Pengertian Disiplin Kerja Tipe-tipe Disiplin Kerja

27 2 Sistem hasil output Dalam sistem hasil ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan oleh pekerja, seperti per potong, meter, liter, ataupun kilogram. Dalam hal ini sistem kompensasi diterapkan berdasarkan banyaknya hasil yang dikerjakan oleh tenaga kerja. 3 Sistem borongan Dalam sistem ini pendapat besarnya pada volume pekerjaan dan lamanya mengerjakan. Upah borongan ini mengaitkan langsung kompensasi secara langsung dengan produksi yang dihasilkan. Besar kecilnya upah tergantung kecermatan dalam mengkalkulasi biaya borongan tersebut. Hendaknya dasar pemberian upah memberikan kepuasan bagi tenaga kerja, laba untuk perusahaan, serta barangjasa yang berkualitas dan harga yang pantas. Jadi, semua pihak mendapatkan kepuasan dari sistem pengupahan yang diterapkan.

3. Disiplin Kerja

a. Pengertian Disiplin Kerja

Dalam menjalankan tata tertib dan kelancaran tenaga kerja diperlukan suatu peraturan dan kebijakan dari perusahaan. Menurut Vietzhal Rivai dan Jauvani Sagala 2010: 825 menyatakan bahwa disiplin kerja merupakan suatu alat yang digunakan para manajer untuk melakukan komunikasi dengan tenaga kerja agar mereka bersedia untuk 28 mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan. Pendapat lain menurut Malayu S.P Hasibuan 2009:193 kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan sesorang mentaati peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin kerja adalah ketaatan tenaga kerja terhadap peraturan kerja yang telah dibuat dan ditetapkan oleh perusahaan dimana mereka bekerja. Dengan adanya disiplin kerja berarti seseorang dituntut untuk melaksanakan setiap peraturan yang telah ada dalam perusahaan. Hal ini diperlukan karena akan berpengaruh terhadap tugas yang diberikan kepada seseorang tersebut. Pendapat lain tentang disiplin yang dinyatakan Keith Davis dalam Anwar Prabu Mngkunegara 2013:129 menyatakan bahwa disiplin adalah kegiatan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasional. Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikannya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, tenaga kerja, dan masyarakat. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah ketaatan seseorang atau sekelompok terhadap peraturan dan syarat-syarat lain yang berlaku pada perusahaan yang bertujuan untuk memaksimalkan percapaian target yang dibebankan kepada seseorang atau sekelompok orang tersebut. 29

b. Tipe-tipe Disiplin Kerja

Menurut Veitzal Rivai dan Jauvani Sagala 2010:825-831 ada dua tipe kedisiplinan sebagai berikut: 1 Disiplin retributif Para pengambil keputusan mendisiplinkan dengan suatu cara yang proporsional terhadap sasaran. Dengan tidak melakukan hal seperti itu akan dianggap tidak adil oleh orang-orang yang bertindak secara tidak tepat. Tujuan dalam pendisiplinan ini adalah menghukum yang melanggar peraturan organisasi atau perusahaan. 2 Disiplin korektif Pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan-peraturan harus diperlakukan sebagai masalah-masalah yang dikoreksi daripada pelanggaran-pelanggaran yang mesti di hukum. Hukuman akan lunak sebatas pelanggar menunjukkan kemauan untuk mengubah perilakunya. Tujuan akhir dari pendisiplinan ini adalah untuk membantu tenaga kerja mengoreksi perilaku yang tidak dapat diterima sehingga dia dapat terus dikaryakan oleh perusahaan.

c. Indikator Disiplin Kerja

Dokumen yang terkait

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAPPRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Upah Insentif Dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Upah Insentif Dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

0 3 5

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Upah Insentif Dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

0 5 14

PENGARUH PEMBERIAN UPAH DAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI Pengaruh Pemberian Upah Dan Insentif Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Karyawan Pada Koperasi BMT Dana Mulia Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.

0 2 17

PENGARUH PEMBERIAN UPAH DAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI Pengaruh Pemberian Upah Dan Insentif Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Karyawan Pada Koperasi BMT Dana Mulia Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.

0 1 12

PENGARUH UPAH, INSENTIF, DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PENGARUH UPAH, INSENTIF, DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN RESTORAN BOGA – BUGI DI SURAKARTA.

0 0 12

ANALISIS PENGARUH PENGHARGAAN DAN UPAH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA ANALISIS PENGARUH PENGHARGAAN DAN UPAH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. TRI KARSA MANUNGGAL.

0 2 12

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIALTERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Upah Insentif Dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Percetakan Bima Di Kudus.

0 0 9

PENGARUH UPAH TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG PADA Pengaruh Upah Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Langsung Pada PT. Damatex Di Salatiga.

0 0 12

PENGARUH INSENTIF TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BANDUNG.

2 11 60