Desain Penelitian Variabel Data Tempat dan Waktu Penelitian Teknik Analisis Data

23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan fungsi tertentu Sugiyono, 2006: 3. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey, karena penelitian ini dilakukan untuk mencari informasi dalam bentuk opini masyarakat Rembang mengenai lagu Rembang Bangkit. Penelitian survey adalah penelitian yang menggunakan peryataan-pernyataan terstruktur dengan menggunakan skala likert, dan disebarkan kepada banyak orang, kemudian jawaban yang diperoleh akan dicatat, diolah dan dianalisis Prasetyo, 2005: 143. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui tingkat apresiasi masyarakat kecamatan Rembang terhadap lagu Rembang Bangkit. Sukmadinata 2008:82 mengatakan bahwa, penelitian survey memiliki tiga karakteristik utama, yaitu mengumpulkan informasi dari sekelompok masyarakat, mengumpulkan informasi dari pengajuan pernyataan, dan mengumpulkan informasi dari pemilihan sampel. Sejalan dengan hal tersebut, Sugiyono 2006: 7 mengatakan bahwa, penelitian survey digunakan untuk mendapatkan data dan informasi dari tempat tertentu secara ilmiah dengan memberikan kuesioner. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian survey merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dari sekelompok orang tertentu melalui kuesioner yang telah diberikan. 24

B. Variabel Data

Variabel data pada penelitian ini adalah apresiasi masyarakat kecamatan Rembang terhadap lagu Rembang Bangkit.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Rembang, kabupaten Rembang Jawa Tengah. Sementara itu, waktu penelitian dilaksanakan pada hari senin, tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan hari sabtu, tanggal 15 Agustus 2015.

D. Populasi dan Sampel 1.

Populasi Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian Suharsimi, 1987: 102. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di kota Rembang baik laki-laki maupun perempuan. Dari kantor kecamatan Rembang tercatat bahwa jumlah laki-laki masyarakat kecamatan Rembang adalah 304.768 orang, sedangkan jumlah perempuan adalah 306.727, sehingga jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 611.495 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik dari populasi yang harus betul-betul mewakili Sugiyono, 2010:62. Creswell 2013: 220 mengatakan bahwa pemilihan sampel dari populasi adalah dengan cara acak random sample, dimana terdapat kemungkinan individu yang 25 sama untuk dipilih systematic sampel atau probabilistic sample. Hal serupa juga dijelaskan oleh Sukmadinata 2008: 253, bahwa pemilihan sampel dari populasi adalah secara acak. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat kota Rembang yang diambil secara acak random sampling karena setiap masyarakat dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Menurut Sugiyono 2011:87 bahwa jumlah sampel ditentukan menggunakan tabel Isaac dan Michael yaitu dengan taraf signifikan 5. Dengan demikian, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 348 orang.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1.

Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mendapatkan informasi dari sampel yang telah dipilih. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah suatu pernyataan tertulis yang diberikan kepada responden kemudian untuk dijawab Singarimbun dan Effendi, 1989: 175. Lebih lanjut Singarimbun dan Effendi 1989: 175, menjelaskan bahwa tujuan dari kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian yang dilakukan. Kuesioner tersebut akan deberikan kepada masyarakat Rembang yang telah menjadi sampel penelitian. Kuesioner digunakan karena peneliti tidak secara langsung melakukan sesi tanya jawab kepada masyarakat. 26

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang lebih valid, baik, cermat,lengkap dan sistematis agar lebih mudah untuk diolah Suharsimi 2006: 151. Instrumen penelitian ini adalah daftar pertanyaan dan pedoman untuk wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi pertanyaan pokok. Kuesioner berupa angket merupakan pernyantaan tertulis yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti ini laporan tentang pribadi atau hal yang diketahui Suharsimi, 2006: 151. Responden dalam hal ini, masyarakat dapat memberikan tanda centang √ pada kolom yang telah ditentukan. Kuesioner yang digunakan, pernyataan tersebut akan diberikan peryataan yang berdasarkan aspek apresiasi masyarakat terhadap lagu Rembang Bangkit. Terkait dalam penelitian ini, untuk mengukur tingkat apresiasi masyarakat kecamatan Rembang terhadap lagu Rembang Bangkit digunakan instrumen dengan skala Likert. Menurut Sugiyono 2008: 93, bahwa skala tersebut digunakan untuk menilai sikap, pendapat, dan persepsi masyarakat tentang fenomena sosial. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini, dapat dijawab dengan memilih salah satu dari 4 alternatif pernyataan positif, yaitu jawaban sangat setuju SS dengan bobot nilai 4 , setuju S dengan bobot nilai 3, tidak setuju TS dengan bobot nilai 2, dan sangat tidak setuju STS dengan bobot nilai 1. Serta dari 4 alternatif pernyataan negatif, yaitu jawaban sangat setuju SS dengan bobot nilai 1 , 27 setuju S dengan bobot nilai 2, tidak setuju TS dengan bobot nilai 3, dan sangat tidak setuju STS dengan bobot nilai 4.

3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

a. Instrumen Penelitian Untuk dapat memperoleh data yang diinginkan, digunakan instrumen penelitian dengan skala Likert. Instrumen berisi butir-butir pernyataan. Butir-butir pernyataan dibuat dengan bervariasi dan bersifat positif dan negatif. Tabel 1. Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Skor Butir Pernyataan Positif Skor Butir Pernyataan Negatif Sangat Setuju SS 4 1 Setuju S 3 2 Tidak Setuju TS 2 3 Sangat Tidak Setuju STS 1 4 b. Kisi-Kisi Instrumen Kisi-kisi instrumen dibuat berdasarkan aspek-aspek apresiasi, Masing-masing aspek dikembangkan menjadi 2 sampai 3 kisi-kisiindikator. Total kisi-kisi instrumen adalah 7 butir. Kisi-kisi instrumen tersebut dapat dilihat sebagai berikut: 1. Aspek Kognitif yang meliputi pengetahuan dan pemahaman terhadap lirik, nada, dan pola iringan lagu Rembang Bangkit. 2. Aspek Emotif yang meliputi penghayatan yang melibatkan perasaan dan ketertarikan terhadap susunan lirik, nada, serta iringan lagu Rembang Bangkit yang menggunakan karawitan. 28 3. Aspek Evaluatif yang meliputi menilai lagu Rembang Bangkit dan memberi saran tentang lirik, nada dan iringan lagu Rembang Bangkit. c. Pengembangan Butir Peryataan Setiap kisi-kisi dikembangkan menjadi 4 butir peryataan yang berkaitan dengan aspek-aspek apresiasi yang akan dinilai, total peryataan adalah 28 butir. Berikut adalah kisi-kisi peryataan tersebut. Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Sub Variabel Indikator No. Butir Peryataan Jumlah Apresiasi Aspek Kognitif Mengetahui lagu Rembang Bangkit 1,5 11,18 4 Memahami lagu Rembang Bangkit 6,19 12,25 4 Aspek Emotif Menghayati lagu Rembang Bangkit 4,28 15,24 4 Melibatkan Perasaan terhadap lagu Rembang Bangkit 8,22 10,16 4 Ketertarikan terhadap lagu Rembang Bangkit 2,17 9,23 4 Aspek Evaluatif Menilai lagu Rembang Bangkit 3,13 20,26 4 Memberi saran terhadap lagu Rembang Bangkit 7,21 14,27 4 Jumlah Pertanyaan 14 14 28

F. Validitas dan Realibilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Validitas digunakan untuk menentukan layak tidaknya instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Suharsimi 2006: 160 mengatakan bahwa, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu instrumen yang 29 digunakan dalam penelitian. Menurut Ary dkk 2011: 293 bahwa, validitas berhubungan dengan sejauh mana instrumen dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Lebih lanjut Ary dkk 2011: 295 mengatakan bahwa validitas instrumen terdiri dari 2 cara, yaitu validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi merupakan validitas yang menunjuk pada sejauh mana instrumen mencerminkan isi yang dikehendaki. Sementara validitas konstruk merupakan seberapa jauh faktor yang terjadi pada instrumen, adapun faktor tersebut adalah butir soal yang dapat mengukur sifat bangunan, pengertian ataupun konstruk teori yang menjadi dasar penyusunan suatu instrumen Sari, 2011: 38. Terkait dengan penelitian ini, validitas instrumen yang digunakan adalah validitas isi dan kontruk. Validitas isi dapat menggunakan pendapat ahli expert. Instrumen dibuat berdasarkanaspek-aspek yang diukur kemudian instrumen dikonsultasikan dengan ahli. Dalam penelitian ini, validitas isi dikonsultasikan kepada 2 dosen pendidikan Seni Musik, yaitu Dr. Hanna Sri Mudjilah, M. Pd dan Drs. Herwin Yogo Wicaksono, M. Pd. Sedangkan validitas kontruk menurut Fraenkel dalam Siregar 2010: 163 bahwa validitas konstruk dilakukan dengan melakukan tes kepada masyarakat Rembang dan dihitung dengan menggunakan rumus kolerasi Produck Moment sebagai berikut. ݎ ݔݕ = ݊ ∑ ݔݕ − ∑ ݔ ∑ ݕ ටቄ ݊ ∑ ݔ 2 − ∑ ݔ 2 ቅ ቄ ݊ ∑ ݕ 2 − ∑ ݔݕ 2 ቅ 30 Keterangan: ݎ ݔݕ adalah koefisien kolerasi suatu butir n adalah jumlah responden x adalah skor variabel jawaban responden y adalah skor total variabel untuk responden n Koefisien kolerasi Product moment digunakan untuk batas valid atau tidaknya butir. Berdasar tabel r Product moment untuk jumlah responden 348 dengan taraf sigifikan sebesar 5, dapat dikatakan valid apabila r hitung ≥ 0,113. Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan progam SPSS 19.0 for Windows, telah diperoleh hasil terhadap seluruh butir terhadap r hitung. Terdapat 28 butir peryataan dengan r hitung lebih besar dari 0,113 sehingga dikatakan valid. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

2. Realibilitas Instrumen

Realibilitas instrumen digunakan untuk mengetahui konsistensi suatu instrumen. Realiabel merupakan syarat layaknya suatu instrumen penelitian. Menurut Sugiyono 2008: 121, bahwa instrumen yang reliabel adalah instrumen yang dapat digunakan berkali-kali untuk mengukur subjek yang sama dan menghasilkan data yang sama. Menurut Suharsimi 2006: 178, menjelaskan bahwa realibilitas dapat menunjukan suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai instrumen pengumpulan data. Menurut Siregar 2012: 175, realibilitas diukur dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut: 31 ݎ 11 = ቈ ݇ ݇ − 1 ቉ ൦ 1 − ∑ ܽ2ܾ ∑ 2 ݐ ൪ Keterangan: - ݎ 11 adalah realibilitas instrumen. - k adalah banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal. - ∑ ܽ ܾ 2 adalah jumlah varians butir. - ܽ ݐ 2 adalah varians total. Analisis realibilitas menggunakan SPSS 19.0 for Windows. Data dikatakan reliable jika nilai realibilitas Cronbach Alpha r tabel 0.05 atau 0.6 Ghazali,2011. Dari hasil realibilitas diperoleh hasil bahwa nilai Alpha adalah 0.866. dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mempunyai realibilitas yang dapat diterima. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari keseluruhan responden atau dari sumber lain telah terkumpul. Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah data dari penyebaran angket atau kuesioner, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan persentase. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data data dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul apa adanya tanpa bermaksud menarik kesimpulan yang berlaku secara umum Sugiyono, 2008: 147. Data akan disajikan dalam bentuk deskripsi yang meliputi Mean M, Median Me, Modus Mo, jumlah keseluruhan Sum, skor terendah Min, dan skor 32 tertinggi Max. Untuk menentukan mean, median modus, sum, min dan max digunakan SPSS 19.0 for Windows. Tabel tingkat apresiasi masyarakat Rembang terhadap lagu Rembang Bangkit disajikan berdasarkan total skor ketiga aspek apresiasi, hal ini dilakukan untuk menggambarkan tingkat apresiasi masyarakat Rembang terhadap lagu Rembang Bangkit yang meliputi aspek kognitif, emotif dan evaluatif. Mardapi 2008:123 mengungkapkan bahwa, untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat apresiasi digunakan 4 kategori sebagai berikut. Kategori sangat tinggisangat positif = ܺ ≥ ܯ + 1,5ܵܦ Kategori tinggipositif = ܯ ≤ ܺ ܯ + 1,5ܵܦ Kategori rendahnegatif = ܯ − 1ܵܦ ≤ ܺ ܯ Kategori sangat rendahsangat negatif = ܺ ܯ − 1ܵܦ Dari 4 kategori tersebut dapat diartikan bahwa untuk kategori sangat tinggi merupakan kategori sangat setuju, kategori tinggi merupakan kategori setuju, kategori rendah merupakan kategori tidak setuju dan kategori sangat rendah merupakan kategori sangat tidak setuju. 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Deskripsi data didasarkan pada pedoman penilaian skala Likert, yaitu dengan alternatif 4 jawaban. Pada peryataan positif, skor yang diberikan adalah 4 untuk jawaban Sangat Setuju SS, 3 untuk jawaban Setuju S, 2 untuk jawaban Tidak Setuju TS dan 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju STS. Sedangkan pada peryataan negatif, skor yang diberikan adalah 1 untuk jawaban Sangat Setuju SS, 2 untuk jawaban Setuju S, 3 untuk jawaban Tidak Setuju TS dan 4 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju STS. Skor tertinggi pada skala Likert ini adalah 4 dan skor terendah adalah 1. Deskripsi ini didasarkan pada 348 responden baik secara umum maupun secara per aspek kemampuan yang meliputi mean M, median Me, modus Mo, minimum Min, maximum Max, dan jumlah skor keseluruhan Sum. Selain itu, akan disajikan tabel distribusi frekuensi dan histogram dari frekuensi secara umum dan masing-masing aspek apresiasi. Berikut hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS 19.0 for Windows. Hasil penelitian digolongkan berdasarkan aspek apresiasi aspek Kognitif, aspek Emotif dan aspek Evaluatif. Ketiga aspek tersebut dianalisis satu per satu kemudian digabungkan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat apresiasi masyarakat kecamatan Rembang terhadap lagu Rembang Bangkit. Berikut penyajian data selengkapnya.