Validitas Instrumen Validitas dan Realibilitas Instrumen

28 3. Aspek Evaluatif yang meliputi menilai lagu Rembang Bangkit dan memberi saran tentang lirik, nada dan iringan lagu Rembang Bangkit. c. Pengembangan Butir Peryataan Setiap kisi-kisi dikembangkan menjadi 4 butir peryataan yang berkaitan dengan aspek-aspek apresiasi yang akan dinilai, total peryataan adalah 28 butir. Berikut adalah kisi-kisi peryataan tersebut. Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Sub Variabel Indikator No. Butir Peryataan Jumlah Apresiasi Aspek Kognitif Mengetahui lagu Rembang Bangkit 1,5 11,18 4 Memahami lagu Rembang Bangkit 6,19 12,25 4 Aspek Emotif Menghayati lagu Rembang Bangkit 4,28 15,24 4 Melibatkan Perasaan terhadap lagu Rembang Bangkit 8,22 10,16 4 Ketertarikan terhadap lagu Rembang Bangkit 2,17 9,23 4 Aspek Evaluatif Menilai lagu Rembang Bangkit 3,13 20,26 4 Memberi saran terhadap lagu Rembang Bangkit 7,21 14,27 4 Jumlah Pertanyaan 14 14 28

F. Validitas dan Realibilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Validitas digunakan untuk menentukan layak tidaknya instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Suharsimi 2006: 160 mengatakan bahwa, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu instrumen yang 29 digunakan dalam penelitian. Menurut Ary dkk 2011: 293 bahwa, validitas berhubungan dengan sejauh mana instrumen dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Lebih lanjut Ary dkk 2011: 295 mengatakan bahwa validitas instrumen terdiri dari 2 cara, yaitu validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi merupakan validitas yang menunjuk pada sejauh mana instrumen mencerminkan isi yang dikehendaki. Sementara validitas konstruk merupakan seberapa jauh faktor yang terjadi pada instrumen, adapun faktor tersebut adalah butir soal yang dapat mengukur sifat bangunan, pengertian ataupun konstruk teori yang menjadi dasar penyusunan suatu instrumen Sari, 2011: 38. Terkait dengan penelitian ini, validitas instrumen yang digunakan adalah validitas isi dan kontruk. Validitas isi dapat menggunakan pendapat ahli expert. Instrumen dibuat berdasarkanaspek-aspek yang diukur kemudian instrumen dikonsultasikan dengan ahli. Dalam penelitian ini, validitas isi dikonsultasikan kepada 2 dosen pendidikan Seni Musik, yaitu Dr. Hanna Sri Mudjilah, M. Pd dan Drs. Herwin Yogo Wicaksono, M. Pd. Sedangkan validitas kontruk menurut Fraenkel dalam Siregar 2010: 163 bahwa validitas konstruk dilakukan dengan melakukan tes kepada masyarakat Rembang dan dihitung dengan menggunakan rumus kolerasi Produck Moment sebagai berikut. ݎ ݔݕ = ݊ ∑ ݔݕ − ∑ ݔ ∑ ݕ ටቄ ݊ ∑ ݔ 2 − ∑ ݔ 2 ቅ ቄ ݊ ∑ ݕ 2 − ∑ ݔݕ 2 ቅ 30 Keterangan: ݎ ݔݕ adalah koefisien kolerasi suatu butir n adalah jumlah responden x adalah skor variabel jawaban responden y adalah skor total variabel untuk responden n Koefisien kolerasi Product moment digunakan untuk batas valid atau tidaknya butir. Berdasar tabel r Product moment untuk jumlah responden 348 dengan taraf sigifikan sebesar 5, dapat dikatakan valid apabila r hitung ≥ 0,113. Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan progam SPSS 19.0 for Windows, telah diperoleh hasil terhadap seluruh butir terhadap r hitung. Terdapat 28 butir peryataan dengan r hitung lebih besar dari 0,113 sehingga dikatakan valid. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

2. Realibilitas Instrumen