Menurut Mutas}awwifin AL-H}AQ MENURUT PARA AHLI

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Digilib.uinsby.ac.id | Pembahasan al-Haq dalam ilmu Us}ul al-Din atau juga disebut dengan ilmu al- Kalam 15 , dan oleh Abu Hanifa disebut sebagai fiqh al-akbar, terdapat pada topik-topik masalah tauhid, masalah keadilan, masalah wa’ad wa’id, masalah ketaatan dan masalah akal dalam Islam. Dalam hal ini pembahasan dimaksud adalah untuk menentukan kebenaran yang sesuai dengan logika dan dan sesuai pula dengan dalil-dalil naqli. Seperti dikatakan oleh al-Shahrastani 16 , terjadi banyak perbedaan pendapat di kalangan ulama ushuluddin berkaitan dengan masalah-masalah tesebut diatas, khususnya mengenai konsep Tuhan dengan wahdâniyyat dan sifat-sifatNya, konsep Rasul serta ayat- ayat dan keterangan-keterangan mereka. Masalah-masalah ini oleh mereka dikaji, dibahas dan diperdebatkan secara serius sampai mereka melihat dengan nyata sebagai “kebenaran”. Perbedaan-perbedaan tersebut telah menkristalkan eksistensi penganut berbagai aliran dalam dunia Islam, seperti Syi’ah, kahwarij, Murji’ah, mu’tazilah, Asy’ariyah, dan lain sebagainya. Kesemuanya itu, menurut mereka adalah masalah-masalah mendasar yang harus didudukkan sebagai “kebenaran” keyakinan baik untuk diterapkan kepada umat Islam, maupun dalam mempertahan keyakinan agama Islam itu sendiri terhadap non Islam. Ulama Ilmu Kalam dalam kajian dan perbedaannya, menggunakan logika disamping dalil-dalil naqliah. Ilmu kalam memang berfungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama Islam, khususnya tentang keyakinan-keyakinan kebenaran agama yang dipertahankan dengan argumen-argumen rasional. Sebagian ilmuan, bahkan mengatakan bahwa ilmu ini berisikan keyakinan-keyakinan kebenaran, praktek dan 15 Lihat Harun Nasution. Teologi Islam Jakarta.Penerbit Universitas Indonesia.th.2006, ix 16 Al-Shahrastani, Abul Fath Bin Abdu al-Karim, Al-Milal wa al-Nihal, Muassah al-Hulba.2 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Digilib.uinsby.ac.id | pelaksaan ajaran agama, serta pengalaman keagamaan yang dijelaskan dengan pendekatan rasional. 17 Melihat kepada masalah al-Haq di sini terdapat dua sisi pembicaraan yang menjadi fokus kajian. Pertama al-Haq dari sisi memahami tawhid Allah bukan aspek eksistensiNya dan yang kedua al-Haq dari sisi kebenaran ajaran Allah, khususnya dalam masalah-masalah keyakinan akidah. 17 Lihat Phlip Bob Cock Gove ed Webster’s third New International Dictionary of The English Language Uni Bridged. U.S.A g7c Mervian Company Publisher. 1966, 2371 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Digilib.uinsby.ac.id |

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan. Setelah menghimpun, mengolah dan melakukan analisa dengan berbagai pendekatan, tentang makna kosakata al-H}aq dalam al-Quran, akhirnya penulis berkesimpulan sebagai berikut. 1. Al-H}aq dalam al-Qur’an diungkapkan dalam beberapa bentuk kalimat dan derivasinya yang berjumlah 287 dari 263 ayat. Dari jumlah yang ada didominasi oleh al-h}aq dalam bentuk mas}dar dan merujuk pada makna yang beragam yang disebutkan dalam tafsir. 2. al-H}aq dalam al-Quran memiliki konotasi tersendiri yang berporos hanya kepada satu subjek, yaitu Allah SWT. Allah adalah al-H}aq al-Mutlaq yang menjadi satu-satunya sumber bagi kebenaran. Allah disifati al-H}aq ialah karena wajib pastinya dan tsabatnya tetapnnya Allah dalam hal eksistensi Zat dan sifat- sifatNya yang Sempurna. Allah adalah Rabb Pencipta dan Waly yang haqq karena harmonis dan relevannya hasil ciptaanNya dan sunnah hukum alam yang diberlakukanNya terhadap ciptaanNya tersebut. 100 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Digilib.uinsby.ac.id | 3. Implikasi dari al-h}aq dalam kehidupan umat akan terlihat riil dalam bentuk nilai-nilai ketauhidan, terbentuknya masyarakat madani yang berpegang teguh pada kearifan social, dan perdamaian yang dibangun atas dasar-dasar iman kepada al-h{aq. B. Rekomendasi. Kajian Tesis ini pada dasarnya berisifat tematik. Dengan cara dan pola seperti ini kita dapat mendalami ayat-ayat al-Al-Qur’an secara menukik ke inti permasalahan. Dari itu penulis ingin merekomendasikan kepada pihak-pihak yang kompeten dalam kajian ketafsiran seperti lembaga-lembaga pendidikan formal mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi dan demikian juga lembaga-lembaga pendidikan non formal seperti majlis ta’lim, kursus-kursus, dan sebagainya, kiranya sekarang kajian-kajian tersebut diarahkan pada tafsir tematik, agar dapat mencarikan solusi terhadap berbagai permasalahan kontemporer, baik menyangkut bidang sosial, ekonomi, budaya, maupun politik dan sebagainya. Dengan menerapkan tafsir tematik, maka diharapkan umat mendapat solusi Qurani terhadap berbagai permasalahan yang sedang mereka hadapi. Namun perlu diingat penerapan metode tafsir tematik harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan daya serap peserta didik. Artinya mereka yang dapat diberikan metode tafsir tematik ini tentetu mereka yang telah berada pada tingkat lanjut, bukan para pemula. Bagi para pemula jelas metode ijm āli masih sangat relevan. Demikianlah, mudah-mudahan ke depan, dengan penerapan tafsir