Hipotesis Tindakan KAJIAN PUSTAKA

pembutan RPP, e pedoman penilaian dan f instrumen observasi. Selain itu pra siklus juga untuk menentukan masalah dan penyebabnya melalui wawancara guru pengampu. Kemudian dilanjutkan dengan observasi proses pembelajaran di kelas. Pra siklus ini memiliki orientasi untuk pemetaan masalah yang selanjutnya dapat diselesaikan melalui siklus tindakan. 2. Siklus Tindakan Penelitian tindakan kelas dikenal dengan beberapa model. Salah satunya model siklus. Suatu model penelitian yang tiap satu siklus kegiatan terdiri dari plan perencanaan, act tindakan, observe pengamatan, dan reflect refleksi. Model Spiral yang ditawarkan oleh Kemmis-Taggart dapat digambarkan sebagai berikut pada gambar 4 Syamsuddin dan Damianti, 2006:203. Gambar 4. PTK Model Spiral dari Kemmis dan Taggart 1988. Dalam setiap siklus disusun rancanganprosedur yang akan dilakukan serta target pencapaian yang ingin dipenuhi agar mampu melanjutkan pada siklus berikutnya. Setiap siklus mempunyai target seperti halnya meningkatnya motivasi dan kemampuan siswa pada mata diklat PLC. Desain setiap siklus selalu berkaitan, khususnya pada akhir siklus reflek Karena akan mempengaruhi di revised plan selanjutnya.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 2L3 dan 2L4 Kompetensi Perakitan dan Pengoperasian Sistem Kendali PPSK SMK Negeri 2 Yogyakarta, dengan populasi keseluruhan dari 2 kelas tersebut yaitu 62 siswa dengan rincian 60 laki-laki dan 2 perempuan. Objek penelitian adalah keseluruhan proses peningkatan motivasi dan prestasi siswa yang menggunakan media Distributing Station.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 2 Yogyakarta, beralamat di Jl. AM. Sangaji No. 47. Rangkaian kegiatan penelitian dijadwalkan dimulai pada minggu ke 1 bulan mei hingga minggu ke dua mei 2011. Alasan pemilihan tempat penelitian di SMK Negeri 2 Yogyakarta didasarkan pada 1 SMK Negeri 2 Yogyakarta merupakan SMK RSBI Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional konsekuensinya SMK tersebut merupakan SMK Model yang berkewajiban membina 3 SMK SMK Negeri 3 Yogyakarta, SMK PIRI 2 Yogyakarta dan SMK Tamansiswa Yogyakarta. 2 fasilitas laboratorium komputer cukup lengkap 3 Kompetensi Keahlian Teknik Listrik di SMK Negeri 2 Yogyakarta yang masih baru dan mempunyai sumber daya manusia yang cukup banyak dan mumpuni 4 guru kolaborator dan peneliti memiliki pengalaman sama mengajar mata diklat PLC.

D. Prosedur Penelitian

Suharsimi Arikunto dan Safruddin 2004,79 penelitian tindakan kelas menggunakan model siklus. Masing-masing siklus terdiri dari satu konsep pembelajaran, terdiri dari: perencanaan plan, pelaksanaan kegiatan act, pengamatan observe dan refleksi reflect. Prosedur yang disusun masih dalam tahapan rencana, sehingga dalam pelaksanaan di lapangan sangat dimungkinkan ada beberapa kegiatan dalam penelitian yang akan mengalami revisi atau disederhanakandimodifikasi. Peneliti memiliki pemahaman bahwa PTK dinyatakan sudah berhasil jika target ketercapaian variabel terukur telah terpenuhi. Variabel terukur dalam penelitian ini adalah nilai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM rerata kelas yang ditetapkan sebesar 76. Dengan demikian peneliti tidak dapat menentukan kapan penelitian dapat berakhir dan sangat bergantung dari keberhasilan dalam mencapai target nilai KKM 76 itu. Mengingat tidak terbatasnya siklus maka peneliti berdiskusi dengan kolaborator dan peer collaborator kolaborator sebaya berinisiatif membuat rancangan prosedur. Prosedur inilah yang akan digunakan di kelas agar target yang ditetapkan dapat dicapai dalam kurun waktu sesingkat mungkin untuk mengefesiensi biaya dan waktu, seperti terlihat pada tabel 3.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI

0 5 107

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Matc

0 0 17

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe M

0 0 26

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA JURUSAN AKU

0 0 18

Pengaruh penggunaan media video dalam handphone terhadap peningkatan motivasi dan prestasi belajar mata kuliah kafo AWAL

0 1 12

Pengaruh penggunaan media video dalam handphone terhadap peningkatan motivasi dan prestasi belajar mata kuliah kafo JURNAL. JURNAL

0 0 15

PENINGKATAN KOMPETENSI MENGINSTALASI PLC PADA MATA PELAJARAN SISTEM KONTROL TERPROGRAM MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MEDIA DISTRIBUTING STATION PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN TOI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 0 191

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 2 127

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI

0 0 65

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DENGAN MEDIA KOMIK

0 0 7