Mekanisme Pelaksanaan PenempatanPenyaluran Tenaga Kerja

32 pencocokan antara pencari kerja dengan lowongan pekerjaan seleksi, melaksanakan penempatanpenyaluran tenaga kerja, melaksankan tindak lanjut penempatanpenyaluran tenaga kerja verifikasi dan penelusuran dan melaporkan penempatan tenaga kerja secara berkala. Berdasarkan uraian di atas maka, dapat disimpulkan bahwa Lembaga Pelaksana Penempatan atau penyaluran tenaga kerja merupakan lembaga yang terdiri dari Lembaga dan Instansi Pemerintah, Badan Hukum lain setelah mendapat persetujuan tertulis dari Dirjen Binapenta atas nama Menteri, BKK dan Badan Usaha Swasta yang mempunyai fungsi pelayanan yaitu pelayanan informasi pasar kerja IPK, penyuluhan dan bimbingan jabatan serta perantaraan kerja. Dalam proses penyaluran atau penempatan tenaga kerja melalui beberapa tahapan diantaranya, pemberian informasi mengenai lowongan kerja, memberikan bimbingan jabatan, melakukan pendaftaran, seleksi, penempatan, dan penelusuran.

b. Mekanisme Pelaksanaan PenempatanPenyaluran Tenaga Kerja

Mekanisme Pelaksanaan penempatan atau penyaluran yang digunakan oleh lembaga pelaksana adalah melalui sistem antar kerja. Program antar kerja yaitu suatu mekanisme pelayanan kepada pencari kerja untuk memparoleh pekerjaan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. Selain itu sistem antar kerja juga melakukan pelayanan kepada pemberi kerja untuk memperoleh tenaga kerja yang 33 sesuai dengan kebutuhan sehingga tercapai suatu hubungan kerja. Menurut Depnakertrans RI dan Dirjen Binapenta 2004: 5 sistem antar kerja terdiri dari: 1 Antar Kerja Lokal AKL adalah antar kerja yang diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada pencari kerja dan pengguna tenaga kerja yang masing-masing berdomisili dalam satu daerah kerja KabupatenKota dalam wilayah Provinsi yang sama. 2 Antar Kerja Antar Daerah AKAD adalah antar kerja yang diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada pencari kerja dan pengguna tenagan kerja yang masing-masing berdomisili pada daerah kerja KabupatenKota di Provinsi yang berlainan. Pelaksanaan kegiatan penyaluran tenaga kerja, yang dilakukan oleh suatu InstansiLembaga pemerintah, badan hukum lain yang mendapat persetujuan dari Dirjen Binapenta atas nama Menaker harus terlebih dahulu membuat Rencana Penyaluran Tenaga Kerja RPTK. Depnakertrans RI dan Dirjen Binapenta 2004: 5 merumuskan pengertian RPTK adalah “daftar perkiraan jumlah pencari kerja yang akan disalurkan oleh Bursa Kerja Khusus, yang dirinci menurut jenis jabatan untuk satu periode tertentu atau tahap yang direncanakan”. Sebelum proses penyaluran atau penempatan dilakukan, untuk meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja maka setiap pelaksana kegiatan penempatan tenaga kerja baik dengan Balai 34 Latihan Kerja Milik Sendiri atau dengan pihak lain sesuai dengan ketentuan akreditasi dan standarisasi yang ditetapkan oleh Depnaker. Menurut Depnaker pelaksana kegiatan Penempatan Tenaga Kerja harus melakukan: 1 Penyelenggaraan pelatihan keterampilan teknis sesuai dengan jenis dan tingkat serta persyaratan yang diperlukan dalam pasar kerja, 2 Penyelenggaraan pelatihan kemampuan komunikasi menggunakan bahasa asing sesuai dengan keperluan di negara tujuan, 3 Penyelenggaraan orientasi pra pemberangkatan tenaga kerja, 4 Penyelenggaraan uji keterampilan dan penerbitan sertifikat untuk masing-masing jenis pelatihan keterampilan yang telah dilaksanakan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mekanisme pelayanan penempatan atau penyaluran tenaga kerja menggunakan sistem antar kerja. Kemudian, sebelum dilaksanakan proses penempatan atau penyaluran terlebih dahulu diselenggarakan pelatihan yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan tenaga kerja sebagai modal untuk ditempatkan atau disalurkan ke dunia kerja.

6. Informasi Dunia Kerja