Identifikasi masalah Batasan Masalah

5 adalah praktik keahlian produktif yang dilaksanakan di industri atau perusahaan yang berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa Kepmendiknas, 1997. Di dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini, pihak industri akan dapat mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan siswa dalam menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Di mana Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi salah satu hal yang tidak boleh diabaikan dalam bekerja terutama di industri, karena tidak ada satu orangpun yang menginginkan terjadinya kecelakaan dalam bekerja. Melihat pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang seharusnya sesuai dengan tuntutan dunia industri, maka perlu dilakukan penelitian tentang pendapat industri tentang penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja siswa praktik kerja industri SMK Negeri 1 Bukateja. Pendapat industri ini sangat diperlukan sebagai salah satu cara untuk membenahi tingkat penguasaan kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diberikan SMK Negeri 1 Bukateja kepada siswa agar mampu menjadi tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka muncullah permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut. 1. Siswa mengetahui secara teori tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, namun belum bisa menerapkan pada saat jam praktik di sekolah. 2. Siswa sering mengabaikan peringatan bahaya di area kerja. 3. Siswa kurang memperhatikan persiapan dan pemeliharaan area kerja. 4. Siswa kurang memahami konsep kesehatan jasmani dan penampilan diri. 6 5. Masih terjadi kecelakaan kerja walaupun dalam tingkat yang kecil. 6. Keterbatasan fasilitas yang menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja di ruang praktik. 7. Adanya perbedaan mesin yang digunakan di sekolah dengan di industri. 8. Adanya perbedaan antara budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dilakukan di sekolah dengan budaya di industri.

C. Batasan Masalah

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu usaha untuk menjamin keselamatan yang mencakup kesehatan dan keamanan seseorang baik sebelum ataupun sesudah melakukan pekerjaan agar terhindar dari kecelakaan dan penyakit yang dapat disebabkan oleh pekerjaan tersebut. Adapun tujuan dari pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah menciptakan manusia yang sehat dan produktif. Dalam penelitian ini masalah yang akan dikaji difokuskan pada pendapat industri tentang penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja siswa peserta Praktik Kerja Industri Program Keahlian Tata Busana SMK Negeri 1 Bukateja, Purbalingga. Karena luasnya lingkup penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam penelitian ini dibatasi pada 1. Penerapan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja; dan 2. Penerapan Konsep Lingkungan Hidup yang disesuaikan dengan standar kompetensi Mengikuti Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan dan Lingkungan Hidup yang diajarkan di SMK Negeri 1 Bukateja. Namun dalam penyebutannya menggunakan istilah Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang disesuaikan dengan Undang-Undang 7 Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003, yang sudah lazim digunakan dengan istilah K3. Adapun industri yang dimaksud adalah industri-industri kecil yang telah bekerja sama dengan SMK Negeri 1 Bukateja dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri Program Keahlian Tata Busana di kabupaten Purbalingga yang dibuktikan dengan MoU Memorandum of Understanding.

D. Rumusan Masalah