22 j Intercourse senggama
Merupakan aktivitas
seksual dengan
memasukkan alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin wanita.
2.3 Remaja
2.3.1 Pengertian Remaja
WHO dalam Sarwono 2006, mendefinifisikan remaja sebagai anak yang berumur 12-24 tahun. Menurut
Undang-undang No.4 2002 mengenai kesejahteraan anak, remaja adalah individu yang belum mencapai umur 21 tahun
dan belum menikah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang
ditandai dengan timbulnya tanda-tanda pubertas dan berlangsungnya pemasakan seksual sampai tercapainya
pertumbuhan fisik dan mental kira-kira pada usia 12-21 tahun. Adapun gejolak yang ditimbulkan meliputi :
a. Fungsional remaja dalam mempersiapkan jati diri menuju kedewasaan seperti mencari identitas diri
dan memantapkan posisi dalam masyarakat.
23 b. Pertumbuhan fisik yang meliputi perkembangan
tanda-tanda seksual sekunder dan pertumbuhan tubuh yang tidak proposional.
c. Perubahan emosi pada remaja meliputi lebih peka, lebih cepat marah dan agresif.
d. Perkembangan intelegensi pada remaja meliputi cara berpikir yang cenderung kritis dan penalaran
yang semakin tajam.
2.3.2 Batasan Remaja
Sebelum mencapai masa remaja, individu telah mengalami serangkaian perkembangan dan
memperoleh banyak pengalaman. Tidak ada anak perempuan atau anak laki-laki yang memasuki daftar
remaja dalam bentuk daftar kosong, yang hanya memilik kode genetik yang akan menentukan
berbagai pikiran, perasaan, dan perilakunya. Namun, kombinasi antara faktor keturunan, pengalaman
masa kanak-kanak, dan pengalaman masa remaja, menentukan
rangkaian perkembangan remaja.
Menurut Larson dkk dalam Santrock 2007, masa remaja adolescence adalah periode transisi
perkembangan antara masa kanak-kanak dengan
24 masa
dewasa yang
melibatkan perubahan-
perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Tugas pokok remaja adalah mempersiapkan diri
memasuki masa dewasa. Sebetulnya, masa depan dari seluruh budaya tergantung pada seberapa
efektifnya pengasuhan itu. Meskipun rentang usia dari remaja dapat
bervariasi tergantung dari lingkungan budaya dan historisnya, kini di Amerika Serikat dan sebagian
besar budaya lainnya, masa remaja dimulai sekitar usia 10 hingga 13 tahun dan berakhir pada sekitar
usia 18 hingga 22 tahun. Perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional yang dialami remaja
dapat berkisar mulai dari perkembangan fungsi seksual hingga proses berfikir abstrak hingga
kemandirian. Masa remaja dibedakan menjadi periode
awal dan periode akhir. Masa remaja awal Early Adolescence kurang lebih berlangsung di masa
sekolah menengah pertama atau sekolah menengah akhir dan perubahan pubertas terbesar terjadi di
masa ini. Masa remaja akhir Late Adolescence
25 kurang lebih terjadi pada pertengahan dasawarsa
yang kedua dari kehidupan. Minat karir, pacaran dan eksplorasi identitas sering kali lebih menonjol di
masa remaja akhir dibandingkan di masa remaja awal.
Pandangan lama mengatakan bahwa masa remaja merupakan satu-satunya periode transisi
menuju dunia
dewasa. Pendekatan
baru menekankan pada variasi transisi dan peristiwa yang
menentukan periode tersebut seperti halnya waktu dan urutannya Santrock, 2007. Sebagai contoh,
peristiwa pubertas dan peristiwa sekolah dipandang sebagai transisi pokok yang menandainya masuk
masa remaja, menamatkan sekolah atau bekerja untuk pertama kalinya merupakan peristiwa transisi
pokok yang menandai berakhirnya masa remaja dan masuknya orang ke masa dewasa.
Santrock 2007
menegaskan bahwa
perkembangan didefinisikan sebagai suatu proses seumur hidup. Masa remaja merupakan bagian dari
rangkaian kehidupan dan bukan merupakan suatu periode perkembangan yang tidak berkaitan dengan
26 periode-periode lainnya. Meskipun masa remaja
memiliki karakteristik yang unik, hal-hal yang terjadi selama
masa remaja
berkaitan dengan
perkembangan dan pengalaman di masa kanak- kanak maupun masa dewasa.
2.3.3 Ciri-ciri Perkembangan Remaja