempunyai kekuatan untuk dijadikan sebagai alat untuk membujuk, merayu dan mempengaruhi konsumen sasaran. Dalam model yang telah dikembangkan oleh Rossiter dan Percy dalam Royan, 2005:15- 19, karakter selebritis akan disesuaikan dengan Communication objective yang hendak dicapai dengan menggunakan model VisCAP. VisCAP itu sendiri terdiri dari 4 unsur yaitu: 1. Visibility Visibility memiliki dimensi seberapa jauh popularitas selebriti. Jika popularitas yang digunakan sebagai acuan maka nantinya akan menimbulkan masalah, terutama bagi selebriti yang menjadi endorser banyak produk 2. Credibility Sementara itu yang menyangkut kredibilitas sang bintang lebih banyak berhubungan dengan dua hal, yaitu keahlian dan objektivitas. Keahlian ini akan bersangkut paut pada pengetahuan selebriti tentang produk yang diiklankan dan objektivitas merujuk pada kemampuan selebriti untuk memberi keyakinan atau percaya diri pada konsumen suatu produk. 3. Attraction Ada dua hal penting dalam menggunakan selebriti jika dihubungkan dengan daya tarik, pertama adalah tingkat disukai audience likebility dan tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan oleh pengguna produk similitary, di mana keduanya tidak dapat dipisahkan dan harus saling berdampingan. Seperti disukai saja tetapi tidak sama dengan keinginan konsumen tentu saja tidak akan mendorong konsumen untuk membeli. Salah satu jalan agar memiliki kesamaan dengan personality yang diinginkan target pengguna merek, setidaknya selebriti harus mencerminkan personality dari merek yang diiklankan. 4. Power Unsur terakhir dari model tersebut menginformasikan bahwa selebriti yang digunakan dalam iklan harus memiliki kekuatan untuk ”memerintahkan” target audience untuk membeli.

2.3. Minat Beli

Dokumen yang terkait

Efektivitas Iklan IM3 (Versi IM3 Play di Televisi) Terhadap Minat Pembelian Produk IM3 Mahasiswa Unikom Bandung

1 11 1

Pengaruh Celebrity Endorser (Saykoji) terhadap Minat Beli Konsumen pada Iklan Provider Simcard IM3.

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Endorser JKT48 Dalam Iklan TV IM3 Play Versi JKT48 Terhadap Minat Beli Kartu Provider IM3

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Endorser JKT48 Dalam Iklan TV IM3 Play Versi JKT48 Terhadap Minat Beli Kartu Provider IM3 T1 362009011 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Endorser JKT48 Dalam Iklan TV IM3 Play Versi JKT48 Terhadap Minat Beli Kartu Provider IM3 T1 362009011 BAB IV

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Endorser JKT48 Dalam Iklan TV IM3 Play Versi JKT48 Terhadap Minat Beli Kartu Provider IM3 T1 362009011 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Endorser JKT48 Dalam Iklan TV IM3 Play Versi JKT48 Terhadap Minat Beli Kartu Provider IM3

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Efektivitas Iklan Im3 (Versi Jkt48 & Cesar) menggunakan EPIC Model

0 0 1

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konsep Diri Anggota “JKT48 Surakarta” T1 BAB II

0 0 13

Analisis Anomali Fans JKT48 terhadap Peran JKT48 sebagai Brand Ambassador IM3 di Semarang - Unika Repository

0 0 15